BAB II RINGKASAN SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
1. Keadaan Bangsa Arab Sebelum Kenabian
Agama yang dianut oleh mayoritas bangsa Arab pada waktu itu adalah Animisme menyembah berhala. Ada beberapa berhala sesembahan mereka yang terkenal yaitu :
Latta, Uzzah, Manat dan Hubal. Namun ada juga bangsa Arab yang memeluk agama Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Dan hanya beberapa individu saja yang jumlahnya sedikit yang
masih berpegang teguh pada agama yang Hanif yaitu agama Nabi Ibrahim as. Kondisi geografis bangsa Arab adalah gurun pasir, gunung dan bukit yang berbatu ,
sulit di jumpai air, sehingga perekonomiannya tidak banyak bergantung dari hasil bercocok tanam tetapi dari hasil penggembalaan ternak dan kegiatan perniagaan. Bahkan sebelum
kedatangan Islam, Mekkah merupakan salah satu kota perniagaan terbesar di jazirah Arab. Sebagaimana diketahui bahwa dijumpai kebudayaan yang sangat maju di beberapa tempat.
Namun sayang, dalam kehidupan sosial mereka sangat buruk, ke zaliman telah menyebar kemana-mana, tidak ada perlakuan yang baik terhadap kaum yang lemah, bayi
perempuan dikubur hidup-hidup, kaum perempuan kehormatannya di rusak, mereka memiliki banyak istri tanpa batasan, perzinahan, perjudian, perbudakan merajalela. Juga peperangan
antar kabila bisa terjadi hanya karena masalah sepele. Kesemuanya itu gambaran secara ringkas tentang kondisi di jajirah Arab sebelum kedatangan Islam.
Dari gambaran cerita yang ada di atas tentang prilaku dan kepercayaan agama bangsa Arab yang kebanyakan menyembah berhala sebongkah batu yang tidak bisa
bergerak apa-apa tampaklah bahwa bangsa Arab khususnya didaerah Mekkah tidak menggunakan akal pikirannya secara baik, mereka tidak memiliki pegangan hidupnya, naluri
dan jiwa kemanusiaanya tidak banyak dimiliki dan digunakannya kecuali mengumbar hawa nafsunya maka oleh karenanya pada zaman itu disebut zaman Jahilyah zaman
kebodohanzaman kegelapan.
2. Kisah Pasukan Gajah
Ringkasan kisah pasukan gajah bermula ketika gubernur dari kerajaan Nasrani Abesinia, di negeri Yaman yang bernama Abrahah al-Habsyi, cemburu dan iri harti melihat
Faozi Amirudin | UNIDARMA Indramayu 2
bangsa Arab berbondong-bondong pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji salah satu kegiatan haji adalah mengelilingi Ka’bah. Maka Ia membangun gereja besar nan
megah di Shan’a negeri Yaman untuk menandingi ka’bah dan agar bangsa Arab pergi hajinya ke gereja tersebut. Usahanya ini tidak berhasil karena bangsa Arab tetap saja pergi
haji ke ka’bah yang ada di Mekkah dan bukan ke gereja yang ada di Yaman. Gereja megah yang dibangun Abrahah tetap sepi tidak ada orang-orang.
Abrahah menjadi marah, lalu mengerahkan pasukan dalam jumlah yang besar menuju ke Mekkah guna menghancurkan ka’bah. Pasukan ini langsung dipimpin oleh Abrahah
sendiri, beberapa anggota pasukan termasuk Abrahah mengendarai gajah bahkan gajah yang dikendarainya adalah yang paling besar.
Setelah sampai di pinggiran kota Mekkah dan siap diarahkan untuk menyerang ka’bah ternyata gajah-gajah yang dikendarai itu diam dan tidak mau bergerak, tetapi anehnya kalau
diarahkan ke selain ka’bah gajah-gajah tersebut mau bergerak, kalau diarahkan ke ka’bah lagi gajah-gajah tidak mau bergerak.
Ketika itulah, Allah mengutus burung-burung Ababil yang berbondong-bondong untuk melempari mereka dengan batu yang sangat panas. Setiap burung membawa tiga batu, satu
batu di paruh dan dua yang lainnya di kedua kakinya. Pasukan Abrahah menjadi panik, berhamburan dan berguguran. Tubuhnya terpotong-potong dan hancur seperti yang termuat
dalam al-Qur’an mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Peristiwa ini sungguh sangat dahsyat dan menggemparkan seluruh jazirah Arab,
khususnya di kota Mekkah. Hampir setiap hari selama berbulan-bulan masyarakat Arab selalu memperbincangkannya. Dan kurang lebih 50 hari setelah peristiwa tersebut, Nabi
Muhammad SAW, dilahirkan. Oleh karena itu kelahirannya disebut tahun gajah.
3. Kelahiran Nabi Muhammad SAW