Zat pengembang jenis kering umumnya digunakan untuk cairan penetra jenis fluorescent, sedangkan zat pengembang jenis basah cair yang dilarutkan
pada bahan plarut biasa digunakan untuk cairan penetran jenis kontras warna. Konsentrasi dari penggunaan jenis pengembang harus diperhatikan agar
mendapatkan lapisan yang tipis dan rata. Adapun cairan developer ditunjukan pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Cairan Developer.
3.4.2 Pengujian Tarik
Proses pengujian tarik bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik benda uji. Pengujian tarik untuk kekuatan tarik daerah las dimaksudkan untuk mengetahui
apakan kekuatan las mempunyai nilai yang sama, lebih rendah atau lebih tinggi dari kelompok raw materials. Pembebanan tarik adalah pembebanan yang
diberikan pada benda dengan memberikan gaya tarik berlawanan arah pada salah satu ujung benda.
Pada pengujian tarik dicari tegangan luluh σ
y
, tengangan batas σ
u
dan regangan. Pada penelitian ini pengujian tarik menggunakan alat uji
Universitas Sumatera Utara
tarik Torsee Type AMU-10 dengan kapasitas 10 ton seperti yang diperlihatkan oleh gambar 3.7.
Gambar 3.7 Alat uji tarik Torsee Type AMU-10
. Spesifikasi:
Type : AMU-10
Beban max : 10 Ton Force
Tahun :1989 Keterangan Gambar:
1. Panel beban 2. Pembaca grafik
3. Tombol ON 4. Tombol UP
5. Katup Unload Valve 6. Chuck atas
Universitas Sumatera Utara
7. Chuck bawah 8. Tombol Pump
9. Tombol down 10. Katup Load Valve.
Berikut ini adalah prosedur percobaan yang dilakukan pada pengujian tarik dengan menggunakan
alat uji tarik Torsee Type AMU-1: 1.
Spesimen dibentuk sesuai ukuran menurut standar ASTM E-8M, yaitu
panjang daerah uji 60 mm, panjang daerah cekam 60 mm, tebal spesimen 5 mm.
2. Mesin uji tarik dihidupkan kemudian disetting alat pembaca grafik dan jarum
skala beban pada panel. 3.
Spesimen dicekam pada chuck atas, kemudian chuck bawah dinaikkan dengan menekan tombol UP hingga mencekam spesimen secara keseluruhan.
4. Katup hidrolik load valve dibuka kemudian mesin pompa hidrolikPUMP
dijalankan sampai spesimen putus. 5.
Setelah spesimen putus katup hidrolik load valve ditutup dan katup pembuka unload valve dibuka, kemudian chuck bawah diturunkan dengan menekan
tombol down. 6.
Spesimen yang putus dilepas dari chuck atas dan bawah, kemudian diukur besar pertambahan panjangnya dan besar nilai regangan yang diperoleh dari
grafik hasil uji tarik seperti yang terlihat pada lampiran uji tarik kemudian dicatat data hasil pengujian.
Prosedur yang sama dilakukan pada spesimen uji tarik yang lain.
Universitas Sumatera Utara
MULAI
3.5 Diagram Alir Penelitian