4.2. Hasil Uji Partikel Size Analyzer PSA
Untuk membuktikan sudah terbentuknya partikel nano, salah satunya adalah dengan menganalisa menggunakan alat Particle Size Analyzer. Particle Size Analyzer bertujuan
untuk mengetahui distribusi ukuran suatu partikel. Alat ini menghasilkan data persen dari distribusi intensitas, volume distribusi dan number distribusi.
Data hasil distribusi ukuran partikel bentonit dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3. Hasil uji PSA bentonit dengan alat Delsa™ Nano memudahkan dalam proses pembuatan nanobentonit.
Gambar 4.1. batuan tanah liat
Gambar 4.2. bentonit dihaluskan
Sulthon Beckman Coulter
Setelah dianalisa menggunakan Particle Size Analyzer, didapatkan bahwa bentonit yang digunakan pada proses selanjutnya adalah bentonit dengan waktu 30 jam
dimana pada waktu tersebut bentonit didapat partikel nano berdiameter 185,6 nm dan standard deviasi 53,6, dimana sebanyak 62,6 – 7,2 sampel berukuran 172 – 189 nm.
Semakin kecil ukuran partikel akan didapatkan luas permukaan yang lebih besar, diharapkan dengan luas permukaan yang lebih besar, bentonit ini akan terjadi
penyebaran, interkalasi dan eksfoliasi yang lebih baik dibandingkan bila diaplikasikan dalam ukuran mikro.
4.3. Hasil Mastikasi Karet Alam
Mastikasi karet alam dilakukan secara mekanis atau dengan cara pelunakan, dimana terjadi degradasi berat molekul. Berat molekul terendah yang diperoleh akan digunakan
pada proses vulkanisasi. Mastikasi dipengaruhi nilai viskositas yang berbanding lurus dengan berat molekul, dimana semakin rendah nilai viskositas, maka berat molekul yang
diperoleh juga akan semakin kecil. Yang mana pada hasil mastikasi karet alam tersebut diperlihatkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Data viskositas dan berat molekul No
Waktu mastikasi menit
viskositas 1
viskositas 2
viskositas 3
Viskositas rata-rata
Berat Molekul
grmol
1 77
73 74
74.67 1.374.607,16
2 2
43 43
42 42.67
612.766,38 3
4 39
40 39
39.33 556.677,02
4 6
26 27
27 26.67
321.910,38 5
8 15
16 15
15.33 142.998,41
6 10
15 15
14 15
142.998,41
Lama waktu mastikasi menunjukkan nilai viskositas dan berat molekul yang semakin kecil. Ini menunjukkan penurunan nilai viskositas dimana semakin pendeknya rantai dan
berat molekul yang semakin berkurang. Dengan variasi waktu mastikasi 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 menit. Dengan semakin rendahnya berat molekul karet alam maka akan semakin
mudah rantai poliisoprena untuk berikatan dengan bahan kompon lain dalam membentuk komposit. Pengaruh waktu mastikasi terhadap viskositas dan berat molekul
karet alam ditunjukkan pada grafik 4.4. dibawah ini.
Gambar 4.4. Pengaruh waktu mastikasi terhadap viskositas dan berat molekul karet alam
4.4. Hasil Uji Tarik