12
2.1.4 Kebocoran Vaskuler Pada DBD
Kebocoran plasma yang luas ke dalam berbagai rongga serous dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya syok dan kematian.
Diperkirakan kebocoran plasma ini lebih akibat adanya perubahan permeabilitas dinding pembuluh darah daripada karena kerusakan
struktur sel-sel endotel.
22-24
Virus dengue yang menginfeksi sel-sel endotel memicu produksi berbagai sitokin dan kemokin seperti IL-6, IL-8 dan
RANTES. Di samping itu virus dengue juga mampu mengaktifkan sistim komplemen yakni dilepaskannya C3a dan C5a yang merupakan
anafilatoksin kuat dalam meningkatkan permeabilitas vaskuler serta menginduksi ekspresi molekul adhesi seperti ICAM-1, E-selektin,
vWF, P-selektin dan sVCAM-1. Peningkatan sVCAM-1 ditemukan pada anak dengan berbagai derajat berat infeksi dengue akut. Kadar
sVCAM-1 plasma secara bermakna ditemukan lebih tinggi pada DBD derajat berat, terutama fase akut dibanding fase penyembuhan.
Peningkatan kadar sVCAM-1 ini merefleksikan adanya aktivasi endotel yang terlibat dalam terjadinya peningkatan permeabilitas vaskuler.
25
Ekspresi ICAM-1 bersama dengan IL-8 dan RANTES akan meningkatkan adhesi sel-sel polimorfonuklear dan sel-sel mononuclear
yang selanjutnya akan menyebabkan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah dan pelepasan thrombomodulin, yang merupakan
13 petanda dari kerusakan sel-sel endotel.
10,24
Ekspresi ICAM-1 pada endotel akibat induksi IL-6 ternyata dihambat oleh TGF-ß1.
26
Virus dengue yang menginfeksi sel endotel juga akan
meningkatkan produksi nitric oxide NO dan mengaktivasi platelet
activating factor PAF . NO berfungsi sebagai vasodilator, menghambat adhesi trombosit, aktivasi agregasi dan mengekspresikan
P-selectin trombosit sedangkan PAF berfungsi sebagai vasokonstriktor. Aktivasi PAF menyebabkan keluarnya thromboxan A
2
dari trombosit dan mengakibatkan agregasi trombosit.
23
Dalam kaskade sitokin pada DBD yang diajukan oleh Chaturvedi dkk menerangkan peran NO sebagai radikal bebas dalam
meningkatkan permeabilitas vaskular pada DBD.
27
2.2 Transforming Growth Factor-Beta 1 TGF- 1