Kajian Bertanam dan Sistem Pengairan yang Optimal Bagi Usahatani + Kedelai di Lahan Sawah Tadah Hujan, Sulawesi Selatan

Sicrpu mencinlui d i d i h , mencintui pengetuhuun;
tetcipi sicrpu mernbenci tegurun, &krh dungu.
(Amsal12 :I )
Orung yung bijuk menyembunyikun pengeruhumnyu tetcrpi h i orung bebul menyeru-nyemkun
keboclohrrnnyu.
(A&
12 :23)
Ajuran orang bijuk u d h h swnber kehidupan,
sehinggu orung terhinh clruijerut-jerut mu.
(Amsal13 :14)
Orung cerdik bemm& dengun pengetuhuun,
tetccpi orung bebul membebe&n kebcrcloh.
(Amsal13 :16)

d

Kupenembukin bugi ibunckc, isreri,
u n u k - d dm semua merek-u yang membu&h d,
c l i c j d ~&
~ , clikrjukun memenuhi kebutuhun munusia Rhususnyu
g '-h

~ g m .

I W I A N POLA BERTANAM DAN SISTEM PENGAIRAN 17ANG OPTIMAL
13AGI USAHATANI KAPAS + KEDELAI DI LAHAN SAWAH
TADAH HUJAN, SULAWSI SELATAN

Oleli :

JERMIA LIMBONGAN

PROGRAM PASCAStIRJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

JERMIA LIMBONGAN. Kajian Pola Bertanam cian S a m pengahn

Yang

+ Kectelai di Lahan Sawah Tadah Hujan,


Suiawesi

optimal Bagi Usahatani Kapas

Selatan. Di baw'ah bimbingan H. JOEDOJONO WIROATMODJO, sebagzli kehra,
ISANG GONARSYAH, HASNAM, DANIEL MURDIYARSO, dan H.M.H.

BINTORO DJOEFRIE, masing-masing sebagai anggota.

Kapas

L.) merupakm b;lhan b i b utami~i n W

tekstil dan prduk tekstil, ymg clewasa ini merupbn pen-

&visa MW migas

nasional terbair kedua setekah kayu lapis. Sebagian besar kebutuhan kapas untuk
industri tekstil dan pro& tekstii nasional hingga saat ini masih cliimpor sehbgga
maghabidcan &tar


sepertiga dari ual &visa ymg diperoleh d a i ekspor

tekstil

dan prduk tekstil.
Oleh karena itu usaha peningkatan produksi kapas dab negd perlu lebib

digahkkm untuk &pat mengwdngi impor kapas yang senukh memq$at sejalan
dengan perkembangan industri tekstil dan prduk tekstil x d d .

albxmtif y i &pat ciilakukan addah &ngm mengintr-

Salah satu

pola udatani

kapas+k&lai di lahan sawah tad& hujan, yang arealnyil cukup hm clan selama ini
belum


~~warid optimal.
P d t i a n ini bertujuan untuk menemukan pula bertanam dan sistem

peqahm yangoptimalbagiudutaniJmpas+kedeliiidiIahansawah&

i@m.

Artinya, penelitian ini beatujuan menemukan pola budidaya kapas di lahan sawah

taJah hujan yang secara telrnis dimungkinkan (viable), secara ekonomis
menguntungkan (feasible) dan secata SOU
@at diterha (acceptable).
Penelitbin ini dkkukan di Kslbupatea Takalar, Sulawesi Sel;rtan salah satu

yaitu : &

& .&. i n, n,

d i l i dengan menggunakan metode survei dan yang


berlangsung bulan Februari sampai April 1993 untuk mengetahui berbagai kendidid
yang a& pada pengembangan kapas di lahan sawah t a W hujan. Berckukan ini,

..
dilakukan &&&&gin T, &. U dengan mengunakan metode percobaan lapang yang
berlangsung bulan April sampai !September 1994. Perlakukan disusun menurut
Rancangan Acak Kelompok diulangi tiga kali. A& tiga fiiktor yang diuji yaitu:

_
p
e
m
adalah jumlah baris tanaman kapas terdiri dari satu baris tiinaman,
dua baris tanaman, tiga baris tanaman,faktor k d w adalah jumlah baris tiinaman

kedelai terdiri clari lima baris tanaman, tujuh baris tanaman, dan sembilan baris
7

addah sistem pengairan yaitu waktu p e n g i a n dilakukan


berharkan persentax kandungan air tanah pa& dua stadium pertumbuhan tanaman
t~rturut-turut I sistem pengairan W 1 = 50% kapasitas lapang (0-60 hst) dan 75 %
kapasitas lapang (6 1- 120 k t ) ; sistem pngairian W2 = 75 % kapiitas lapang (0-60
hst dan 61-120 hst); sistem pengahan W3 = 50%kapasitas lapang (0-60 hst) cian
100% kipasitas lapang (61-120 hst).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tanaman kapas
(digambarkan oleh nilai RGR) batang, b u n , cian akar pa& pola satu baris kapas
lebih cepat dibdnrlingkan pola rlua dm tigii baris k a p . Namun RGR bagiao
generatif pa& pola dua dan tiga baris kapas jauh lebih cepat dari pola satu baris

kapas. Pa&

pola satu baris kapas jumlah kuncup, cian bunga lebih banyak namun

jumlah buah yang gugur juga lebih banyak karena tidak didukuog oleh sistem
pengkan yang baik. Pertumbuhan awal tamman kapas pa& pola satu haris kapas
lebih cepat tetapi pa& fase reprduktif pertumbuhan berjalan lambat, s e b h y a
terjadi pada pola dua dan tiga baris kapas.


Sistem pengairan W3 menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih cepat yang
&pat dilihat dari tinggi tanaman,Incleks Luas Daun (LAI), diameter tajuk yang
nilainya lebih besar dibandingkan dengan sistem pengairian W2 clan Wl. Hasil
pengamatan komponen hasil menunjuMran bahwa dengan sistem pengairan W3
jumlah buah jadi lebih banyak, persentase sent lebih tin&, dan bobot 100 buah
juga lebih berat.
Pada pola satu baris kapas dan tujuh baris kedelai efisiensi penggunaan lahan
hanya meningkat sebesar 34%, stxian-

pola tiga baris kapas dan tujuh baris

kedelai meningkatkan efisiensi sebesar 65% dibandingkan dengan pola monokultur.
Prduksi tertinggi diperoleh clari pola tanam tiga baris kapas tujuh baris
kedelai yaitu 1.881 kglha kapas berbiji

+ 7 15 kdha kedelai.

Hasil tersebut lebih

tinggi cLari pola monokultur Icana\ dxanyak 1.797 kg/ha kapas berbiji atau

monokultur k&lai &anyak

900 kg/ha.

Tanaman kapas yang ciiairi dengan sistem pengairan W3 hasil seriatnya lebih
panjang cLari yang cLiairi dengan sistem pengairan Wi clan W2. Serat terpianjang
(28 mm) b i l k a n dari pola dua baris kapas yang diairi dengan s h i m pengairan
W3 Sistem pengairan tidak berpengaruh terhadap kekuatan serat. Serat yang halus

h

i

b dari pola

kapas lima
b d k&&j clan pols

kskapas


yang rliairi rlengan sistem pengakan W2 masing-masing 4,33 cfan 4,28 mikroner.
&carid

keseluruhan ditemukan lhlam penelitian ini bahwa pola bertaruun dm

s h i m pengairian yang optimal bagi udutani kapas+ke&lai cLi h h m sawah t a m
hujan adalah pola tanam tiga baris w a s dengan tujuh baris k&lai

yang

diairi dengan sistem p e n g i a n W3 yang menghasilkan keuntungan sAww
Rp. 1.308.767,- jxr ha per tahun, yang diperoleh rlari usahatani P i - 1 sebesar
Rp. 480.433,- .per ha per t a h ~clan dari usahatani
Rp. 823.333,- per ha per tahun.

Rdokasi sumber daya yang clilakukan pada pola tanam tiga baris kapas
dengan tujuh baris kdelai dengan sistem pngairan W3 tersebut telah krhasil
meningkatkan efisiensi penatman tenaga kerja &in efisiensi pengunaan air
sehingga k d u a sumber daya tersebut tidak lagi m e y a k a n kendda. Namun sumkr
daya moctal masih tetap merupakan kendala sehingga Miam jangka pndek perlu

dipertimbangkan peningkatan jumliah krdit IKR menjadi 2,25 kali lipat dari jumlah
kredit semula yang hanya sebesar Rp. 165.000,-. Dalam jangka panjang xjaian
dengan

meningkatnya

harga kapas rli pasar internasionid

perlu

kiranyia

dipertimbangkan meningkatkan harga ciasar kapas gum merangsang petiini
meningkatkan prorluksi &in mutu kapasnya.

KAJIAN POLA BERTANAM DAN SISTEM PENGAIRAN YANG OPTIMAL
BAG1 USAHATANI KAPAS + KEDELAI DI LAHAN SAWAH
TADAH HUJAN, SULAWESI SELATAN

Oleh


JERMIA LIMBONGAN

D k t a s i sebagai salab satu syarat untuk memperoleh

gelar Doktor
pada

Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1995

Judul

: Kajian Pola Bertanam dan Sistem Pengairan Yang Optimal

Nama

: Jerrnia Limbongan

No. Pokok

: 91508

Program Studi

: Agronomi

Bagi Usahatani Kapas+Kedelai di Lahan Sawah Tadah
Hujan, Sulawesi Selatan

Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
C?

r\

Prof. Dr Ir H. Joedobno WiroatIn~di~
Ketua
- 1 J

Anggota

Anggota

2. Ketua Program Studi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di desa S a h , Rantepao, Tana Toraja pa& tanggal 16
Oktober 1953. Anak ketujuh dari empat belas bersaudara, ayah bernama J.T.
Limbongan (almarhum) h ibu bernama Albertina Rara. Menikah dengan D&ra
Palanlba pa& tahun 1979 &in telah dikaruniai 3 orang an& masing-masing Amelia
Agustka Limbongan, Jeni Andriany Limbongan, du Samuel Asdimto Limbongan.
Pendidikan Sekolah D a m , Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah
Menengah Atas diselemkan di Tana Toraja berturut-turut pa& tahun 1965, tahun
1968, dan tahun 1971. Pa& tahun 1972 mengikuti pendictikan pada Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang, memperoleh gelar sarjana
tahun 1980.
Pa& uhun 1977 penulis tercatat sebagai staf honorer pada Kantor kmbaga
Penelitian Tarlaman Industri (LPTI) Cabang Wilayah I11 Ujung Pandug, kemudian
tahun 1980 diangkat menjadi pegawai negeri pa& kantor yang sama dan bekerja
A a g a i peneliti tanaman kelapa d m tembdau. Selanjutnya tahun 1983 menghti
pendidikan Magister picla Fakultas Px,casarjana Universitas Padjadjaran, Bandung
rlan menclapat gelar Magister tahun 1985.

Jabatan yang p m a h diduduki =lama bertugas di b i h g penelitian yaitu
-

;

Tahun 1980 simpai 1983 staf pneliti taoaman tembakau J i Lembaga
Penelitian Tanaman Industri Cabang Wilayah I11 di Ujung Pandang.

-

Tahun 1985 sampai 1991 diangkat sebagai Kepala Sub Baku Penelitian
Tembakau dan T i a n Serat Bajeng merangkap Pemimpin Bagiao Proyek
tahun 1986 sampai 1989.

-

Tahun 1991 sampai sekarang sebagai pneliti agronomi p d a Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Ken&

di Sulawwi Setatan ctan Sulawesi Tenggwa.

-

Pacia tahun 1991 penulis mengikuti pendidikan Doktor pacia Program
Pascasarjana Institut Pertiinian Bogor yang dibiayai oleh Proyek Penelitian
Kelembagaan Pendidikan Pertiinian Nasional (PKP2N) Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehaciirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena deng'an
rahmatNyWa
s e h i n ~ dtulisan ini &pat diselesaikao.
Pa& kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangat &am
kepdh Bapak-Bapak Komisi Pembimbing yang terdiri c h i Prof. Dr Ir H. J&jono
Wiroatmodjo sebagai ketua serta Dr Ir Isang Gomrsyah, Dr Ir Htlsnam, Dr Ir D.
Murdiyarso, Dr Ir H. M.H. Bin-

Djoefrie, M.Agr milsing-masing sebagi anggota

atas h t , baotuan, dm bimbingmya selama penulis menghti pen&*

pada

Program Pascasajaoa Instiat Pert;loian Bogor.
Terima kasih yaog cialam chmpaikan kepada Bapak Prof. Dr Ir Sitanala
h y a d sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor, juga kepada Bapak Prof. Dr Ir Edi

Guhardja sebagai Pimpinan Progrm P . 4 -

IPB, Bapak Prof. Dr Ir Ahmad

S U M sebagai Ketua Prowdm Studi Agronomi dm seluruh staf Program
Pascasajaosl yaog klah membaotu, mengmatbn, dan memberi fuiiitas selama

pen&

mengikuti @&an
Ucirp;m yaog sma

ini.

~~ masing-masing m d a Ibu Ir

~~

Isbagio, MSc sebagi Ketua Komisi Pembiaaao Tearrga B;mlan Litbang Ptrtaaian,

Bapak Dr Ir Danvis S.N. APU, sebagai Kepala Pusat P d t i a n dan Pengembangan
Tiulaman l.dwri,Bapak Dr Ir E f d P

sebagai Kep;tl;t Pusat Stucii

Elcoxtomi, Ibu Ir Sri Hartiaiadi Isdijoso, MS. sebagai Kepala Balai Peaeti;m
T e m b dan Tanaiuan Seaat Malang, Bapak Dr Ir Gatot Kartono, MS sebagiai
Kepala BPTP KeMlari, BapaL Dr Ir Moch. Sahid, MS sebagai Kepslla Sub Balai
Penelitian Tembakau dan Tiinaman Serat Bajeng, Pimpinan dan staf Proyek
Penelitkt Kelembqgdan Pddikim Pertaaian Nwional (P2KP2N), Pimpinao dan
staf Bagian Royek Penelitian dan Pengwsm Teknologi Tan;unan Tembakau, Serat,

Jarak, Wijen Bajeng atas segala bituan dm kesempatan yang telah cliberikan untuk
mengikuti pedictikan ini.
Terima kasih kepada Bapak P. Swantoro selaku Direktur SDM-UmumIKetua
Team Bantuan Pen&*

Surat Khabar Harian Kompas atas bantuan biaya

penelitian.
Terima kasih kepda staf Laboratorium A d i s i s &rat Bali P e n e l i t .
Tembakau dan Tanaman k i t Malang atas bantuan analisis serat. Terima kasih
kepada seluruh staf Sub Bali Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat Bajeng atas
bantuan yang telah diberikan.
Kepacia semua pihak yang ti& ciapat cLisebut namanya satu per satu, penulis
m e n y i banyak terima kasih atas bantuan y q telah cliberikan.
Terim;d kasih cfan honnat yang setulus-tulusnya

~~kepada origtua

penulis yang telah memberikan baatuan, dorongan, dm doa restu. Juga kep&
keluarga besar Limbongan dan keluarga besar Palamba y i g telah membantu,
memberi dorongan cfan ctoa restu semoga Tuhan membah den-

berkatNya yang

berlimpah.

Akhirnya keparla &, Debora P h b a , anak-anak Amnelia Agustina
Limbongin, Jeni Andriany Limbongm, cfan Samuel Asdimto Limbongan penulis
menyampidm terima kasih yang setinggi-tingginyd atas pengextiiu~, pengorbam,

. .

cfan kesibmm yang swlah cttbenkan selama pen&

mengikuti pen&-

Program Pascasajm W t u t PertanianBogor. Semoga T
di&m peogabdian kepi&

parla

h memberkati kita

masywakat, bangsa, cfan negara Wnesiii tercinta.

Halaman

DaftarTabel ................................................................................. ix
Daftar Gambar...............................................................................

D W Lampiran.............................................................................
I.

x
xi

Penctahuluao ..........................................................................

1

1.1.

Latar Belakang .............................................................

'4

1.2.

Pendekatan Masalah....................................................

4

1.2.1.

PolaBertanamdanTenagaKerja .......................................

4

1.2.2.

Sistem Pemberian Air.....................................................

7

1.3.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................

8

1.3.1.

Tujuan Penelitian ..........................................................

1.3.2. Kegunaan Penelitian ......................................................
1.4.

II.

Hipotesis ....................................................................

Tinjauan Pus-taka .....................................................................
2.1.

Pola Bertanam .............................................................

2.2.

Air dan S h i m Pemberian Air...........................................

I11. Bahan dan Metocie ...................................................................
3.1.

Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................

3.2.

Penelitian T;thap I .........................................................

3.2.1.

PenarilcanContoh .........................................................

3.2.2. M e t o d e P e n g ~ d a n A n a l i s i s D a t.................................
a
3.3.

20

PenelitianTahapII ........................................................ 21

3.3.1. RancanganPerwbaan..................................................... 21
3.3.2.

Pelaksaoaan Perdaan ...................................................

22

3.3.3.

Pengamataa (lim Analisis Data .........................................

23

.

IV . Hasil dan Pembahasan...............................................................

4.1.

Penelitian Tahap I.........................................................

4.1.3.

...............................
KenWa Tenaga Kerja dan Modal .......................................
Kendala Air ................................................................

4.2.

Penelitian Tahap JJ ........................................................

4.2.1.

Pola Pertumbuhan Tanaman .............................................

4.1.1. Kendda Luas Lahan dan Pola Be4.1.2.

4.2.2. Pertumbuhan Vegetatif dm Generatif ..................................
4.2.3. Analisis Tumbuh ..........................................................
4.2.4. Komponen Hail ...........................................................
4.2.5.

Produksi dan Kualitas Seat ..............................................

4.2.6.

Kebutuhan Air dan Efisiensi Pengjgmwmya .........................

4.2.7.

Efaiensi Penggunaan Lahan .............................................

4.2.8. Analisis Ekonomi ..........................................................
4.3.

V.

PernbahasaaUmurn .......................................................

Kesimpulian dan Sman...............................................................
Kesimpulan ...........................................................................

Saran ..................................................................................
VI . Daftar Pustaka ........................................................................

Lampiran-lampiran

..................................................................

viii

DAFTAR TABEL

Teks
1.

Halaman

Ekspor Tekstil Indonesia, Jumlah Impor Kapas, dan Produksi Tahun
1984 - 1993 ...........................................................................

2

2.

Kebutuhan Air pacia berbagai stadium pertumbuhan tiinaman kapas .........

7

3.

Kebutuhan tenaga kerja per bulan untuk mengelola lahan sawah dan lahan
kering di Iiabupaten Takalar, Sulawesi Selatan .................................

29

3.

Kebutuhan air tanaman kapas + kdelai dan jumlah masing-masing
s u m k r air yang diperlukan & Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ........ 30

5.

Pengaruh jumlah baris tanaman kapas, jumlah baris tanaman kedelai dan
sistem pengairan terhadap pertumbuhan vegetiitif dan generatif tanaman
kapas pada umur 110 hst ....................................................... 39

6.

Pengaruh jumlah baris tanaman kapas, jumlah baris tanaman k d e l i dan
sistem pngairan terhadap komponen Analisis Tumbuh pa& umur 110 hst.

47

7.

Pengaruh jumlah baris tanaman kapas, jumlah baris tanaman k d e l i cian
sistem pngairan terhadap komponen hasil .......................................

52

8.

Pengaruh jumlah baris tanaman kapas, dan kedelai, serta sistem pemkrian
air terhadap produksi clan kualitas serat .......................................... 56

9.

Pengaruh jumlah baris tanaman kapas dan jumlah baris tanaman kedelai
serta sistem pengairan terhadap pemakaian air dan efisiensi
pengguaaanya.. .......................................................................

61

10.

Populasi Tanaman Kapas dan Kdelai serta Nisbah Setara Lahan menurut
kombinasi pola tanam yang clicobakan, Takalar, 1994 ......................... 64

1 1.

Analisis optimum menurut Pogriam Linier untuk pola tanam satu baris
k a p , ctua baris k a p , rtan tiga baris kapas yang diairi c k n g i
sistem pengairan W3 ................................................................

66

12.

Hasil *mum
redokasi sumber daya pa& pola tiga b i kapas dan
tujuh baris k d e l a i yang d i e dengan sistem pengairan W3 ..................

68

13.

Hasil prhitungan batas kepekaan jenis h v i t a s dan kendala pada
pola hga baris k a p menurut program linier ....................................

68

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Teks

Halaman

1.

Pola curah hujan clan pola usahatani di lahan sawah tadah hujan,
Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ............................................

5

2.

Perkembangan Transpirasi pika berbagai kadar lengas tanah .................

15

3.

M a n sawah taciah hujan clan persia an-persiapan pndahuluan untuk
pelaksanm penelitian, Takillar, 19 4 ............................................ 22

4.

Pola usahatani optimal untuk lahan sawah tadah hujan dan lahan kering
di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ......................................... 27

5.

G r a f i Laju Tumbuh Relatif untuk masing-masing bagian tanaman yaitu
batang, daun, akar, dan bag& generatif menurut jumliah baris tanaman
kapas ..................................................................................

d'

32

6.

K~~
pertumbuhan tanaman pacla berbagai pola t;inam yang clicobakan,
Takalar, 1994.. ....................................................................... 34

7.

Grafik Laju Tumbuh Relatif (Relatif Growth Rate = RGR) Batang, Daun,
A h , Bagian Generatif Menurut Sistem Pengairan, Takalar, 1994 ..........

8.

Grafik komponen analisis tumbuh (RGR, NAR, LAI, SIR) menurut
jumlah baris tanaman kapas Takalar, 1993....................................... 43

9.

Perkembangan komponen analisis tumbuh (RGR, NAR, LAI, SIR)
menurut sistem p e n g i a n , Takalar, 1994 ........................................

10.

Penampoakanhasil serat dari buah-buah pertama picla beberiapa pola
tanam dengan sistem pengairan yang b e r W , Takalar, 1994.. ............... 57

i I.

Sistem pengairan dan penarnpakan hasil kdelai clan kapas h i
buah-buah p e r t e n g h , Takalar, 1994 ...........................................

36

45

58

DAFTAR LAMPIRAN

Teks

Halaman

1.

Petii lokiisi penelitian di Kabupaten Takala Propinsi Sulawesi
Selatan.................................................................................

82

3.

Kombinasi F i r Jumlah baris tanaman kapas dan Jumlah baris tanaman
k&lai .................................................................................

84

Tabel
1.

Curah hujan bulanan di BPP Manongkoki Kabupaten T i i a . tahun

2.

Model Propdm Linier dan penjelasan kendala-kendala ymg acia ............ 87

3.

Matriks Input-Output u s h t a n i kapas kedelai (penelitim tah;y,I) di
lahan sawah tadah hujan. Suhwesi Selatan ...................................... 89

4.

Matriks Input-Output usahatani kapas+ kedelai (penelitian tahap 11) di
lahan sawah tadah hujan. Suhwesr Selatan ......................................

7.

Hail perhitungan neraca air tanaman kapas monokultur ....................... 93

8.

Hasil perhitungan neraca air tanaman kecielai monokultur ..................... 94

9.

Rumus-rumus y w digunakan ctalam perhitungan k-nen
adisis
tumbuh. efisiensi penggunaan air. dan efisiew penggpnam lahan........... 95

1982.1994

.............................................................................

86

+

90

11. Siclik rdgam lebar b p i paJa penelitb tithap kedua (cm) ................... 97

12. Sidik rdgm jumlah cabang generatif pada penelitiaa tahap k d u a (buah) ... 98

................
14. Sidik ragam Indeks Luas Daun (LAI) penelitian tabap kedua .................
13. Sidik ragam jumhh kegugwm penelitian tithap kdua (buah)

99
100

Siclik ragam Laju Assimilasi Netto (Ne4 Assimilation Rate = NAR)
penelitian tahap kdua ( g l d h a r i )................................................
S i u ragam Laju Tumbuh Relatif (Relative Growth Rate = RGR)
penelitian tahap kdua (g/g/minggu) ..............................................
Siciik rdgam Nisbah Pupus akar (Shoot-root ratio = SIR) penelitian
tahap kdua ...........................................................................
Siclik ragam bobot 100 buah penelitian W i p kdua (gram) ...................
Sidik r i g i persentase serat penelitian tahap kdua ............................
Siciik ragam prorluksi s e ~kapas
i penelitian tahap kdua (kg/ha) ...........

.......................
Siclik rigam kelruatan serat penelitian tahap kdua (1000 psi) ................
Siclik r i g i kehalusao sent pemlitian tahap kdua (mikroner)...............
Siciik ragam panjang serat pemelitian tahap kedua (mrn)

Siciik ragam jumlah air irigii yang ciiperlukan pa& penelitian
tahap kdua (mm) ....................................................................
S i U r i m efisiensi p e n g p i m air (CWUE) pa& penelitian tahap
M u a (kg/mm) ..........................................................*............
Siciik ragam nisbah s e ~ lahan
a
(Land Equivalent Ratio = LER) pa&
penelitian tahap k d u a ...............................................................

I. PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kapds (GossMium Birsvtum L.) a&&

bahan baku industri tekstil dan

produk tekstil. Menurut Worsham (1989) 90%bahan baku untuk kebutuh dunk
diperoleh hi serat kapas, dm s h y a 10% Ctiperoleh dari serat sintesis. Oleh
karena itu m y a permintaan &an hpas ditentukm s e M i 01th besarnya
permintaan aLan tekstil dan prduk tekstil.

Permintitiin akan kapas Cti Wonesia dari tahun ke tahun ceMterung meningkat
sejalan dengdn meningkatnya permintaan akan tekstil dan prduk tekstil. Menurut

data Direktordt Jendwal Perkebunan, Assosiasi Pertehtih Inclonesia, dan

Departemen Perindustrkan tahun 1984 - 1993 (Tabel 1) permintam akan lcapas &dam
negeri meningkat rata-rdta 16,1% per tahun. Pacia tahun 1993 permintam itu
menapai 451.620 ton atau d a i US $0,80 milya.
s i l s u i i pemaaridn tekstil dan proctuk tekstil W&

se&h memenuhi

permintaan dalam negeri juga untuk ekspor. Ekspor tekstil In