BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. UMUM
Pada kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, Hot Rolled Sheet HRS telah banyak digunakan di Indonesia sebagai lapisan permukaan karena sifatnya yang kedap air
serta tahan lama. Dengan sifat agregatnya yang bergradasi senjang dan mengandung sangat sedikit agregat yang berukuran sedang, sehingga campuran tersebut dapat menyerap kadar
aspal yang relatif tinggi. Hal ini menyebabkan Hot Rolled Sheet HRS ini juga memberikan suatu permukaan yang sanggup menerima beban tanpa retak.
Rancangan campuran perkerasan aspal meliputi pemilihan jenis aspal, pemilihan material agregat serta penentuan proporsi yang optimum dari agregat dan aspal didalam
campuran. Rancangan campuran ini harus mempertimbangkan sifat-sifat ; kekuatan, ketahanan terhadap retak, ketahanan terhadap kelelahan, kelenturan, kekesatan, kedap air dan
mudah dikerjakan. Tujuan keseluruhan dari rancangan campuran perkerasan aspal adalah mendapatkan
hasil yang efektif dari campuran yang dihasilkan, sehingga memiliki ; a.
Aspal yang cukup untuk menjamin keawetan perkerasan. b.
Stabilitas campuran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan lalu lintas tanpa terjadi kerusakan atau penurunan.
c. Rongga yang cukup didalam total campuran yang telah dipadatkan untuk menyediakan
sedikit penambahan pemadatan oleh beban lalu lintas dan untuk menyediakan sedikit ruang pemekaran aspal akibat kenaikan suhu tanpa terjadi pembilasan, bleeding dan
kehilangan stabilitas. d.
Membatasi kadar rongga untuk membatasi permeabilitas bahan terhadap masuknya udara dan kelembaban yang sangat berbahaya kedalam perkerasan.
e. Kemudahan pengerjaan yang cukup untuk memberikan kemudahan dan efisiensi didalam
penghamparan tanpa terjadi segresi dan tanpa mengorbankan stabilitas dan performanya. f.
Untuk campuran lapis permukaan, agregat harus memiliki tekstur permukaan dan kekerasan untuk menyediakan tahan gesek yang cukup pada kondisi cuaca buruk.
Keawetan campuran perkerasan aspal sebagian besar dipengaruhi oleh kekuatan ikatan antar aspal dan agregat dalam menahan air.
2.2. AGREGAT