Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Direktorat Jenderal Prasarana Dan Saranan Pertanian

(1)

1

1.1Sejarah Singkat Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Indonesia dan pertanian merupakan sesuatu aspek yang identik. Sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya dipengaruhi juga oleh faktor letaknya yang tergolong strategis, hal ini terlihat dari sudut geografis maupun astronomis; antara dua benua Asia dan Australia serta diapit oleh Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Faktor-faktor tersebut turut mempengaruhi keadaan alam Indonesia yang beriklim tropis, sehingga sektor pertanian yang terdiri dari usaha tani, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan menjadi sektor penting bagi perekonomian bangsa. Maka tidak mengherankan bila Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan mampu berswasembada pangan.

Organisasi pertama yang menangani masalah pertanian adalah Kementerian Pertanian. Kementerian Pertanian didirikan pada tanggal 1 Januari 1905 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 23 September 1904 No. 20 Staatsblaad 982 yang didasarkan pada Surat Keputusan Raja Belanda No. 28 tanggal 28 Juli 1904 (Staatsblaad No. 380). Direktur Pertama Kementerian Pertanian adalah Dr. Melchior Treub. Pada masa penjajahan Belanda urusan pertanian ditangani oleh Departement van Landbouw (1905), Nijverheid en Handel (1911) dan Departement van Ekonomische Zaken (1934). Sedangkan pada masa pendudukan jepang,


(2)

2

Gunseikanbu Sangyobu yang berperan dalam menangani urusan pertanian. Sejak 19 Agustus 1945, Kementerian Pertanian berada di bawah Kementerian Kemakmuran yang merupakan kabinet pertama Republik Indonesia setelah kemerdekaan, dengan Ir. R. P. Surachman Tjokroadisurjo sebagai Menteri Kemakmuran pertama. Karena situasi Indonesia pada saat itu masih kacau oleh kedatangan tentara Belanda, Kementerian Kemakmuran mendirikan cabang di Magelang yang dipimpin oleh R. M. Reksohadiprojo. Pada bulan Juli 1947, kantor dipindahkan ke Borobudur kemudian beralih ke Yogyakarta.

Setelah terbentuk pemerintahan Kesatuan Republik Indonesia yang berpusat di Jakarta dan meliputi seluruh wilayah Indonesia (kecuali Irian Barat), tanggal 6 September 1950 terbentuklah Kementerian Pertanian pertama dalam negara kesatuan RI dengan Mr. Tandiono Manu sebagai menterinya. Kementerian Pertanian meliputi jawatan-jawatan yang bergerak di bidang perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Pada tanggal 10 Juli 1959, Kementerian Pertanian diubah menjadi Departemen Pertanian. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 45 Tahun 1974, dibentuk dua unit baru di dalam Departemen Pertanian, yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, serta Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian.


(3)

1.1.1 Logo Kementerian Pertanian Republik Indonesia Gambar 1.1

Sumber: http://www.pertanian.go.id/ap_pages/detil/8/2014/06/17/14/46/53/# Keterangan:

1. Tunas menggambarkan pengertian biologis dari pada seluruh kegiatan yang dikelola oleh Kementerian Pertanian. Kecuali manusia, sebagai benda hidup. Warna hijau muda melambangkan pengertian kehidupan.

2. Lingkaran berwarna merah, melambangkan pengertian kesatuan.

3. Lingkaran yang bersudut lima buah berwarna coklat, melambangkan pengertian dari pada unsur pelaksana utama (tugas-tugas pokok Kementerian Pertanian).


(4)

4

4. Warna dasar baik untuk Panji, maupun Vandel, serta bentuk lainnya adalah "KUNING EMAS" sebagai lambang kemegahan.

5. Air berwarna biru muda, mempunyai pengertian sebagai lambang keagungan.

1.1.2 Visi dan Misi Kementerian Pertanian Republik Indonesia 2015-2019 Visi dan Misi merupakan tujuan atau harapan yang diinginkan oleh sebuah perusahaan, dimana perusahaan memiliki tanggung jawab dan motivasi untuk kemajuan dengan berpegang teguh pada Visi dan Misi. Adapun Visi dan Misi dari Kementerian Pertanian tersebut adalah sebagai berikut:

1.1.2.1 Visi Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasis sumber daya lokal untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.”

1.1.2.2 Misi Kementerian Pertanian Republik Indonesia

1. Mewujudkan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi, dan mutu pangan yang beragam dan sehat.

2. Mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan.

3. Meningkatkan nilai tambah, daya saing, ekspor, dan substitusi impor produk pertanian.


(5)

4. Mewujudkan usaha pertanian terintegrasi untuk menumbuhkan ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan. 5. Meningkatkan sistem usaha tani berkelanjutan melalui adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan sumber daya genetik.

6. Meningkatkan kapasitas sumber daya pertanian untuk pengembangan kawasan pertanian bioindustri.

7. Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan.

8. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional.

1.2 Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI Berdasarkan Perpres Nomor 24 Tahun 2010 tanggal 14 April 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I, Kementerian Negara tanggal 14 April 2010, maka telah terbentuk Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dengan tugas pokok: “Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang prasarana dan sarana pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut:


(6)

6

1. Perumusan kebijakan di bidang perluasan dan pengelolaan lahan, pengelolaan air irigasi,pembiayaan pertanian, fasilitasi pupuk dan pestisida,serta alat mesin pertanian sesuai dengan perundang-undangan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perluasan dan pengelolaan lahan, pengelolaan air irigasi, pembiayaan pertanian, fasilitasi pupuk dan pestisida, serta alat mesin pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang perluasan dan pengelolaan lahan, air irigasi, pembiayaan, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolan lahan, air irigasi, pembiayaan, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian; dan

5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya maka Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mempunyai 6 Unit Kerja Eselon II yaitu:

1. Direktorat Pengelolaan Air Irigasi

2. Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan 3. Direktorat Pupuk dan Pestisida


(7)

5. Direktorat Pembiayaan Pertanian

6. Sekretariat Direktorat Jenderal Prasarana dan SaranaPertanian Sebagai salah satu Unit Kerja Eselon I yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan on farm, komoditas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan, maka program dan kegiatan Ditjen Prasarana Sarana Pertanian diarahkan fokus dalam memfasilitasi kegiatan di bidang prasarana dan sarana pertanian di subsektor Sektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan.

Sebagai bagian penting dalam pembangunan pertanian secara utuh, kegiatan pembangunan prasarana dan sarana pertanian diarahkan untuk mendukung terwujudnya Kementerian yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat pertanian melalui penyelenggaraan birokrasi yang bersih dalam mencapai pembangunan pertanian berkelanjutan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, maka kegiatan pembangunan prasarana dan sarana pertanian pada tahun 2015 diarahkan untuk mendukung subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dalam mencapai sasaran produksi komoditas unggulan nasional.

1.2.1 Visi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI “Mewujudkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebagai motor penggerak tersedianya prasarana dan sarana pertanian, untuk mendukung pembangunan industri berbasis pertanian (bioindustri) dalam rangka kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.”


(8)

8

1.2.2 Misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI 1. Mendorong partisipasi para pemangku kepentingan dalam

pengembangan dan pengelolaan lahan dan air secara efektif dan efisien untuk kegiatan pertanian berkelanjutan.

2. Menyusun kebijakan pengembangan perluasan areal, pengelolaan lahan dan pengelolaan air yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat petani di pedesaan.

3. Mewujudkan dan mengembangkan sistem pembiayaan usaha pertanian yang fleksibel dan sederhana.

4. Memfasilitasi penyediaan, penyaluran, penggunaan, dan pengawasan pupuk dan pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu dan harga)

5. Meningkatkan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida.

6. Mengembangkan sistem mekanisasi pertanian dan kelembagaan alat dan mesin pertanian.

7. Mewujudkan sistem manajemen dan administrasi pembangunan prasarana dan sarana pertanian berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas.


(9)

1.2.3 Tujuan Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI

“Melaksanakan penyediaan dan pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian yang meliputi aspek pengelolaan lahan, pengelolaan air irigasi, pembiayaan pertanian, pupuk dan pestisida, serta alat dan mesin pertanian.”

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal yang berhubungan langsung dengan Menteri Pertanian RI. Direktur Jenderal membawahi Sekretaris Direktorat Jenderal yang mana membawahi juga beberapa divisi bagian lainnya, seperti Direktur bagian Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Direktur bagian Perluasan Air Irigasi, Direktur bagian Pembiayaan Pertanian, Direktur bagian Pupuk dan Pestisida, dan terakhir Direktur bagian Alat dan Mesin Pertanian.

1.3 Sub Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI

Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI merupakan sebuah unit kerja dalam tingkatan Eselon IV, yang berada di dalam lingkungan Kementerian Pertanian RI, yang mana masuk kedalam naungan lingkup kerja Eselon II Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana, dan berada di bawah lingkup Eselon III yaitu Bagian Umum. Tujuan pokoknya yaitu membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara efisien


(10)

10

dan efektif, merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang prasarana dan sarana pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

.

Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian juga merupakan jembatan dalam mengakses informasi secara transparan melalui pelayanan publik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), dan pemohon dapat datang secara langsung ke kantor ataupun berinteraksi secara online. Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki pembagian kerja dimana Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas, dan dibantu oleh 2 pejabat fungsional.

1.4 Struktur Organisasi Sub Bagian Hukum dan Humas

Struktur organisasi merupakan gambaran dari tanggung jawab, tugas dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada personil dalam rangka memberi isi dan arah terhadap perusahaan tersebut dengan tujuan secara umum yaitu untuk memudahkan personil dalam melaksanakan aktivitas guna mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan. Selain itu juga struktur organisasi mempunyai peranan penting untuk membagi dan mengkoordinasi tugas-tugas pegawainya. Prinsipnya struktur organisasi berfungsi untuk:

1. Membedakan dan memberikan ciri terhadap tanggung jawab, tugas dan kewajiban serta menekan spesialisasi tugas masing-masing Departemen atau Ditjen berdasarkan fungsi organisasi.


(11)

2. Mengelompokan dan mengorganisasikan tugas dari setiap Departemen atau Ditjen.

3. Formalitas tanggung jawab dan wewenang untuk setiap personil anggota organisasi.

4. Merefleksikan dan mendukung strategi perusahaan secara umum dan menyeluruh.

Adapun struktur organisasi Sub Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut:


(12)

12

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI

Sumber: http://psp.pertanian.go.id/index.php/page/unitkerja

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL

Ir. ABDUL MADJID

BAGIAN PERENCANAAN

EdyPurnawan , SP

BAGIANKEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

Waluyo, SE

BAGIANUMUM

Drs. Soehoed

BAGIANEVALUASI DANPELAPORAN

Uray Suhartono , SE.Ak

SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN

TutikRahayu, SE

SUBBAGIANAKUNTANSI DAN VERIFIKASI

Nurhayati, SE

SUBBAGIAN PERLENGKAPAN

Gunadi, SE

SUBBAGIANPELAPORAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN

DwiIntiParnani, SE SUBBAGIAN

EVALUASI Sri Rahayu, SP, M.Sc SUBBAGIAN

HUKUM DAN HUMAS SittiAminahDaiman, SH

SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI

RoriSetiawan, ST

SUBBAGIANORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

Drs. SutrisnoNugroho, MM

SUBBAGIAN PROGRAM Ir. Tri Hartono

SUBBAGIAN

KERJASAMA

OktaPrastowoRaharjo, ST, M.Sc SUBBAGIAN ANGGARAN Gunawan, SP, M.Si

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAGIAN TATA USAHA DANRUMAH TANGGA


(13)

1.5 Job Description

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Pimpinan:

Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Tugas Pokok dan Fungsi Ditjen PSP adalah sebagai berikut :

Tugas Pokok:

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang prasarana dan sarana pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Fungsi:

1. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan lahan, air irigasi, pembiayaan,pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian sesuai dengan perundang-undangan.

2. Pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan lahan, air irigasi, pembiayaan, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengelolaan lahan, air irigasi, pembiayaan, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolan lahan, air irigasi, pembiayaan, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian


(14)

14

5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Sub Sektor Unit Kerja Eselon II Sekretariat Direktorat Jenderal PSP Pimpinan:

Ir. Abdul Madjid Tugas:

Memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Ditjen PSP

Fungsi:

1. Pengelolaan data dan informasi

2. Perumusan rencana, program, anggaran dan kerjasama 3. Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan

4. Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan urusan kepegawaian

5. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan

6. Pelaksanaan hubungan masyarakat

7. Analisis dan evaluasi pelaksanaan program, tindaklanjut hasil pengawasan, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan


(15)

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Pimpinan:

Ir. Prasetyo Nuchsin, MM Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perluasan dan pengelolaan lahan.

Kegiatan:

Penguatan status kepemilikan lahan 1. Pengendalian fragmentasi lahan

2. Fasilitas penyelesaian sengketa/konflik lahan pertanian

3. Pemanfaatan lahan pertanian terlantar(sleeping land) atau tidak produktif 4. Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

5. Pengembangan Jalan Usaha Tani di kawasan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan

6. Perluasan Areal di kawasan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan

Direktorat Pengelolaan Air Irigasi Pimpinan:


(16)

16

Tugas:

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan air irigasi

Kegiatan:

1. Sarana dan prasarana serta teknologi pengembangan air permukaan dan air tanah

2. Pembangunan jaringan irigasi 3. Rehabilitasi jaringan Irigasi

4. Sarana atau prasarana dan teknologi pengembangan jaringan irigasi dan optimasi jaringan irigasi

5. Data dan informasi iklim serta bencana lingkungan akibat perubahan iklim (banjir dan kekeringan)

6. Penanganan AMDAL Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan P3A (GP3A)

Direktorat Pembiayaan Pertanian Pimpinan:

Ir. Mulyadi Hendiawan, MM Tugas :

Mewujudkan dukungan dan fasilitasi pembiayaan untuk pembangunan pertanian yang mudah diakses sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan petani/pelaku usaha pertanian.


(17)

Kegiatan :

1. Fasilitasi kredit/pembiayaan yang mudah diakses oleh petani melalui kredit program bersubsidi dan sistem bagi hasil

2. Penumbuhan kelembagaan keuangan mikro agribisnis dari gapoktan penerima BLM-PUAP

3. Mendorong ketersediaan subsidi kredit bagi petani/peternak melalui skim kredit KKP-E, KUPS, KPENRP

Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Pimpinan:

Ir. Suprapti Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang alat dan mesin pertanian.

Kegiatan :

1. Kebijakan di bidang Alsintan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

2. Rancangan standar nasional indonesia (RSNI) Alsin Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

3. Sosialisasi pemanfaatan Alsintan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan


(18)

18

4. Pengawasan Alsintan Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

5. Penyusunan Peraturan Alsintan bidangTanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

6. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)

Direktorat Pupuk dan Pestisida Pimpinan:

Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc Tugas :

Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pupuk dan pestisida.

Kegiatan :

1. Pengawalan pengembangan pupuk 2. Bantuan langsung pupuk

3. Pemuliaan kesuburan lahan sawah 4. Pengembangan pupuk organik 5. Bahan kebijakan di bidang pestisida

6. Menyiapkan bahan evaluasi peredaran dan penggunaan pestisida 7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)


(19)

1.6 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya di Bagian Umum, Sub Bagian Hukum dan Humas Kementerian Pertanian RI untuk menunjang aktivitas kerja mereka, dapat dilihat pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.1

Sarana bagian Umum Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI

No Nama Jumlah Keterangan

1 Gedung Kantor 5 Kantor Pusat Kementerian

Pertanian RI, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta 12550, Indonesia.

2 Masjid 1 -


(20)

20

Tabel 1.2

Prasarana Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI

No Nama Barang Jumlah

1 Meja Kantor 13 Unit

2 Meja Komputer 11 Unit

3 Meja Rapat 1 Unit

4 Scanner 2 Unit

5 Kursi 12 Unit

6 Lemari untuk arsip 2 Unit

7 Komputer 20 Unit

8 Printer 13 Unit

9 Televisi 2 Unit

10 Telepon 3 Unit

11 Tempat Sampah 2 Unit

12 Mini Library 6 Unit

13 Kursi Rapat 5 Unit

14 Penghancur Kertas 2 Unit

15 Mesin Fotocopy 1 Unit


(21)

Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kementerian Pertanian RI, tepatnya di Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta 12550, Indonesia. Telp: 021-7806131, 021-7804116. Fax: 021-7806305 Penulis ditempatkan pada Bagian Umum, Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 30 Juli sampai dengan 03 September 2015, setiap hari kerja yaitu Senin sampai Jumat dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Hari sabtu dan minggu adalah hari libur pada Kementerian Pertanian RI.


(22)

22 BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan oleh penulis di Kementerian Pertanian RI pada Bagian Umum, Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian RI. Dapat dikatakan hal-hal yang dikerjakan oleh penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) berhubungan dengan kegiatan-kegiatan Kehumasan.

Kegiatan yang dilakukan terbagi menjadi 2 bagian yaitu kegiatan rutin dan insidentil. Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan setiap hari atau sering dikerjakan, seperti kliping, analisis berita tentang pertanian, rapat program kegiatan (event). Sedangkan kegiatan insidentil, merupakan kegiatan yang dilakukan sesekali saja. Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI khususnya Bagian Umum, Sub Bagian Hukum dan Humas, memiliki kegiatan insidentil yang masing-masingnya memiliki tujuan yang berbeda, ada yang bertujuan untuk memperkenalkan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian itu sendiri di kalangan masyarakat luas (kegiatan event pameran) dan ada pula yang bertujuan untuk mengelola dan memberikan pelayanan informasi kepada publik.


(23)

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

Rutin Insidentil 1 Kamis, 30 Juli 2015  Packing materi dan

mempersiapkan

Kunjungan Pers

(Kunpers) di Yogyakarta dan Solo

 Membuat dan cetak sertifikat untuk acara Kunjungan Pers di Yogyakarta dan Solo

2 Jumat, 31 Juli 2015  Menjadi info guide pada pameran Gelar Karya Pemberdayaan

Masyarakat (GKPM) di JCC Hall B


(24)

24

3 Senin, 03 Agustus 2015

 Pembukaan Kunpers

 Mengunjungi Kelompok Ternak Ngudi Makmur, desa Wonorejo, Kab. Sleman, DIY.

 Penyampaian materi Kadis Pertanian Pemprov DIY

 Penyampaian materi dari biro umum dan humas kepada wartawan

4 Selasa, 04 Agustus 2015

 Perjalanan menuju lokasi percontohan pertanian modern UPJA Desa Bagyo Mulyo Desa Dalangan Kabupaten Sukoharjo

 Kunjungan bersama Ditjen PSP di lokasi percontohan pertanian


(25)

modern UPJA Desa Bagyo

5 Rabu, 05 Agustus 2015

 Penutupan Kunpers

6 Kamis, 06 Agustus 2015

 Perjalanan pulang Yogyakarta-Jakarta

7 Jumat, 07 Agustus 2015

 Dokumentasi Dharma Wanita dalam rangka Pemilihan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pertanian

8 Senin, 10 Agustus 2015

 Memilah berita pertanian di media massa

9 Selasa, 11 Agustus 2015

 Memilah berita pertanian di media massa

 Membuat Kliping Media

Focus Group Discussion (FGD) dengan tema

“Dengan Asuransi

Melindungi dan


(26)

26

Meningkatkan

Kesejahteraan Petani” 10 Rabu, 12 Agustus

2015

 Me-resume berita pertanian sesuai dengan media massa tersebut

 Menulis pemberitaan di Facebook mengenai kegiatan Focus Group Discussion tersebut.

 Menerima tamu di Ditjen PSP dalam pelayanan publik Pejabat Pengelola

Informasi dan

Dokumentasi (PPID)

11 Kamis, 13 Agustus 2015

 Membuat analisis berita bulan Juli 2015

 Rekapitulasi berita pertanian terhadap citra positif dan negatif

12 Jumat, 14 Agustus 2015

 Dokumentasi Kegiatan Arisan Bulanan Dharma


(27)

Wanita Persatuan Ditjen PSP di Ruang Rapat Ditjen PSP Gedung D Lantai 8

 Mencari berita pertanian di media massa dan media online

13 Selasa, 18 Agustus 2015

 Rapat Persiapan Gelar Pangan Nusantara (GPN) di Badan Ketahanan Pangan (BKP) Gedung E Lantai 3

 Membuat laporan hasil rapat

 Rekapitulasi berita di media massa dan media online

14 Rabu, 19 Agustus 2015

 Membuat analisis berita bulan Agustus 2015

 Memilah berita pertanian di media massa dan media online


(28)

28

15 Kamis, 20 Agustus 2015

Memilah berita pertanian di media massa dan media online

16 Jumat, 21 Agustus 2015

Menyortir berita sesuai subjek dan sesuai tanggal terbit

17 Senin, 24 Agustus 2015

 Menyortir berita bulan Juni 2015

 Rekapitulasi berita pertanian terhadap citra positif dan negatif

18 Selasa, 25 Agustus 2015

 Menerima tamu di Ditjen PSP dalam pelayanan publik Pejabat Pengelola

Informasi dan

Dokumentasi (PPID)

 Me-resume berita Ditjen PSP dari media massa dan media online

19 Rabu, 26 Agustus 2015

 Dokumentasi Rapat Upaya

Khusus (UPSUS)


(29)

Peningkatan Industri Perberasan

 Melakukan wawancara langsung kepada petani untuk pembuatan berita di media sosial Ditjen PSP

20 Kamis, 27 Agustus 2015

 Mengikuti kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-35 Tahun 2015 yang diadakan di Jakabaring Sport City, Palembang

21 Jumat, 28 Agustus 2015

 Mengikuti kegiatan Rapat Lanjutan Gelar Pangan Nusantara (GPN) di Badan Ketahanan Pangan (BKP), Gedung E Lantai 3

 Membuat laporan hasil Rapat Gelar Pangan Nusantara


(30)

30

22 Senin, 31

September 2015

 Memilah berita pertanian di media massa dan media online

 Me-resume berita pertanian

23 Selasa, 01

September 2015

 Mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) ke-9 di Gedung PIA Lantai Basement

24 Rabu, 02 September 2015

 Membuat berita Rapat Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Industri Perberasan di Facebook untuk Ditjen PSP

25 Kamis, 03

September 2015

 Memilah dan meresume berita pertanian di media massa dan media online


(31)

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan, pada kesempatan tersebut penulis melakukan berbagai kegiatan yang dibagi menjadi kegiatan rutin dan insidental antara lain :

2.2.1 Kegiatan Rutin 2.2.1.1 Kliping

Kliping merupakan kegiatan yang penting untuk menyediakan dokumentasi dari kegiatan yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan kliping di bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI merupakan hal yang rutin dilakukan, mengingat bagian Hukum dan Humas Ditjen PSP perlu menyediakan dokumentasi apabila ada yang membutuhkan ataupun ingin mengetahui kegiatan yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, kegiatan kliping juga bertujuan sebagai arsip dokumentasi Ditjen PSP.

Pada saat Praktek Kerja Lapangan, kegiatan kliping merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin, yang mana kegiatan tersebut dilakukan dengan mencari beberapa penggalan berita yang muncul di surat kabar, tabloid, majalah, dan juga media online, memilah berita positif yang ada di media, dan membuat analisis berita yang masuk per bulannya. Potongan dari surat kabar ditempel dalam sebuah buku besar


(32)

32

khusus untuk kliping dan dokumentasi kegiatan Ditjen PSP Kementerian Pertanian.

2.2.2 Kegiatan Insidental

2.2.2.1 Kunjungan Pers Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

Kunjungan Pers merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh penanggung jawab atau pelaksana humas di setiap Eselon I lingkup Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Biro Umum dan Humas. Tujuannya adalah sebagai forum berbagi (sharing) informasi diantara pejabat kehumasan serta ajang untuk menginformasikan kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan kepada Unit Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, instansi terkait lainnya dan masyarakat, sehingga tercapai sinergi dan koordinasi yang baik antar petugas atau pelaksana kehumasan yang merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian.

Kunjungan Pers Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian juga mengundang rekan-rekan jurnalis yang berasal dari berbagai media, baik dari media cetak, maupun media elektronik. Penyelenggaraan Kunjungan Pers di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian mengusung tema, “Modernisasi Pertanian dalam Mendukung Swasembada

Pangan” dilaksanakan pada tanggal 03-05 Agustus 2015 di Gajah


(33)

Tidak hanya Kunjungan Pers saja, penulis juga mendapatkan suatu kesempatan yang sangat berharga dengan mengunjungi langsung lokasi pertanian di beberapa desa, seperti:

 Lokasi Percontohan Pertanian Modern Unit Pelaksana Kerja (UPJA) Bagyo Mulyo, di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kab. Sukoharjo;

 Lokasi Jaringan Irigasi Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kab. Sukoharjo dan;

 Lokasi kegiatan Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) Dusun Wonorejo, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kab. Sleman.

2.2.2.2 Membuat dan Cetak Sertifikat

Sebagai apresiasi dan juga tanda bahwa peserta telah mengikuti kegiatan, maka bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI membuat sertifikat yang nantinya akan diserahkan kepada para peserta. Penulis berkesempatan untuk membuat dan mencetak sertifikat yang menjadi tanda bahwa peserta telah mengikuti Kegiatan Kunjungan Pers Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dengan tema, “Modernisasi Pertanian dalam Mendukung

Swasembada Pangan”, yang diadakan dari tanggal 03 hingga 05


(34)

34

2.2.2.3 Menjadi Info Guide pada pameran Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya di JCC Hall B, Jakarta

Pameran Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB) merupakan program kegiatan tahunan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI bersama dengan Corporate Forum for Community Development (CFCD). Tema kegiatan yang diangkat yaitu bernama, “Gerakan Desa Untuk Masyarakat Yang Lebih Berdaya, Berkarakter, dan

Berbudaya Menuju Indonesia Hebat”. Seperti pada tahun-tahun

sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI kembali mengundang Kementerian Pertanian untuk dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan pameran mereka.

Terdapat rangkaian acara yang diselenggarakan pada GPMB 2015, seperti pameran, seminar, talkshow, donor darah, festival jamu gendong dan festival kuliner nusantara. Tahun ini, Kementerian Pertanian RI yang diwakili oleh Biro Umum dan Humas, kembali ikut serta dalam pameran tersebut. Ditjen PSP selaku bagian dari Eselon I juga turut berkontribusi dalam kegiatan tersebut, contohnya adalah dengan mengirimkan beberapa pegawai dari bagian Hukum dan Humas.


(35)

Penulis juga ikut dalam berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan menjadi petugas pameran (info guide), yang mana bertugas untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas berbagai hal mengenai Kementerian Pertanian RI, dan juga tentunya Ditjen PSP. Penulis juga memberikan leaflet tentang informasi mengenai Ditjen PSP kepada pengunjung yang datang, dan juga lembar kuesioner yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pameran di kemudian hari.

2.2.2.4 Dokumentasi Dharma Wanita dalam rangka pemilihan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pertanian RI

Dharma Wanita Persatuan adalah organisasi istri Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang ditetapkan dalam Musyawarah Nasional luar biasa Dharma Wanita pada tanggal 7 Desember 1999, merupakan organisasi yang mandiri, tidak terikat pada partai politik manapun dan demokratis. Tujuan utama dari pendirian Dharma Wanita adalah meningkatkan kualitas sumber daya anggota keluarga PNS untuk mencapai kesejahteraan nasional.

Pada hari Jumat, 07 Agustus 2015, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian khususnya pada Sub Bagian Hukum dan Humas, memiliki kesempatan untuk mendokumentasikan kegiatan pemilihan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertanian RI. Penulis


(36)

36

bersama dengan salah seorang pegawai bagian Hukum dan Humas, mendokumentasikan jalannya acara dari mulai hingga selesai pemilihan Ketua Umum. Dokumentasi foto akan menjadi arsip Kementerian Pertanian dan juga Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertanian RI.

2.2.2.5 Menerima tamu di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dalam pelayanan publik PPID

Dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berupaya memberikan pelayanan dan penyediaan informasi kepada masyarakat dengan menetapkan standar layanan informasi di lingkungan Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian. Pejabat Penerima Informasi dan Dokumentasi (PPID) merupakan sebuah wadah kepada masyarakat luas untuk memperoleh informasi yang benar dan akurat tentang pembangunan infrastruktur lahan dan air, penyediaan pembiayaan petani, penyediaan pupuk dan pestisida serta dukungan alat dan mesin pertanian kepada masyarakat.

Pada hari selasa, 25 Agustus 2015, penulis berkesempatan untuk menerima tamu di Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dalam pelayanan publik PPID. Penulis diajarkan bagaimana kerja seorang humas dalam menerima tamu yang datang ke


(37)

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian untuk mendapatkan pelayanan informasi, seperti mengisi lembar daftar tamu PPID, meminta data identitas tamu, lalu memberi pelayanan yang cepat, tepat dan transparan kepada masyarakat. Tamu yang datang bermacam-macam, ada yang dari instansi pemerintahan juga dan ada pula yang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akan tetapi paling banyak adalah tamu dari LSM.

2.2.2.6 Dokumentasi Rapat Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Industri Perberasan

Untuk pertama kalinya di lingkup Kementerian Pertanian RI, para petani dan semua yang terkait di dalam dunia pertanian berkumpul di lapangan kantor pusat Kementerian Pertanian RI dalam rangka mengikuti rapat membahas Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Industri Perberasan yang dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.

Dalam acara rapat UPSUS tersebut, penulis mendokumentasikan segala interaksi yang terjadi, antara Menteri Pertanian langsung dengan para petani. Dokumentasi berupa foto dan juga rekaman suara bapak Menteri, yang nantinya akan dimasukan ke dalam berita online Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Tidak hanya


(38)

38

sang Menteri, Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dan juga Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) saat itu Budi Waseso, juga turut memberikan pidatonya kepada para petani.

Acara rapat UPSUS tersebut diadakan pada hari Rabu, 26 Agustus 2015, dihadiri kurang lebih 5.600 peserta dari para Gabungan Kelompok Tani di seluruh Indonesia (Gapoktan), para pelaku usaha penggilingan padi beserta seluruh petani yang tersebar di 6 provinsi di Indonesia menjalin komitmen untuk menjadi mitra kerja Perum Bulog. 6 provinsi tersebut antara lain terdiri dari Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam isi kegiatan tersebut, diharapkan mereka dapat memasok penyediaan beras bagi Bulog agar dapat tersebar di pasar-pasar strategis di seluruh Indonesia.

Pada acara rapat UPSUS yang dilaksanakan di lapangan Kementerian Pertanian, dihadiri juga oleh Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Budi Waseso yang mewakili Kapolri, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti serta para pejabat Eselon I di Kementerian Pertanian RI.


(39)

2.2.2.7 Melakukan Wawancara Langsung dengan Petani dan Membuat Berita untuk News Release Media Online Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI

Dari perhelatan akbar yang baru pertama kali digelar tersebut, penulis mencoba untuk dapat mendengar aspirasi dan juga masukan langsung dari para Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) tersebut. Wawancara tersebut juga bertujuan untuk dokumentasi yang nantinya akan penulis masukan ke dalam berita online Ditjen PSP Kementerian Pertanian. Hal tersebut menjadi tugas bagian Hukum dan Humas Ditjen PSP sebagai sarana untuk meningkatkan citra yang positif Ditjen PSP dan Kementerian Pertanian pada umumnya kepada masyarakat luas.

Hasan, seorang petani dari Desa Jatake, kabupaten Tangerang, merupakan salah satu petani yang tergabung dalam Gapoktan dari daerah Banten. Beliau sudah 6 tahun bergabung dalam kelompok Gapoktan tersebut. Ia memberi masukan tentang pendapatnya terhadap pemerintah mengenai kerjasama Perum Bulog dengan Gapoktan, ia berharap, dengan kerjasama yang terjalin tersebut akan dapat semakin menguntungkan para petani.


(40)

40

2.2.2.8 Rapat

Rapat Koordinasi bersama Kegiatan Pameran Gelar Pangan Nusantara dan Hari Pangan Sedunia Tahun 2015

Rapat merupakan bagian dari proses dan perencanaan dalam melakukan sebuah kegiatan atau event. Rapat termasuk dalam management humas, yang didalamnya terdapat pembagian job description, menentukan konsep acara, dan koordinasi terhadap masing-masing bagian.

Pada Selasa, 18 Agustus 2015, penulis mengikuti rapat koordinasi bersama dengan para pegawai perwakilan dari Eselon II, dan Event Organizer acara keseluruhan. Nama dari rapat agenda kegiatan pameran tersebut yaitu, “Rapat Persiapan Gelar Pangan Nusantara

2015” dengan tema, “Pangan Lokal Sebagai Kekuatan untuk

Mewujudkan Kedaulatan Pangan”.

Rapat diselenggarakan di Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian RI, Gedung E Lantai 3, dan di informasikan oleh bagian Biro Hukum dan Informasi Publik. Terdapat sekitar 11 orang yang mengikuti rapat agenda kegiatan pameran tahunan tersebut.

Dalam rapat tersebut, dijelaskan bahwa rencana kegiatan Gelar Pangan Nusantara (GPN) tersebut akan dilaksanakan pada 15-18


(41)

September 2015 di Lapangan Tarandam, Provinsi Sumatera Barat. Rapat tersebut merupakan rapat koordinasi, dimana membahas tentang agenda kegiatan pameran tahunan bagian Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI sebagai penyelenggara kegiatan. Terkait kegiatan tersebut, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI juga bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat.

Inti dari rapat tersebut antara lain:

 Pembahasan teknis acara, dari awal persiapan stand, pelaksanaan, hingga pembongkaran stand.

 Penghitungan kemungkinan partisipasi dari tiap eselon di tempat kegiatan pameran.

 Pengenalan mitra pelaksana desain stand (Event Organizer Booth Stand), kepada para peserta rapat.

 Sebagai sarana koordinasi antara Eselon II dan III terhadap kegiatan pameran tersebut.

Pada tanggal 27 Agustus 2015, penulis kembali mengikuti rapat koordinasi bersama dengan para pegawai perwakilan dari Eselon II, Event Organizer (EO) Booth, dan Event Organizer acara keseluruhan. Nama dari rapat agenda kegiatan pameran tersebut yaitu, “Rapat Hari


(42)

42

Pangan Sedunia ke-35 Tahun 2015” dengan mengusung tema,

“Pemberdayaan Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Menuju

Kedaulatan Pangan”. Rapat diselenggarakan di Gedung Pusat

Informasi Agribisnis (PIA) Lantai Basement, dan di informasikan oleh bagian Biro Hukum dan Informasi Publik. Terdapat sekitar 12 orang yang mengikuti rapat agenda kegiatan pameran tahunan tersebut.

Kegiatan pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-35 Tahun 2015 tersebut akan dilaksanakan pada 17-20 Oktober 2015 di Jakabaring Sport City, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Hari Pangan Sedunia sendiri merupakan sebuah kegiatan, yang dimulai sejak Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan World Food Day melalui Resolusi PBB di Roma, Italia, dimana dipilih tanggal 16 Oktober yang bertepatan dengan terbentuknya FAO. Sejak saat itu disepakati bahwa mulai tahun 1981, seluruh negara anggota FAO termasuk Indonesia memperingati HPS secara Nasional pada setiap tahun.

Penyelenggaraan HPS di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi, baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Rapat tersebut juga merupakan rapat koordinasi, yang mana juga membahas tentang


(43)

agenda kegiatan pameran tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI sebagai penyelenggara kegiatan. Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai tuan rumah tempat pelaksanaan kegiatan.

Adapun inti pembahasan dalam rapat tersebut antara lain:

 Pembahasan teknis acara, dari awal persiapan stand, pelaksanaan, hingga pembongkaran stand.

 Penghitungan kemungkinan partisipasi dari tiap eselon di tempat kegiatan pameran.

 Voting pemilihan mitra pelaksana desain stand (Event Organizer Booth Stand).

 Pembahasan mengenai biaya stand kepada mitra pelaksana desain stand (Event Organizer Booth Stand).

 Sebagai sarana koordinasi antara Eselon II dan III terhadap kegiatan pameran tersebut.

Pada hari Selasa, 01 September 2015 merupakan kali terakhir penulis mengikuti kegiatan rapat di lingkup Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI. Penulis mengikuti rapat koordinasi bersama dengan para pegawai perwakilan dari Eselon II dan Event


(44)

44

Organizer Booth. Rapat tersebut digelar dengan nama “Rapat Koordinasi Persiapan Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) ke-9”. PPKI 2015 rencananya akan diselenggarakan pada 28 Oktober-01 November 2015 yang bertempat di Parkir Timur Senayan, Jakarta.

PPKI merupakan event tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif, dimana Kementerian Pertanian di undang untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam rapat tersebut dibahas beberapa poin, antara lain:

 Kementerian Pertanian sebagai instansi pemerintah lainnya ditantang untuk membuat suatu konsep yang memiliki nilai kreatif

 Pembahasan teknis acara, dari awal persiapan stand, pelaksanaan, hingga pembongkaran stand.

 Penghitungan kemungkinan partisipasi dari tiap eselon di tempat kegiatan pameran.

 Sebagai sarana koordinasi antara Eselon II dan III terhadap kegiatan pameran tersebut.


(45)

2.2.2.9 Pertemuan Koordinasi Mengenai Asuransi Pertanian melalui Focus Group Discussion

Focus Group Discussion (FGD) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. Sesuai namanya, pengertian Focus Group Discussion mengandung tiga kata kunci: Diskusi (bukan wawancara atau obrolan), Kelompok (bukan individual), dan Terfokus/Terarah (bukan bebas). Artinya, walaupun hakikatnya adalah sebuah diskusi, FGD tidak sama dengan wawancara, rapat, atau obrolan beberapa orang di kafe-kafe.

Penulis berkesempatan mengikuti kegiatan tahunan Kementerian Pertanian RI yang berjudul “Pertemuan Koordinasi Mengenai Asuransi Pertanian melalui Focus Group Discussion (FGD)” dengan tema, “Dengan Asuransi Melindungi dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani” pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2015 dengan narasumber Ir. H. E. Herman Khaeron, M.Si selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang memaparkan hasil Rapat Kerja (Raker) yang telah dilaksanakan pada 8 Juni 2015, memutuskan bahwa anggaran untuk proyek percontohan asuransi pertanian tahun 2015 sebesar Rp. 150.000.000.000,-.


(46)

46

Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber dari pihak asuransi yaitu Sahata L. Tobing selaku Direktur Operasi Ritel PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), beliau menjelaskan mengenai tahapan yang diperlukan untuk menjalankan Asuransi Pertanian yaitu Kesiapan Asuransi Jasindo. FGD yang dilaksanakan di Ruang Rapat Ditjen PSP tersebut dihadiri oleh 16 Provinsi Dinas Pertanian di Indonesia, Kelompok Kerja (Pokja), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Keuangan, Biro Hukum, Asuransi Jasindo, Perwakilan Asosiasi Petani, Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP), Kementerian Perekonomian, Badan pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Balitbangtan, LKPP, Agrofarm serta Ditjen PSP.

2.3 Deskripsi Hubungan Masyarakat (Humas) 2.3.1 Definisi Hubungan Masyarakat (Humas)

Definisi Hubungan Masyarakat atau PR menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations adalah:

“PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. (Jeffkins, 2003:10).

Sedangkan pengertian Hubungan Masyarakat menurut Onong Uchana Effendy “Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi


(47)

dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama”, (Rachmat Kriyantono, 2008:3).

Humas menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun yang non-komersial. Sebenarnya, Humas terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga selalu mengalami ”Hubungan Masyarakat”, kecuali jika ia terisolasi dan tidak menjalin kontak dengan manusia lainnya.

Menurut definisi Institute of Public Relations (IPR), Humas (Public Relations) adalah :

”Keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”(Jeffkins, 2003:9)

2.3.2 Ruang Lingkup Humas

Humas memiliki suatu lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun eksternal. Oleh karena itu Humas harus memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya program yang terstruktur.


(48)

48

Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations). 2. Hubungan dengan masyarakat atau penduduk.

3. Hubungan dengan pers atau media massa (Press Relations).

4. Hubungan dengan intansi-instansi pemerintah (Government Relations).

5. Hubungan karyawan atau pegawai (Employee Relations).

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations). Ruang lingkup Public Relations dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations)

Hal ini mencakup kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu, menyampaikan pesan-pesan, laporan berkala (melalui brosur, jurnal, surat dan sebagainya), menyelenggarakan acara bersama pelanggan dan menciptakan suasana kenyamanan atau kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan atau tamu. 2. Hubungan dengan masyarakat atau penduduk (Community

Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi


(49)

penduduk di sekitar lokasi pabrik atau perusahaan atau toko atau di sekitar kantor organisasi atau lembaga yang bersangkutan.

3. Hubungan dengan Pers atau media massa (Press Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membuat kliping (guntingan berita dari surat kabar, majalah, dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opini publik) atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu (specific group opinion), menyampaikan informasi dan pernyataan resmi melalui media massa, menyelenggarakan acara jumpa pers (press conference) atau menyusun dan mengedarkan keterangan pers (press release), membina hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa (surat kabar, TV, radio, majalah, tabloid dan lain-lain).

4. Hubungan dengan instansi Pemerintah (Government Relations) Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah atau kabupaten atau kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja dinas perindustrian, dinas pariwisata dan lembaga lainnya), upaya-upaya perolehan informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.


(50)

50

5. Hubungan dengan karyawan atau pegawai (Employee Relations) Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan ke dalam (pimpinan dengan karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan tumpang tindih dengan fungsi dan tugas Bagian Kepegawaian (Personalia). Ada pula yang secara spesifik sebenarnya merupakan ruang lingkup Kehumasan, yaitu menyampaikan kebijakan organisasi atau perusahaan kepada karyawan untuk disampaikan kepada pimpinan. Dengan demikian, diharapkan tercipta suasana harmonis atau selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations) Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus berhubungan dengan kegiatan organisasi atau perusahaan atau lembaga (seperti agen-agen, supplier, distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para pemegang saham (Stakeholder Relations). (Rudy, 2005 : 85-88).

2.3.3 Tujuan Humas

Karena Humas merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan Humas adalah tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan Humas, antara lain :


(51)

1. Menciptakan Pemahaman (Mutual Understanding) antara perusahaan dan publiknya.

Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan komunikasi (primery-breakdown of communication).

2. Membangun Citra Korporat (Corporate Image)

Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Pada akhirnya persepsi akan mempengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral, atau memusuhi.

3. Citra Korporat Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility)

Corporate Social Responsibility adalah program Public Relations untuk melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya.


(52)

52

Dengan kata lain, CSR adalah pengintegrasian kepedulian perusahaan. Ada yang menyebut sebagai Community Development,

yaitu investasi sosial perusahaan yang bersifat jangka panjang. Secara

berangsur akan terbentuk citra positif terhadap kegiatan sosial yang dilakukan. Beberapa kegiatan bisa menjadi trademark perusahaan yang berpengaruh dalam memperkuat merek produk.

4. Membentuk Opini Publik yang Favorable

Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini publik. Jadi, opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Citra perusahaan yang baik akan membuat keuntungan kompetetif bagi perusahaan.

5. Membentuk Good Will dan Kerjasama

Good will dan kerja sama dapat terwujud karena inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh Public Relations perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya.


(53)

2.3.4 Fungsi dan Peranan Humas a. Fungsi Humas

Adapun fungsi humas menurut Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations: Principles and Problems, mengemukakan fungsi humas sebagai berikut:

1. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada

kepentingan umum)

2. Maintain good communication (Memelihara komunikasi yang baik)

3. Stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan perilaku yang baik)

Dari fungsi humas di atas menurut Bertrand R. Canfield dapat dirumuskan, sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi


(54)

54

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

b. Peranan Humas

Peran utama Humas pada intinya adalah sebagai berikut : 1. Sebagai Communicator atau penghubung antara organisasi atau

lembaga yang diwakili dengan publiknya.

2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan Back Up management yakni sebagai pendukung dalam

fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.

4. Membentuk Corporate Image. Artinya peranan Public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Effendy, 2008 : 9-11)

2.4 Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pada dasarnya, kegiatan Humas adalah kegiatan dalam rangka menciptakan pemahaman bersama, baik dengan publik internal maupun eksternal. Kegiatan Humas erat kaitannya dengan hubungan dan relasi antar bagian atau divisi bahkan dengan elemen masyarakat diluar perusahaan.


(55)

Definisi Humas menurut Onong Uchana Effendy, “Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama” (Rachmat Kriyantono, 2008:3).

Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Humas di bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian belum termasuk Humas yang state of being atau melembaga, dikarenakan Kementerian Pertanian RI sendiri memang sudah memiliki bagian Humas yang memang khusus menangani berbagai persoalan kehumasan, yaitu di Biro Umum dan Humas, sedangkan Sub Bagian Hukum dan Humas tidak hanya menangani persoalan kehumasan saja, tetapi juga membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara efisien dan efektif, merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang prasarana dan sarana pertanian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

.

Selain itu, Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian juga merupakan jembatan dalam mengakses informasi secara transparan melalui pelayanan publik PPID, yang mana si pemohon dapat datang secara langsung ke kantor ataupun berinteraksi secara online.


(56)

56

Selama penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Umum Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, kegiatan kehumasan berlangsung dengan cukup baik. Koordinasi antar anggota, antara Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas, Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, dan jajaran pegawai berlangsung dengan harmonis.

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di Bagian Umum Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, penulis melakukan kegiatan rutin diataranya kliping dan rapat. Dua kegiatan ini merupakan hal yang termasuk dalam kegiatan kehumasan.

1. Kliping

Meskipun pada saat ini kliping tidak lagi menjadi pilihan utama dalam menyimpan dokumentasi dikarenakan sudah berkembang pesatnya era digital, namun kliping merupakan hal yang penting dalam menyimpan bukti fisik dari foto-foto dan artikel mengenai perusahaan dan seputar kegiatannya.

Dalam kegiatan Humas, kliping adalah media humas yang penting untuk mengabadikan hal-hal mengenai perusahaan.


(57)

2. Rapat

Rapat merupakan hal yang penting dalam menyatukan berbagai persepsi, ide, tujuan dari masing-masing karyawan atau panitia dalam melaksanakan sebuah kegiatan ataupun program kerja. Dalam rapat terdapat proses interaksi antara komunikator dan komunikan yang terjadi secara terus-menerus.

Dalam kehumasan, terdapat proses perencanaan-pelaksanaan-evaluasi, dan rapat termasuk dalam proses perencanaan. Dimana setiap kegiatan yang akan dilakukan perlu adanya rapat untuk sosialisasi program kerja, perencaaan kegiatan, konsep acara, pembagian job description, target pelaksanaan acara, dll.

Pada rapat yang penulis ikuti di Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, proses interaksi dari peserta rapat terjadi dinamis. Ide, gagasan, kritik dan saran muncul sehingga banyak sekali perubahan ataupun perbaikan menuju kearah yang lebih baik.

2.5 Analisa Pelayanan Perusahaan terhadap Mahasiswa PKL

Pada saat mengajukan surat permohonan Praktek Kerja Lapangan, penulis diterima dengan ramah langsung oleh Kepala Bagian Umum Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.


(58)

58

Pada hari pertama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis disambut pula dengan baik oleh Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas. Dalam melaksanakan kegiatan, tidak ada ketentuan yang mengikat terkait kewajiban mengenakan pakaian, akan tetapi, penulis berinisiatif agar mengenakan pakaian yang sopan dan rapi, contohnya seperti kemeja dan celana bahan hitam pada hari Senin-Kamis, dan pakaian batik pada hari Jumat.

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung setiap hari Senin-Jumat dimulai pukul 08.00-16.00 WIB. Setiap harinya, penulis diarahkan dalam melakukan kegiatan oleh Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas dengan ramah dan jelas, sehingga cukup banyak ilmu yang didapat selama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

Dalam pelaksanaan kegiatan, penulis diberi banyak kesempatan mengikuti agenda kegiatan penting Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, seperti: Kunjungan Pers, menjadi Petugas Pameran (Info Guide) pada pameran Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya, mendokumentasikan kegiatan Dharma Wanita, menerima tamu di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dalam pelayanan publik PPID, melakukan wawancara langsung dengan petani dan dokumentasi rapat Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Industri Perberasan.


(59)

Dalam melaksanakan job desk, penulis banyak diberi arahan oleh Kepala Bagian Sub Bagian Hukum dan Humas sehingga penulis tidak kebingungan dalam melaksanakan kerja praktek.

Dalam melaksanakan kegiatan, penulis dapat mengimplementasikan teori-teori yang didapat pada saat kuliah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan memberi penulis wawasan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan kehumasan di sebuah lembaga pemerintahan yang memiliki reputasi baik.


(60)

60 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Kementerian Pertanian RI, Bagian Umum Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sub Bagian Hukum dan Humas, memiliki bagian kehumasan, tetapi belum menjadi lembaga sendiri atau state of being karena Kementerian Pertanian RI secara kesatuan sudah memiliki bagian khusus yang memang khusus menangani berbagai persoalan kehumasan, yakni di Biro Umum dan Humas, sedangkan Sub Bagian Hukum dan Humas tidak hanya menangani persoalan kehumasan saja, tetapi juga membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara efisien dan efektif dan membuat kebijakan-kebijakan khusus terkait Ditjen PSP yang memiliki landasan payung hukum.

2. Aktivitas kegiatan rutin yang dilakukan penulis saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan diantaranya:


(61)

3. Aktivitas kegiatan insidentil yang dilakukan penulis saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan diantaranya:

 Kunjungan pers Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian;

 Membuat dan Cetak Sertifikat;

 Menjadi Petugas Pameran (Info Guide) pada pameran Gelar Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya;

 Dokumentasi Dharma Wanita, Belajar menerima tamu di Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian dalam pelayanan publik PPID;

 Dokumentasi Rapat Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Industri Perberasan;

 Melakukan Wawancara Langsung dengan Petani dan Membuat Berita untuk News Release Media Online Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian;

 Rapat Koordinasi bersama Kegiatan Pameran Gelar Pangan Nusantara dan Hari Pangan Sedunia Tahun 2015;

 Rapat Koordinasi Persiapan Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) ke-9, dan

 Pertemuan Koordinasi Mengenai Asuransi Pertanian melalui Focus Group Discussion.

4. Penulis mendapatkan banyak manfaat berupa pengalaman dan pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan konsentrasi Hubungan Masyarakat.


(62)

62

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat saya sampaikan setelah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang kemudian diteruskan dengan membuat laporan kali ini adalah sebagai berikut :

3.2.1 Saran Untuk Sub Bagian Hukum dan Humas Kementerian Pertanian RI 1. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebagai badan publik diharapkan dalam pengelolaan informasi publik PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) lebih sentralistik berada pada unit kerja yang mengelola, memperbaiki koordinasi dan mendokumentasikan informasi sehingga pemberian informasi akan lebih tertib dan terindentifikasi dan berjalan dengan maksimal.

2. Membuat sarana dan prasarana pendukung seperti ruangan khusus untuk pelayanan informasi publik, sehingga pemberian pelayanan dapat dilakukan secara langsung oleh masing-masing unit kerja.

3. Menjaga kerapihan tata ruang kerja dan lebih tertib lagi dalam bekerja, agar dapat tercipta suatu kenyamanan dan kedisiplinan di lingkup Bagian Umum pada khususnya.

4. Memperbaiki koordinasi antar bagian, sehingga dalam melangsungkan kegiatan kerja ataupun acara dapat berlangsung efektif, tidak hanya terfokus pada ketua pelaksana ataupun penanggung jawab.

5. Memberikan kegiatan rutin yang berbeda untuk mahasiswa yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sehingga ilmu yang sudah


(63)

dipelajari oleh mahasiswa dapat diaplikasikan lebih maksimal pada saat praktek.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa/i PKL

Berikut adalah saran untuk mahasiswa/i yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di bagian Ditjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian:

1. Bekali diri dengan ilmu dan teori yang didapat pada saat kuliah sehingga dapat mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi.

2. Berusaha beradaptasi dengan keadaan lembaga perusahaan yang jauh berbeda dengan suasana di bangku perkuliahan.

3. Disiplin dalam melakukan semua kegiatan PKL, dimulai dari jam masuk dan jam keluar kerja agar ilmu yang didapat akan lebih optimal.

4. Mahasiswa/i PKL harus proaktif dalam bertanya maupun melaksanakan kewajiban, agar tanggung jawab yang diberikan akan sesuai dengan ekspektasi pemberi kewajiban.

5. Setelah selesai masa PKL, mahasiswa/i harus membina hubungan baik dengan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.


(64)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI DIREKTORAT

JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh,

Muhammad Febri Yonda Herjuno NIM : 41812108

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(65)

iv

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Sejarah Singkat Kementerian Pertanian RI ... 1

1.1.1 Logo Kementerian Pertanian RI ... 3

1.1.2 Visi dan Misi Kementerian Pertanian RI 2015-2019 ... 4

1.2 Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI ... 5

1.2.1 Visi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI ... 7

1.2.2 Misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI ... 8

1.2.3 Tujuan Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian RI 9 1.3 Sub Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI ... 9

1.4 Struktur Organisasi Sub Bagian Hukum dan Humas ... 10

1.5 Job Description ... 13

1.6 Sarana dan Prasarana ... 19

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN .... 22

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 23

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 31

2.2.1 Kegiatan Rutin ... 31


(66)

v

2.3 Deskripsi Hubungan Masyarakat (Humas) ... 46

2.3.1 Definisi Humas ... 46

2.3.2 Ruang Lingkup Humas ... 47

2.3.3 Tujuan Humas ... 50

2.3.4 Fungsi dan Peranan Humas ... 53

2.4 Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 54

2.5 Analisa Pelayanan Perusahaan Terhadap Mahasiswa PKL ... 57

BAB III PENUTUP ... 60

3.1 Kesimpulan ... 60

3.2 Saran ... 62

3.2.1Saran untuk Sub Bagian Hukum dan Humas Kementerian Pertanian RI .. 62

3.2.2Saran Untuk Mahasiswa/I PKL ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 65


(67)

64 A. SUMBER BUKU

Effendy, Onong Uchjana. 1984, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. 2006, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Jefkins, Frank. 2004, Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 2003, PT Remaja Rosdakarya

Rudy, Teuku May. 2005, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung: Refika Aditam

B. SUMBER LAIN

Arsip penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan Juli-September 2015

http://psp.pertanian.go.id/index.php/page/unitkerja (diakses pada Sabtu, 03 Oktober 2015 pukul 20:10 WIB)


(68)

81

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Muhammad Febri Yonda Herjuno

Jenis kelamin : Laki - laki

Tempat, tanggal lahir : Bogor, 21 Februari 1992 Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum menikah

Alamat lengkap : Jl. Raya Amir Mahmud, Gg Abdulah No 198, RT 04 RW 06 Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi 40513

Agama : Islam

Telepon : 0857 - 1630 - 1360

E-mail : [email protected] [email protected] Pendidikan Formal

1998 - 2004 : SD Negeri Jakasetia 3 Kota Bekasi 2004 - 2007 : SMP Negeri 7 Kota Bekasi

2007 - 2010 : SMK Negeri 1 Kota Bekasi, Jurusan Multimedia

2012 - Sekarang : Sedang menjalani Pendidikan Sarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia


(69)

Pengalaman Kerja

1. Praktik Kerja Industri di PT Bridgestone Tire Indonesia pada bagian General Affair (Februari - Maret 2008)

2. Praktik Kerja Industri di CV Patra Jaya Komputer pada bagian Teknisi (April - Juni 2008)

3. Praktik Kerja Industri di SCA Digital Printing pada bagian Produksi (Januari 2009)

4. Praktik Kerja Industri di CV Ganeca Exact pada bagian Accounting (Februari - Juni 2009)

5. Bekerja di PT. Toshiba Consumer Products Indonesia pada bagian Operator (Januari - Juli 2011)

6. Bekerja di PT Yamaha Music Manufacturing Asia pada bagian Operator (September 2011 - Juni 2012)

7. Tim Marketing Komunikasi di PT. Indosat Bandung (Februari – Juli 2015)

8. Praktek Kerja Lapangan di Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI


(70)

83 Keahlian

No. Uraian

1 Kemampuan Operasionalisasi Software Microsoft Office

2 Kemampuan Operasionalisasi Software Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Premiere Pro dan Ulead Video Studio

2 Bahasa Inggris Pasif

3 Kemampuan Berkomunikasi Secara Baik

Data Pengalaman Organisasi

No. Tahun Uraian Keterangan

1 1999 - 2000 Pramuka SD Negeri Jakasetia III

Bekasi Anggota

2 2004 - 2005 Basket SMP Negeri 7 Bekasi Anggota 3 2004 - 2005 Palang Merah Remaja SMP

Negeri 7 Bekasi Anggota

4 2005 - 2006 Pramuka SMP Negeri 7 Bekasi Anggota 5 2009 - 2010 Japanese Club SMK Negeri 1

Bekasi Anggota

6 2013 - 2014 Himpunan Mahasiswa Ilmu


(71)

Data Keikutsertaan Dalam Kegiatan dan Organisasi

Data Keikutsertaan Dalam Pelatihan dan Seminar

No. Tahun Uraian Keterangan

1

2013

Communication Cup 6 Anggota Seksi Acara

2 Pekan Olahraga Mahasiswa

UNIKOM 2014 Ketua Pelaksana

3 Manager Tim Futsal Ilmu

Komunikasi UNIKOM Manager

No. Tahun Nama Kegiatan

1

2015

Workshop Behind The Scenes NET. 2 Broadcasting Workshop Part I. Enjoy Being an

Announcer With Indra Ansara”

3 Broadcasting Workshop Part II. Funtastic Producer With Tina Nurfalah

4

Seminar Nasional Peran Media sebagai Pilar Ketahanan Bangsa “Merespon Permasalahan Bangsa

Saat Ini” Diselenggarakan Oleh Media Mahasiswa Indonesia

5

2014

Workshop “Master Of Ceremony” Diselenggarakan

Oleh Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM

6

Seminar “Optimalisasi Pengetahuan, Pemahaman dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Implementasi Keterbukaan Publik” Diselenggarakan Oleh Komisi

Informasi Jawa Barat 7

Workshop Event Management” Diselenggarakan Oleh Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP

UNIKOM 8

Seminar “Strategi Kampanye Partai Politik Dalam Menghadapi Pemilu 2014” Diselenggarakan Oleh Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM


(72)

85

Prestasi

No. Tahun Uraian Keterangan

1 2014

Beasiswa BBP - PPA (Biaya Bantuan Pendidikan -

Peningkatan Prestasi Akademik) UNIKOM

Penerima

9 Kuliah Umum “Elan Vital: Wawasan Kebangsaan

dan Entrepreneurship Pemuda” 10

Seminar “Optimalisasi Pengetahuan, Pemahaman dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Implementasi

Keterbukaan Informasi Publik” 11

2013

Table Manner Course by Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung

12

Seminar Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya “Communiartion” Bersama Dr. Arthur S.

Nalan & Budi Dalton

13

Seminar Spirit of Communication Science Student

“Opportunities and Challenges in Broadcasting and

Mass Media” Dieselenggarakan Oleh Program Studi


(73)

i

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Dalam menyusun laporan ini, penulis menemui cukup banyak hambatan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan menjadi hambatan terbesar dalam penyusunan laporan ini. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini. Saran dan kritik yang membangun harapkan peneliti dapat memberikan manfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

Penulis berterima kasih kepada orang tua yang selalu memberikan motivasi serta dukungan baik materi maupun doa kepada penulis selama ini. Terima kasih juga penulis sematkan kepada ketiga kakak yang tak pernah berhenti memberikan dukungan untuk penulis.

Tidak lupa juga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo Drs., M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.


(74)

ii

2. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan juga doesn wali penulis.

3. Yth. Bapak Sangra Juliano P, M.I.Kom., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth. Bapak Olih Solihin. S.Sos., M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing Laporan Praktek Kerja Lapangan penulis yang telah memberikan motivasi, arahan dan bimbingan selama penulis menyusun laporan ini.

5. Yth. Staff Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis. 6. Yth. Ibu Astri Ikawati, A.Md. Kom selaku Sekretariat Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan perkuliahan.

7. Yth. Ibu Ratna Widiastuti, A.Md selaku Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

8. Kepala Bagian Umum Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Bapak Drs. Soehoed yang telah menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

9. Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas dan pembimbing, Ibu Sitti Aminah Daiman dan Ibu Novia Sari Dewi, yang telah membimbing penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan.


(75)

iii

banyak memberikan dukungan kepada penulis.

11.Keluarga besar IK Humas 1 2012 yang sama-sama berjuang untuk meraih kesuksesan. Kalian memang edan!

12.Rekan-rekan IK-1 2012 yang selalu menghibur dengan canda dan tawa. Terus jaga kekompakan kita kawan!

13.Rekan-rekan Ilmu Komunikasi yang berjuang meraih gelar untuk memperbaiki kehidupan.

14.Seluruh civitas akademi Universitas Komputer Indonesia yang telah membuat penulis bangga menjadi bagian dari sistem pendidikan disini. Jaga terus nama baik almamater kita kawan!

Penulis berharap kritik dan saran untuk laporan praktek kerja lapangan ini agar dapat menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2015


(76)

(77)

(1)

85

Prestasi

No. Tahun Uraian Keterangan

1 2014

Beasiswa BBP - PPA (Biaya Bantuan Pendidikan -

Peningkatan Prestasi Akademik) UNIKOM

Penerima 9 Kuliah Umum “Elan Vital: Wawasan Kebangsaan

dan Entrepreneurship Pemuda” 10

Seminar “Optimalisasi Pengetahuan, Pemahaman dan Kepedulian Masyarakat Terhadap Implementasi

Keterbukaan Informasi Publik” 11

2013

Table Manner Course by Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung

12

Seminar Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya “Communiartion” Bersama Dr. Arthur S.

Nalan & Budi Dalton

13

Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges in Broadcasting and

Mass Media” Dieselenggarakan Oleh Program Studi


(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Sub Bagian Hukum dan Humas Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Dalam menyusun laporan ini, penulis menemui cukup banyak hambatan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan wawasan menjadi hambatan terbesar dalam penyusunan laporan ini. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini. Saran dan kritik yang membangun harapkan peneliti dapat memberikan manfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

Penulis berterima kasih kepada orang tua yang selalu memberikan motivasi serta dukungan baik materi maupun doa kepada penulis selama ini. Terima kasih juga penulis sematkan kepada ketiga kakak yang tak pernah berhenti memberikan dukungan untuk penulis.

Tidak lupa juga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo Drs., M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.


(3)

ii

2. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan juga doesn wali penulis.

3. Yth. Bapak Sangra Juliano P, M.I.Kom., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Yth. Bapak Olih Solihin. S.Sos., M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing Laporan Praktek Kerja Lapangan penulis yang telah memberikan motivasi, arahan dan bimbingan selama penulis menyusun laporan ini.

5. Yth. Staff Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis. 6. Yth. Ibu Astri Ikawati, A.Md. Kom selaku Sekretariat Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu segala sesuatu yang berkaitan dengan perkuliahan.

7. Yth. Ibu Ratna Widiastuti, A.Md selaku Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

8. Kepala Bagian Umum Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Bapak Drs. Soehoed yang telah menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

9. Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas dan pembimbing, Ibu Sitti Aminah Daiman dan Ibu Novia Sari Dewi, yang telah membimbing penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan.


(4)

iii

10.Sahabat tercinta, Derri Faturachman, Harianoor Prayogo, Krysostomus Eko, Taufik Albar Wahyudi, M. Irfan Noerochman, I Gde Oka Indrajaya yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis.

11.Keluarga besar IK Humas 1 2012 yang sama-sama berjuang untuk meraih kesuksesan. Kalian memang edan!

12.Rekan-rekan IK-1 2012 yang selalu menghibur dengan canda dan tawa. Terus jaga kekompakan kita kawan!

13.Rekan-rekan Ilmu Komunikasi yang berjuang meraih gelar untuk memperbaiki kehidupan.

14.Seluruh civitas akademi Universitas Komputer Indonesia yang telah membuat penulis bangga menjadi bagian dari sistem pendidikan disini. Jaga terus nama baik almamater kita kawan!

Penulis berharap kritik dan saran untuk laporan praktek kerja lapangan ini agar dapat menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2015


(5)

(6)