Analisis Perancangan Trouble Ticket System Untuk Pengelolaan Masalah Gangguan Layanan Di TIK UPI (universitas Pendidikan Indonesia)
1 BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology atau ICT) di dunia ini semakin luas. Hal ini dapat dipergunakan ICT yang tidak terbatas pada segala bidang. ICT ini dapat dipergunakan karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan dibanding dengan menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi.
Kelebihan dari ICT ini adalah dalam hal kecepatan, kemudahan dan biaya lebih murah sehingga mempengaruhi kelancaran aliran informasi antara pengelola dengan pelanggan. Kemajuan teknologi informasi (Komputer dan Telekomunikasi) terjadi sedemikian pesatnya sehingga data, informasi dan pengetahuan dapat diciptakan dengan sangat cepat di seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi, maka dibuatlah sebuah aplikasi trouble ticket untuk mengatasi setiap masalah antara pengelola dan pelanggan
Trouble ticket adalah mekanisme yang digunakan dalam suatu organisasi untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa jenis masalah. Trouble sistem ticketing berasal dari manufaktur sebagai sebuah sistem pelaporan berbasis kertas, sekarang kebanyakan berbasis web dan terkait dengan customer relationship management (CRM) lingkungan, seperti call centre atau situs e-bisnis web, atau
(2)
2
dengan lingkungan teknologi tingkat tinggi seperti sebagai pusat operasi jaringan (NOC).
Trouble ticket merupakan proses untuk memungkinkan sebuah perusahaan perangkat lunak untuk menangani masalah dukungan pelanggan. Masalah ini mungkin ditangani oleh tim dukungan pelanggan secara langsung. Jika tidak, maka diteruskan ke tim QA untuk validasi / verifikasi dan mungkin menangani masalah di sana. Jika ini adalah masalah nyata dalam produk, ini disebut tim pengembangan untuk memperbaiki. Sebelum proses selesai, ada beberapa langkah untuk menjamin bahwa pelanggan yang melaporkan masalah tersebut mendapatkan penyelesaian akhir.
Trouble ticket bukan proses mainan seperti kebanyakan contoh proses yang digunakan dalam berbagai spesifikasi. Ini adalah proses nyata yang menyediakan fungsi bisnis yang lengkap penting. Sementara itu adalah proses sederhana yang dilakukan oleh orang, adalah penting untuk mendukung ini dengan sistem proses karena bisnis tidak mampu kehilangan jejak masalah pelanggan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana mengelola masalah layanan di TIK UPI 2. Bagaimana menangani msalah layanan secara tepat
(3)
3 1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem yang mampu menangani/mengelola masalah ganguan pengguna layanan TIK yang ada dicivitas akademika UPI.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penulisan dokumen pengembangan perangkat lunak Trouble Ticket System adalah untuk menjelaskan secara rinci kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan oleh pengembang sebagai dokumentasi dan acuan dalam mengembangkan perangkat lunak dan sebagai deskripsi dari perancangan perangkat lunak yang dimaksud.
1.4 Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu,biaya dan tenaga maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penanganan masalah layanan dalam bidang pelayanan sistem informasi, perawatan jaringan yang dimiliki dan pelayanan akses internet. Di civitas TIK UPI
1.5 Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini dan berhubungan dengan masalah yang terjadi sekarang maka dasar-dasar yang digunakan untuk mencari kebenaran dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode. Metode tersebut dapat mengarah penyusunan dalam melakukan penelitian dan pengamatan
(4)
4
dengan begitu dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan ikwal masalah atau objek tertentu secara rinci.
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, karena pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan wawancara. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triagulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kuantitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mencari buku-buku yang berhubungan langsung dengan sistem trouble ticket system, serta dokumenter, yaitu format pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen yang tersedia pada UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2. Studi lapangan, yaitu dengan mengamati dan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui pengelolaan gangguan pengguna layanan TIK yang ada di civitas akademika UPI. Studi lapangan ini terdiri dari :
a. Observasi, yaitu peneliti turun dan melihat langsung kelapangan dengan pengamatan dan mencatat gejala-gejala yang diteliti yang berhubungan dengan sistem trouble ticket system di layanan TIK UPI.
(5)
5
b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan nara sumber yang mengetahui dan memahami lebih jauh khususnya mengenai Pengelolaan gangguan pengguna layanan TIK yang ada di civitas akademika UPI.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan dan kejelasan mengenai penulisan hasil penelitian. Oleh sebab itu sistematika penulisan yang akan digunakan adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum tentang laporan penelitian yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan objek perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu keterkaitan dengan sistem informasi, basis data, dan menjelaskan tentang tahapan pembuatan perangkat lunak dan web yang sesuai dengan kebutuhan pengguna atau user.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar menjadi lebih baik. Menjelaskan tentang perancangan sistem secara keseluruhan
(6)
6
berdasarkan hasil analisis. Perancangan sistem ini mencakup perancangan basis data, pemodelan sistem yang dibuat, seperti diagram konteks, DFD, dan diagram ER. Selain itu juga terdapat perancangan antar muka dari sistem yang akan dibangun
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dalam pembangunan sistem informasi dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya yang ditujukan kepada pihak perusahaan
(7)
7 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil TIK UPI
2.1.1. Sejarah TIK UPI
Sejak ditetapkan sebagai PT. BHMN, secara bertahap UPI melakukan reorganisasi. Dengan merujuk pada Ketentuan Peralihan pada PP No.6/2004. Pada tahun 2004 Rektor UPI telah membentuk organ -organ utama UPI, yakni Senat Akademik (SA) dan mengusulkan pengangkatan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) kepada Mendiknas. Selanjutnya pada bulan Juni 2005 MWA UPI telah berhasil menetapkan Rektor UPI BHMN periode kepemimpinan 2005 -2010 dan kemudian mekanisme yang demokratis Rektor telah menetapkan empat Pembantu Rektor, masing-masing untuk bidang akademik, bidang umum dan sumber daya, kemahasiswaan dan alumni, penelitian dan pengembangan. Lebih lanjut pada bulan Agustus 2005 MWA UPI membentuk Dewan Audit (DA). Namun perlu dikemukakan bahwa struktur organisasi ini masih sementara, sebab reorganisasi masih terus dilakukan menuju struktur organisasi yang bersesuaian dengan PP No.6/2004 dan Anggaran Rumah Tangga (ART) UPI yang tengah dalam proses. Pada awalnya, organisasi Teknologi Informasi (TI) di UPI berada di BAPSI (Biro Perencanaan dan sistem informasi) dan 4 unit pelaksana teknis (UPT UPInet, UPT Puskom, UPT P3MP dan UPT Pendilkom) dalam memberikan pelayanan dan pengelolaan TIK. Berdasar pada tuntutan perubahan UPI menjadi lembaga Pendidikan Tinggi BHMN dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, saat ini maka
(8)
8
UPT-UPT tersebut kemudian dilebur menjadi satu direktorat yang menangani TIK, yaitu Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi ( Direktorat TIK ). Direktorat TIK UPI berada di bawah Rektor. Dengan kewenangannya Rektor dapat menetapkan garis koordinasi, baik tugas teknis maupun finansial. Garis 30 kerja Direktorat TIK tidak hanya meliputi di kampus pusat, namun juga meliputi kampus UPI Cibiru, Sumedang, Tasikmalaya, Purwakarta dan Serang. Peran dan fungsi Direktorat TIK di UPI menjadi vital bagi UPI, hal ini disebabkan karena teknologi informasi dijadikan tulang punggung sistem tata kelola universitas menuju tata kelola universitas yang baik yang transparan dan akun tabel. Selain menjadi tulang punggung tata kelola organisasi, Direktorat TIK harus memberikan pelayanan yang optimal bagi civitas akademika UPI baik dalam bidang pelayanan sistem informasi, perawatan jaringan yang dimiliki dan pelayanan akses internet. Direktorat TIK secara struktural organisasi bertanggung jawab kepada Pembantu Rektor Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kerjasama dan Usaha. seperti yang digambacrkan dibawah ini.
(9)
9
Direktorat TIK didirikan tanggal 6 Juli 2007 dengan SK Rektor No.3792/H40/KL/2007. Pembentukkan Direktorat TIK sesuai dengan rencana strategis UPI tahun 2006-2010 bidang teknologi informasi dan komunikasi yang mencantumkan antara lain:
Memperluas pembangunan infrastruktur TIK;
Menyempurnakan sistem informasi manajemen universitas yang lengkap, akurat dan mutahir;
Meningkatkan kapasitas dan fungsi UPI Net;
Mengembangkan e-learning, dan e-library;
Mengembangkan e-management baik dalam bidang akademik maupun non-akademik;
(10)
10 Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui indicator
berikut:
Terpasangnya infrastruktur TIK yang menghubungkan seluruh unit di kampus induk dan kampus daerah deng an tingkat keamanan yang tinggi;
Meningkatnya bandwidth menjadi 15 Mbps. Sebanyak 25% sivitas akademika dan tenaga administrasi universitas dapat memanfaatkan layanan internet;
Sebanyak 10 program studi memanfaatkan jaringan TIK untuk menyelenggarakan perkuliahan dengan sistem e-learning.
Sistem informasi manajemen universitas yang dapat memberikan 75% layanan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutahir;
Layanan e-library untuk 25% mahasiswa dan dosen.
Direktorat TIK dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi 3 (tiga) kepala divisi, yaitu Divisi Rekayasa TIK, Divisi Layanan Teknologi Informasi dan Divisi Layanan Sistem Informasi.
i. Visi
UPI menempatkan posisi, peran dan fungsinya dalam pembangunan pendidikan nasional dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) indonesia secara menyeluruh dalam jangka panjang, untuk memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia berbudaya, beradab, efisien dan efektivitas proses pendidikan dalam upaya mewujudkan makna proses pendidikan, memiliki peran mendasar dan strategis. Globalisasi sebagai suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia telah mendudukan teknologi informasi dan komunikasi menjadi alat dalam percepatan prosesnya. Sebagai bentuk komitmen terhadap proses globalisasi,
(11)
11
Direktorat TIK akan berada di belakang proses perkembangan UPI menjadi universitas terkemuka dalam percaturan pendidikan nasional dan internasional serta pengembangan manusia dalam upaya penelitian, pengembangan, dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. ii. Misi
Tujuan didirikannya Direktorat TIK adalah untuk menciptakan Universitas Pendidikan Indonesia menjadi kampus yang ilmiah, efektif dan religius dengan berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Tugas dan fungsi Direktorat TIK meliputi:
Membangun dan menciptakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
Mengembangkan, menyediakan dan mengaplikasikan sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan UPI.
Memberikan pelayanan secara teknis maupun non teknis yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Mengadakan penelitian, pendidikan dan pelatihan dan pengabdian yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi
Meningkatkan dan menyediakan tenaga profesiona l dalam system informasi dan TIK.
Meningkatkan dan memanfaatkan berbagai fasilitas dalam meningkatkan kemandirian perguruan tinggi
(12)
12 2.1.2. Logo TIK UPI
Gambar 0.1 Logo TIK UPI
2.1.3. Badan Hukum
TIK UPI berbadan hukum BHMN, dengan merujuk pada Ketentuan Peralihan pada PP No.6/2004. Pada tahun 2004
2.1.4. Struktur Organisasi
(13)
13
Gambar 0.2 Struktur Organisasi Direktorat TIK
2.1.5. Job Description Direktur
Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan layanan sistem informasi dan layanan teknologi informasi dan komunikasi
Menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan bidang Teknologi Informasi dan komunikasi
(14)
14 Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Teknologi Informasi dan komunikasi
Melaporkan Tugas pokok dan fungsi dalam Bidang Teknologi Informasi dan komunikasi kepada rektor melalui Pembantu Rektor Bidang TIK, Kerjasama dan Usaha
Divisi-divisi Direktorat TIK
Didalam menjalankan operasional hariannya Direktorat TIK dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi tiga divisi dan bagian administrasi & kepegawaian yaitu :
Divisi Rekayasa Teknologi Informasi dan Komunikasi
Divisi Layanan Sistem Informasi
Divisi Layanan Teknologi Informasi dan komunikasi
Pada setiap divisi terdapat koordinator yang bertugas membantu kepala divisi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Deskripsi tugas pokok dan fungsi divisi dan koordinator adalah sebagai berikut:
1) Divisi Rekayasa Teknologi dan komunikasi Koordinator Rekayasa Informasi
Pengembangan dan Pembaharuan rencana strategi TIK
Pengembangan dan pembaharuan cetak biru SIUPI
Mengembangkan menyusun dan mempublikasikan laporan baik yang bersifat rutin maupun bersifat khusus
Pengembangan, sosialisasi dan pemanfaatan sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision support system)
Pengembangan, sosialisasi dan pemanfaatan sistem informasi Eksekutif (Executive Information System)
(15)
15 Menyelenggarakan kegiatan bisnis intelejen dan Rekayasa TIK dan
Pengembangan Sistem informasi
Melakukan Kegiatan penelitian dan pengembangan rekayasa informasi
Melakukan pelayanan kepada masyarakat dalam pengembangan rekayasa informasi
Koordinator Rekayasa Perangkat Lunak
Merencanakan, menyediakan, mensosialisasikan, memanfaatkan dan memelihara perangkat lunak yang dibutuhkan UPI BHMN
Pengembangan standarisasi perangkat lunak dalam pengembangan dan pemanfaatan perangkat lunak di lingkungan UPI BHMN
Mengembangkan metoda pengembangan perangkat lunak
Melakukan kegiatan rekayasa perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan sistem manajemen informasi dan penyelenggaraan aktifitas pendidikan dan penelitian
Pengelolaan proyek pengembangan perangkat lunak
Melakukan dokumentasi perangkat lunak
Mengembangkan dan mensosialisasikan manual operation perangkat unak
Melakukan pelayanan kepada masyarakat dalam pengembangan perangkat lunak
Koordinator Rekayasa Infrastruktur
Mengembangkan desain infrastruktur TIK
Melakukan Instalasi dan konfigurasi infrastruktur TIK
Melakukan monitoring dan pemeliharaan infrastruktur TIK
Mengembangkan Standard Operating Procedure pemanfaatan infrastruktur TIK
(16)
16 Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan rekayasa
infrastruktur TIK
Membarikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur TIK
Koordinator Diklat TIK
Menyusun proyeksi kebutuhan program diklat TIK SDM UPI (4 Tahun)
Mengembangkan program dan kurikulum Diklat TIK moda reguler dan terbuka
Menyiapkan SDM bidang teknologi informasi yang memenuhi standard kualifikasi yang ditentukan
Menyelenggarakan program pelatihan baik yang bersifat eksternal maupun publik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan proyeksi kebutuhan masa yang akan dating
Membuat standard kualifikasi SDM dibidang TIK
Menyusun kurikulum untuk pendidikan dan pelatihan TIK
Menyusun dan membuat bahan ajar pelatihan TIK
Membuat dan mengembangkan alat tes
Menyelenggarakan sertifikasi bagi civitas akademika UPI dan umum di bidang TIK
Menyelenggarakan program pelatihan baik pre -service program maunpun in-service program
Menyelenggarakan program pelatihan yang bersifat pelayanan kepada public
2) Divisi layanan Layanan Informasi Koordinator Sistem Informasi Akademik
(17)
17 Melakukan koordinasi dan analisis kebutuhan sistem informasi
akademik dengan unit yang menangani akademik
Melakukan perencanaan pengembangan sistem informasi akademik
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan komputerisasi sistem akademik
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan pengamanan aplikasi komputer sistem akademik
Koordinator Sistem Informasi Keuangan
Melakukan koordinasi dan analisis kebutuhan sistem informasi keuangan dengan unit yang menangani keuangan
Melakukan perencanaan sistem informasi keuangan
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan komputerisasi sistem keuangan
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan pengamanan aplikasi komputer sistem keuangan
Koordinator Sistem Informasi Aset dan Fasilitas
Melakukan koordinasi dan analisis kebutuhan sistem informasi asset dan fasilitas dengan unit yang menangani aset dan fasilitas
Melakukan perencanaan pengembangan sistem informasi aset dan fasilitas
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan komputerisasi sistem aset dan fasilitas
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan pengamanan aplikasi komputer sistem keuangan
(18)
18
Koordinator Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Melakukan koordinasi dan analisis kebut uhan sistem informasi Sumber daya manusia dengan unit yang menangani Sumber daya manusia
Melakukan perencanaan pengembangan sistem informasi Sumber daya manusia
Mengembangkan, mensosialisasikan, mengimplementasikan dan komputerisasi sistem informasi Sumber daya manusia
Melakukan pengaturan, pengawasan, pemeliharaan, perbaikan dan pengamanan aplikasi komputer sistem informasi Sumber daya manusia
3) Divisi layananTeknologi Informasi
Koordinator Desain Instruksional dan Multimedia
Membuat dan merancang instruksional desain dan multimedia untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di UPI
Mengadakan riset dan pengembangan desain instruksional dan multimedia
Memberikan layanan pengemabngan desain instruksional dan multimedia kepada masyarakat
Koordinator Layanan Internet
Mengelola dan mengatur layanan internet UPI secara efektif dan efisien
Mengembangkan sistem keamanan, sistem layanan dan administrasi dan sistem kendali dan monitoring
Mengembangkan, menggunakan dan memelihara Access Control System
(ACS)
Melayani dan membantu user ketika ada masalah Koordinator Pembelajaran Elektronik
(19)
19 Mengembangkan sistem pembelajaran elektronik melalui learning
management system (LMS)
Mengembangkan sistem evaluasi perkuliahan secara online Melaksanakan digitalisasi bahan ajar
Koordinator Web UPI
Mengembangkan dan mengelola website resmi UPI (www.upi.edu) dan aplikasi web upi.
Pengaturan domain upi.edu dan upi.ac.id
Pengaturan dan pengawasan terhadap semua website unit -unit di UPI (dibawah domain upi.edu dan upi.ac.id)
Riset dan pengembangan aplikasi web untuk dunia pendidikan
2.2. Landasan Teori
Guna menunjang penelitian ini, dibutuhkan konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisa penelitian serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya,termasuk sintesisnya.
2.2.1. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:43)
“Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagianya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.”
McLeod (2005) mengatakan bahwa, Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
(20)
20 Jogiyanto H.M (2005) berpendapat bahwa analisi sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikkan-perbaikkannya.
Menurut data diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagiab-bagian atau kompoonen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan.
2.2.2. Perancangan
Berdasarkan pendapat Mc.Leod ( 2001 ) Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Sedangkan rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Adi Nugroho (2002) berpendapat Perancangan Sistem adalah tahap awal pendekatan untuk menyelesaikan masalah.
Menurut Pressman (2010), perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem.
Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem
(21)
21
secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik (Taylor,1959 dlm Pressman, 2001).
2.2.3. Trouble Ticket
Trouble ticket Sistem adalah mekanisme yang digunakan dalam suatu organisasi untuk melacak deteksi, pelaporan, dan resolusi dari beberapa jenis masalah.
(22)
22 BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang akan dibangun di layanan TIK UPI.
3.1. Analisis Sistem
Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap system yang sedang berjalan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan serta kekuatan yang terdapat pada system yang sudah dimiliki oleh TIK. Dari proses analisis tadi akan dihasilkan berbagai saran kebaikan terhadap system yang dapat dijadikan dasar dalam merancang system yang akan dibangun.
3.1.1. Analisis Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian kami terhadap sistem yang sudah ada pada Civitas Akademika UPI, terdapat beberapa masalah yang diperoleh yaitu.
1. Masih manualnya sistem pengelolaan gangguan pengguna layanan TIK. 2. Helpdesk mengalami kesulitan dalam penyampaian masalah gangguan dari
customer kepada teknisi.
3. Manager mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan.
Berdasarkan permasalahan tesebut layanan TIK di Civitas Akademika UPI ingin membuat aplikasi untuk menangani masalah-masalah yang ada untuk membantu system pengelolaan gangguan layanan.
(23)
23 3.1.2. Analisis Yang Sedang Berjalan
Sistem yang berjalan di TIK UPI masih manual sehingga helpdesk mengalami kesulitan dalam penyampaian masalah gangguan dari customer kepada teknisi, karena hanya ada satu form tiket yang diisi oleh helpdesk yang berisi keluhan dari customer, kemudian helpdesk harus menyampaikan secara langsung kepada teknisi, teknisi menangani masalah, setelah menangani masalah, form tersebut dikembalikan kepada helpdesk dengan status masalah sudah selesai ditangani.
3.1.3. Analisis Kebutuhan non-Fungsional 1. Analisis Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang ada saat ini di Layanan TIK Civitas Akademika UPI sudah memenuhi standard untuk menjalankan aplikasi sistem yang dibangun. Adapun spesifikasinya adalah 1 komputer server dan 1 komputer client.
2. Analisis Perangkat Lunak (Software)
Selain perangkat keras (Hardware) dalam pembangunan aplikasi ini diperlukan beberapa perangkat lunak (Sofware) pendukung seperti :
a. Microsoft Windows 7 sebagai sistem operasi
b. FrameWork Codeigniter sebagai aplikasi pembangun perangkat lunak c. PHP sebagai bahasa pemrograman
(24)
24 3. Analisis Jaringan
Saat ini, jaringan yang terpasang pada Layanan TIK Civitas Akademika UPI merupakan jaringan lokal dengan bentuk topologi jaringan jenis
star, dimana sebuah server akan melayani kebutuhan beberapa komputer klien. Sistem informasi yang dibangun berbasis klien-server, sehingga sistem ini dapat langsung beradaptasi, dan berjalan dengan efisien.
Gambar 0.1 Jaringan di Civitas Akademika UPI
3.2. Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinsikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari
(25)
25
sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.
3.2.1. Usecase Penanganan Masalah Sistem Trouble Ticket
Use Case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.
(26)
26 3.2.2. Identifikasi Aktor
No. Aktor Deskripsi
1. Manager memiliki otorisasi penuh terhadap perubahan user name, password dan kewenangan tabel mana yang bisa diakses oleh user tertentu, serta dapat membuat laporan secara keseluruhan
2. Help Desk melakukan pendaftaran ticket. Mencari tiket dan melihat tiket yang sudah didaftarkan, kemudian mencatat masalah pengaduan atau menklasifikasi masalah dan menyerahkan masalah serta menyerahkan ticket
3. Teknisi Mencari tiket, lalu melihat tiket serta mendapatkan tiket yang sudah diregistrasikan oleh helpdesk. Kemudian melakukan tindakan penanganan masalah
Tabel 0.1 Identifikasi Aktor
3.2.3. Identifikasi Usecase
No. Use Case Deskripsi Singkat
1. Login Helpdesk, Teknisi, Manager login
2. Create Ticket helpdesk membuat/mencatat masalah gangguan layanan tik lalu membuat nomor tiket
(27)
27
2. Assign Ticket Setelah membuat nomor tiket helpdesk menyerahkan nomor tiket kepada teknisi
3. Assign Problem
Setelah membuat nomor tiket dan
mencatat/mengidentifikasi masalah helpdesk menyerahkan masalah kepada teknisi
4. Search Ticket Pengguna(helpdesk, manager, teknisi) dapat mencari tiket yang sudah terdaftar berdasarkan nomor tiket, waktu, pengguna,dan status.
5. View Ticket Pengguna(helpdesk, manager, teknisi) dapat melihat tiket yang sudah terdaftar berdasarkan nomor tiket, waktu, pengguna,dan status.
6. Get Ticket pegawai bagian personalia membuka form utama kemudian memilih form edit lalau memasukan data baru 7. Penanganan
Problem
pegawai bagian personalia membuka form utama kemudian memilih form hapus lalu menghapus data karyawan yang ingin dihapus
8. Create Pengguna
manager membuat id dan password berdasarkan kewenangan tugasnya
(28)
28 3.2.4. Skenario Usecase
1 Skenario Create Ticket
Nama Create Ticket
Aktor Helpdesk, Customer
Tujuan Member nomor tiket kepada customer
Pre-condition
Customer mempunyai masalah pada layanan TIK UPI
Post-condition Customer memiliki nomor tiket
Tahapan
Helpdesk
1. customer ketika ada masalah gangguan layanan melapor kepada helpdesk
2. helpdesk mengecek masalah (menu ticket) Sistem
3. sistem meminta nomor tiket 4. sistem menyerahkan form ticket Helpdesk
5. helpdesk memasukan form tiket yang sudah di isi
Sistem
6. sistem membuat tiket nomor 7. sistem menyimpan data 2 Skenario Assign Problem
Nama Assign Problem
Aktor Helpdesk
Tujuan Mencatat masalah
Pre-condition Masalah belum tercatat
Post-condition Masalah tercatat dalam system
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk melihat menu ticket Sistem
2. Sistem membaca tiket berdasarkan tanggalf 3. Sistem menampilkan menu list ticket Helpdesk
4. Helpdesk memasukan nomor ticket Sistem
5. Sistem mencari ticket berdasarkan nomor 6. Sistem membaca tiket berdasarkan nomor 7. Sistem menampilkan menu tiket
berdasarkan nomor
(29)
29
Helpdesk
9. Helpdesk memasukan form tiket Sistem
10.Sistem meng create masalah 11.Sistem menyimpan masalah 3 Skenario Assign Ticket
Nama Assign Ticket
Aktor Helpdesk
Tujuan
Mencatat dan mebagikan nomor tiket kepada teknisi
Pre-condition Tiket sudah tersedia namun belum dibagikan Post-condition Tiket diserahkan kepada teknisi untuk ditangani
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk melihat menu ticket berdasarkan prioritas
Sistem
2. Sistem meminta ticket berdasarkan prioritas
3. Sistem membaca ticket berdasarkan prioritas
4. Sistem menampilkan ticket berdasarkan prioritas
Helpdesk
5. Helpdesk memasukan ticket berdasarkan nomor
Sistem
6. Sistem meminta ticket berdasarkan nomor 7. Sistem membaca ticket berdasarkan nomor 8. Sistem membagi tugas kepada teknisi Teknisi
9. Teknisi/pengguna mengambil tiket Sistem
10.Sistem memberikan form tiket Helpdesk
11.Helpdesk melihat menu penyerahan tugas Sistem
12.Sistem mengupdate ticket
13.Sistem menyimpan penyerahan tugas 14.Sistem menampilkan success message 4 Skenario Search Ticket
Nama Search ticket
(30)
30
Tujuan Untuk Mencari Tiket
Pre-condition Tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas Post-condition
Memprcepat pencarian tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk dan teknisi mengklik menu search
Sistem
2. Sistem menampilkan form pencarian Helpdesk
3. Helpdesk dan teknisi memasukan kkeyword
Sistem
4. Sistem meminta tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
5. Sistem membaca tiket berdasarkan nomor, pengguna dan prioritas
6. Sistem menampilkan menu tiket 5 Skenario Close Ticket
Nama Close ticket
Aktor Helpdesk
Tujuan Untuk mengetahui bahwa masalah layan sudah tertangani sehingga tiket harus ditutup
Pre-condition Tiket sudah tertangani Post-condition Tiket ditutup
Tahapan
Helpdesk
1. Helpdesk mengklik menu tiket Sistem
2. Sistem meminta tiket berdasarkan nomor 3. Sistem membaca tiket berdasarkan nomor 4. Sistem menampilkan menu tiket
Helpdesk
5. Helpdesk menutup tiket Sistem
6. Sistem mengkonfirmasi apakah masalah terselesaikan
7. Sistem menupdate ticket 8. Sistem menyimpan close ticket
9. Sistem mengkonfirmasi dan menampilkan success message
6 Skenario View Ticket
(31)
31
Aktor Helpdesk, teknisi, manager
Tujuan Untuk melihat list ticket
Pre-condition Tiket sudah terdaftar Post-condition Melihat daftar tiket
Tahapan Helpdesk
1. Helpdesk, teknisi dan manager login Sistem
2. Sistem menampilkan ticket
3. Sistem membaca semua tiket dari database 4. Sistem menampilkan menu tiket secara
penuh 7 Skenario Penanganan Masalah
Nama Penanganan Masalah
Aktor Teknisi
Tujuan Membuat laporan penanganan masalah
Pre-condition Masalah sudah ditindak lanjuti
Post-condition Membuat lapporan penanganan masalah
Tahapan Teknisi
1. Teknisi mengklik ticket berdasarkan pengguna
Sistem
2. Sistem mencari tiket berdasarkan pengguna 3. Sistem membaca tiket berdasarkan
pengguna
4. Sistem menampilkan tiket berdasarkan pengguna
Teknisi
5. Teknisi memasukan tiket berdasarkan id Sistem
6. Sistem meminta tiket berdasarkan id 7. Sistem membaca tiket berdasarkan id 8. Sistem meminta masalah gangguan 9. Sistem menampilkan masalah gangguan 10.Sistem menampilkan menu masalah
gangguan Teknisi
11.Teknisi memasukan tindakan penanganan Sistem
12.Sistem mengcreate tindakan
13.Sistem mengupdate hasil penanganan 14.Sistem menampilkan hasil penanganan 8 Skenario Create Pengguna
(32)
32
Nama Create pengguna
Aktor Manager
Tujuan Membuat akun baru sesuai dengan wewenang dan tugasnya
Pre-condition Akun pengguna belum tersedia
Post-condition Akun baru tersedia sesuai dengan wewenang dan tugasnya
Tahapan Manager
1. Manager mengklik menu akun Sistem
2. Sistem meminta tugas pengguna 3. Sistem menampilkan tugas pengguna 4. Sistem menampilkan form pengguna Manager
5. Manager memasukan pengguna Sistem
6. Sistem mengcreate pengguna 7. Sistem menyimpan data pengguna 8. Sistem mengkonfirmasi pembuatan akun 9. Sistem mengirimkan success message ke
manager 9 Skenario Generate Report
Nama Generate Report
Aktor Manager
Tujuan Membuat laporan secara keseluruhan Pre-condition Semua Tindakan sudah dilakukan Post-condition Hasil laporan semua tindakan
Tahapan Manager
1. Manager mengklik menu report Sistem
2. Sistem mengirim form report Manager
3. Manager memasukan report berdasarkan keyword
Sistem
4. Sistem meminta report berdasarkan keyword
5. Sistem menampilkan tiket
6. Sistem meminta masalah layanan berdasarkan nomor tiket
7. Sistem meinta penanganan masalah berdasarkan id problem
(33)
33
8. Sistem meminta pengguna berdasarkan tugasnya
9. Sistem membaca ticket berdasarkan keyword
10.Sistem menampilkan list ticket berdasarkan keyword
11.Sistem menampilkan list report
Tabel 0.3 Skenario Usecase
3.2.5. Class Diagram
(34)
34 3.2.6. Sequence Diagram
1. Login Helpdesk
Gambar 0.4 Sequence Diagram Login Helpdesk
2. Login Teknisi
(35)
35 3. Login Manager
Gambar 0.6 Sequence Diagram Login Manager
4. Create Ticket
(36)
36 5. Create Pengguna
Gambar 0.8 Sequence Diagram Create Pengguna
6. Penanganan Masalah
(37)
37 3.2.7. Package Diagram
Gambar 0.10 Package Diagram
3.2.8. Deployment Diagram
(38)
38 3.3. Perancangan Sistem
3.3.1 Struktur Menu 1. Akses Helpdesk
Gambar 0.12 Struktur Menu Akses Helpdesk
2. Akses Teknisi
Login Pencarian Penambahan Teknisi View Delete Edit
Ticket Problem Penanganan Customer Pencarian Penambahan View Delete Edit Pencarian View Edit Pencarian Penambahan View Delete Edit
(39)
39 3. Akses Manager
Gambar 0.14 Struktur Menu Akses Manager
3.3.2 Perancangan Antarmuka
1. Perancangan Antar Muka Trouble Ticket
(40)
40 2. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi
Gambar 0.16 Layout Akses Teknisi
3. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Customer
(41)
41 4. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menju Customer Tambah
(42)
42 5. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Customer Pencarian
Gambar 0.19 Layout Akses Teknisi Menu Customer Pencarian
6. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Ticket
(43)
43 7. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Ticket Tambah
(44)
44 8. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Ticket Pencarian
Gambar 0.22 Layout Akses Teknisi Menu Ticket Pencarian
9. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Problem
(45)
45 10. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Problem
Pencarian
Gambar 0.24 Layout Akses Teknisi Menu Problem Pencarian
11. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Penanganan
(46)
46 12. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Penanganan Tambah
Copyright 2010
JUDUL
LOGO
CUSTOM ER TICKET PROBLEM PENANGANAN
Tambah Data Penanganan
Kembali kedata penanganan
Judul Problem :
Nama Teknisi :
Tindakan :
Hasil Penanganan : SIMPAN
KALENDER
(47)
47 13. Perancangan Antar Muka Akses Teknisi Menu Penanganan Pencarian
Gambar 0.27 Layout Akses Teknisi Menu Penanganan Pencarian
14. Perancangan Antar Muka Akses Manager
(48)
48 15. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Teknisi
Gambar 0.29 Layout Akses Manager Menu Teknisi
16. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Teknisi Tambah
(49)
49 17. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Teknisi Pencarian
Gambar 0.31 Layout Akses Manager Menu Teknisi Pencarian
18. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Helpdesk
(50)
50 19. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Helpdesk Tambah
(51)
51 20. Perancangan Antar Muka Akses Manager Menu Helpdesk Pencariana
Gambar 0.34 Layout Akses Manager Menu Helpdesk Pencarian
21. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk
(52)
52 22. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Customer
Gambar 0.36 Layout Akses Helpdesk Menu Customer
23. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Customer Tambah
(53)
53 24. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Customer Pencarian
Gambar 0.38 Layout Akses Helpdesk Menu Customer Pencarian
25. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Ticket
(54)
54 26. Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Ticket Tambah
Gambar 0.40 Layout Akses Helpdesk Menu Ticket Tambah
27.Perancangan Antar Muka Akses Helpdesk Menu Ticket Pencarian
(55)
55 BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam penanganan masalah gangguan layanan TIK di civitas akademika UPI di bangun aplikasi System Trouble Ticket.
2. Dalam aplikasi Customer dapat melaporkan gangguan kepada Helpdesk melalui telpon,fax,sms dan email.
3. Helpdesk mencatat gangguan yang diterima dari customer pada sistem Troubble Ticket System dengan cara membuka sebuah ticket.
4. Sebuah ticket akan berisi nomor ticket yang digenerate oleh sistem Trouble Ticket System. Identitas pelanggan, issue, status, prioritas dan pengguna. 5. Helpdesk mendelegasikan gangguan kepada teknisi untuk ditindak lanjuti. 6. Hasil pekerjaan teknisi akan dilaporkan dan dicatat di Trouble Ticket System. 7. Manager membuat akun untuk pengguna Trouble Ticket System dan
membuat report.
4.2 Saran
Troublel Ticket System ini sudah banyak memberi manfaat bagi penggunanya, akan tetapi system ini masih banyak kekurangan sehingga masih perlu
(56)
56
penyempurnaan agar dapat lebih mudah digunakan dan lebih nyaman, adapun saran untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Kapasitas sistem ini perlu ditingkatkan baik secara hardware maupun software. Misalnya dari segi software dapat di kembangkan dengan menambah fungsi dan juga pengembangan lebih lanjut agar sistem lebih efisien.dan dari segi hardware dapat ditambah kecepatan akses jaringan. 2. Sistem ini masih di dibatasi pengaksesa yaitu oleh helpdesk, teknisi dan
manager disarankan untuk kedepannya dapat diakses oleh semua orang yang membutuhkannya.
(57)
ANALISIS PERANCANGAN TROUBLE TICKET SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN MASALAH GANGGUAN LAYANAN
DI TIK UPI (UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA)
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
RIKA NURLAELA 10107607 MELLISANTI BR SEMBIRING 10107622 YULLIANTI ILYAS 10107624
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(58)
(59)
C U R R I C U L U M V I T A E YULLIA NTI ILYA S
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Yullianti Ilyas
Jenis kelamin Perempuan
Tempat lahir Cimahi
Tanggal lahir 20 Juli 1989
Status Belum Kawin
Bangsa Indonesia
A gama Islam
A lamat Komp. Gading Tutuka 1 Blok H2/ 15
Soreang - Bandung 40971
No. Telepon 085723906482
No. Identitas 3204376007890001
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri Sriwijaya
Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 1 Katapang
Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Negeri 1 Soreang
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia
Jurusan : Teknik Informatika
(60)
C U R R I C U L U M V I T A E M ELISA NTI BR SEM BIRIN G
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Melisanti Br Sembiring
Jenis kelamin Perempuan
Tempat lahir Kutakepar
Tanggal lahir 14 Juli 1989
Status Belum Kawin
Bangsa Indonesia
A gama Protestan
A lamat Kubang Selatan 109 RT 04 RW 14 Kec Lebakgede Kel
Coblong
Bandung - 40132
No. Telepon 081394120123
No. Identitas 000501206042001
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri 2 Suka
Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 1 Kabanjahe
Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Katolik Kabanjahe
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia
Jurusan : Teknik Informatika
(61)
C U R R I C U L U M V I T A E RIKA NURLA ELA
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Rika Nurlaela
Jenis kelamin Perempuan
Tempat lahir Bandung
Tanggal lahir 05 Juni 1989
Status Belum Kawin
Bangsa Indonesia
A gama Islam
A lamat Kp Teropong Bintang RT 002 RW 009
Lembang - Bandung 40391
No. Telepon 085624113385
No. Identitas 3217014506890002
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri Pancasila
Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 15 Bandung
Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Negeri 1 Lembang
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia
Jurusan : Teknik Informatika
(62)
v
DAPTAR PUSTAKA
www.google.com
www.codeigniter.com
(63)
i KATA PENGANTAR
Seiring dengan perkembangan jaman maka teknologi yang dibutuhkan juga semakin canggih, banyak manfaat yang didapat dengan adanya teknologi, tapi semakin canggihnya teknologi maka akan semakin banyak masalah juga yang ditimbulkan. Berawal dari banyaknya masalah yang ada maka akan timbulah sebuah keluhan. Keluhan ini banyak dirasakan oleh pengguna. Untuk menangani masalah tersebut dibuatlah suatu sistem yang disebut troubleticket. Troubleticket adalah suatu sistem yang mengelola gangguan pengguna layanan. Disini kami menangani masalah yang ada di layanan civitas TIK UPI.
Dalam penanganan masalah ini Customer dapat melaporkan gangguan kepada Helpdesk melalui telpon,fax,sms dan email. Helpdesk mencatat gangguan yang diterima dari customer pada sistem TTS dengan cara membuka sebuah ticket. Sebuah ticket akan berisi nomor ticket yang digenerate oleh sistem TTS. Identitas pelanggan, issue, status, prioritas dan teknisi yang menangani. Helpdesk mendelegasikan gangguan kepada teknisi untuk ditindak lanjuti. Hasil pekerjaan teknisi akan dilaporkan dan dicatat di TTS. Manager membuat akun untuk pengguna TTS dan membuat report.
Dengan adanya sistem ini diharapkan agar masalah dapat dengan mudah ditangani dengan cepat dan efisien, sehingga customer puas terhadap pelayanan yang diberikan.
(64)
ii
Bandung, 20 Januari 2011
(1)
C U R R I C U L U M V I T A E
YULLIA NTI ILYA S
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Yullianti IlyasJenis kelamin Perempuan Tempat lahir Cimahi Tanggal lahir 20 Juli 1989 Status Belum Kawin Bangsa Indonesia A gama Islam
A lamat Komp. Gading Tutuka 1 Blok H2/ 15 Soreang - Bandung 40971
No. Telepon 085723906482 No. Identitas 3204376007890001
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri SriwijayaSekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 1 Katapang Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Negeri 1 Soreang
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia Jurusan : Teknik Informatika
(2)
C U R R I C U L U M V I T A E
M ELISA NTI BR SEM BIRIN G
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Melisanti Br SembiringJenis kelamin Perempuan Tempat lahir Kutakepar Tanggal lahir 14 Juli 1989 Status Belum Kawin Bangsa Indonesia A gama Protestan
A lamat Kubang Selatan 109 RT 04 RW 14 Kec Lebakgede Kel Coblong
Bandung - 40132 No. Telepon 081394120123 No. Identitas 000501206042001
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri 2 SukaSekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 1 Kabanjahe Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Katolik Kabanjahe
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia Jurusan : Teknik Informatika
(3)
C U R R I C U L U M V I T A E
RIKA NURLA ELA
I dentitas Pribadi
Nama lengkap Rika NurlaelaJenis kelamin Perempuan Tempat lahir Bandung Tanggal lahir 05 Juni 1989 Status Belum Kawin Bangsa Indonesia A gama Islam
A lamat Kp Teropong Bintang RT 002 RW 009 Lembang - Bandung 40391
No. Telepon 085624113385 No. Identitas 3217014506890002
Pendidikan
Formal
Sekolah Dasar (1995-2001) SD Negeri Pancasila Sekolah Menengah Pertama (2001-2004) SMP Negeri 15 Bandung Sekolah Menengah A tas (2004-2007) SMU Negeri 1 Lembang
Jurusan : Exact
Universitas (2007- sekarang) Universitas Komputer Indonesia Jurusan : Teknik Informatika
(4)
v
DAPTAR PUSTAKA
www.google.com
www.codeigniter.com
(5)
i
KATA PENGANTAR
Seiring dengan perkembangan jaman maka teknologi yang dibutuhkan juga
semakin canggih, banyak manfaat yang didapat dengan adanya teknologi, tapi
semakin canggihnya teknologi maka akan semakin banyak masalah juga yang
ditimbulkan. Berawal dari banyaknya masalah yang ada maka akan timbulah sebuah
keluhan. Keluhan ini banyak dirasakan oleh pengguna. Untuk menangani masalah
tersebut dibuatlah suatu sistem yang disebut troubleticket. Troubleticket adalah suatu
sistem yang mengelola gangguan pengguna layanan. Disini kami menangani masalah
yang ada di layanan civitas TIK UPI.
Dalam penanganan masalah ini Customer dapat melaporkan gangguan kepada
Helpdesk melalui telpon,fax,sms dan email. Helpdesk mencatat gangguan yang
diterima dari customer pada sistem TTS dengan cara membuka sebuah ticket. Sebuah
ticket akan berisi nomor ticket yang digenerate oleh sistem TTS. Identitas pelanggan,
issue, status, prioritas dan teknisi yang menangani. Helpdesk mendelegasikan
gangguan kepada teknisi untuk ditindak lanjuti. Hasil pekerjaan teknisi akan
dilaporkan dan dicatat di TTS. Manager membuat akun untuk pengguna TTS dan
membuat report.
Dengan adanya sistem ini diharapkan agar masalah dapat dengan mudah
ditangani dengan cepat dan efisien, sehingga customer puas terhadap pelayanan yang
diberikan.
(6)
ii