Kerja Kecamatan dan Kelurahan Lembaran Daerah Nomor 02 Tahun 2008 Seri D ;
35. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Lembaran Daerah Nomor 03 Tahun 2008 Seri D ;
36. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Lembaran Daerah Nomor 04 Tahun 2008 Seri D.
Dengan Perset ujuan Bersama DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT DAERAH KOTA TUAL
dan WALI KOTA TUAL
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TUAL TENTANG
POKOK- POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1.
Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerint ahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik I ndonesia;
2. Otonomi Daerah adalah Hak, wewenang dan tanggung jawab
Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangan;
3. Kota adalah Kota Tual;
4. Pemerintah Daerah adalah Walikota Tual dan Perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 5.
Walikota adalah Walikota Tual; 6.
Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Tual; 7.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tual;
8. Perangkat Daerah adalah orang lembaga pada Pemerintah
Daerah yang bertanggung jawab kepada Walikota dan membantu Walikota dalam ponyelenggaraan Pemerintahan
yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Kecamatan dan Kelurahan sesuai
dengan kebutuhan daerah;
9. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah
dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kerangka Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah;
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjut nya disingkat APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan
pemerintahan Daerah yang disetejui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah;
11. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan
daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah;
12. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah Walikota yang karena jabat annya mempunyai kewenangan
menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan Keuangan Daerah dan
mempunyai kewajiban
rnenyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kewenangan tersebut
kepada DPRD;
13. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai
Bendahara Umum Daerah; 14. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut
PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjut nya disebut dengan Kepala SKPKD yang
mempunyai Tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah;
15. Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan tugas Bendahara Umum Daerah;
16. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran atau barang; 17. Unit Kerja adalah bagian SKPD yang melaksanakan satu atau
beberapa program; 18. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat
PPTK adalah Pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiat an dari suatu program sesuai
dengan bidang t ugasnya; 19. Pengguna Anggaran adalah Pejabat Pemegang kewenangan
penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya;
20. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian
kewenangan pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD;
21. Pengguna Barang adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah;
22. Pengelola Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiat an yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan,
penat ausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah; 23. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang Daerah
yang ditentukan oleh Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah;
24. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan Uang Daerah yang ditentukan oleh Walikota
untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditet apkan;
25. Bendahara Penerimaan adalah Pejabat fungsional yang ditunjuk
untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada
SKPD; 26. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk menerima,
menyimpan, membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD
pada SKPD; 27. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai
kegiatan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu t ahun anggaran;
28. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke kas daerah; 29. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah;
30. Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;
31. Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih;
32. Surplus Anggaran Daerah adalah selisih lebih antara pendapatan daerah dan belanja daerah;
33. Devisit Anggaran daerah adalah selisih kurang antara pendapatan Daerah dan belanja daerah;
34. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun – tahun anggaran berikutnya;
35. Sisa Lebih Perhitungan APBD yang selanjutnya disingkat SI LPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran
anggaran selama satu periode anggaran; 36. Barang Daerah adalah semua barang berwujud milik Daerah
yang berasal dari pembelian dengan dana yang bersumber
seluruhnya atau sebagian dari APBD dan atau berasal dari perolehan lainnya yang sah;
37. Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar Daerah sebagai akibat penyerahan uang, barang, dan atau jasa
kepada Daerah atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
38. Piutang Daerah adalah jumlah uang yang menjadi hak daerah atau kewajiban pihak lain kepada Daerah sebagai akibat
penyerahan uang, barang, dan atau jasa oleh Daerah atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
39. Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfat
bernilai uang sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali;
40. Prakiraan Maju Forwad Estimate adalah perhitungan
kebutuhan dana untuk Tahun Anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan program
dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi penyusunan anggaran tahun berikutnya.
41. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri at as satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
42. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran pengguna barang dan oleh karenanya wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan;
43. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah Dokumen Perencanaan
untuk periode 5 lima tahun; 44. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjut nya
disebut Rencana Kerja Pemerintahan Daerah RKPD, adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 satu Tahun;
45. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berisi program dan kegiat an SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya;
46. Kebijakan Umum Anggaran yang selanjutnya disingkat KUA adalah Dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
belanja, dan pembiayaan; 47. Prioritaas dan Plafond Anggaran Sementara yang selanjut nya
disingkat PPAS merupakan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD;
48. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA merupakan Dokumen yang memuat pendapatan dan
belanja setiap
SKPD yang
digunakan sebagai
dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran;
49. SPP uang persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran
untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian kembali
Revolving yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung;
50. SPP ganti uang persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-GU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran
untuk permintaan pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung;
51. SPP tambahan uang yang selanjutnya disingkat SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran untuk
tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiat an SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk
pembayaran langsung dan uang persediaan;
52. SPP langsung yang selanjut nya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang diwajibkan oleh bendahara pengeluaran untuk
permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya
dan pembayaran gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya disiapkan
oleh PPTK;
53. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD yang
selanjutnya disingkat DPPA SKPD adalah dokumen yang memuat perubahan pendapatan, belanja dan pembiayaan
yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan perubahan Anggaran oleh Pengguna Anggaran;
54. Surat Perintah Pembayaran yang selanjut nya disingkat SPP adalah Dokumen yang diterbitkan oleh Pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaskanaan kegiatan atau bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran;
55. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen
yang menyat akan
tersedianya dana
untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP;
56. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah Dokumen yang digunakan diterbitkan oleh pengguna
anggaran kuasa pengguna anggaran untuk penerbit an SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD;
57. Surat Pertanggungjawaban yang selanjutnya disingkat SPJ adalah Dokumen pertanggungjawaban keuangan;
58. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjut nya disingkat SP2D adalah Dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM;
BAB I I AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH