Desain Irigasi Tetes untuk Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris L.) pada Jaringan Irigasi Air Tanah (SH IM 23) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

(Citrulhs vulgaris L.)

UNTUK TANAMA
PADA JARINGAN IRI
DI KABUPATEN I

OLEH :
MUHAMMAD EKA SUAHPUT'RA

1998
SURUSAN TEKlVIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

yang diperlukan antara lain data klimatologi (curah hujan, suhu, kelembaban udara
dan kecepatan angin), peta topografi lahan, skema JIAT, tata letak petakan lahan,
spesifikasi sumur, data karakteristik tanaman (kc, kedalaman perakaran efektif,
faktor-p dan tahap pertumbuhan tanaman) serta spesifikasi teknis dan harga
komponen irigasi tetes.
Analisis terhadap sifat fisik tanah, data iklim dan data karakteristik tanaman
dilakukan untuk menentukan besarnya kebutuhan air tanaman yang selanjutnya akan

berguna dalam proses desain dan penjadwalan irigasi.

Analisis terhadap laju

infiltrasi dan air tanah tersedia serta spesikasi teknis komponen irigasi dibutuhkan
untuk menentukan rancangan hidrolik desain, selanjutnya akan menentukan
kebutuhan akan pompa beserta tenaga penggeraknya.
Lahan lokasi penelitian seluas 18.84 ha merupakan lahan sawah tadah hujan
milik para petani yang telah dipasang JIAT yang terletak pada elevasi 9.5 sampai
11.5 m dpl, topografi relatif datar dengan kemiringan berkisar antara 0 % sampai 2
% kearah timur. Curah hujan rata-rata berkisar antara 7.1 mmibulan sampai 285

mmibulan suhu rata-rata harian antara 27.1 OC sampai 27.9

OC,

kelembaban udara

harian antara 81.8 % sampai 90.6% dan kecepatan angin rata-rata harian


antara

2.15 kdjam sampai 3.53 kdjam.
Daerah lokasi penelitian termasuk kedalam zona agroklimat D-3 (klasifikasi
Oldeman) dimana jumlah bulan basah berturut-tumt sebanyak 4 bulan dan jumiah
bulan kering berturut-turut sebanyak 6 bulan. Hal ini berarti daerah tersebut hanya
mungkin dilakukan satu kali tanam padi atau satu kali tanam palawija dalam satu
tahun tergantung ~ a +- Ianya persediaan irigasi. Sumber air untuk keperluan
.
1

pada musim hujan dan air tanah pada musim kemarau,
terletak disebelah utara areal dengan debit yang
:nit (8.67 Vdetik.).
~edalam kelas tekstur liat dengan nilai bulk densrfy
:m 3, porositas antara 43.8 % sampai 55.8 %,
iampai 14.36 cdjam dan air tersedia antara 9.9 %
'Itrasi berkisar antara 3.6 sampai 61.7 mmljam.
n yang dihitung dengan menggunakan metoda


mm/hari sampai 4.7 rnmkari, sedangkan nilai

evapotranspirasi tanaman yang tertinggi terjadi pada tahap tengah musim yaitu
sebesar 2.8 mmhari pada masa tanam semangka I dan 4.5 mmkari pada masa
tanam semangka 11. Curah hujan efektif pada kedua masa tanam semangka relatif
kecil dimana dimana pada masa tanam I maksimum sebesar 1.2 mmkari sedangkan
pada masa tanam I1 tidak ada curah hujan efektif yang dapat dimanfaatkan oleh
tanaman sehingga air irigasi mutlak hams diberikan.
Nilai kebutuhan air maksimum sebesar 4.5 mmkari ini selanjutnya digunakan
digunakan untuk menentukan desain kapasitas sistem, sedangkan nilai kebutuhan air
pada perioda lainnya akan digunakan dalam perencanaan operasi jaringan.
Desain irigasi tetes dipengaruhi besamya kebutuhan air irigasi (dalam ha1 ini
pada saat kebutuhan air puncaklmaksimum), karaktenstik tanaman, sifat fisik tanah,
kebutuhan leaching, tata letak penetes, efisiensi sistem yang diharapkan, debit air
tersedia yang dapat dimanfaatkan serta ketersediaan jam operasi setiap harinya.
Interval yang tersedia berdasarkan karakteristik blok lahan berkisar antara 7
sampai 11 hari. Apabila mengacu pada ketetapan Keller dan Bleisner (1990),
bahwa jam operasi perhari maksimum adalah 90 % dari satu hari (21.6 jam), maka
waktu aplikasi Ioperasi tersebut tidak dapat diterapkan.


Untuk mengatasi ha1

tersebut maka interval irigasi dipeipendek atau mengganti penetes dengan penetes
yang memiliki debit lebih besar.
Interval irigasi untuk desain selanjutnya dipilih sebesar 6 hari dengan
maksimum satu buah stasiun yang dapat dioperasikan dalam satu hari. Agar sistem
dapat dioperasikan seoptimal mungkin maka untuk kapasitas pompa sebesar 520
Itmenit (8.67 Udetik), total penetes maksimum yang dapat dioperasikan sekaligus
dalam satu kali operasi adalah sebanyak 15600 huah yang meliputi sekitar 23400 m2
luas lahan irigasi, sehingga total lahan yang dapat diirigasikan dengan kapasitas
tersebut secara teoritis sekitar 14.04 ha.
Tata letak yang dipilih adalah tipe farm sysienz, yaitu sistem dirancang untuk
mengairi suatu areaUlahan yang mempakan salah satu cara pemberian irigasi.
Untuk mengatasi besarnya kehilangan head, maka jaringan pipa diletakkan sejajar
dengan kontur, sedangkan manifold diletakkan memotong kontur sesuai dengan tata
letak outlet JIAT. JIAT yang telah terpasang ini selanjutnya dijadikan sebagai
saluran utama.

Spesifikasi teknis penetes yang digunakan dalam desain adalah penetes tipe poinf
source/on line dripper dengan debit operasi 2 lljam pada tekanan 1 atmosfer (10.3 m


kolom air).

Jarak penetes 1.5 m x 1.0 m, diletakkan didekat perakaran tanaman

semangka. Jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC, dimana dipilih berdasarkan
pertimbangan relatif murah, tersedia dipasaran, tidak korosif dan cukup dikenal para
petani, sehingga akan mempermudah dalam proses pemeliharaan.
Perhitungan hidrolika pipa meliputi perhitungan kehilangan tekanan pada jaringan
perpipaan dimana dibatasi oleh beberapa ketentuan antara lain maksimum kehilangan
tekanan pada sub unit sebesar 20% dari tekanan operasi rata-rata sistem (2.06 m), dimana
0.55 bagian pada lateral dan 0.45 bagian pada manifold, serta variasi debit tidak lebih dari
10%. Perhitungan hidrolika pipa akan menentukan dimensi pipa yang akan digunakan,
yang meliputi diameter dalam pipa, panjang maksimum pipa, maksimurn jumlah penetes
pada tiap lateral, tekanan dan debit yang diperlukan, serta tata letak yang akan dirancang
dan kebutuhan akan pompa dan tenaga penggeraknya.
Lateral yang digunakan berdiameter 12 mm (0.5 inci), sedangkan manifold yang
digunakan berdiameter 50 mm (2 inci), sedangkan saluran utama adalah JIAT dengan
diameter pipa 4 inci. Pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal dengan kapasitas
520 llmenit dengan total tekanan 30 meter serta unit tenaga penggerak diesel berkekuatan

6 HP.
Penentuan jadwal pemberian air irigasi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
irigasi dimana dilakukan setiap tahap pertumbuhan tanaman dan disesuaikan dengan masa
tanam yang ditetapkan. Interval irigasi aktual yang ditetapkan berkisar 6 sampai 7 bari
yang merupakan pengambilan keputusan yang didasarkan pada pertimbangan kemudahan
dalam pengoperasian sistem, dimana toleransi kelembaban tanah (ketersediaan air tanah)
untuk keperluan tanaman masih dipenuhi dengan baik serta masih dibawah jam operasi
sistem yang diijinkan. Lama penyiraman berkisar antara 2 sampai 19.8 jam perhari pada
masa tanam semangka I dan antara 6.8 sampai 21.8 jam perhari.

Lamanya jam

penyiraman irigasi tersebut secara teoritis tidak akan menyebabkan adanya limpasan
permukaan karena besamya laju penyiraman masih lebih kecil dari laju infiltrasi lahan.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sstem lrigas~tetes pada JIAT
~ n adalah
i
sebesar Rp.258.625 600 atau sebesar Rp 18.473.257 per hektar. Besamya
pengeluaran dalam satu tahun adalah sebesar Rp. 4.985.544.- Biaya ini setara dengan Rp.
1.542.-/jam operasi atau Rp. 83.-kg hasil produksi panen semangka.


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DESAIN IRIGASI TETES
UNTUK TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris L.)
PADA JARlNGAN lRIGASI AIR TANAN (SM IM 23)
DI KABUPATEN INDRAMAW, JAWA BARAT

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
OLEH :
MUHAMMAD EKA SUANPUTRA
F 30.0258

Menyetujui :
Bogor, Mei 1998


P

--

Pembimbing Akademik I

I-

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobbil 'alumin. Segala puji dan syukur senantiasa penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas berkat rahmat dan kamnia-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan rangkaian tugas akhir penelitian masalah
khusus dan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini berisikan tentang desain irigasi tetes (Drip Irrigation) khususnya
untuk tanaman semangka, mulai dari pengertian tentang irigasi tetes, komponenkomponennya, parameter yang mempengaruhi desain dan prosedur dalam desain
yang dihubungkan dengan jaringan irigasi air tanah yang ada.
Tema ini dipilih karena penulis tertarik pada desain irigasi tetes yang

merupakan salah satu tema yang sesuai dengan latar belakang pendidikan penulis
di Jurusan Teknik Pertanian, khususnya Program Studi Teknik Tanah dan Air.
Selain itu dirasakan bahwa irigasi tetes ini masih relatif baru keberadaan dan
aplikasinya di Indonesia dabandingkan dengan sistem irigasi lain yang telah ada.
Oleh karena itu penting kiranya dipelajari lebih lanjut sejauh mana lingkup desain
dan manfaat yang dihasilkannya dengan mengadakan serangkaian penelitian
masalah khusus, guna menambah pengetahuan bagi penulis dan juga fihak lain
yang berkompeten dalam hidang irigasi.
Akhimya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang memhangun sangat penulis
harapkan guna melengkapi dan menyempumakan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat

dipergunakan untuk

menambah

pengetahuan

bagi


fthak

yang

memerlukannya sexta dapat menjadi peiengkap bagi penelitian-penelitian

UNGKAPAN TERIMA K A S B

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesamya kepada :
1. Kantor Departemen Pekejaan Umum, Bagian Proyek Pengambangan Air

Tanah, Cirebon, Jawa-Barat, khususnya kepada Bapak Ir. Subuh Ninvono,
selaku pimpinan atas izin waktu luang, segala fasilitas dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis, serta

seluruh staf

Bag Pro PAT yang telah


membantu penulis dalam penelitian.

2. Bapak Dr. Ir. H. Moh. Avon Dhalhar, MSAE dan Bapak Ir. Prastowo, MEng,
selaku dosen pembimbing akademik clan Bapak 11. Gardjito, MSc. selaku
penguji pada sidan ujian skripsi, atas waktu luang, perhatian, bimbingan,
nasihat dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis selama
penyelesaian studi dan skripsi ini.
3. Kedua orang tuaku dan adik-adik atas segala dorongan, doa, kasih sayang,

perhatian dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian
studi ini.

4. Seluruh famili, atas doa, bantuan moril dan spirituil.
5. Bapak Mancas dan keluarga yang telah memberikan fasilitas tempat tinggal

dan bantuannya kepada penulis pada saat penelitian, serta kepada warga Blok
Cigolok Desa Sukaslamet atas kerjasamanya.

6. Seno, Surya, Eko, Pohan, Gemi, Siddiq, Risa, Mita, Dessy, Woro, Elita dan
teman-teman lainnya (khususnya warga AE angkatan 29,30,31), atas doa dan
bantuannya pada penulis.