RANCANG BANGUN SISTEM ONLINE PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENCARI KERJA (AK I) PADA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BREBES

(1)

Tugas Akhir

Disajikan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya

Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi

oleh

Nurkholis Wahyudi 4112310002

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013


(2)

ii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa tugas akhir ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam tugas akhir ini, maka saya akan bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan.

Semarang, 2 September 2013

Nurkholis Wahyudi NIM. 4112310002


(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Semarang, 2 September 2013 Pembimbing Utama

Endang Sugiharti S.Si.,M.Kom. NIP. 197401071999032001

Pembimbing Pendamping

Dr. Masrukan M.Si.


(4)

iv

PENGESAHAN

Tugas Akhir yang berjudul

Rancang Bangun Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.

Disusun oleh:

Nama : Nurkholis Wahyudi NIM : 4112310002

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Tugas Akhir FMIPA UNNES pada tanggal 6 September 2013.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto M.Si. Drs Arief Agoestanto, M.Si.

196310121988031001 196807221993031005

Pembimbing I/Penguji II Pembimbing II/Penguji I

Endang Sugiharti S.Si.,M.Kom. Dr. Masrukan M.Si.


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

 Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda denagn penuh dengan kesadaran (James Turbain).

 Tinggalkanlah gengsi, hidup berawal dari mimpi gantungkan yang tinggi agar semua terjadi (Bondan Prakoso).

 Proses adalah hal terpenting dalam sebuah perjalanan, hasil hanyalah sebuah hadiah dari tercapainya suatu proses.

 Hidup bukan hanya untuk sekarang tapi juga untuk besok, nanti dan seterusnya.

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk: Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dan doa.

Keluarga besar Mathematics Computing Club (MCC) yang telah memberiku semangat.

Keluarga kecilku Chapadoe yang telah memberiku semangat dan doa.

Teman-teman SCY Staterkom 2010 yang telah memberiku semangat dan motivasi.


(6)

vi

ABSTRAK

Wahyudi, Nurkholis. 2013. Rancang Bangun Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencar Kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Tugas Akhir. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Endang Sugiharti S.Si.,M.Kom., Pembimbing II: Dr. Masrukan M.Si.

Kata kunci: Sistem informasi berbasis web, metode pengembangan sistem, Rancang bangun, kartu tanda pencari kerja (AK/I).

Salah satu permasalahan pada proses pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes adalah lamanya proses pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) karena masih menggunakan cara manual ketika mengisi data diri pencari kerja. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membuat sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Sistem informasi ini dibuat berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana implementasi rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) dalam proses pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I)? (2) bagaimana implementasi rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) dalam pengelolaan database pencari kerja?

Data yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah data pegawai dan data pencari kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes sebagai data utama di dalam sistem.

Produk jadi rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) adalah sebuah web yang berisi informasi profil Kabupaten Brebes dan Depnakertrans, informasi syarat-syarat pendaftaran pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I), informasi pegawai dan pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes, sehingga memudahkan pengguna untuk mencari informasi dan melakukan pendaftaran untuk membuat kartu tanda pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.

Simpulan yang diperoleh adalah implementasi rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) memudahkan dalam pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) dan memudahkan dalam mengelola database pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Peneliti menyarankan bahwa sistem informasi dengan berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL tersebut dapat digunakan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Peneliti menyarankan apabila sistem tersebut ingin dikembangkan, bisa lebih ditingkatkan lagi dengan ditambahkan perangkat foto webcame untuk dapat foto terbaru pencari kerja.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa terucap ke hadirat Allah atas segala rahmat-Nya dan sholawat selalu tercurah atas Muhammad Rasulullah SAW hingga akhir zaman. Pada kesempatan ini, penulis dengan penuh syukur mempersembahkan tugas akhir dengan judul ”Rancang Bangun Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes”.

Tugas Akhir ini dapat tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 4. Much Aziz Muslim S.Kom., M.Kom., Dosen Wali yang telah memberikan

arahan dan motivasi.

5. Endang Sugiharti S.Si.,M.Kom. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

6. Dr. Masrukan M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.


(8)

viii

7. Budi Rakhmawan, S.E., Kabid Pengembangan Nakertrans Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu memberikan arahan serta motivasi.

8. Ayah, ibu, kakak, dan adik yang senantiasa memberikan kasih sayang, semangat, dan motivasi.

9. Teman-teman SCY dan Chapadoe yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi

Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca. Terima kasih.

Semarang, 6 September 2013

Penulis


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang ... 1

1. 2 Perumusan Masalah ... 4

1. 3 Tujuan Penelitian ... 4

1. 4 Manfaat Penelitian ... 5

1. 5 Pembatasan Masalah ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Konsep Dasar Sistem Online (Website) ... 6

2.1.1 Sistem Informasi Online (Website) ... 6


(10)

x

2. 2 Konsep Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) di Dinas Sosial Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes ... 9

2.2.1 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 9

2.2.2 Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) ... 13

2. 3 Dasar Pemrograman Sistem ... 16

2.3.1 Basis Data ... 16

2.3.1.1 Konsep Database Relational ... 16

1. Tabel ... 17

2. Relasi Antar Tabel ... 18

3. Hirarki Data ... 18

2.3.2 Bahasa Pemrograman ... 19

2.3.2.1 HyperText Markup Language (HTML) ... 19

2.3.2.2 HyperText Preprocessor (PHP) ... 21

2. 4 Aplikasi Pendukung Dalam Pembuatan Sistem ... 23

2.4.1 XAMPP ... 23

2.4.2 Macromedia Dreamweaver 8 ... 26

2.4.2.1 Struktur Aplikasi ... 26

1. Insert Bar ... 27

2. Document Toolbar ... 27

3. Document Window ... 27

4. Tag Selector ... 27

5. Property Inspector ... 27


(11)

xi

7. Site Panel ... 27

2.4.2.2 Menu Aplikasi ... 28

1. File Menu ... 28

2. EditMenu ... 28

3. ViewMenu ... 28

4. Insert Menu ... 28

5. Modify Menu ... 28

6. Text Menu ... 28

7. Commands Menu ... 29

8. Site Menu ... 29

9. Window Menu ... 29

10. Help Menu ... 29

2.4.3 MySQL ... 29

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 33

3.2 Bahan Penelitian ... 33

3.2.1 Data Primer ... 33

3.2.2 Data Sekunder ... 34

3.3 Pengambilan Data ... 34

3.3.1 Metode Literatur ... 34

3.3.2 Metode Observasi ... 34

3.3.3 Metode Interview ... 35


(12)

xii

3.3.5 Metode Komputerisasi ... 35

3.4 Pengembangan Sistem ... 36

3.4.1 Tahap Analisis ... 36

3.4.2 Tahap Desain ... 36

3.4.2.1 Entity Relationalship Diagram (ERD) ... 36

3.4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 38

3.4.2.3 Perancangan Sistem Basis data ... 39

3.4.2.4 Normalisasi Basis Data ... 41

3.4.2.5 Penjelasan Tabel Data ... 42

3.4.3 Tahan Code (Coding) ... 42

3.4.4 Tahap Pengujian (Test) ... 43

3.4.5 Tahap Perawatan (Maintenance) ... 43

3.5 Analisis Data ... 43

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem ... 44

4.1.1 Tahap Pengujian Program ... 44

4.1.2 Cara Kerja Pogram ... 45

4.1.3 Hak Akses User ... 45

4.2 Hasil Pembuatan Program ... 46

4.2.1 Sistem Informasi ... 46

4.2.1.1 Halaman Awal ... 46

4.2.1.2 Halaman Profil Kabupaten Brebes ... 48


(13)

xiii

4.2.1.4 Halaman Layanan ... 50

4.2.1.5 Halaman Kontak Kami ... 50

4.2.1.6 Halaman Pendaftaran ... 52

4.2.1.7 Halaman Login ... 53

4.2.1.8 Halaman Admin ... 54

4.2.1.9 Halaman Pegawai ... 58

4.2.1.10 Halaman Warga ... 60

4.3 Pembahasan ... 61

4.3.1 Keunggulan Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) ... 62

4.3.2 Kelemahan Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) ... 63

BAB 5. PENUTUP 5.1 Simpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Classic Waterfall Model ... 8

Gambar 2.2 Kartu Tanda Pencari Kerja (belakang) ... 15

Gambar 2.3 Kartu Tanda Pencari Kerja (depan) ... 15

Gambar 2.4 Contoh Script HTML ... 19

Gambar 2.5 Contoh Script HTML dengan Notepad ... 20

Gambar 2.6 Contoh Script HTML dengan Dreamweaver ... 20

Gambar 2.7 Contoh Script HTML dengan Dreamweaver ... 20

Gambar 2.8 Contoh Struktur Pembacaan Web Server ... 21

Gambar 2.9 Contoh Script PHP ... 22

Gambar 2.10 Contoh Contoh Script PHP dalam Dreamweaver ... 23

Gambar 2.11 Struktur Macromedia Dreamweaver 8 ... 26

Gambar 2.12 Menu Macromedia Dreamweaver 8 ... 28

Gambar 3.1 Simbol-simbol ERD ... 37

Gambar 3.2 ERD Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes ... 37

Gambar 3.3 Simbol-simbol DFD ... 38

Gambar 3.4 DFD Konteks Sistem Online Pembuatan Kartu Kuning ... 34

Gambar 3.5 DFD Tahap Perancangan ... 40

Gambar 4.1 Halaman Awal ... 47

Gambar 4.2 Halaman Profil Kabupaten Brebes ... 48

Gambar 4.3 Halaman Profil Depnakertrans ... 49

Gambar 4.4 Halaman Layanan ... 50

Gambar 4.5 Halaman Pendaftaran ... 51

Gambar 4.6 Halaman Kontak Kami ... ` 52

Gambar 4.7 Halaman Login ... 53

Gambar 4.8 Halaman Admin ... 54


(15)

xv

Gambar 4.10 Menu Tambah Admin ... 55

Gambar 4.11 Menu Data Pegawai ... 56

Gambar 4.12 Menu Pencarian ... 56

Gambar 4.13 Submenu Hasil Pencarian... 57

Gambar 4.14 Menu Data Pencari Kerja ... 57

Gambar 4.15 Menu Suara Warga ... 58

Gambar 4.16 Halaman Pegawai ... 59


(16)

xvi

DAFTAR TABEL


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Tabel Basis Data Sistem ... 67

Lampiran 2 ERD ... 70

Lampiran 3 DFD ... 71


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai bagian dari pembangunan nasional, bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Oleh karena itu, pembangunan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian diarahkan untuk memberikan kontribusi nyata dan terukur dalam rangka peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, ketenangan berusaha dan kesejahteraan transmigrasi yang dilaksanakan melalui berbagai kebijakan.

Upaya peningkatan kesejahteraan tenaga kerja oleh bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian ini memunculkan gagasan tentang efektivitas pelayanan terhadap tenaga kerja. Efektivitas pelayanan inilah yang dituntut masyarakat untuk lebih ditingkatkan, karena tugas terpenting dari setiap instansi pemerintahan adalah memberikan pelayanan, bahkan pada dasarnya pembentukan instansi-instansi pemerintah ditujukan sebagai perangkat utama dalam pemberian pelayanan. Harus diakui, bahwa pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat mengalami pembaharuan, baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan, seiring dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dari instansi tersebut juga dalam meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan dalam pemerintahan itu yang memuaskan, bahkan masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang tidak berdaya dan termarginalisasikan dalam kerangka


(19)

pelayan. Padahal kegiatan pelayanan juga menyangkut tentang pemenuhan suatu hak, maka ia menjadi hak yang juga melekat pada setiap orang. Jadi dalam memperoleh pelayanan yang wajar untuk mendapatkan hal tersebut, adalah suatu hak juga yang harus diperjuangkan. Dan intinya bahwa para aparat pemerintah itu merupakan abdi masyarakat dan tidak sepenuhnya abdi negara karena instansi pemerintah tidak boleh lupa bahwa mereka memberikan pelayanan kepada publik. Selain itu, berdasar pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2004 dinyatakan bahwa Hakikat Pelayanan Publik adalah Pemberian pelayanan kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban dari aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat (Ratminto, Atik Septi Winarsih, 2005. Manajemen Pelayanan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 19).

Dalam upaya peningkatan efektivitas pelayanan terhadap masrakat inilah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigasi sebagai instansi pemerintah yang diberi wewenang untuk menangani ketenagakerjaan dan transmigasi berusaha untuk meningkatkan pelayanan dengan cepat, tepat dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, yang sesuai dengan misi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu “Penerapan Organisasi yang efisien, tatalaksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip kepemerintahan yang baik (good governance), yang didukung oleh penelitian, pengembangan dan pengelolaan informasi yang efektif” (http://www.depnakertrans.go.id/tentang.html,visi).

Berbicara mengenai pelayanan instansi pemerintahan secara umum terhadap masyarakat, fakta yang ada menunjukkan masih adanya keluhan masyarakat terkait dengan sistem pelayanan yang telah berjalan. Salah satu contoh keluhan


(20)

masyarakat terhadap pelayanan instansi pemerintah adalah pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai efisiensi pelayanan dalam pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I). Pada dasarnya, setiap kartu tanda pencari kerja yang dikeluarkan oleh Disnakertrans akan digunakan untuk melengkapi data statistik jumlah pencari kerja pada tahun yang bersangkutan agar dapat dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja yang ada, sehingga dapat menjadi koreksi atau landasan untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja di Indonesia, namun pada pengolahannya mengalami kendala, yaitu karena sistem yang digunakan untuk membuat dan mengolah data kartu tanda pencari kerja masih konvensional atau sistem manual. Hal tersebut secara khusus terjadi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.

Diketahui bahwa sistem manual atau konvensional dalam pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes dirasakan kurang efisien, dengan kata lain membutuhkan waktu yang lama, terlebih lagi pada saat menjelang penerimaan pegawai negeri sipil. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mencoba membuat sebuah rancang bangun sistem online untuk pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja khususnya pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Dengan adanya sistem online, diharapkan akan menjadi sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga memudahkan petugas untuk memberikan layanan yang efisien kepada pencari kerja.


(21)

1.2 Perumusan Masalah

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes yang efektif untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

2) Bagaimana implementasi rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai pengelola basis data.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Memperoleh suatu rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes yang efektif untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

2) Memperoleh suatu rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes yang efektif untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) agar pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes lebih


(22)

mudah dalam melayani pembuatan atau perpanjangan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

1) Bagi pencari kerja, memberikan kemudahan ketika akan membuat atau memperpanjang masa berlaku kartu tanda pencari kerja (AK/I) karena tidak perlu mengantri panjang pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.

2) Bagi pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes, memberikan kemudahan ketika melayani pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

3) Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung tentang implementasi rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam tugas akhir ini yang akan dibahas adalah sebagai berikut.

1) Menciptakan rancang bangun sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

2) Penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.


(23)

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Konsep Dasar Sistem

Online

(

Website

)

2.1.1

Sistem Informasi Online (Website)

Sistem adalah suatu elemen-elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi (Nugroho, 2009:298).

Dalam perkembangannya, sistem informasi kini lebih banyak berkembang dengan teknologi internet karena dinilai mampu memberikan akses yang lebih cepat dan mudah. Akses tersebut biasanya mecakup proses pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian tentang informasi tersebut. Perkembangan in yang kemudian memunculkan website sebagai tempat untuk mengakses berbagai informasi.

Perkembangan world wide web (www) yang sangat pesat ditandai dengan munculnya berbagai macam website dengan halaman web yang interaktif. Hal ini disebabkan www memberikan tampilan grafik yang sangat indah dan bagus untuk dipandang, selain itu konsep teknologi hypertext yang digunakannya memberikan


(24)

kemudahan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua hal ini memang yang paling diinginkan oleh hampir semua orang. www digunakan bukan hanya sekedar alat untuk mencari informasi saja. Lebih dari itu, www sudah banyak dipakai secara komersial oleh hampir semua perusahaan – perusahaan besar diseluruh dunia untuk meng-iklankan produk – produk mereka.

Bahasa penulisan web yang umum dipergunakan adalah hypertext markup language (HTML), merupakan bahasa yang sangat mudah dipelajari. Istilah hypertext diilhami pertama kali oleh Ted Nelson pada tahun 1965. Hypertext menurutnya adalah suatu teks (serangkaian kata) yang mempunyai “hubungan” (link) dengan teks lainnya. Jika untuk teks memakai istilah hypertext maka untuk grafik, gambar, dan suara istilahnya adalah hypermedia. Untuk menulis sebuah halaman web menggunakan HTML, seseorang tidak perlu memiliki latar belakang pemrograman. Namun untuk membuat sebuah halaman web yang interaktif maka dengan HTML saja tidak cukup, diperlukan suatu script. Script dipergunakan untuk membuat halaman web menjadi interaktif seperti menampilkan animasi, operasi aritmatik, maupun interaksi ke sistem yang bekerja pada browser pembaca web.

2.1.2 Metode Pengembangan Sistem

Salah satu metode pengembangan sistem adalah dengan metode Waterfall Model. Dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan Linear Sequential / Waterfall Model. Metode ini merupakan model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Classic Waterfall Model dapat dilihat pada gambar 2.1.


(25)

Gambar 2.1 Classic Waterfall Model

Fase-fase dalam Waterfall Model menurut Pressman, (2005), yaitu:

(1) Analysis , fase mengumpulkan kebutuhan data perbandingan dan perkembangan teknologi web service dan web application secara lengkap kemudian dianalisa kelayakannya untuk dijadikan metode dalam pengembangan sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) beserta kebutuhan database yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibuat. Fase ini dikerjakan secara lengkap agar menghasilkan desain sistem yang lengkap.

(2) Design , fase desain software memiliki berbagai tahapan yang berfokus pada atribut program yang jelas yaitu: data structure, software architecture, interface representations, dan detail procedur (algorithm). Proses desain menterjemahkan kebutuhan pengguna dalam sebuah dokumen aplikasi yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum proses coding dimulai. Pada tahap ini menggunakan model Unified Modelling Language sebagai perangkat pembuatan desain software.

(3) Code (Coding), fase Coding adalah tahap dimana hasil desain software diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer.


(26)

Dalam penelitian ini menggunakan bahas pemrograman PHP karena bahasa pemrograman ini mendukung aplikasi berteknologi web. Database yang dihasilkan disimpan dalam aplikasi database MySQL.

(4) Test, fase pengujian system menggunakan Blackbox testing, yang menganggap aplikasi sebagai sebuah kotak hitam dimana user mengabaikan sistem yang diadopsinya. Blackbox testing menitikberatkan pada kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi.

(5) Maintenance, fase perawatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, menyesuaian, dan perbaikan.

2.2

Konsep Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) di Dinas Sosial

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes

2.2.1 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pada awal pemerintahan RI, waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan jumlah kementerian pada tanggal 19 Agustus 1945, kementerian yang bertugas mengurus masalah ketenagakerjaan belum ada tugas dan fungsi yang menangani masalah-masalah perburuhan diletakkan pada Kementerian Sosial baru mulai tanggal 3 Juli 1947 ditetapkan adanya kementerian Perburuhan dan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1947 tanggal 25 Juli 1947 ditetapkan tugas pokok Kementerian Perburuhan Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) Nomor 1 Tahun 1948 tanggal 29 Juli 1947 ditetapkan tugas pokok Kementerian Perburuhan yang mencakup tugas urusan-urusan sosial menjadi Kementerian Perburuhan dan Sosial, pada saat


(27)

pemerintahan darurat di Sumatera Menteri Perburuhan dan Sosial diberi jabatan rangkap meliputi urusan-urusan pembangunan, Pemuda dan Keamanan.

Pada pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) organisasi Kementerian Perburuhan tidak lagi mencakup urusan sosial dan struktur organisasinya didasarkan pada Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 1 Tahun 1950 setelah Republik Indonesia Serikat bubar, struktur organisasi Kementerian Perburuhan disempurnakan lagi dengan Peraturan Kementerian Perburuhan Nomor 1 tahun 1951. Berdasarkan peraturan tersebut mulai tampak kelengkapan struktur organisasi Kementerian Perburuhan yang mencakup struktur organisasi Kementerian Perburuhan yang mencakup struktur organisasi sampai tingkat daerah dan resort dengan uraian tugas yang jelas. Struktur organisasi ini tidak mengalami perubahan sampai dengan kwartal pertama tahun 1954. Melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 70 mulai terjadi perubahan yang kemudian disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 77 juga Peraturan Menteri Perburuhan Nomor : 79 Tahun 1954. Berdasarkan Peraturan tersebut Kementerian Perburuhan tidak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1964, kecuali untuk tingkat daerah. Sedangkan struktur organisasinya terdiri dari Direktorat Hubungan dan Pengawasan Perburuhan dan Direktorat Tenaga Kerja.

Sejak awal periode Demokrasi Terpimpin, terdapat organisasi buruh dan gabungan serikat buruh baik yang berafiliasi dengan partai politik maupun yang bebas, pertentangan-pertentangan mulai muncul di mana-mana, pada saat itu kegiatan Kementerian . Perburuhan dipusatkan pada usaha penyelesaian perselisihan perburuhan, sementara itu masalah pengangguran terabaikan,


(28)

sehingga melalui PMP Nomor :12 Tahun 1959 dibentuk kantor Panitia Perselisihan Perburuhan Tingkat Pusat (P4P) dan Tingkat Daerah (P4D).

Struktur Organisasi Kementerian Perburuhan sejak Kabinet Kerja I sampai dengan Kabinet Kerja IV (empat) tidak mengalami perubahan. Struktur Organisasi mulai berubah melalui Peraturan Menteri Perburuhan Nomor : 8 Tahun 1964 yaitu dengan ditetapkannya empat jabatan. Pembantu menteri untuk urusan-urusan administrasi, penelitian, perencanaan dan penilaian hubungan dan pengawasan perburuhan, dan tenaga kerja.

Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi Kementerian Perburuhan yang berdasarkan Peraturan tersebut disempurnakan dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 27 November 1964, yang pada pokoknya menambah satu jabatan Pembantu Menteri Urusan Khusus.

Dalam periode Orde Baru (masa transisi 1966-1969), Kementerian Perburuhan berubah nama menjadi Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) berdasarkan Keputusan tersebut jabatan Pembantu Menteri dilingkungan Depnaker dihapuskan dan sebagai penggantinya dibentuk satu jabatan Sekretaris Jenderal. Masa transisi berakhir tahun 1969 yang ditandai dengan dimulainya tahap pembangunan Repelita I, serta merupakan awal pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I).

Pada pembentukan Kabinet Pembangunan II, Depnaker diperluas menjadi Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, sehingga ruang lingkup tugas dan fungsinya tidak hanya mencakup permasalahan ketenagakerjaan tetapi


(29)

juga mencakup permasalahan ketransmigrasian dan pengkoperasian. Susunan organisasi dan tata kerja Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi diatur melalui Kepmen Nakertranskop Nomor Kep 1000/Men/1975 yang mengacu kepada KEPPRES No 44 Tahun 1974.

Dalam Kabinet Pembangunan III, unsur koperasi dipisahkan dan Departemen Tenaga kerja , Transmigrasi dan Koperasi, sehingga menjadi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans). Dalam masa bakti Kabinet Pembangunan IV dibentuk Departemen Transmigrasi, sehingga unsur transmigrasi dipisah dari Depnaker Susunan organisasi dan tata kerja Depnaker ditetapkan dengan Kepmennaker No. Kep 199/Men/1984 sedangkan susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Transmigrasi Nomor : Kep-55A/Men/1983.

Pada masa reformasi Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Transmigrasi kemudian bergabung kembali pada tanggal 22 Februari 2001. Usaha penataan organisasi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus dilakukan dengan mengacu kepada Keputusan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2002 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja.


(30)

2.2.2 Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I)

Kartu tanda pencari kerja (AK/I) atau sering disebut dengan kartu kuning merupakan salah satu syarat mutlak yang harus disediakan pencari kerja untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan atau instansi baik di negeri atau swasta. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab untuk menangani masalah kependudukan dan pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) di Kabupaten Brebes. Syarat-syarat yang perlu disiapkan untuk membuat kartu tanda pencari kerja (AK/I) adalah:

1) Ijazah asli atau fotokopi ijazah yang telah dilegalisir 2) Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli

3) Foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.

Prosedur untuk membuat kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara konvensional adalah:

1) Pengisian data identitas pencari kerja

Pengisian data identitas pencari kerja dilakukan oleh pencari kerja yang akan membuat kartu tanda pencari kerja (AK/I). Pengisian tersebut dilakukan secara manual yakni didalam kertas formulir yang diberikan oleh petugas yang melayani pembuatan kartu tersebut. Setelah mengisi formulir pendaftaran kartu tanda pencari kerja, formulir tersebut kemudian diserahkan kembali kepada petugas untuk dilakukan pengecekan data identitas pencari kerja tersebut secara manual.


(31)

2) Pemeriksaan kembali data identitas pencari kerja oleh petugas

Pemeriksaan dilakukan secara manual oleh petugas dengan mencocokan data diri yang ada didalam kartu tanda penduduk dan ijazah dari pencari kerja dengan data yang ada didalam formulir yang telah diisikan oleh pemohon pembuatan kartu tanda pencari kerja tersebut. Setelah data tersebut dicocokan tahapan selanjutnya adalah memasukkan data tersebut kedalam kartu tanda pencari kerja dan kedalam buku basis data pencari kerja secara manual.

3) Pembuatan kartu tanda pencari kerja

Pembuatan kartu ini dimulai dari pengisian identitas pencari kerja yang telah dicocokan dengan kartu tanda penduduk, pemasangan foto pencari kerja, penandatanganan pencari kerja dan kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes, dan penyetempelan kartu tanda pencari kerja tersebut menggunakan stempel Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes.

4) Fotokopi dan legalisir fotokopi kartu tanda pencari kerja.

Setelah keseluruhan proses pengisian dan pembuatan kartu tanda pencari kerja tersebut diselesaikan, tahapan selanjutnya adalah memfotokopi kartu tanda pencari kerja tersebut untuk selanjutnya dilegalisir oleh petugas.


(32)

Kartu tanda pencari kerja dapat dilihat pada gambar 2.2 dan 2.3

Gambar 2.2 Kartu Tanda Pencari Kerja (belakang)


(33)

2.3

Dasar Pemograman Sistem

2.3.1 Basis Data

Basis data (Database) adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi yang terorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakainya (Kadir, 2009:14).

Kumpulan file yang saling berkaitan untuk program dan pengelolanya disebut DBMS (Database Management System). Untuk membuat dan mengelola data tersebut, dibutuhkan software yang diistilahkan DBMS. Beberapa contoh software DBMS yang banyak beredar adalah Oracle, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, SyBase dan MySQL. Tugas-tugas dari software tersebut adalah membuat basis data, menampilkan dan memodifikasi data yang pada basis data tersebut, menghasilkan laporan sesuai dengan data yang ada pada basis data, dan mengamankan data dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan (Swastika, 2006:36).

2.3.1.1Konsep Database Relational

Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara pemodelan data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity Relationship Model.


(34)

Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.

(1) Entity atau entitas, adalah obyek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari obyek lain. Entity set adalah kumpulan dari entitas sejenis/dalam tipe sama. Simbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang.

(2) Relationship, adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas lainnya. Simbol yang digunakan adalah bentuk belah ketupat, diamod atau rectangle.

Relational Database Management System (RDBMS) merupakan antar muka bagi pemakai dalam mengorganisasikan basis data yang disusun, pemakai dapat berinteraksi langsung dengan mudah dan praktis dengan menggunakan perintah-perintah yang sederhana yang dibuat dalam suatu bahasa pemograman. Tujuan RDBMS adalah untuk mempermudah penciptaan penyusunan data dan membebaskan pemograman dari masalah penyusunan file yang kacau dan berantakan (Marlinda, 2004:9).

Adapun bagian dari relasional basis data meliputi: 1. Tabel

Tabel merupakan salah satu bagian dari basis data. Tabel akan menampung data yang tersimpan dalam bentuk baris dan kolom. Setiap kolom mempunyai nama yang unik (tidak mungkin kembar), dan dapat mempunyai jenis yang berbeda. Baris pada tabel berisi data yang sesuai dengan jenis field-nya. Dalam suatu tabel kita membutuhkan satu field kunci. Field kunci adalah


(35)

sebuah file yang unik dan tidak ada yang sama pada tabel tersebut. Nantinya pada tabel posting, tidak perlu mencatat nama, password dan level dari record yang bersangkutan. Field kunci juga digunakan untuk menghubungkan tabel satu dengan tabel yang lain (Swastika, 2006:37).

2. Relasi Antar Tabel

Dalam sistem basis data, data tersimpan dalam beberapa jaringan yang berbeda yang terdistribusi melalui bermacam-macam media yang berbeda. Basis data ini berisi sekumpulan form, tiap form dapat berinteraksi saat mengeksekusi data pada satu form atau secara bersamaan pada beberapa form. Setiap form dapat memproses eksekusi data lokal dengan data yang telah ditentukan. Sebuah form juga dapat mengambil bagian dalam melakukan akses terhadap data pada beberapa form yang berbeda (Marlinda, 2004:38).

3. Hirarki Data

Data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas

1) Elemen data, merupakan satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi kedalam unit lain.

2) Rekaman, merupakan gabungan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relational, rekaman biasa disebut dengan tupel atau baris.

3) Berkas, merupakan himpunan dari semua rekaman bertipe sama, atau dapat juga dikatakan sebagai kumpulan rekaman data dalam satu objek. Berkas mewakili komponen yang disebut relasi.


(36)

2.3.2 Bahasa Pemograman

2.3.2.1 HyperText Markup Language (HTML)

HTML adalah salah satu bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Pada halaman web, HTML dijadikan sebagai bahasa script dasar yang berjalan bersama dengan berbagai bahasa scripting pemrograman lainnya.

Semua tag-tag HTML bersifat dinamis, artinya kode HTML tidak dapat dijadikan sebagai file exe. Hal ini disebabkan HTML hanyalah sebuah bahasa scripting yang dapat berjalan apabila dijalankan di dalam browser (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Chrome, Opera dan lain-lain). Kode HTML biasanya dituliskan dibuka dengan tag <html> dan diakhiri dengan tag </html> (Nugroho, 2009:201). Contoh :

<html> <head>

<title>websiteku</title> </head>

<body> ... </body> </html>


(37)

Gambar 2.5 Contoh Script HTML dengan Notepad

Gambar 2.6 Contoh Script HTML dengan Dreamweaver


(38)

2.3.2.2 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 113) Jika diartikan PHP memiliki beberapa pandangan dalam mengartikannya, akan tetapi kurang lebih PHP dapat kita ambil arti sebagai PHP : Hypertext Preeprocesor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat di tampilkan pada client.

PHP adalah produk open source yang dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar untuk menggunakanya. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (server side), sedangkan tanpa adanya Interpreter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. Proses eksekusi kode PHP yang dilakukan oleh apacheweb Server dan Interpreter secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.8 Struktur Pembacaan Web Server

[Sumber : Bunafit Nugroho, 2008, Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX (6,7,2004) dan 8] PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa pemograman yang berbentuk skrip yang diletakan di dalam server web. Jika lihat sejarah mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk kebutuhan pribadinya. Skrip tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan


(39)

sebagai keperluan membuat website pribadi. Akan tetapi kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi bahasa yang disebut Personal Home Page. Inilah awal mula munculnya PHP sampai saat ini.

PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan script seperti ASP (Actives Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Contoh :

<html> <head>

<title>websiteku</title>

</head> <body>

<? echo “selamat datang di websiteku” ?> ...

</body> </html>


(40)

Gambar 2.10 Contoh Script PHP dalam Dreamweaver

2.4

Aplikasi Pendukung dalam Pembuatan Sistem

2.4.1 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mengunduh langsung dari web resminya.


(41)

XAMPP adalah kepanjangan yang masing-masing hurufnya adalah : (1) X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows,

Linux, Mac OS, dan juga Solaris.

(2) A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan (3) M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya

disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

(4) P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL. namun PHP juga mendukung sistem management database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya.

(5) P : Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin Unix. Perl dirilis pertama kali pada


(42)

tanggal 18 Desember 1987 ditandai dengan keluarnya Perl1. Pada versi-versi selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem operasi varian Unik (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. Dukungan terhadap pemrograman berbasis obyek (object oriented programming/OOP) ditambahkan pada Perl 5, yang pertama kali dirilis pada tanggal 31 Juli 1993. Proyek pengembangan Perl 6 dimulai pada tahun 2000, dan masih berlangsung hingga kini tanpa tanggal yang jelas kapan mau dirilis. Ini dikatakan sendiri oleh Larry Wall dalam satu pidatonya yang dikenal dengan seri The State of the Onion. Dua di antara karakteristik utama Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaiakn persoalan-persoalan umum. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface) dan berbagai protokol internet lainnya. Seperti diketahui, TCP/IP sebagai basis bagi semua protokol internet yang dikenal sekarang ini menggunakan format teks dalam komunikasi data. Seperti juga bahasa populer lainnya, Perl menerima banyak kritikan. Meski banyak di antaranya hanya berupa mitos, atau berlebih-lebihan, tapi terdapat juga sejumlah kritikan yang valid. Salah satunya adalah, sintaksnya susah dibaca, karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.


(43)

2.4.2 Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Versi terbaru dari Macromedia Dreamweaver saat ini adalah Dreamweaver 8, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain Java Server Page (JSP), Hypertext Preprocessor(PHP) , dan Active Server Pages (ASP) (Nugroho, 2004:91).

2.4.2.1 Struktur Aplikasi

Struktur aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 dapat dilihat sebagai berikut :


(44)

(1) Insert Bar, berisi tombol untuk memasukkan beberapa jenis objek seperti gambar, tabel, dan layer ke dokumen. Tiap objek yang dimasukkan pada dasarnya adalah potongan kode HTML yang dapat diatur atributnya. (2) Document Toolbar, berisi tombol dan pop-up menu yang

menyediakan beberapa cara untuk menampilkan dokumen, beberapa option dan beberapa operasi umum seperti melakukan preview dokumen ke browser.

(3) Document Window, menampilkan dokumen yang sedang dibuat atau diedit. (4) Tag Selector, merupakan page-page file yang sedang di eksekusi oleh

aplikasi.

(5) Property Inspector, merupakan tempat mengubah beberapa properti yang dimiliki oleh objek atau teks. Tiap jenis objek atau teks memiliki properti yang berbeda.

(6) Panel Groups, merupakan kumpulan beberapa panel sejenis yang

diletakkan pada suatu tempat.

(7) Site Panel, biasa digunakan untuk mengatur file dan folder yang akan digunakan untuk site.


(45)

2.4.2.2 Menu Aplikasi

Menu Macromedia Dreamweaver 8 berisi submenu yang biasanya ditampilkan sebagai dropdown menu yang akan muncul ketika ditekan tombol menu utama.

Gambar 2.12 Menu Macromedia Dreamweaver 8

(1) File Menu, berisi menu standar untuk menu file dan edit, seperti New, Open, Save, Cut, dan Paste. File Menu juga berisi beberapa perintah tambahan, seperti Preview in Browser dan Print Code.

(2) Edit Menu, berisi perintah seleksi dan pencarian, seperti select parent dan find replace.

(3) View Menu, mengijinkan melihat tampilan dengan beberapa cara dan untuk menampilkan atau menyembunyikan beberapa elemen pada dokumen dan peralatan yang dimiliki Dreamweaver.

(4) Insert Menu, menyediakan alternatif untuk memasukkan objek pada dokumen.

(5) Modify Menu, mengubah property elemen halaman web atau item

lainnya.Digunakan untuk mengedit atribut tag, mengubah tabel dan elemen tabel dan menampilkan beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk item pada library dan template.

(6) Text Menu, menyediakan perintah yang dibutuhkan untuk melakukan pemformatan pada teks.


(46)

(7) Commands Menu, menyediakan akses untuk beberapa macam perintah, termasuk untuk membuat album foto dengan cepat dan melakukan optimasi gambar menggunakan program lain.

(8) Site Menu, menyediakan item menu untuk membuat, membuka, dan

mengedit site.

(9) Window Menu, menyediakan akses ke semua menu panel, inspectors, dan jendela pada Dreamweaver.

(10) Help Menu, menyediakan akses ke dokumentasi yang dimiliki oleh Dreamweaver termasuk petunjuk cara penggunaan Dreamweaver, membuat ekstensi untuk Dreamweaver, dan material lainnya yang dapat membantu menggunakan Dreamweaver.

2.4.3 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta


(47)

hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basis data (RDBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai pelanden basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak pelanden basisdata kompetitior lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress, CMS, dan sejenisnya). Untuk kebutuhan


(48)

sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk kerja menggunakan MySQL pada modus transaksional tidak secepat untuk kerja pada modus non-transaksional.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

1) Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2) Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3) Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4) Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5) Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6) Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7) Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.


(49)

8) Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9) Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10) Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11) Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12) Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13) Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

MySQL termasuk salah satu database utama yang digunakan di Indonesia terutama di kalangan developer PHP. Ini disebabkan native integration antara PHP dan MySQL serta banyaknya hosting yang menyertakan kedua produk tersebut karena bebas lisensi dan sudah terbukti tangguh dan efisien.


(50)

33

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Hal ini dapat digunakan untuk mempermudah pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

3.2

Bahan Penelitian

Bahan penelitian pembuatan sistem diambil dari sumber data primer dan data sekunder.

3.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes dengan metode wawancara dan observasi di lapangan, antara lain:

1) Data pencari kerja atau warga, dari data-data pencari kerja diperoleh atribut untuk disimpan dalam record yang berkaitan dengan pencari kerja yaitu: nomor induk kependudukan, nama, tempat dan tanggal lahir, alamat, jenis kelamin, nomor telepon, email, pendidikan formal dan informal, jumlah NEM atau IPK, tahun kelulusan, agama, pilihan penempatan lokasi kerja, username, password dan foto.


(51)

2) Data petugas, terdiri dari beberapa field yaitu: NIP, nama petugas, password, alamat dan jabatan petugas.

3) Data suara warga, terdiri dari beberapa field yaitu: nama warga, alamat email dan pesan.

3.2.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari literatur, studi pustaka mengenai web application, MySQL database, waterfall model dan teknologi pemrograman PHP.

3.3

Pengambilan Data

Dalam penelitian pemograman, basis data yang akan dibuat adalah sistem penyimpanan dan penginformasian data yang berkaitan dengan data pegawai dan pencari kerja. Pengambilan data dengan mengambil data yang ada kaitannya dengan sistem basis data pegawai dan pencari kerja dengan metode sebagai berikut.

3.3.1 Metode Literatur

Metode literatur adalah metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis berdasarkan buku-buku literatur yang dapat digunakan sebagai penunjang dalam pemecahan masalah yang dialami penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

3.3.2 Metode Observasi

Observasi adalah cara atau teknik yang digunakan dalam pengumpulan data berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang hendak diteliti. Metode ini sangat menjamin kepastian kebenarannya. Dalam hal ini


(52)

peneliti melakukan observasi di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Dengan observasi ini penulis dapat mengetahui bahwa dalam dinas tersebut, selama ini masih menggunakan sistem konvensional dalam pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

3.3.3 Metode Interview

Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan wawancara secara langsung dengan pegawai serta pencari kerja di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. Metode ini dilakukan dengan mengadakan tatap muka secara langsung dengan key person yang terkait secara langsung dengan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

3.3.4 Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil data-data dari arsip Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes tentang pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I).

3.3.5 Metode Komputerisasi

Metode komputerisasi digunakan untuk merancang dan membuat sistem online pelayanan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes yakni dengan menggunakan program PHP berbasis MySQL.


(53)

3.4

Pengembangan Sistem

3.4.1

Tahap Analysis

Pada tahap ini dilakukan identifikasi pemasalahan dan pencarian solusi untuk mengatasi permasalahan. Permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah adalah bagaimana mempermudah kegiatan pelayan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I). Mengacu pada kegiatan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi maka dibuat beberapa fungsiantara lain: mencari data pencari kerja, menambah data pencari kerja, mengedit data pencari kerja dan mengelola data pencari kerja.

3.4.2

Tahap Desain

Tahap desain dilakukan untuk menentukan ruang lingkup pembuatan aplikasi yang ditangani, yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk diagram alir. Diagram alir adalah sebuah proses pembentukan siklus yang digunakan untuk mempermudah dalam perancangan sistem basis data.

3.4.2.1 Entity Relationalship Diagram

ERD merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang kita tinjau. ERD digunakan untuk merancang tabel yang akan dibuat beserta relasi antar tabel pada basis data (Hindiyansyah. 2010:37).

ERD juga merupakan model konseptual yang mendeskripsi hubungan antar penyimpanan. Simbol-simbol ERD adalah sebagai berikut.


(54)

Gambar 3.1 Simbol-simbol ERD

Dari hasil analisis, didapat data yang akan dipakai dalam proses pembangunan program online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I). Kemudian dari data yang telah diperoleh, dibangun sebuah desain basis data dengan menggunakan ERD pada gambar 3.1.

Gambar 3.2 ERD Sistem Online Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Brebes

Gambar di atas memperlihatkan bahwa pegawai mempunyai relasi atau hubungan one to many (1 - N) dengan pencari kerja. Sedangkan pencari kerja mempunyai hubungan one to many (1-N) dengan suara warga. Artinya setiap


(55)

pegawai bisa mengelola lebih dari satu data pencari kerja, dan setiap pencari kerja bisa memberikan atau menulis lebih dari satu dalam suara warga.

3.4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Pembuatan sistem basis data dilakukan dengan pembuatan Data Flow

Diagram (DFD). DFD merupakan alat untuk mendokumentasikan proses

dalam suatu sistem yang menekankan fungsi pada sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan serta pemindahan informasi antar fungsi dalam sistem. Simbol- simbol DFD adalah sebagai berikut (Hindiyansyah. 2010:41).

Gambar 3.3 Simbol-simbol DFD

Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas yang bisa juga disebut sebagai diagram global atau DFD level 0. Diagram konteks menunjukan aliran data yang masuk ke sistem. Diagram konteks menggunakan notasi-notasi grafis yang menunjukkan aliran informasi dan perubahan yang diterapkan sebagai perubahan atau perpindahan data dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (top level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci (lower level). Diagram konteks sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes dapat dilihat seperti gambar 3.4 dibawah ini.


(56)

Gambar 3.4 DFD Konteks Sistem Online Pembuatan Kartu Tanda Pencari Kerja (AK/I)

Diagram di atas memperlihatkan bahwa sistem berinteraksi dengan tiga terminal dan satu proses. Tanda panah menunjukkan masukan dan keluaran sistem. Tahap rancangan pendahuluan ditentukan dalam bentuk DFD konteks. DFD konteks dibuat dengan maksud untuk mempermudah dalam merancang program basis data.

3.4.2.3 Perancangan Sistem Basis Data

Perancangan sistem basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis data secara konseptual terdiri atas tiga langkah berikut ini (1) Penentuan entitas pada basis data. (2) Pendefinisian hubungan antar entitas. (3) Penerjemahan hubungan antar entitas.


(57)

Gambar 3.5 Tahap Perancangan Penjelasan komponen-komponen di atas sebagai berikut.

(1) Entitas, sering disebut dengan kelas atau tipe. Entitas menyatakan obyek atau kejadian. Sebagai contoh: setiap pegawai pada suatu instansi merupakan suatu entitas, dan NIP secara unik menjadi identitas seorang pegawai. Pada model database relational, entitas disebutkan dalam tabel.

(2) Atribut, merupakan item data yang menjadi bagian dari entitas. Istilah lain dari atributadalah property. Nama petugas merupakan atribut. (3) Hubungan (Relation), merupakan kaitan dari dua entitas. Misalnya

antara pegawai dengan komentar terdapat hubungan yang berupa Petugas x menulis sebuah komentar pada topik x.


(58)

(4) Kekangan, digunakan untuk melindungi integritas data, misalnya melindungi kesalahan waktu pengisian data.

(5) Domain, merupakan nilai yang berlaku pada suatau atribut. Kekangan domain mendefinisikan nama, tipe, format, panjang, serta nilai dari masing-masing item data. Misalnya tipe data char, numeric, atau jenis lainnya pada perangkat lunak sistem basis data. Char menyatakan tipe karakter, dapat berupa gabungan beberapa huruf, simbol, dan angka. Numeric menyatakan tipe bilangan.

(6) Integritas Referensi, merupakan aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci utama dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang terdapat pada suatu sistem basis data relasional untuk menjaga konsistensi data. Tujuan dari integritas referensi adalah untuk menjamin elemen dari suatu tabel yang menunjukkan ke suatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel lain yang benar-benar menunjuk ke nilai yang ada itu. Macam integritas referensi data ada tiga, yaitu Penambahan (insert), Penghapusan (delete), Peremajaan (update).

3.4.2.4 Normalisasi Basis Data

Normalisasi data merupakan suatu proses untuk mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien. Syarat pembuatan basis data adalah relasi-relasi dalam basis data harus normal, dikatan normal apabila sampai pada bentuk normal kedua atau ketiga. Bentuk normal basis data diperlukan untuk mempermudah perancangan basis data ketika pada tahap perancangan sistem.


(59)

Oleh karena itu maka perlu dibuat tabel-tabel data untuk mempermudah proses normalisasi basis data. Adapun tabel yang diperlukan adalah seperti pada lampiran 1. Dari tabel- tabel yang dibuat guna mempermudah pembuatan basis data seperti pada lampiran 1 ternyata telah memenuhi syarat bentuk normal kedua (Marlinda, 2004:41).

3.4.2.5 Penjelasan Tabel Data

(1) Tabel admin, digunakan untuk menyimpan data-data admin.

(2) Tabel pegawai, digunakan untuk menyimpan data-data pegawai, data yang dimaksud mengenai biodata pegawai.

(3) Tabel warga, digunakan untuk menyimpan data-data pencari kerja yang akan membuat kartu tanda pencari kerja, data yang dimaksud yaitu mengenai biodata pencari kerja.

(4) Tabel suara warga, digunakan untuk menyimpan data-data pesan pengunjung, data yang dimaksud mengenai pesan-pesan yang ditulis oleh pengunjung.

Struktur tabel-tabel yang digunakan untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 1.

3.4.3 Tahap Code (Coding)

Tahap Coding adalah tahap di mana hasil desain software diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer. Dalam penelitian ini menggunakan bahas pemrograman PHP karena bahasa pemrograman ini mendukung aplikasi berteknologi web. Database yang dihasilkan disimpan dalam aplikasi database MySQL.


(60)

3.4.4 Tahap Pengujian (Test)

Tahap pengujian sistem dengan membandingkan sistem sistem pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) berbasis web dengan sistem sistem pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) konvensional. Sistem sistem pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) berbasis web diharapkan mampu menutupi kekurangan dalam sistem pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes yang masih secara konvensional.

3.4.5 Tahap Perawatan (Maintenance)

Tahap perawatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, menyesuaian, dan perbaikan.

3.5

Analisis Data

Hasil rancangan dan pembuatan program diuraikan dan dijelaskan secara deskriptif pada Bab 4. Penafsiran dan penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan setiap langkah pembuatan program. Simpulan akhir ditentukan oleh berhasil tidaknya program dijalankan sesuai dengan rancangan.


(61)

44

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Implementasi Sistem

Sistem yang telah dianalisis dan didesain secara rinci, selanjutnya akan menuju tahap implementasi sistem. Tujuan dari implementasi adalah untuk mengkonfirmasi modul–modul perancangan sehingga user (pengguna) dapat memberikan masukan kepada pengembangan sistem.

4.1.1 Tahap Pengujian Program

Pada tahap pengujian program ini adalah dengan menguji adanya kesalahan-kesalahan dalam pembuatan program. Kesalahan-kesalahan dalam pengujian program adalah sebagai berikut.

(1) Kesalahan Bahasa, merupakan kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak sesuai dengan kriteria dari bahasa program yang dipakai.

(2) Kesalahan Proses, merupakan kesalahan yang muncul ketika proses eksekusi program dilakukan. Kesalahan ini mengakibatkan program akan berhenti sebelum selesai pada saatnya karena program tidak menemukan obyek yang sedang dijalankan.

(3) Kesalahan Logika, merupakan kesalahan dalam pembuatan program aplikasi yang sulit untuk ditemukan. Program akan tetap memproses dan didapatkan hasilnya, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.


(62)

4.1.2 Cara Kerja Program

Cara kerja didasarkan pada bagian alur sistem dari program yang telah dibuat. Saat program dijalankan, maka tampilan awal dari program adalah tampilan home dari sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes. 4.1.3 Hak akses user

User (pengguna) sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) dibagi menjadi tiga jabatan yaitu Admin, Pegawai dan Pencari kerja. Masing-masing jabatan memiliki hak akses yang berbeda. Hak akses user dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hak Akses User

Data Aksi Admin Pegawai

Pencari kerja Pencari kerja

Tambah √ √ −

Edit √ √ −

Hapus √ √ −

Admin

Lihat √ - -

Tambah √ - −

Edit √ - −

Hapus √ - −

Pendaftaran Pencari kerja

Tambah √ √ √

Edit √ √ √

Hapus √ √ −

Pegawai

Tambah √ − −

Edit √ − −

Hapus √ − −

Suara Warga

Lihat √ √ -

Tulis √ √ √


(63)

Pada tabel 4.1 terlihat bahwa masing-masing jabatan user mempunyai hak akses yang berbeda-beda. Admin mempunyai hak akses terhadap seluruh data di dalam sistem online pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I). Hak akses Pegawai hampir sama dengan Admin namun Pegawai tidak mempunyai hak akses terhadap data Pegawai lain dan data Admin. Pencari kerja hanya mempunyai hak akses untuk melihat form pendaftaran, data diri dan kontak kami.

4.2

Hasil Pembuatan Sistem

Hasil pembuatan aplikasi sistem pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Brebes dengan menggunakan struktur bahasa pemrogaman PHP dan sistem basis data MySQL.

4.2.1

Sistem Informasi

4.2.1.1

Halaman Awal

Halaman ini ditampilkan pada saat melakukan panggilan terhadap domain yang dituju http:// depnakertrans-brebes.info. Ini adalah tampilan pertama ketika pengguna (user) menggunakan sistem ini. Pada bagian ini dapat ditemui tampilan yang menyerupai menu-menu yang mengarahkan kita untuk mempermudah user dalam menggunakan sistem pelayanan pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I). Tampilan halaman awal seperti gambar 4.1.


(64)

(65)

Keterangan gambar 4.1 : (1) logo Kabupaten Brebes (2) halaman-halaman yang ada di sistem, (3) menu berita, (4) gambar kartu Pencari kerja (AK/I), (5) foto menakertrans, (6) informasi kontak Depnakertrans Kabupaten Brebes, dan (7) halaman awal website.

4.2.1.2

Halaman Profil Kabupaten Brebes

Halaman profil Kabupaten Brebes berisikan informasi mengenai sejarah dan profil Kabupaten Brebes. Tampilan halaman profil Kabupaten Brebes seperti pada gambar 4.2.


(66)

4.2.1.3

Halaman Profil Depnakertrans

Halaman profil Depnakertrans berisikan informasi mengenai sejarah dan profil Depnakertrans. Tampilan halaman profil Depnakertrans seperti pada gambar 4.3.


(67)

4.2.1.4

Halaman Layanan

Halaman layanan berisikan informasi tentang kartu tanda pencari kerja (AK/I). Pada halaman layanan menampilkan penjelasan tentang syarat-syarat pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK/I) dan link untuk membuat kartu tanda pencari kerja (AK/I). Tampilan halaman Layanan seperti pada gambar 4.4.


(68)

4.2.1.5

Halaman Pendaftaran

Halaman pendaftaran berisikan form isian data diri Pencari kerja yang ingin membuat kartu tanda pencari kerja (AK/I). Tampilan halaman pendaftaran seperti pada gambar 4.5.


(69)

4.2.1.6

Halaman Kontak Kami

Halaman kontak kami berisikan informasi layanan kontak saran. Pada halaman kontak kami menampilkan informasi kotak saran dan kontak Depnakertrans Kabupaten Brebes. Tampilan halaman kontak kami seperti pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Halaman Kontak Kami

Untuk masuk ke dalam sistem online pelayanan kartu tanda pencari kerja (AK/I), maka user harus login terlebih dahulu.


(70)

Gambar 4.7 Halaman Login

Keterangan gambar 4.6 : (1) halaman login, (2) halaman login Admin, (3) halaman login Pegawai, (4) halaman login warga.

User yang akan masuk ke dalam sistem harus didaftarkan terlebih dahulu oleh Admin. user yang masuk kedalam sistem hanya user yang mempunyai jabatan sebagai Admin, Pegawai dan Pencari kerja yang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan kartu tanda pencari kerja (AK/I).


(71)

4.2.1.7

Halaman Admin

Halaman Admin adalah halaman yang digunakan Admin melakukan berbagai aktivitas terkait dengan pengaturan dan pengendalian sistem. User berhasil masuk sebagai Admin ditandai dengan munculnya gambar admin dikanan bawah halaman Admin. Tampilan Halaman Admin bisa dilihat pada gambar 4.8.


(1)

.txt-blue04 {color: rgb(189,185,229);} .txt-blue05 {color: rgb(172,167,223);} .txt-blue06 {color: rgb(155,149,217);} .txt-blue07 {color: rgb(139,132,210);} .txt-blue08 {color: rgb(122,114,204);} .txt-blue09 {color: rgb(106,97,197);} .txt-blue10 {color: rgb(89,79,191);} .txt-green01 {color: rgb(237,246,229);} .txt-green02 {color: rgb(220,238,204);} .txt-green03 {color: rgb(202,229,178);} .txt-green04 {color: rgb(185,220,153);} .txt-green05 {color: rgb(167,211,127);} .txt-green06 {color: rgb(149,203,102);} .txt-green07 {color: rgb(132,194,76);} .txt-green08 {color: rgb(114,185,51);} .txt-green09 {color: rgb(97,177,25);} .txt-green10 {color: rgb(79,168,0);} .txt-red01 {color: rgb(252,235,233);} .txt-red02 {color: rgb(248,216,211);} .txt-red03 {color: rgb(245,196,188);} .txt-red04 {color: rgb(242,177,166);} .txt-red05 {color: rgb(238,157,144);} .txt-red06 {color: rgb(235,137,122);} .txt-red07 {color: rgb(232,118,100);} .txt-red08 {color: rgb(229,98,77);} .txt-red09 {color: rgb(225,79,55);} .txt-red10 {color: rgb(222,59,33);} /*---*/

/* 7.4 - Background colors */ /*---*/


(2)

.bg-white {background-color: rgb(255,255,255);} .bg-black {background-color: rgb(0,0,0);}

.bg-grey01 {background-color: rgb(242,242,242);} .bg-grey02 {background-color: rgb(230,230,230);} .bg-grey03 {background-color: rgb(217,217,217);} .bg-grey04 {background-color: rgb(204,204,204);} .bg-grey05 {background-color: rgb(191,191,191);} .bg-grey06 {background-color: rgb(178,178,178);} .bg-grey07 {background-color: rgb(153,153,153);} .bg-grey08 {background-color: rgb(127,127,127);} .bg-grey09 {background-color: rgb(89,89,89);} .bg-grey10 {background-color: rgb(51,51,51);} .bg-yellow01 {background-color: rgb(254,252,232);} .bg-yellow02 {background-color: rgb(253,249,201);} .bg-yellow03 {background-color: rgb(253,246,185);} .bg-yellow04 {background-color: rgb(252,243,162);} .bg-yellow05 {background-color: rgb(251,239,139);} .bg-yellow06 {background-color: rgb(250,236,116);} .bg-yellow07 {background-color: rgb(249,233,93);} .bg-yellow08 {background-color: rgb(249,230,69);} .bg-yellow09 {background-color: rgb(248,227,46);} .bg-yellow10 {background-color: rgb(247,224,23);} .bg-blue01 {background-color: rgb(238,237,249);} .bg-blue02 {background-color: rgb(222,220,242);} .bg-blue03 {background-color: rgb(205,202,236);} .bg-blue04 {background-color: rgb(189,185,229);} .bg-blue05 {background-color: rgb(172,167,223);} .bg-blue06 {background-color: rgb(155,149,217);} .bg-blue07 {background-color: rgb(139,132,210);} .bg-blue08 {background-color: rgb(122,114,204);}


(3)

.bg-blue09 {background-color: rgb(106,97,197);} .bg-blue10 {background-color: rgb(89,79,191);} .bg-green01 {background-color: rgb(237,246,229);} .bg-green02 {background-color: rgb(220,238,204);} .bg-green03 {background-color: rgb(202,229,178);} .bg-green04 {background-color: rgb(185,220,153);} .bg-green05 {background-color: rgb(167,211,127);} .bg-green06 {background-color: rgb(149,203,102);} .bg-green07 {background-color: rgb(132,194,76);} .bg-green08 {background-color: rgb(114,185,51);} .bg-green09 {background-color: rgb(97,177,25);} .bg-green10 {background-color: rgb(79,168,0);} .bg-red01 {background-color: rgb(252,235,233);} .bg-red02 {background-color: rgb(248,216,211);} .bg-red03 {background-color: rgb(245,196,188);} .bg-red04 {background-color: rgb(242,177,166);} .bg-red05 {background-color: rgb(238,157,144);} .bg-red06 {background-color: rgb(235,137,122);} .bg-red07 {background-color: rgb(232,118,100);} .bg-red08 {background-color: rgb(229,98,77);} .bg-red09 {background-color: rgb(225,79,55);} .bg-red10 {background-color: rgb(222,59,33);} /*---*/

/* 7.5 Bottom border colors */ /*---*/

.line-box {border-bottom: solid 1px rgb(200,200,200); padding-bottom: 15px; margin: 0px 0px 15px 0px;}

.line-white {border-bottom: solid 1px rgb(255,255,255); padding-bottom: 2px; margin: 0px 0px 1px 0px;}

.line-black {border-bottom: solid 1px rgb(0,0,0); padding-bottom: 2px; margin: 0px 0px 1px 0px;}


(4)

.line-grey01 {border-bottom: solid 1px rgb(242,242,242); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey02 {border-bottom: solid 1px rgb(230,230,230); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey03 {border-bottom: solid 1px rgb(217,217,217); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey04 {border-bottom: solid 1px rgb(204,204,204); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey05 {border-bottom: solid 1px rgb(191,191,191); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey06 {border-bottom: solid 1px rgb(178,178,178); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey07 {border-bottom: solid 1px rgb(153,153,153); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey08 {border-bottom: solid 1px rgb(127,127,127); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey09 {border-bottom: solid 1px rgb(89,89,89); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-grey10 {border-bottom: solid 1px rgb(51,51,51); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow01 {border-bottom: solid 1px rgb(254,252,232); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow02 {border-bottom: solid 1px rgb(253,249,201); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow03 {border-bottom: solid 1px rgb(253,246,185); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow04 {border-bottom: solid 1px rgb(252,243,162); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow05 {border-bottom: solid 1px rgb(251,239,139); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow06 {border-bottom: solid 1px rgb(250,236,116); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow07 {border-bottom: solid 1px rgb(249,233,93); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow08 {border-bottom: solid 1px rgb(249,230,69); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-yellow09 {border-bottom: solid 1px rgb(248,227,46); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}


(5)

.line-yellow10 {border-bottom: solid 1px rgb(247,224,23); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue01 {border-bottom: solid 1px rgb(238,237,249); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue02 {border-bottom: solid 1px rgb(222,220,242); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue03 {border-bottom: solid 1px rgb(205,202,236); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue04 {border-bottom: solid 1px rgb(189,185,229); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue05 {border-bottom: solid 1px rgb(172,167,223); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue06 {border-bottom: solid 1px rgb(155,149,217); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue07 {border-bottom: solid 1px rgb(139,132,210); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue08 {border-bottom: solid 1px rgb(122,114,204); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue09 {border-bottom: solid 1px rgb(106,97,197); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-blue10 {border-bottom: solid 1px rgb(89,79,191); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green01 {border-bottom: solid 1px rgb(237,246,229); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green02 {border-bottom: solid 1px rgb(220,238,204); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green03 {border-bottom: solid 1px rgb(202,229,178); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green04 {border-bottom: solid 1px rgb(185,220,153); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green05 {border-bottom: solid 1px rgb(167,211,127); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green06 {border-bottom: solid 1px rgb(149,203,102); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green07 {border-bottom: solid 1px rgb(132,194,76); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green08 {border-bottom: solid 1px rgb(114,185,51); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}


(6)

.line-green09 {border-bottom: solid 1px rgb(97,177,25); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-green10 {border-bottom: solid 1px rgb(79,168,0); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red01 {border-bottom: solid 1px rgb(252,235,233); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red02 {border-bottom: solid 1px rgb(248,216,211); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red03 {border-bottom: solid 1px rgb(245,196,188); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red04 {border-bottom: solid 1px rgb(242,177,166); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red05 {border-bottom: solid 1px rgb(238,157,144); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red06 {border-bottom: solid 1px rgb(235,137,122); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red07 {border-bottom: solid 1px rgb(232,118,100); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red08 {border-bottom: solid 1px rgb(229,98,77); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red09 {border-bottom: solid 1px rgb(225,79,55); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

.line-red10 {border-bottom: solid 1px rgb(222,59,33); padding-bottom: 2px; margin-padding-bottom: 1px;}

/*****************************/ /* SECTION 8 - MISCELLANEOUS */ /*****************************/

.showcode {font-family: monospace; font-weight: bold; font-size: 13px; color: rgb(255,0,0);}

.clear {clear: both;} .hide {display: none;} br {clear: none;}