1
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Akhadiah dkk. 1988, hlm. 1 berpendapat, menulis merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam seluruh proses belajar. Anggapan ini menunjukkan pentingnya keterampilan menulis bagi manusia khususnya dalam
proses belajar. Tanpa keterampilan menulis, manusia akan mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar dengan baik.
Menulis merupakan kemampuan berbahasa yang bersifat aktif, ekspresif, dan produktif. Kegiatan menulis adalah usaha untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan yang ada pada diri seorang pemakai bahasa melalui bahasa. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai serta dianggap
paling sulit diantara keterampilan berbahasa lainnya. Iskandarwassid dan Suhendar 2008, hlm. 248 berpendapat, kemampuan menulis menghendaki
penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan.
Berhubungan dengan
keterampilan menulis,
kebanyakan siswa
mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis. Rata-rata siswa mengalami kesulitan dalam memulai menulis dikarenakan menulis itu mulai dari sesuatu yang
tidak tampak, sebab apa yang hendak ditulis masih berbentuk ide dan tidak terbaca oleh orang lain. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan
menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan Akhadiah dkk., 1988, hlm. 2.
Salah satu keterampilan menulis yang dianggap sulit di lapangan adalah menulis puisi. Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar dalam
pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama SMP. Menurut Pradopo
2009, hlm.
7 puisi
adalah pengekspresian
pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan
2
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang berirama. Puisi berkaitan erat dengan perasaan penulisnya. Kata-kata indah yang disusun sedemikian rupa merupakan pernyataan perasaan penulis yang
bercampur dengan pemikiran dan imajinasi penulis. Sejalan dengan itu, Wordsworth dalam Pradopo, 2010, hlm. 6, mempunyai gagasan bahwa puisi
adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Perasaan yang dituangkan dalam menulis puisi tidak hanya berasal
dari daya khayal, namun dapat pula diperoleh dari sebuah pengalaman dan pengamatan.
Di sekolah, pengajaran puisi menjadi tanggung jawab guru bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 2 Februari 2015 sampai
tanggal 25 Februari 2015, menulis puisi masih dikategorikan sebagai keterampilan yang sulit bagi siswa. Pada pembelajaran menulis puisi di sekolah ditemukan
beberapa masalah yang dialami oleh siswa di antaranya 1 siswa kurang berminat dalam menulis puisi, 2 siswa menganggap menulis puisi itu membosankan, 3
siswa merasa menulis puisi harus mengikuti aturan atau kaidah terkait tentang pemilihan kata, rima, dan bait, dan 4 siswa selalu kesulitan ketika harus
memulai menulis terbentur dengan ide dan keterbatasan kosakata. Hal tersebut diperparah dengan penggunaan diksi dan penyertaan makna konotasi untuk
memperindah puisi yang seringkali menjadi kendala besar pada siswa dalam mengungkapkan perasaan dan imajinasi siswa yang pada akhirnya tidak
tersampaikan. Selain itu, berdasarkan pengalaman mengajar guru bahasa Indonesia di semester satu, dalam pembelajaran menulis puisi kelas VII ditemui
beberapa faktor hambatan yang dialami siswa. Hambatan tersebut diantaranya siswa merasa jenuh ketika materi pembelajaran memasuki kompetensi dasar
tentang puisi karena guru cenderung menggunakan pendekatan imajinasi untuk siswa agar bisa menulis sebuah puisi.
Kesulitan yang dialami siswa tersebut salah satunya disebabkan media pembelajaran yang digunakan atau dimanfaatkan oleh guru kurang menarik minat
siswa. Pembelajaran menulis selama ini menggunakan cara yang sudah sering dilakukan yaitu meminta siswa menulis, membacanya, dan menyerahkannya
kepada guru dan jarang ditemui penggunaan media yang menarik. Padahal,
3
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pendekatan pembelajaran
dengan penggunaan
media yang
tepat dapat
meningkatkan proses belajar siswa yang pada akhirnya, dapat meningkatkan hasil belajar.
Pada dasarnya setiap metode dan media memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar siswa.
Namun setiap metode dan media tersebut tidak dapat digunakan sesuai keinginan tetapi harus diterapkan sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi agar menghasilkan
ketercapaian tujuan pembelajaran. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda. Tidak semua siswa
dapat menggunakan dan mengembangkan imajinasinya untuk menulis sebuah puisi. Siswa dapat mengalami kebuntuan ketika menulis puisi sehingga
memungkinkan untuk siswa tidak mampu menulis satu larik pun. Dihadapkan dalam situasi seperti itu peneliti beranggapan, bahwa dalam sebuah pembelajaran
tidak hanya dibutuhkan pendekatan yang baik tetapi dibutuhkan pula media pembelajaran yang cocok dan menarik untuk mempermudah guru dan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Beranjak dari berbagai alasan dan fakta di atas penulis memiliki
ketertarikan untuk menerapkan media auditif dalam pembelajaran menulis puisi dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi. Media auditif adalah
jenis media yang berhubungan dengan indra pendengaran Komalasari, 2011, hlm. 85. Dalam hal ini, penulis menggunakan media auditif jenis lagu sebagai
stimulus utama. Media pembelajaran dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memaksimalkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Keterampilan yang
dimiliki siswa tentu tidak hanya terpaku dalam penggunaan imajinasi saja, tetapi dapat juga memanfaatkan kemampuan pancaindra sebagai pemicu munculnya
motivasi, ide, dan perasaan dalam menulis puisi. Dalam hal ini lagu dinilai dapat mewadahi aktivitas siswa sebagai media pembelajaran dalam kegiatan menulis
puisi mengingat besarnya minat siswa terhadap musik atau lagu dalam kaitannya dengan pengalihan perhatian dan konsentrasi dalam memicu keinginan untuk
fokus pada suatu hal. Media pembelajaran ini juga dapat digunakan sebagai pemicu awal untuk merangsang imajinasi dan menemukan ide dalam memulai
4
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menulis puisi. Media ilustrasi lagu merupakan media yang bersifat auditif atau lebih memanfaatkan indra pendengaran manusia. Lagu yang mengandung musik
pada umumnya dapat melenturkan otot-otot yang kaku dan tegang sehingga menjadi rileks. Hal ini berhubungan dengan terciptanya lingkungan belajar siswa
yang menyenangkan dan menarik perhatian sehingga siswa menjadi lebih antusias dan terdorong keinginan serta keaktifannya dalam pembelajaran.
Media ilustrasi lagu ini digunakan untuk membantu kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi nantinya
dilakukan dengan memanfaatkan media lagu dan pengaliran imajinasi oleh guru sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan
mampu merangsang ide serta antusias siswa dalam menulis puisi. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru memanfaatkan lagu sebagai media yang diputar
di kelas. Bersamaan dengan itu, siswa diminta untuk menutup mata dan hanya memfokuskan fungsi indra pendengaran untuk menciptakan suasana rileks dalam
upaya untuk mengilustrasi siswa dalam hal menemukan berbagai ide untuk menulis puisi.
Meninjau kembali mengenai lagu, terdapat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mariani 2008 dengan judul
P embelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu pada Siswa Kelas X
SMAN 18 Bandung Tahun Ajaran 20072008
. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan naratif sugestif
dengan menggunakan media lirik lagu menjadi meningkat. Hal ini dilihat dari perhitungan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai prates 50,88 dan
rata-rata nilai pascates 68,69 serta nilai t
hitung
27,031 t
tabel
1,697, sehingga H
o
ditolak dan H
1
diterima. Artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa menulis karangan narasi sugestif
sebelum dan setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu dapat diterima.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Utaminingsih 2008 dengan judul
P embelajaran Menulis P uisi dengan Menggunakan Media VCD Lagu P adi pada Siswa Kelas VII SMP N 15 Bandung Tahun Ajaran 20072008
. Hasil
5
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan mengguaan media VCD Lagu Band Padi menjadi meningkat. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan sebesar 12,135 nilai rata-rata siswa dari prates sebesar 62,108 menjadi pascates sebesar 74,243. Artinya hipotesis yang
penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media VCD lagu band Padi
dapat diterima. Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Suganda 2014 dengan
judul
P emanfaatan Media Grup F acebook dengan Teknik Akrostik dalam P embelajaran Menulis P uisi Bebas pada Siswa Kelas VIII.D SMP Negeri 4
Bandung Tahun Ajar 2013-2014
. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen dapat memberikan kenaikan rata-rata
kemampuan menulis puisi yang lebih signifikan dibandingkan pembelajaran pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol kenaikan rata-rata kemampuan menulis puisi
sebesar 1,99 poin yaitu dari 61,31 skor prates menjadi sebesar 63,31 skor pascates sedangkan pada kelas eksperimen kenaikan rata-rata kemampuan
menulis puisi yaitu sebesar 22 poin dari 61,63 skor prates menjadi sebesar 83,63 skor pascates. Artinya, penggunaan media
F acebook
efektif dan bermanfaat untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.
Alasan yang memperkuat penelitian ini memfokuskan lagu sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 10 Bandung khususnya kelas VII A karena
kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis puisi. Siswa juga merasa jenuh dengan lingkungan belajar yang monoton
dan kurang menarik. Penggunaan media lagu dapat menciptakan suasana belajar yang berbeda dan diminati siswa.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam mengujicobakan sebuah media pembelajaran
yakni media ilustrasi lagu dalam pembelajaran menulis puisi terhadap siswa kelas VII.A SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 20142015.
6
Dini Sugiarti, 2015 PEMANFAATAN MED IA ILUSTRASI LAGU D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah Penelitian