C. AKTIVA PRODUKTIF
Aktiva Produktif Bank Sulut terdiri dari penempatan SBIFASBI di Bank Indonesia, penempatan dana antar bank, kredit yang diberikan, surat-surat berharga dan penyertaan
modal bank.Tujuan dari penempatan dalam Aktiva Produktif ini adalah mengoptimalkan dana yang dihimpun agar dapat menghasilkan pendapatan bagi bank. Jumlah Aktiva
Produktif pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.6.168.782 juta dan pada tahun 2013 diproyeksikan sebesar Rp.8.566.812 juta atau mengalami kenaikan sebesar Rp.2.398.030 juta
atau tumbuh 38,8736 dibandingkan dengan akhir tahun 2012. Pada tahun 2014 jumlah Aktiva Produktif diproyeksikan mencapai sebesar Rp.10.654.307 juta atau mengalami
kenaikan sebesar Rp.2.087.495 atau tumbuh 24,367233 dibandingkan dengan tahun 2013. Pada tahun 2015, proyeksi jumlah Aktiva Produktif mencapai sebesar Rp.13.219.830 juta
atau mengalami kenaikan sebesar Rp.2.565.523 juta atau tumbuh 24,07968 dibandingkan dengan tahun 2014.Tahun 2016, jumlah Aktiva Produktif mencapai Rp.16.905.796 juta atau
mengalami kenaikan sebesar Rp.3.685.966 juta atau tumbuh 27,882098 dibandingkan dengan tahun 2015.
D. KREDIT DIBERIKAN
Baki debet kredit pada Desember tahun 2012 yaitu Rp.4.693.789 juta, pada tahun 2013 diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 41,784345 atau meningkat sebesar
Rp.1.961.269 juta menjadi Rp.6.655.058 juta. Rencana tahun 2014 ditargetkan realisasi baki debet kredit menjadi Rp.8.685.948 juta atau mengalami peningkatan Rp.2.030.890 juta dan
pertumbuhan 30,516488 dari rencana Desember tahun 2013. Pada proyeksi tahun 2015 ditargetkan realisasi baki debet kredit menjadi Rp.11.291.733 juta, mengalami peningkatan
sejumlah Rp.2.605.785 juta dari proyeksi realisasi baki debet Desember tahun 2014 atau tumbuh 30,0000007. Pada tahun 2016, baki debet kredit diproyeksikan menjadi sebesar
Rp.14.116.505 juta, dan mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.824.772 juta atau bertumbuh 25.016284 dibandingkan dengan tahun 2015.
Rencana peningkatan realisasi kredit untuk tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 akan dilakukan untuk pembiayaan sektor-sektor produktif,khususnya usaha mikro dan usaha
kecil,kredit pada sektor konstruksi dan rencana kredit sindikasi dengan bank lain.Selain itu,pembiayaan kredit masih tetap diarahkan pada sektor konsumtif untuk Pegawai Negeri
Sipil PNS yang diasumsikan adanya penambahan pegawai dan kenaikan gaji.
E. DANA PIHAK KETIGA