Mochamad Dheri, 2015 ANALISIS KINERJA PENGELOLA PKBM DALAM MENYELENGGARAKAN LAYANAN PENDIDIKAN
KESETARAAN DI MASYARAKAT DESA HANJUANG KEC. BUNGBULANG Studi deskriptif di PKBM Winaya Bhakti
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FIP:082SPLSV205
Tahap yang harus dilakukan peneliti yaitu melakukan observasi lanjutan dari hasil pengamatan sebelumnya. Peneliti kemudian memahami latar belakang
penelitian dan persiapan agar peneliti dapat menfokuskan subjek dan permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut. Selanjutnya tahap pengumpulan data,
dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data langsung dari lapangan dengan menggunakan macam teknik dan pedoman yang sudah sebelumnya peneliti
persiapkan, peneliti melakukan kegiatan penulisan atas data-data yang telah ditemukan oleh peneliti yang kemudian akan diolah menjadi hasil penelitian yang
telah peneliti lakukan. 3.
Tahap analisa data Dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum dan setelah selesai
dilapangan. Dalam tahap ini peneliti agar menafsirkan data dengan benar, data dilihat dari memulai mengumpulkan data dan informasi dari hasil wawancara,
observasi, dokumentasi. Pada saat terjun kelapangan hingga saat penulisan hasil penelitian berlangsung, maka analisis data dalam penelitian kualitatif ini
berlangsung secara induktif dan dilakukan secara berlanjut. 4.
Tahap pelaporan Peneliti menyajikan secara menyeluruh tahapan penelitian yang berkaitan
dengan kegiatan yang dilakukan selama proses penelitian dari data yang diperoleh dan mengumpulkan data selama penelitian berlangsung. Pada tahap ini peneliti
merancang hasil penelitian secara sistematis dan dituangkan dalam bentuk laporan penelitian yang merupakan tahapan akhir dari hasil penelitian.
B. Partisipan Dan Tempat Penelitian
1. Partisipan
Partisipan disini merupakan orang yang ikut berperan dalam melakukan proses kegiatan penelitian ini, sesuai dengan tujuan peneliti yaitu menganalisis
kinerja PKBM dalam menyelenggarakan layanan pendidikan kesetaraan maka pada penelitian ini, peneliti mengambil partisipan sebanyak 5 orang yang terdiri
dari 1 orang pengelola PKBM, 2 orang tutor tutor PKBM dan 2 orang warga belajar kesetaraan paket C.
Mochamad Dheri, 2015 ANALISIS KINERJA PENGELOLA PKBM DALAM MENYELENGGARAKAN LAYANAN PENDIDIKAN
KESETARAAN DI MASYARAKAT DESA HANJUANG KEC. BUNGBULANG Studi deskriptif di PKBM Winaya Bhakti
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FIP:082SPLSV205
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang menjadi lokus peneliti dalam penelitian ini yaitu bertempay di PKBM Winaya Bhakti yang terletak di Desa Hanjuang, Kecamatan
Bungbulang, Kabupaten Garut. PKBM ini bertepat di pelosok Kab. Garut yang berada di wilayah selatan Garut. PKBM ini sangat.
C. Pengumpulan Data
Seorang peneliti hendaknya menggunakan teknik pengumpulan data yang relevan supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran,
pengumpulan data dan informasi itu harus merupakan data yang fakta. didasarkan atas metode serta situasi dan kondisi lapangan yang dijadikan objek dalam sebuah
penelitian. Arikunto 2002 hlm, 121 mengatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode teknik
pengumpulan data dalam memecahkan masalah penelitian yang berkaitan dengan instrument yang akan digunakan dalam rangka memperoleh data. Oleh sebab itu
perlu diadakanya pengujian-pengujian melalui cara-cara tertentu untuk mendapatkan data semaksimal mungkin maka penulis menentukan teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1.
Wawancara Wawancara merupakan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung. Pewawancara
disebut
intervieuwer
, sedangkan
orang yang
diwawancarai disebut
interviewee
. Menurut Bungin 2007, hlm. 111 menyatakan bahwa, Metode wawancara mendalam
in-depth interview
adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran
informan, dan cara melakukan wawancara berbeda dengan wawancara pada umumnya.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa wawancara ini membutuhkan waktu yang cukup lama yang dilakukan oleh peneliti terhadap informan dengan materi
wawancara yang telah disediakan. Adapun alur wawancara ini dilakukan secara
Mochamad Dheri, 2015 ANALISIS KINERJA PENGELOLA PKBM DALAM MENYELENGGARAKAN LAYANAN PENDIDIKAN
KESETARAAN DI MASYARAKAT DESA HANJUANG KEC. BUNGBULANG Studi deskriptif di PKBM Winaya Bhakti
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FIP:082SPLSV205
terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara secara struktur dapat dilakukan melalui tatap muka
face to face
maupun dengan menggunakan telepon dan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas tidak mengacu pada
pedoman wawancara dan tidak baku. Penelitian ini mengkombinasi dua teknik wawancara dengan menggabungkan teknik terstruktur dan tidak terstruktur.
Menggabungkan dua teknik wawancara ini mempermudah peneliti dalam pengambil data terhadap lembaga PKBM Winaya Bhakti pada program
kesetaraan dimana wawancara ini peneliti lakukan kepada pengelola R1, tutor R2, R3, dan warga belajar R4, dan R5 yaitu dilakukan selama bulan
februari sampai dengan sesal yang bertempat di PKBM Winaya Bhakti dan dikediaman responden.
2. Observasi
Teknik observasi adalah alat pengumpulan data yaitu peneliti pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dalam
menggunakan teknik observasi yang paling penting adalah mengandalkan pengamatan secara teliti dan ingatan peneliti itu sendiri. Terdapat dua panca
indera yang sangat vital di dalam melakukan metode ini yaitu mata dan telinga. Menurut Bungin 2007, hlm. 118-120, Observasi atau pengamatan adalah
kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya, selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan
kulit. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. dengan
observasi diharapkan mendapatkan data yang fakta dan alami juga benar adanya mengenai analisis kinerja PKBM dalam menyelenggarakan layanan pendidikan
kesetaraan di Desa Hanjuang Kec. Bungbulang. 3.
Studi Dokumentasi Dalam penelitian kualitatif pada umunya data yang digunakan dari sumber
manusia melalui wawancara dan observasi, dalam tahap pengolahan ini tidak menggunakan sumber manusia melainkan dengan dokumen. Studi dokumentasi
merupakan alat pengumpulan data yang tidak kalah penting dalam menginput
Mochamad Dheri, 2015 ANALISIS KINERJA PENGELOLA PKBM DALAM MENYELENGGARAKAN LAYANAN PENDIDIKAN
KESETARAAN DI MASYARAKAT DESA HANJUANG KEC. BUNGBULANG Studi deskriptif di PKBM Winaya Bhakti
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FIP:082SPLSV205
data. Sugiyono 2009, hlm. 329 mengemukakan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini teknik studi dokumentasi yaitu peneliti mendapatkan dokumen yang dimiliki PKBM Winaya
Bhakti pada program kesetaraan. Tujuan dari studi dokumentasi ini yaitu mendapatkan data yang tertulis yang diperlukan peneliti dalam melengkapi data
penelitian yang ditemukan dengan cara membaca, menelaah, mengkaji. 4.
Triangulasi Triangulasi dikenal dengan istilah cek atau bisa kita gunakan kata sambung
– meng kalo kita sambungkan menjadi mengecek, trianggulasi merupakan
pengecekan data menggunakan beragam sumber, teknik, dan waktu. Mathinson 1998 dalam Sugiyono 2009, hlm. 332 mengemukakan bahwa nilai dari teknik
triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh
convergent
meluas, tidak konsisten atau kontradiksi. Penelitian trianggulasi ini merupakan penelitian
yang dilakukan secara berulang-ulang karena melihat ke,absahan dari data yang ada guna melihat dari beberapa sumber datayang diperoleh akan lebih tuntas dan
teruji. Teknik trianggulasi yang dilakukan peneliti yaitu membandingkan data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.
D. Analisi Data