Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
6
telur asin 3x seminggu jarang yaitu sebanyak 10
orang 23,8 Tabel 4.
c. Konsumsi Makanan Awetan
Jumlah responden yang mengkonsumsi makanan
awetan pada kelompok kasus sebanyak 13 orang 30,9
dan pada kelompok kontrol sebanyak 16 orang 38,1.
Dengan kata lain, responden pada kelompok kontrol lebih
suka mengkonsumsi makanan yang diawetkan. Pada
kelompok kontrol yang lebih banyak mengkonsumsi
makanan yang diawetkan, diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki frekuensi konsumsi makanan
yang diawetkan 3x seminggu jarang yaitu sebanyak 14
orang 33,3 Tabel 4.
d. Konsumsi Cemilan
Jumlah responden yang mengkonsumsi cemilan
sebanyak 35 orang 83,3 pada kelompok kasus dan 27
orang pada kelompok kontrol 64,3, hal tersebut
menunjukkan bahwa konsumsi cemilan pada kelompok kasus
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kasus. Pada
kelompok kasus yang lebih banyak mengkonsumsi
cemilan, diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki frekuensi konsumsi cemilan 3x seminggu jarang
yaitu sebanyak 18 orang 42,9 Tabel 4.
e. Konsumsi Mie Instan
Konsumsi mie instan pada kelompok kasus lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok kontrol, dimana
pada kelompok kasus sebanyak 25 orang 59,5 sedangkan
pada kelompok kontrol sebanyak 16 orang 38,1.
Jika dilihat pada kelompok kasus sebagian besar memiliki
frekue nsi konsumsi mie instan 3x seminggu jarang, yaitu
sebanyak 19 orang 45,2. Sehingga dapat dikatakan
bahwa kelompok kasus lebih suka mengkonsumsi mie instan
namun dengan frekuensi yang jarang Tabel 4.
f. Konsumsi Fast Food
Konsumsi fast food pada kelompok kontrol lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok kasus, dimana pada
kelompok kontrol sebanyak 10 orang 23,8 sedangkan pada
kelompok kasus sebanyak 12 orang 28,6. Jika dilihat
pada kelompok kasus sebagian besar memiliki frekuensi
konsumsi
fast food 3x
seminggu jarang, yaitu sebanyak 7 orang 16,7.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kelompok kasus lebih
suka mengkonsumsi fast food namun dengan frekuensi yang
jarang
Tabel 4.
g. Penggunaan Bumbu
Penyedap
Jumlah responden yang suka menggunakan bumbu
penyedap makanan sebanyak 40 orang 95,2 pada
kelompok kontrol dan 36 orang pada kelompok kasus 85,7,
hal tersebut menunjukkan bahwa responden pada
kelompok kontrol sebagian
Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
7
besar menggunakan bumbu penyedap masakan Tabel 4.
h. Konsumsi Sayuran
Jumlah responden yang mengkonsumsi sayuran lebih
tinggi pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 33 orang
78,6 sedangkan pada kelompok kasus sebanyak 29
orang 67. Namun frekuensi konsumsi sayuran pada
kelompok kontrol menunjukkan bahwa sebagian
besar memiliki frekuensi konsumsi sayur 3x seminggu
jarang yaitu sebanyak 19 orang 45,2 Tabel 4.
i. Konsumsi Buah Pisang
Konsumsi buah pisang pada kelompok kasus lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, dimana
pada kelompok kasus sebanyak 37 orang 88,1 seda ngkan
pada kelompok kontrol sebanyak 35 orang 83,8.
Pada kedua kelompok menunjukkan bahwa sebagian
besar memiliki frekuensi konsumsi buah pisang =3x
seminggu sering, dimana pada kelompok kasus sebanyak
24 orang 57,1 dan pada kelompok kontrol sebanyak 23
orang 54,7 Tabel 4.
j. Membaca Label Kandungan
Gizi
Responden yang membaca label kandungan gizi dalam
makanan kemasan lebih tinggi pada kelompok kontrol 8
orang atau 19 dibandingkan dengan kelompok kasus 3
orang atau 7,1. Namun jika dilihat dari jumlah responden
yang membaca label kandungan gizi dapat diketahui
bahwa sebagian besar responden tetap mengkonsumsi
makanan kemasan yang mengandung natrium, yaitu
sebanyak 4 orang 9,5 Tabel 4.
3. Kepatuhan Minum Obat