Pengetahuan Sikap Dukungan Keluarga Dukungan Petugas Kesehatan Jarak Berobat Uji

ARTIKEL PENELITIAN Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Frekuensi Kunjungan Ulang Pasien Stroke untuk Berobat Ke Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta 6 kunjungan ulang ≥ 4 kali sebesar 4,3.

5. Uji Hubungan Jarak Berobat

dengan Frekuensi Kunjungan Ulang Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa responden jarak berobat jauh dan melakukan kunjungan ulang 15 kali sebesar 87, sedangkan responden jarak berobat dekat dan melakukan kunjungan ulang ≥ 15 kali hanya sebesar 33,3.

6. Uji Hubungan Status Ekonomi

dengan Frekuensi Kunjungan Ulang Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa responden status ekonomi tinggi dan melakukan kunjungan ulang 4 kali sebesar 61,5, sedangkan responden status ekonomi kurang dan melakukan kunjungan ulang ≥ 4 kali hanya sebesar 70. Tabel 3. Hasil Analisis Bivariat pada Variabel Penelitian dengan Uji Colerrasi Person Product Moment Kelompok Kunjungan Ulang p value Kesimpulan 4 kali ≥ 4 kali N N Pengetahuan Baik 13 45 16 55 0,61 Tidak Signifikan Kurang 13 65 7 35 Sikap Baik 5 21,74 18 78,26 Signifikan Kurang 21 80,8 5 19,2 Dukungan Keluarga Mendukung 7 33 14 67 0,007 Signifikan Tidak mendukung 19 67,86 9 32,14 Dukungan Petugas Kesehatan Mendukung 22 50 22 50 0,138 Tidak Signifikan Tidak mendukung 4 80 1 20 Jarak Berobat Jauh 24 57,14 18 42,86 0,288 Tidak Signifikan Dekat 2 28,6 5 71,4 Status Ekonomi Tinggi 16 69,6 7 30,4 0,038 Signifikan Rendah 10 38,5 16 61,5 PEMBAHASAN A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Frekuensi Kunjungan Ulang Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki mata, hidung, telinga dan sebagainya. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan seorang pasien stroke sangatlah penting untuk kualitas ARTIKEL PENELITIAN Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Frekuensi Kunjungan Ulang Pasien Stroke untuk Berobat Ke Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta 7 kesembuhannya. Telah diketahui bahwa penderita stroke tidak dapat disembuhkan secara total ataupun proses kesembuhanya sangat lama. Tingginya pengetahauan seseorang pasien mempengaruhi kesembuhan penyakit yang dideritanya. Hasil analisis data dengan menggunakan uji Colerrasi pearson product moment diperoleh nilai p = 0,610 0,05 ini berarti bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ulang pasien stroke. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fadhila, 2010 yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang faktor risiko penyakit serebrovaskular terhadap kejadian stroke iskemik. Tidak ada hubunganya penelitian ini dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa responden dengan pengetahuan baik lebih sedikit dibandingkan responden dengan pengetahuan kurang. Pengetahuan baik akan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini pendidikan responden rata-rata SMP dan SMA tidak mempengaruhi pengetahuan responden dikarenakan umur responden rata-rata berusia 41-59 tahun.

B. Hubungan antara Sikap dengan

Frekuensi Kunjungan Ulang Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Sikap yaitu suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain Notoatmodjo, 2010. Hasil analisis data dengan menggunakan uji Colerrasi pearson product moment diperoleh nilai p = 0,000 ≤ 0,05 ini berarti bahwa ada hubungan antara sikap dengan kunjungan ulang pasien stroke. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sonatha 2012 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengalaman responden dengan sikap responden melakukan perawatan kepada pasien paska stroke p = 0,004. Dalam penelitian yang telah dilakukan sikap responden pada saat penelitian dengan wawancara responden dapat merespon dan bersikap baik kepada peneliti. Hal ini tidak berpengaruh dengan kategori sikap responden dengan sikap yang baik lebih sedikit dibandingkan responden dengan sikap kurang.

C. Hubungan

antara Dukungan Keluarga dengan Frekuensi Kunjungan Ulang Dukungan keluarga adalah dukungan atau motivasi yang diberikan kepada penderita untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya. Dukungan keluarga berperan penting untuk kesembuhan pasien stroke yang mana pasien stroke sangat membutuhkan dorongan keluarga baik untuk terapi maupun pengobatan penderita. Dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien stroke dapat berupa kasih sayang, perhatian, semangat hidup dan lain sebagainya. Hasil analisis data dengan menggunakan uji Colerrasi pearson product moment diperoleh nilai p = 0,007 0,05 ini berarti bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan ulang pasien stroke. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yenni 2011 yang menunjukkan dengan α 0,05, ada hubungan antara dukungan keluarga yang meliputi dukungan emosional, penghargaan, informasi, instrumental keluarga, suku dan pendidikan dengan kejadian stroke