FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN PENYAKIT ISPA (Non pneumonia) PADA BALITA
DI DESA PAGADUNGAN KECAMATAN KARANG TANJUNG
KABUPATEN PANDEGLANG
TAHUN 2011

SKRIPSI

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyebab kematian terbanyak
pada balita. Pada akhir tahun 2000, diperkirakan kematian anak akibat ISPA
mengakibatankan 150 ribu bayi ataui balita mkeninggal tiap tahyunnya , atau
12.500 korban per tahun, atau 416 khasus sehari, atau 17 anak perjam , atau
seorang bayi tiap 5 menit ( WHO,2007).
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), merupakan salah satu masalah
kesehatan yang utama di Indonesia karena masih tinngi nya angka kejadian ISPA
mengakibatkan sekitar 20-30% kematian anak balita (depmenkes RI, 2000) .
ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kondisi atau rawat inapdi sarana
pelayanan kesehatan terutama pada bagian perawatan anak (WHO,2007).

Factor resiko yang berhubungan dengan kejadian `penyakit ISPA adalah fakor
ekstrinsik terdiri dari ventilasi, kepadatan hunian, jenis lantai, mluas
jendela,penggunaan jenis bahan bakar, pengguna obat anti nyamuk dan
kepemilikan lubang asap . sedangkan factor instrinsik terdiri ndari umur ,
pendidikan ibu, pengetahuan ibu, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi,
pemberian vitamin A pada saat nifas /balita dan pemberian ASI ( suhandayani,
2007).
Pelaksanaan program pemberanatasan penyakit ISPA adalah bagian dari
pembangunan kesehatan dan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia serta merupakan bagian upaya pencegahan dan
pemberantasan ( Depkes RI dalam Wahyuni,2008).
Berdasarkan data yang diperoleh dari sub dinas pemberantasan penyakit menular
dan penyehatan lingkungan (P2MPLP) Dinas kesehatan kabupaten pandeglang,
pada tahun 2010 didapat penderita ISPA pada balita sebanyak 1.764 jiwa, target
penemuan penderita ISPA pada balita masih sangat tinggi, capaian penemuan
penderita balita ISPA tahun 2010 hanya sebesar 13,8%, pada tahun 2009 kasus
ISPA ditemukan 1.664 jiwa dengan pencapaian target 13,6% diwilayah kerja
puskesmas pagadungan cakupan ISPA cukup besar dan populasi balita 3.916 jiwa
target penemuan balita 392 jiwa, pada tahun 2010 dan laporan dinas kesehatan
pandeglang jumlah kasus ISPA ditemukan 885 pada abayi dan 2.931 pada anak

musia 1-5 tahun di wilayah kerja puskesmas pagadungan.

B.Rumusan Masalah
Pada tahun 2009 angka kesakitan ISPA pada balita mencapai 2.273 penderita dan
3.812balita (61,2%), dan pada tahun 2010 angka kesakitan ISPA pada balita
mencapai 2.931 penderita dari 3.916 balita (63,7%). Hal ini menunjukan bahwa
angka kesakitan ISPA pada balita di puskesamas pagadungan menunjukan
peningkatan sedangkan di desa pagadungan penderita ISPA pada balita paling
banyak ditemukan yaitu sebanyak 47 penderita dari 805 balita (11,6%) tahun 2010.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “ factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA pada
balita di wilayah desa pagadungan karang tanjung kabupaten pandeglang tahun
2011.

C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA
non pneumonia pada balita di desa pagadungan kecamatan karang tanjung
kabupaten pandeglang tahun 2011.
2.Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran ISPA pada balita di desa pagadungan kecamatan
karang tanjung kabupaten pandeglang tahun 2011.
b. Diketahuinya gambaran ibu di desa pagadungan kecamatan karang tanjung
kabupaten pandeglang tahun 2011.
c. Diketahuinya gambaran ventilasi rumah di desa pagadungan kecamatan
karang tanjung kabupaten pandeglang tahun 2011.
d. Diketahuinya gambaran keberadaan anggota kelurga yang merokok di desa
pagadungan kecamatan karang tanjung kabupaten pandeglang tahun 2011.
e. Diketahuinya gambaran penggunaan obat anti nyamuk bakar di desa
pagadungan kecamatan karang tanjung kabupaten pandeglang tahun 2011.
f. Diketahui nya hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian penyakit
ISPA pada balita di desa pagadungan kecamatan karang tanjung kabupaten
pandeglang tahun 2011.
g. Diketahuinya hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian penyakit
ISPA pada balita di desa pagadungan kecamatan karang tanjung kabupaten
pandeglang tahun 2011.
h. Diketahuinya hubungan antara keberadaan anggota keluarga yang
merokokdengan kejadian penyakit ISPA pada balita di desa pagadungan
kecamatan karang tanjung kabupaten pandeglang tahun 2011.


i.

Diketahuinya hubungan antara penggunaan obat anti nyamuk bakar dengan
kejadian penyakit ISPA pada balita di desa pagadungan kecamatan karang
tanjung kabupaten pandeglang tahun 2011.

D.Manfaat Penelitian
1. Bagi desa pagadungan kecamatan karang tanjung
diharapkan dapat memberikan gambaran informasi , serta sebagai bahan
masukan kepada puskesmas pagadungan mengenai factor resiko apa saja
yang dapat menyebabkan terjadinya ISPA dan cara pencegahan nya sehingga
derajat kesehatan meningkat
2. Bagi istitusi pendidikan STIkes faletehan
sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu kesehatann masyarakat
terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah dan sebagai tambahan
referensin bagi penelitian berikutnya.
3. Bagi peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk membandingkan
antara teori dengan peraktek dilapangan dalam bidang kesehatan tentang
factor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit ISPA pada balita,

mengetahui cara pencegahan dan penangulangan.
E.Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan metode studi cros seksional, penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian
penyakit ISPA pada balita di desa pagadungan kecamatan karang tanjung
kabupaten pandeglang tahun 2011.
Peneliti mengambil responden ibu-ibu yang mempunyai balita dan penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus 2011. Peneliti berminat mengambil judul ini
karena penyakit ISPA pada balita banyak dilakukan oleh masyarakat dan jika tidak
ditangulangi dapat menimbulkan kematian pada balita.