Faktor faktor yang berhubungan dengan ke

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Seorang wanita hamil yang memiliki kadar Hb kurang dari 10 gr/ 100 ml
disebut menderita anemia dalam kehamilan, Karena itu, para wanita hamil dengan Hb
antara 10 dan 12 g/ 100 ml tidak dianggap menderita anemia patologik, akan tetapi
anemia fisiologik atau pseudoanemia (Sarwono, 2007).
World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 10% kelahiran
hidup mengalami komplikasi pendarahan pascapersalinan. Komplikasi paling sering
dari pendarahan pascapersalinan adalah anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang
ibu yang telah menderita anemia, maka pendarahan pascapersalinan dapat
memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat fatal (Saifuddin, 2010).
Frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, diseluruh dunia berkisar
antara 10% dan 20%. Karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat
penting dalam timbulnya anemia maka dapat di pahami bahwa frekuensi itu lebih
tinggi dari negara berkembang seperti Indonesia. Menurut penelitian Tjiong
dalam Sarwono (2007), frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,5%, dan
wanita hamil dengan Hemoglobin (Hb) 12 g/100 ml atau lebih sebanyak 23,6%,
1


dalam trimester I Hb rata-rata 12,3 gr/ml, dalam trimester II Hb rata-rata 11,3 g/100
ml, dan dalam trimester III Hb rata-rata 10,8 g/100 ml, Hal ini disebabkan karena
pengenceran darah menjadi makin nyata dengan lanjutnya umur kehamilan, sehingga
frekuensi anemia dalam kehamilan menjadi meningkat (Sarwono, 2007).
Anemia pada umumnya terjadi diseluruh dunia, terutama di negara
berkembang (developing countries) dan pada kelompok sosial-ekonomi rendah. Pada
kelompok dewasa terjadi pada wanita usia reproduksi, terutama wanita hamil dan
wanita menyusui karena mereka banyak yang mengalami defisiensi Fe. Secara
keseluruhan, anemia terjadi pada 45% wanita di negara berkembang dan 13% di
negara maju (developed countries). Terdapat 12% di Amerika, wanita usia subur
(WUS) 15-49 tahun, adalah 11% wanita hamil usia subur mengalami anemia.
Sementara persentase wanita hamil dari keluarga miskin terus meningkat seiring
bertambahnya usia kehamilan (dalam trimester I terjadi anemia sebesar 8%, dalam
trimester II terjadi anemia sebesar 12%, dan dalam trimester ke III terjadi anemia
sebesar 29%). Anemia pada wanita masa nifas (pascapersalinan) juga umum terjadi,
sekitar 10% dan 22% terjadi pada wanita postpartum dari keluarga miskin (Fatmah,
2008).
Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan tantangan bagi bangsa
Indonesia adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 307/100.00
kelahiran hidup, tingginya angka tersebut disebabkan antara lain oleh keadaan


2

kesehatan dan gizi ibu yang rendah selama masa hamil, terlihat dengan masih
banyaknya kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil yaitu 63,5% (SDKI, 2003).
Prevalensi anemia pada wanita hamil di Indonesia berkisar 20-80%, tetapi
pada umumnya banyak penelitian yang menunjukkan prevalensi anemia pada wanita
hamil yang lebih besar dari 50%. Hal yang sama diperoleh dari hasil penelitian
Wahyudin (2008) dimana prevalensi anemia ringan dan berat akan makin tinggi
dengan bertambahnya paritas.
Berdasarkan hasil surfey cepat anemia gizi pada ibu hamil di Riau pada tahun
2007 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia gizi sebesar 27,30%. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan prevalensi anemia gizi dibandingkan hasil
pengukuran kadar Hb tahun 2001 sebesar 20,06% (Data Kesehatan Provinsi Riau,
2008).
Berdasarkan data di Puskesmas Pulau Godang Kari Kabupaten Kuantan
Singingi tahun 2010 jumlah ibu hamil dengan anemia sebesar 85 orang dari 1422 ibu
hamil (5,9%), pada tahun 2011 jumlah ibu hamil dengan anemia sebesar 197 orang
dari 1495 ibu hamil(13,1%), sedangkan pada tahun 2012 jumlah ibu hamil dengan
anemia sebesar 215 orang dari 1426 ibu hamil (15,1%).

Faktor Umur, Pemberian Tablet Fe, Paritas, dan Jarak Kehamilan, sangat
berkaitan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, karena umur ibu yang tidak dalam
keadaan reproduksi sehat dimana kehamilan 35 tahun, ANC yang
3

tidak sesuai standar, paritas yang tinggi dan jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat
menjadi penyebab anemia (Amiruddin, 2007).

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir
terjadi peningkatan kasus yang signifikan, padahal sudah banyak upaya-upaya dai
pihak tekait untuk mengatasi hal ini sehingga, hal inilah yang membuat peneliti
tertaik

untuk melakukan

penelitian

guna mengetahui

”Faktor-faktor yang


Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah kerja Puskesmas
Pulau Godang Kari Kecamatan Kuantan Singingi Tahun 2014”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah penelitian ”Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Pulau Godang Kari Kecamatan Kuantan
Singingi Tahun 2014”.
1.3 PERTANYAAN PENELITIAN
1.3.1

Apakah ada hubungan status gizi ibu dengan kejadian anemia pada

ibu hamil
1.3.2 Apakah ada hubungan umur ibu dengan kejadian anemia pada ibu
hamil
1.3.3 Apakah ada hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil

4


1.3.4 Apakah ada hubungan Pemberian Tablet Fe dengan kejadian anemia

pada ibu hamil
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya ”Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Pulau Godang Kari
Kecamatan Kuantan Singingi Tahun 2014”.
1.4.2

Tujuan Khusus

1.4.2.1 Untuk mengetahui hubungan status gizi ibu dengan kejadian
anemia pada ibu hamil
1.4.2.2 Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kejadian anemia
pada ibu hamil
1.4.2.3 Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian anemia pada
ibu hamil
1.4.2.4 Untuk mengetahui hubungan Pemberian Tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil


1.5 MANFAAT PENELITIAN
1.5.1

Bagi Puskesmas Pulau Godang Kari Kuantan Singingi

5

Sebagai

bahan

masukan

dalam

pembuatan

kebijakan


terkait

Pencegahan dalam penanggulangan Anemia pada Ibu Hamil di Kelurahan
Pulau Godang Kari Kuantan Singingi.
1.5.2

Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru
Sebagai bahan masukan dan rujukan dalam penelitian selanjutnya

yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Pekanbaru
1.5.3 Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman penulis dalam
pelaksanaan program kerja di lapangan, pelaksanaan penelitian ini merupakan
wahana bagi peneliti untuk melihat perbedaan antara teori dengan fakta di
lapangan.

1.6

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan terhadap anemia pada ibu hamil yang masih menjadi

permasalahan yang cukup besar yakni pada tahun 2010 jumlah ibu hamil dengan
anemia sebesar 85 orang dari 1422 ibu hamil (5,9%), pada tahun 2011 jumlah ibu
hamil dengan anemia sebesar 197 orang dari 1495 ibu hamil(13,1%), sedangkan pada
tahun 2012 jumlah ibu hamil dengan anemia sebesar 215 orang dari 1426 ibu
hamil (15,1%) dengan ruang lingkup penelitian meliputi tentang paritas ibu, umur
ibu, status gizi dan Pemberian Tablet Fe pada wilayah kerja Puskesmas Pintu Gobang
Kari Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2014.
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TELAAH PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Pengertian

7

Kehamilan adalah masa di mulainya konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Sarwono, 2006).
Kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280
hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih
dari 43 minggu di sebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36
minggu disebut kehamilan prematur (Wiknjosastro, 2007).

2.1.1.2 Usia kehamilan
Menurut Hani (2010), kehamilan dibagi dalam 3 trimerter :
1. Trimester I

(konsepsi sampai 12 minggu)

2. Trimester II

(13 minggu sampai 27 minggu)


3. Trimester III

(28 minggu sampai 40 minggu)

8

2.1.1.3 Diagnosis Kehamilan
Menurut Hani (2010), diagnose kehamilan terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Tanda Tidak Pasti
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat dikenali dari pengakuan-pengakuan atau yang dirasakan oleh
wanita hamil.
Tanda tidak pasti terdiri dari :
-

Amenorea (berhentinya menstruasi)

-


Mual (nausea) dan muntah (emesis)

-

Ngidam (mengingini makanan tertentu)

-

Syncope (pingsan)

-

Kelelahan

-

Payudara tegang

-

Sering miksi

-

Konstipasi atau abstipasi

-

Pigmentasi kulit

9

-

Epulis

b. Tanda Kemungkinan
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis
yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan
fisik kepada wanita hamil.
Tanda kemungkinan terdiri dari :
-

Pembesaran perut

-

Tanda hegar

-

Tanda goodel

-

Tanda Chadwicks

-

Tanda Piscaseck

-

Kontraksi Braxton hicks

-

Teraba Ballotement

-

Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif.

c. Tanda Pasti
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung
keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
10

Tanda pasti terdiri dari :
-

Gerakan janin dalam rahim

-

Denyut jantung janin

-

Bagian-bagian janin

-

Kerangka janin

2.1.2 ANEMIA
2.1.2.1 Defenisi Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana berkurangnya sel darah
merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa Hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa
oksigen keseluruhan jaringan (Tarwoto, 2007).
Menurut

WHO anemia

adalah

suatu

keadaan

dimana

kadar Hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk kelompok
orang yang bersangkutan.
2.1.2.2 Kriteria Anemia
Kriteria Anemia menurut WHO adalah :

11

1.

Wanita dewasa tidak hamil

: Hemoglobin

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Preparasi dan Karaterisasi Nanopartikel Zink Pektinat Mengandung Diltiazem Hidroklorida dengan Metode Gelasi Ionik.

7 51 92