FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KE

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA AKTIVITAS MANUAL
HANDLING OLEH KARYAWAN MAIL PROCESSING
CENTER MAKASSAR 2012
Januar Ariyanto1, dr. Masyitha Muis, MS 1, Yahya Thamrin, SKM, M.Kes, MOHS 1
Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja FKM UNHAS
ABSTRACT
One things to note from the science of ergonomics is a manual material handling or
handling loads manually. Although the industry has advanced at this time however, the need to
use human labour is still needed. One was the work of lifting and carrying loads manually. These
activities into the material manual handling activities (MMH) or manual handling is often done.
If the activity is done the wrong way or exceeds the capacity of the lifter will cause discomfort
and injury from mild to quite severe permanent disability.
This study uses a cross sectional study design that aims to identify factors associated with
the incidence of musculoskeletal disorders in manual handling activities, such as age, body
position at work, smoking habits, exercise habits, employment, working long and hard goods at
the Mail Processing Centre employee Makassar. MSDs complaints measurements using the
Nordic Body Map (NBM) and posture using the Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Based on the results of statistical tests, the results showed that there is a relationship
between age (p = 0009) and years (p = 0012) the incidence of MSDs to manual handling
activities by employees of Mail Processing Centre. As for the body position at work, smoking

habits, exercise habits, work long and hard goods do not have a significant association with the
incidence of MSDs.
Advice to the Mail Processing Centre should make a Standart Operational Procedure
(SOP), pay attention to employees working on night shift to provide additional food to maintain
nutritional status and to increase the number of shifts per day.
Number of References: 38 (1985-2011)
Keywords: Musculoskeletal Disorders, MSDs, REBA, Manual Handling.

1

1. PENDAHULUAN

per 100 ribu pekerja. MSDs ini juga

Kesehatan dan keselamatan kerja atau

menimpa 22% pekerja pemakai komputer.

K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan


Masalah ini mengakiatkan pekerja harus

dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber

istirahat dirumah (lost day) selama rata-rata

daya manusia. Oleh karena itu kesehatan dan

20 hari, dengan variasi mulai dari cacat

keselamatan kerja pada saat ini bukan

ringan

sekedar kewajiban yang harus dipenuhi oleh

Ergoinstitute, 2008).

para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi


Menurut

oleh sebuah sistem pekerjaan..

International

beberapa negara, 40 persen dari biaya

yaitu meningkatkan kesejahteraan fisik dan

kompensasi pekerja dan 1,6 persen dari

mental. Salah satu yang perlu diperhatikan

National Gross Domestic Product (GDP)

dari ilmu ergonomi adalah manual material

merupakan kompensasi biaya yang berkaitan


handling.

dengan MSDs.

Salah satu akibat yang ditimbulkan dari
MSDs

dari

(Tim

penerapan ergonomi di tempat kerja. Di

menjadi tujuan penerapan dari ergonomi

adalah

laporan

permanen.


MSDs merupakan salah satu kegagalan dari

kerja tidak lepas dari ergonomi, karena telah

handling

cacat

Labour Office (ILO), 2009 kasus kejadian

Pencapaian kesehatan dan keselamatan

manual

hingga

yang

Penelitian


yang

dilakukan

oleh

diantaranya menyebabkan kerusakan otot,

Octarisya tahun 2009 pada pekerja jasa

tendon, ligamen, saraf, dan pembuluh darah.

pengiriman barang terdapat enam jenis

Efek

jangka

MSDs


dapat

aktivitas manual handling yang berisiko

menahun,

cacat,

tinggi pada tangan dan pergelangan tangan,

perawatan medis, dan kerugian keuangan

bahu kiri dan kanan, leher serta punggung.

bagi mereka yang menderita stres karena

Keluhan MSDs terbanyak yang dirasakan

mengalami MSDs.


oleh 27 pekerja adalah leher, punggung dan

menyebabkan

panjang
sakit

Dari penelitian yang dilakukan oleh

kaki yang dirasakan lebih dari 60% pekerja.

Juntura, dkk (1996) di Scandinavia dengan

Pekerja yang lebih dari 15 tahun mempunyai

menggunakan kuesioner yang dibagiakan

keluhan pada tangan dan pergelangan tangan


pada 2756 pekerja di departemen kehutanan

baik kiri maupun kanan sebesar 33,3%, pada

setempat menunjukan persepsi nyeri pada

siku kiri dan kanan sebesar 33,3%, pada bahu

otot skeletal akibat pekerjaan yang bersifat

baik kiri dan kanan sebesar 66,7%.

heterogen bias terhadap beban kerja

Hasil penelitian pada pekerja panen

Di Amerika Serikat, terjadi sekitar 6 juta

kelapa sawit oleh Raharja tahun 2009


kasus pertahun atau rata-rata 300-400 kasus

menunjukan bahwa pekerjaan pemanenan
2

kelapa sawit dan pemuatannya ke atas truk

Pekerja yang bekerja lebih dari

memiliki risiko yang tinggi dan memerlukan

15 tahun 33,3% merasakan keluhan pada

tindakan perbaikan segera. Keluhan MSDs

tangan dan pergelangan tangan baik kiri

dialami pada bagian leher dan punggung

maupun kanan, siku kiri dan kanan, 66,7%


bawah dengan responden berjumlah 98.

merasakan keluhan pada bahu dan 100%
merasakan keluhan pada bagian kaki.

Hasil penelitian lain menunjukan bahwa

Keluhan pada bagian leher, mayoritas

kekuatan otot maksimal terjadi pada saat

dirasakan oleh responden yang bekerja

umur antara 20-29 tahun, selanjutnya terus
terjadi

penurunan

bertambahnya

sejalan

umur.

Pada

antara 0 sampai 5 tahun yaitu sebesar

dengan

saat

84,6%. Keluhan pada bagian punggung,

umur

mayoritas dirasakan oleh pekerja yang

mencapai 60 tahun, rerata kekuatan otot

telah bekerja selama 6-10 tahun yaitu

menurun sampai 20%. Pada saat kekuatan
otot mulai menurun maka risiko terjadinya

sebesar 85,7% (Octarisya, 2010).
Mail
Processing

keluhan otot akan meningkat.

merupakan salah satu anak dari PT. Pos

Penelitian
Octarisya,

yang

2009

dilakukan

menyatakan

Center

Indonesia yang bergerak dalam bidang

oleh

pelayanan jasa pengangkutan barang dan

bahwa

persuratan

mayoritas keluhan musculoskletal disorders.

baik

domestik

maupun

internasional yang mempunyai banyak

terdapat pada leher dengan presentase 81%,

aktivitas manual handling.
Oleh karena itu maka peneliti

kemudian pada punggung sebesar 78%, pada
kaki 63% dan pada bahu kanan 41%.

tertarik untuk melakukan penelitian untuk

Keluhan yang paling kecil presentasenya

mengetahui tingkat risiko musculoskeletal

dengan nilai 7% terdapat pada siku kiri dan

disorders (MSDs) pada aktivitas manual

kanan.

handling oleh karyawan Mail Processing
Center Makassar tahun 2012

Penelitian yang dilakukan Ariani,
2009 pada pekerja porter menunjukan
bahwa dari 100% respondennya 91%

2. METODE PENELITIAN

memiliki kebiasaan merokok. Hal tersebut

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian

berbanding terbalik dengan kebiasaan
berolahraga,

yang

mana

observasional

kebiasaan

merokok ini dapat meningkatkan keluhan

sectional

musculoskeletal disorders.

penelitian
korelasi

dengan

study

yaitu

yang
dan

rancangan

cross

suatu

rancangan

mempelajari

dinamika

asosiasi

antara

variabel

independen (umur, posisi tubuh saat bekerja,
3

kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga,

mendatangi

masa kerja, lama kerja dan berat barang)

Processing Center. c) Peneliti menjelaskan

dengan

maksud

variabel

dependen

(kejadian

responden

dan

di

tujuan

kantor

Mail

penelitian

serta

musculoskeletal disorders pada aktivitas

menjelaskan daftar pertanyaan. d) Sebelum

manual handling) dalam penelitian.

melakukan wawancara peneliti mengambil
dokumentasi postur tubuh responden saat

Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian

Lokasi

penelitian

adalah

bekerja untuk di analisis menggunakan

Mail

REBA. e) Kemudian wawancara langsung

Processing Center Makassar tahun 2012.

dengan responden sesuai panduan kuesioner.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei

f) Setelah selesai melakukan wawancara

2012 sampai Juni 2012.

maka peneliti akan melakukan skrining hasil

Populasi dan Sampel

wawancara

agar

mengurangi

kesalahan

dalam pengumpulan data.

Populasi adalah seluruh karyawan Mail

Sedangkan pengumpulan data sekunder

Procesing Center Makassar yaitu sebanyak

diperoleh setelah peneliti mendatangi kantor

160 orang. Sampling dilakukan dengan

Mail Processing Center Makassar untuk

beberapa pertimbangan diantaranya derajat

menperoleh

keseragaman; rencana analisis; biaya, waktu,

data

total

jumlah

seluruh

karyawan dan jumlah karyawan bagian

dan tenaga yang tersedia. Populasi dalam hal

distribusi.

ini adalah seluruh karyawan Mail Procesing

Pengolahan Data dan Analisis

Center Makassar dengan jumlah 160 orang
memungkinkan peneliti untuk purposive

Data yang telah dikumpulkan kemudian

sampling. Sampel dalam penlitian ini adalah

diolah

karyawan

bagian

menggunakan program SPSS 16.00 meliputi

distribusi Mail Procesing Center Makassar

screening, coding, cleaning, entry data dan

yang berjumlah 37 orang. Dimana peneliti

analysis

pengambil

disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

mereka

yang

bekerja

pada

dengan pertimbangan
melakukan

karena

aktivitas

manual

Penelitian

Pengumpulan Data

Kantor

dengan a) Melakukan kunjungan kelokasi
janji,

mendapatkan

perizinan,

dengan

pengolahan

data

ini

dilakukan

di

Mail

Pos

Daya,

Makassar,

Sulawesi

Selatan. Penelitian ini dimulai pada tanggal

prosedur

28 Mei sampai 15 Juni 2012, dengan jumlah

perizinan yang telah disepakati bersama. b)
Setelah

Hasil

dan

Processing Center makassar yang terletak di

Pengumpulan data primer diperoleh
berdasarkan

data.

manual

3. HASIL PENELITIAN

handling pada saat bekerja.

penelitian

secara

37

maka
4

karyawan

bagian

distribusi

Mail

Processing Center. Penelitian ini dilakukan
dengan

metode

wawancara

langsung

mengunakan kuesioner Nordic Body Map
untuk

mengetahui

bagian

tubuh

Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian

yang

Tabel 4 menunjukan bahwa umur

dikeluhkan terjadi MSDs pada karyawan.

responden yang berkategori umur tua (≥ 30

Untuk mengukur postur tubuh saat bekerja

Tahun) lebih banyak yaitu 30 orang (81.1%)

digunakan alat ukur postur tubuh yaitu Rapid

dibandingkan dengan responden dengan

Entire Body Assessment (REBA).

kategori umur muda (20 – 29 tahun) yaitu

Dari hasil penelitian yang telah

sebanyak

dilakukan terdapat sebanyak 37 kartawan
di

dapatkan

peneliti

pada

orang

(18.9%).

Tabel

5

menunjukan bahwa posisi tubuh saat bekerja

yang diteliti. Jumlah ini berbeda dari data
yang

7

karyawan Mail Processing Center Makassar

saat

lebih banyak yang tidak ergonomis (REBA

pengambilan data awal sebanyak 39 orang.

skor 4 sampai 18kg

kejadian musculoskeletal disorders paling

(berat) lebih banyak yaitu 32 orang (86.5%)

banyak yaitu sedang dan masih bisa bekerja

dibandingkan dengan karyawan kategori

dengan jumlah 19 (70.4%) dari 27 kejadian

tidak berat (≤ 18 kg) yaitu 5 orang (13.5%).

musculoskeletal

Tabel 11 menunjukan hasil pengukuran

responden.

kejadian

keparahan ringan/hanya tidak nyaman yaitu 8

10

menunjukan

bahwa

musculoskeletal

disorders

menggunakan kuesioner Nordic Body Map.
Dimana

menunjukan

bahwa

dari

kejadian

menunjukan

disorders

Sedangkan

bahwa

tingkat

yang

dialami

jumlah

tingkat

(29.6%).

37

Analisis Bivariat

responden terdapat 27 responden yang
mengalami

14

Hasil ini merupakan hasil tabulasi silang

musculoskeletal

disorders atau sebesar 73%. Hasil tersebut

antara

sangat tinggi dibandingkan dengan jumlah

kemudian dilakukan analisis antara variabel

responden yang tidak mengalami kejadian

independen dan variabel dependen.

musculoskeletal disorders yaitu 10 orang

variabel-variabel

a) Hubungan

atau sebesar 27% dari total responden yang

umur

yang

dengan

diteliti

kejadian

musculoskeletal disorders pada aktivitas

berjumlah 37 orang. Tabel 12 menunjukan
kejadian musculoskeletal disorders terbanyak

manual handling
Pada tabel 15 dengan responden sebanyak

terjadi pada pinggang yaitu sebanyak 12

37 orang, terdapat 30 orang dengan kategori

keluhan (16.90%). Sedangkan jumlah paling

umur tua dan 7 orang dengan kategori umur

sedikit terjadinya musculoskeletal disorders

muda. Dari kedua kategori umur tersebut

yaitu pada siku kiri, siku kanan, pergelangan

responden

tangan kiri dan pergelangan kaki kanan

musculoskeletal

masing-masing berjumlah 1 keluhan dari 71

dialami oleh responden dengan kategori

keluhan atau sebesar 1,41%. Tabel 13

umur tua yakni 25 orang (83.3%) sedangkan

menunjukan bahwa tingkat keseringan yang

responden yang tidak mengalami kejadian

dialami

musculoskeletal

responden

pada

kejadian

yang

mengalami

disorders

disorders

paling

paling

kejadian
tinggi

tinggi

musculoskeletal disorders paling banyak

terdapat pada responden dengan kategori

yaitu setiap hari dengan jumlah 18 (66.7%)

umur muda yakni 5 orang (71.4%).
b) Hubungan posisi tubuh
saat bekerja

dari 27 responden yang mengalami kejadian
musculoskeletal
tingkat

keseringan

disorders.
yang

dengan

Sedangkan

paling

kejadian

musculoskeletal

disorders pada aktivitas manual handling

sedikit
6

Pada tabel 16 dengan jumlah responden

memiliki kebiasaan olahraga pada waktu

sebanyak 37 orang, terdapat 5 orang dengan

luangnya dan sebanyak 26 orang lainnya

posisi tubuh saat bekerja ergonomi (skor

memilih

REBA 1 sampai 3) dan posisi tubuh tidak

berolahraga. Responden yang mengalami

ergonomi (skor REBA 4 sampai >11)

kajadian musculoskeletal disorders tertinggi

sebanyak

yaitu

32

orang.

mengalami

Responden

kejadian

yang

musculoskeletal

untuk

terdapat

beristirahat

pada

atau

responden

tidak

dengan

kategori kebiasaan berolahraga yang tidak

disorders tertinggi yaitu responden dengan

berolahraga

posisi tubuh saat bekerja tidak ergonomi

(73.1%)

sebanyak 24 orang (75%) dan yang tidak

mengalami

mengalami

musculoskeletal

disorders tertinggi terdapat pada responden

disorders tertinggi yaitu responden dengan

dengan kategori kebiasaan berolahraga yang

posisi tubuh saat bekerja tidak ergonomi

tidak berolahraga yaitu 7 orang (26.9%).
e) Hubungan masa kerja dengan kejadian

kejadian

sebanyak 8 orang (25%).
c) Hubungan kebiasaan merokok dengan

yang

tidak

musculoskeletal

sebanyak 37orang terdapat 10 respondengan
kategori masa kerja lama (≥5 tahun) dan 27

memiliki kebiasaan merokok atau mantan

orang dengan kategori masa kerja tidak lama

peerokok dan yang tidak memiliki kebiasaan

(4 jam yakni 25

penyakit akibat kerja. Seperti halnya sebuah

orang (78.1%) sedangkan responden yang

penyakit, MSDs tidak secara langsung

tidak mengalami kejadian musculoskeletal

nampak

disorders tertinggi terdapat pada kategori

pekerja karena membutuhkan waktu berhari-

lama kerja 18 kg) dan

kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang

sebanyak 5 orang dengan kategori berat

digunakan

barang tidak berat (≤18 kg). Responden yang

langsung pada responden untuk mengetahui

mengalami

musculoskeletal

apakah terdapat keluhan muskuloskeletal

disorders tertinggi terdapat pada responden

pada pekerja yang diakibatkan oleh aktivitas

dengan kategori berat barang berat yakni 24

manual handling.

kejadian

dengan

metode

wawancara

orang (75%) dan responden yang tidak
mengalami
disorders

kejadian
paling

tinggi

Berdasarkan

musculoskeletal
terdapat

dilakukan

pada

hasil

terhadap

penelitian
aktivitas

yang
manual

responden dengan kategori berat barang berat

handling pada karyawan Mail Processing

8 orang (25%).
4. PEMBAHASAN

Center Makassar diperoleh bahwa sebagian

Adapun

pembahasan

besar karyawan mengalami kejadian/keluhan
untuk

musculoskeletal disorders. Dapat dilihat

masing-

bahwa dari 37 orang karyawan yang menjadi

masing variabel berdasarkan hasil analisis

responden dalam penelitian ini, sebanyak 27

data yang telah dilakukan selengkapnya

responden

sebagai berikut.

mengalami

kejadian

musculoskeletal disorders dan hanya 10

a) Kejadian Musculoskeletal Disorders Pada

responden (27%) yang tidak mengalami

Aktivitas Manual Handling
Musculoskeletal

yang

kejadian musculoskeletal disorders.
disorders

Penyebab

Musculoskeletal Disorders kadang-kadang

kejadian/keluhan

musculoskeletal disorders pada karyawan
8

adalah akibat dari posisi tubuh saat bekerja

dirasakan yaitu sedang dan masih bisa

yang tidak ergonomis pada saat melakukan

bekerja yaitu19 orang (70.4%).

pekerjaan dengan aktivitas manual handling.
Banyak

pula

ditemukan

b) Umur

kejadian

musculoskeletal disorders sebagai akibat
beban

barang

yang

diangkat

Berdasarkan hasil distribusi responden

melebihi

menurut umur dengan dua kategori yaitu

kemampuan individu atau melewati batas

kategori tua (≥30 tahun) dan kategori muda

yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan

(20 sampai 29 tahun), sebagian besar

Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

karyawan Mail Processing Center Makassar

Koperasi No.: PER. 01/Men/1978 tentang

yang menjadi responden dalam penelitian ini

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

berada pada kategori umur tua atau sebanyak

Penebangan dan Pengangkutan Kayu, siklus

30 orang (81.1%), dan sebagian lainnya dari

circadian (siklus tidur) yang terganggu

37 responden berada pada kategori umur

karena adanya perpindahan shift kerja yang

muda yaitu 7 orang (18.9%).

terus menerus,irama kerja yang tidak serasi
seperti

alur

kerja

otot

statis

Untuk hasil penelitian mengenai tabulasi

yang

umur

membebankan tubuh pada satu tumpuan,

dengan

kejadian

musculoskeletal

disorders pada aktivitas manual handling,

pekerjaan yang bersifat monoton dan kondisi

responden

lingkungan kerja yang tidak mengairahkan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 27

yang

mengalami

kejadian

musculoskeletal disorders lebih dominan

kejadian

pada responden dengan kategori umur tua

musculoskeletal disorders dari total 37

yakni sebanyak 25 orang (83.3%). Dari hasil

karyawan

uji statistik yang dilakukan menggunakan

responden

yang

mengalami

yang

menjadi

responden

menunjukan bahwa keluhan musculoskeletal

Fisher’s Exact Test

disorders paling banyak dirasakan pada

0.009), karena nilai p < 0.05 maka terdapat

bagian pinggang dengan jumlah 12 keluhan

hubungan yang bermakna antara umur

(16.90%) dari 71 keluhan yang terjadi pada

dengan kejadian musculoskeletal disorders

responden.

pada aktivitas manual handling.
Hasil penelitian ini sejalan

dirasakan
mengalami

Tingkat
oleh

27

kejadian

keseringan

yang

responden

yang

diperoleh (nilai p =

dengan

penelitian tentang musculoskeletal disorders

musculoskeletal

yang dilakukan oleh Sakke T. (2008), bahwa

disorders paling banyak yakni setiap hari

terdapat hubungan yang bermakna antara

dengan jumlah 18 orang responden (66.7%)

umur

dan tingkat keparahan paling tinggi yang

dengan

kejadian

musculoskeletal

disoreders pada karyawan PT. Panca Usaha
Palopo Plywood. Adanya hubungan antara
9

umur

dengan

kejadian

musculoskeletal

responden dengan kategori posisi tubuh saat

disorders pada penelitian ini sejalan dengan

bekerja yang tidak ergonomis lebih dominan

apa yang telah didapatkan Betti’e, et al, 1989

mengalami

dalam Tarwaka 2004 dalam penelitiannya

disorders yakni sebanyak 24 orang (75%).

yang menunjukan bahwa umur diatas 30

Hasil

tahun mengalamipenurunan kekuatan otot

menggunakan Fisher’s Exact Test diperoleh

statis

(nilai p = 0.597 ), karena nilai p > 0.05 maka

sehingga

risiko

terjadinya

musculoskeletal disorders lebih besar.

kejadian

uji

statistik

musculoskeletal
yang

dilakukan

tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara posisi tubuh saat bekerja dengan

Raharja, 2009 memperoleh data dari hasil

kejadian musculoskeletal disorders pada

penelitiannya pada pekerja panen kelapa
sawit bahwa umur 35 tahun atau lebih

aktivitas manual handling.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

memiliki

musculoskeletal

penelitian yang dilakukan oleh Sri L, 2011

disorders lebih besar yaitu 2.56 kali lebih

bahwa ada hubungan yang bermakna antara

besar dibandingkan dengan pekerja dibawah

posisi tubuh saat bekerja dengan kejadian

umur 35 tahun. Hal ini sejalan bahwa ada

musculoskeletal disorders. Adanya hubungan

hubungan antara umur dengan keluhan yang

antara posisi tubuh saat pekerja pada

dirasakan oleh responden.

penelitian yang dilakukan oleh Sri L karena

risiko

terjadi

objek kerja yang dihadapi oleh responden

c) Posisi Tubuh Saat Bekerja

dalam penelitiannya adalah pasien pada salah
Berdasarkan hasil distribusi responden

satu rumah sakit, sehingga dimungkinkan

menurut posisi tubuh saat bekerja dengan

terdapat hubungan karena faktor stres kerja

dua kategori tidak ergonomis (skor REBA 4 -

yang ada lebih tinggi. Penelitian yang sejalan

0.05 maka tidak
kebiasaan

rokok

dengan kejadian musculoskeletal disorders.

kejadian

Untuk saat ini belum ada data yang sama

musculoskeletal disorders pada aktivitas

mengenai tidak adanya hubungan antara

manual handling.
11

kebiasaan

merokok

dan

kejadian

dengan kejadian musculoskeletal disorders

musculoskeletal disorders.

pada aktivitas manual handling.
Tidak adanya hubungan dalam penelitian
ini mungkin dikarenakan responden dengan
kategori tidak memiliki kebiasaan olahraga

e) Kebiasaan Berolahraga

yang rutin memiliki status gizi yang baik,
sehingga asupan yang dibutuhkan oleh otot

Berdasarkan hasil distribusi responden
menurut

kategori kebiasaan

melakukan

berolahraga

dikemukakan Betti’e et al. (1989) dalam

memiliki kebiasaan berolahraga. Sebagian

Tarwaka, 2004 bahwa terdapat hubungan

besar responden pada penelitian ini berada

yang erat antara kejadian musculoskeletal

pada kategori kebiasaan berolahraga yang

disorders dengan tingkat kesegaran tubuh,

tidak memiliki kebiasaan berolahraga dengan

yang mana pada tingkat kesegaran tubuh

jumlah 26 orang (70.3%) dan sisanya berada

rendah (sering berolahraga) sangat rentan

pada responden dengan kategori berolahraga

terjadi keluhan musculoskeletal disorders.

sebanyak 11 orang (29.7%).

mentabulasikan

penelitian
hubungan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh

yang

Riyadina, 2008 bahwa diperoleh jumlah

kebiasaan

berolahraga dengan kejadian musculoskeletal
disorders pada aktivitas manual handling
diperoleh

data

bahwa

berolahraga.

Hasil

uji

statistik

yang

olahraga

dengan

kejadian

kategori yaitu lama (≥5 tahun) dan tidak
lama (
antara

besar

Berdasarkan hasil distribusi responden

dilakukan menggunakan Fisher’s Exact Test

bermakna

sebagian

rutinitas

f) Masa Kerja

kejadian musculoskeletal disorders paling
tidak

mempunyai

musculoskeletal disorders belum ada.

orang (73.1%) dan yang tidak mengalami
kategori

berolahraga

kebiasaan

berolahraga yang tidak berolahraga yakni 19

pada

yang

saat ini data mengenai hubungan antara

oleh responden dengan kategori kebiasaan

terdapat

responden

keluhan otot yaitu sebesar 59.1%. Sampai

kejadian

musculoskeletal disorders dominan dirasakan

banyak

manual

Hal ini bertolak belakang dengan teori yang

kebiasaan berolahraga yang rutin dan tidak

hasil

dengan

handling dan beban yang berat tercukupi.

terdapat dua kategori yaitu kategori memiliki

Data

pekerjaan

kategori

umur

tidak

lama

yaitu

sebanyak 27 orang (73%)dan sisanya berada

berolahraga
12

pada kategori umur lama sebanyak 10 orang

lama

atau sebesar 27%.

semakin besar kemungkinan mereka terpapar

Untuk

hasil

penelitian

mengalami

musculoskeletal disorders

sehingga
tenaga

berada pada

menurunnya

Hal

ini

sejalan

dengan

antara

masa

kerja

dengan

musculoskeletal disorders.

kerja lama sebanyak 6 orang (60%). Hasil uji

g) Lama Kerja

statistik menggunakan Fisher’s Exact Test

Dari hasil distribusi responden menurut

diperoleh (nilai p = 0.012), karena nilai p <

lama kerja, dengan kategori lama (>4 jam

0.05 maka terdapat hubungan yang bermakna
dengan

kerja.

bermakna

paling banyak dirasakan pada kategori masa

kerja

berakibat

penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang

orang (85.2%) dan tidak terjadi keluhan

masa

akan

efisiensi dan produktivitas kerja seorang

kejadian

kategori masa kerja tidak lama yakni 23

antara

tempa

gangguan kesehatan /penyakit akibat kerja

pada aktivitas manual handling responden
tinggi

disuatu

fisik maupun kimia yang dapat menimbulkan

dengan kejadian musculoskeletal disorders
lebih

bekerja

oleh faktor – faktor lingkungan kerja baik

yang

mentabulasikan hubungan antara masa kerja

yang

seseorang

kerja dengan manual handling) dan

kejadian

lama

musculoskeletal disorders pada aktivitas

( 0.05 maka tidak terdapat hubungan

musculoskeletal disorders pada penenun

yang bermakna antara lama kerja dengan

sutra yang dijadikan objek penelitiannya.

kejadian musculoskeletal disorders pada

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

aktivitas manual handling.
Meskipun

tidak

teori yang dikemukakan oleh Steve Moore
hubungan

dalam Handbook of Human Factors and

melalui uji statistik, namun dapat dilihat dari

Ergonomics Metods, 2005 bahwa lama kerja

hasil tabulasi antara lama keja dengan

yang dianjurkan dalam kurun waktu 8 jam

kejadian musculoskeletal disorders bahwa

perhari pada aktivitas manual handling yaitu

responden dengan kategori lama kerja lama

tidak melebihi 4 jam. Apabila lama kerja atau

lebih

kejadian

durasi kerja yang dilakukan dalam 8 jam

musculoskeletal disorders, namun jumlah

perhari lebih dari 4 jam, maka risiko

responden terbanyak yang tidak merasakan

terjadinya

keluhan pada kategori lama kerja juga berada

meningkat.

dominan

terdapat

mengalami

pada kategori lama.

semakin

oleh Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

kejadian musculoskeletal disorders meskipun

Koperasi

jumlah keluhan di dominasi oleh responden

adalah 15 – 18 kg. Namun dari daftar

mengurangi munculnya stress kerja yang

distribusi menurut kategori berat barang pada

terjadinya

penelitian ini dari 37 karyawan yang menjadi

musculoskeletal disorders.
ini

Kerja

pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang

lingkungan kerja yang nyaman, sehingga

penelitian

Keselamatan

beban maksimal yang diperbolehkan untuk

lebih dari 4 jam yaitu karena kondisi

memicu

tentang

Penebangan dan Pengangkatan Kayu bahwa

dengan lama kerja dengan manual handling

Hasil

akan

Sesuai dengan ketetapan yang dikeluarkan

adanya hubungan antara lama keja dengan

akan

otot

h) Berat barang

Kemungkinan yang muncul akibat tidak

nantinya

cidera

responden 32 orang (86.5%) berada pada
sejalan

dengan

kategori yang berat. Sedangkan yang lainnya

penelitian yang dilakukan Sri L, 2011 pada

sebanyak 5 orang (13.5%) berada pada

perawat di salah satu rumah sakit di palopo

kategori tidak berat.

bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
antara

lama

kerja

dengan

Besarnya dominasi kategori berat pada

kejadian

kategori berat barang diakibatkan karena

musculoskeletal disorders. Berbeda dengan

Mail Processing Center merupakan pintu

penelitian yang dilakukan oleh Nursyamsi,
2010

bahwa

terdapat

hubungan

gerbang keluar – masuknya barang yang

yang
14

dikirim melalui PT. POS baik barang yang

tidak adanya hubungan antara beban dengan

dikirim

maupun

keluhan pada penelitian yang dilakukan

internasional. Hal ini tidak sesuai dengan

Widyastuti adalah karena faktor lingkungan

yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan

dengan suhu yang tidak nyaman (panas pada

Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

saat matahari terik dan dingin pada saat

Koperasi No.: PER. 01/Men/1978 tentang

hujan)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

respondennya

Penebangan dan Pengangkutan Kayu.

pembebanan pada otot tubuh mudah terjadi.

untuk

skala

domestik

pada

pekerja

yang

sehingga

menjadi

keluhan

akibat

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Data hasil tabulasi antara berat barang

Berdasarkan hasil penelitian faktor yang

dengan kejadian musculoskeletal disorders
menunjukan bahwa kategori berat barang

berhubungan

yang berat lebih banyak mengalami kejadian

musculoskeletal disorders pada aktivitas

musculoskeletal disorders yaitu sebanyak 24

manual

orang (75%) dan kategori ini juga paling

Processing Center Makassar tahun 2012

tinggi

maka ditarik kesimpulan :

pada

tidak

terjadinya

kejadian

dengan

handling

oleh

kejadian

karyawan

Mail

musculoskeletal disorders yaitu sebanyak 8

Sebanyak 25 orang (83.3%) dengan

orang (25%). Hasil uji statistik menggunakan

kategori umur tua dan 2 orang (28.6%) dari

Fisher’s Exact Test

diperoleh (nilai p =

kategori umur muda mengalami kejadian

0.597), karena nilai p > 0.05 maka tidak

musculoskeletal disorders. Berdasarkan hasil

terdapat hubungan yang bermakna antara

uji statistik (Fisher’s Exact Test) nilai p=

berat

0.009 < 0,05. Maka terdapat hubungan antara

barang

dengan

kejadian

musculoskeletal disorders pada aktivitas

umur

manual handling.

disorders pada aktivitas manual handling.

Hasil

penelitian

ini

sejalan

dengan

kejadian

musculoskeletal

Tidak terdapat hubungan antara posisi

dengan

penelitian Kusrini, 2005 bahwa tidak ada

tubuh

hubungan yang bermakna antara kejadian

musculoskeletal disorders pada aktivitas

musculoskeletal disorders dengan beban

manual handling. Hasil uji statistik dengan

kerja pada cleaning service. Hasil penelitian

menggunakan Fisher’s Exact menunjukan

lain yang dilakukan oleh Widyastuti, 2010

nilai p= 0.597.

menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
berat beban dengan kejadian musculoskeletal
disorders pada buruh angkut sayur di Pasar

saat

bekerja

dengan

Tidak

terdapat

hubungan

kebiasaan

merokok

dengan

kejadian

antara
kejadian

musculoskeletal disorders pada aktivitas

Johar. Kemungkinan yang muncul dengan

manual handling. Hasil uji statistik dengan
15

menggunakan Fisher’s Exact menunjukan

b) Sebaiknya pihak Mail Processing Center

nilai p= 0.473.

lebih memperhatikan kondisi karyawan yang
bekerja pada shif malam dengan cara

Tidak
kebiasaan

terdapat

hubungan

berolahraga

dengan

antara

memberikan

kejadian

makanan

tambahan

untuk

menjaga agar status gizi tidak menurun. c)

musculoskeletal disorders pada aktivitas

Melakukan

manual handling. Hasil uji statistik dengan

tadinya duashif menjadi tiga shif agar

menggunakan Fisher’s Exact menunjukan

produktifitas pekerja tidak terganggu oleh

nilai p= 1.000WPS Sebanyak 23 orang

pekerjaan dengan istirahat yang tidak cukup.

(85.2%) dengan kategori masa kerja tidak

d) Sebaiknya proses penurunan barang dari

lama dan 4 orang (40%) dengan kategori

mobil angkut menggunakan ban berjalan

masa

kejadian

agar posisi membungkuk dapat dikurangi. e)

musculoskeletal disorders. Hasil uji statistik

Menambahkan meja agar kegiatan van scan

dengan

Exact

tidak terlalu membungkuk karena posisi

menunjukan nilai p=0.012< 0,05. Maka

barang yang ada dilantai. f) Kepada peneliti

terdapat hubungan antara masa kerja dengan

selanjutnya

kejadian musculoskeletal disorders pada

pengukuran

aktivitas manual handling.

disorders menggunakan pengukuran yang

kerja

lama

mengalami

menggunakan

Fisher’s

dengan

kejadian

shif

sebaiknya
keluhan

kerjayang

melakukan
musculoskeletal

bersifat medis. Agar data tentang keluhan

Tidak terdapat hubungan antara lama
kerja

penambahan

yang didapatkan dari tiap responden tidak

musculoskeletal

berdasarkan pada masing-masing daya ingat

disorders pada aktivitas manual handling.

responden.

Hasil uji statistik dengan menggunakan
Fisher’s Exact menunjukan nilai p= 0.110.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ariani, Tati. 2009. Gambaran Risiko

Tidak terdapat hubungan antara berat

Musculoskeletal

barang dengan kejadian musculoskeletal

Disorders

(MSDs)

Dalam Pekerjaan Manual Handling

disorders pada aktivitas manual handling.

Pada Buruh Angkut Barang (Porter) Di

Hasil uji statistik dengan menggunakan

Stasiun Kereta Jatinegara Pada Tahun

Fisher’s Exact menunjukan nilai p= 0.597

2009. Fakultas Kesehatan Masyarakat

kepada

Universitas Indonesia.
2. ILO. 2009. Promoting a safe and

MailProcessing Center, yaitu a) Membuat

healthy working environment. [e-book].

Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk

Geneva, Switzerland : International

setiap pekerjaan di Mail Processing Center.

Labour

Saran

yang

diberikan

16

Office

http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/publ

Fakultas

ic/---ed_norm/--cms_103485.pdf [diakses 7 May 2012].
3. Juntura, dkk. 1996. Validity of selfphysical

musculoskeletal
Scandinavian

Musculoskeletal

(MSDS)

Pada

Disorders

Aktivitas

Manual

Handling Pekerja Jasa Pengiriman

studies

on

Barang.

disorders.

[online]

Applied

Journal

load

Keluhan

2010.

in

epidemiologic

work

Masyarakat

Universitas Indonesia.
7. Octarisya, M & Hendra.,

relconf/documents/meetingdocument/w

reported

Kesehatan

of

Work,

Conference

Ergonomics.

On

[online]

http://staff.ui.ac.id/internal/132255817/

Environment & Health 22(4), hal, 251-

publikasi/Hendra_FKMUI.pdf [ diakses

259.

11 April 2012]
8. Palmer, Syddall, Cooper & Coggon.,

http://www.sjweh.fi/download.php?
abstract_id=139&file_nro=1

National

2003. Smoking and musculoskeletal

[diakses

disorders: findings from a British

19 April 2012].
4. Kusrini, Ina. 2005. Faktor – Faktor

national

survey.

[online]

Yang Berhubungan Dengan Keluhan

http://ard.highwire.org/content/62/1/33.

Muskuloskeletal

Petugas

full.pdf [diakses tanggal 18 April 2012]

Cleaning Service Rumah Sakit X Kota

Ann Rheum Dis 62, hal. 33–36.
9. Raharja, S., & Hendra., 2009. Risiko

Disorders

Semarang.

[online]

http://eprints.undip.ac.id/7377/1/2707.p
df [diakses tanggal 24 Juni].
5. Nursyamsi. 2010. Hubungan Sikap
Kerja

Dengan

Ergonomi

Dan

Keluhan

Musculoskeletal

Disorders

(MSDs)

Pada Pekerja Panen Kelapa Sawit.

Keluhan

[online]

Muskuloskeletal Pada Penenun Sutera

http://staff.ui.ac.id/internal/132255817/

Di Desa Lewung Kecamatan Takalalla

publikasi/D11.pdf [diakses 11 April

Kabupaten Wajo Tahun 2010. Skripsi

2012]
10. Riyadina, Woro., 2008. Keluhan Nyeri

Tidak di terbitkan. Makassar: Fakultas
Kesehatan

Masyarakat

Hasanuddin.
6. Octarisya, Mega.

Musculoskeletal Pada Pekerja Industri

Universitas

di Kawasan Industri Pulo Gadung
2009.

Tinjauan

Jakarta. [online] Majalah Kedokteran

Ergonomi

Terhadap

Indonesia,

Keluhan

Musculoskeletal

Disorders

http://indonesia.digitaljournals.org/inde

(Msds)

Pada

Manual

x.php/idnmed/article/download/563/556

Handling Di Departemen Operasional

[diakses tanggal 19 April 2012].
11. Sakke T, Wasnita. 2008. Faktor –

Faktor

Risiko

Aktivitas

HLPA Station PT Repex Tahun 2009.

58

(1),

hal.

8-12.

Faktor Yang Berhubungan Dengan
17

Keluhan Gangguan Otot & Tulang

18. Widyastuti.

2010.

Faktor

Belakang Pada Karyawan PT. Panca

Berhubungan

Usaha Palopo Plywood Tahun 2007.

Muskuloskeletal Pada Buruh Angkut

Skripsi

Sayur Di Jalan Pedamaran Pasar

Tidak

di

terbitkan.

Makassar:Fakultas

Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin.
12. Sri L, Gita. 2011. Faktor – Faktor Yang
Berhubungan

Dengan

Muskuloskeletal Pada Perawat Rumah
Sakit Umum Sawerigading Kota Palopo
Tahun 2011. Skripsi Tidak di terbitkan.
Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanudin.
13. Suma’mur.
1987.
Hiperkes
Keselamatan

Kerja

dan

ergonomi.

Jakarta : Bp. Dharma Bhakti.
14. Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi Untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan
Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.
15. Tim Ergoinstitude. 2008. Cedera Otot
Rangka

(Edisi

ke-2).

[online]

http://www.ergoinstitute.com/componen
t/docman/doc_download/36-ergonews2.html [diakses 12 April 2012].
16. Wahyu,
Atjo.
2002.
Higiene
Perusahaan.
Masyarakat

Fakultas

Kesehatan

Universitas

Hasanuddin

Makassar. 2002
17. WHO. 2010.
Framework
and

Healthy

and

Model:Background

Supporting

Practices.
Switzerland

Literature

[e-book].
:

Workplace

WHO

and

Geneva,
Headquarters

http://www.who.int/occupational_health
/healthy_workplace_framework.pdf
[diakses 7 Mei 2012].
18

Keluhan

Johar.

[online]

http://lib.unnes.ac.id/5626/

[diakses

tanggal 24 Juni 2012].

Gangguan

Makassar:Fakultas

Dengan

Yang