Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS

yang lebih kecil dari pembangkit listrik pusat sehingga memungkinkan terjadi interkoneksi di hampir semua titik pada sistem tenaga listrik. Sedangkan International Energy Agency IEA, mendefinisikan Distributed Generation sebagai unit pembangkit daya listrik pada sisi konsumen dan menyuplai daya listrik langsung ke jaringan distribusi lokal. Perkembangan teknologi DG terus berkembang dengan memfaatkan pembangkit listrik skala kecil mikrohidro yang dikelola oleh pihak PLN atau swasta Independent Power Producer. Sejak tahun 2002, teknologi DG di Indonesia dikenal sebagai “Pembangkit Listrik Skala Kecil Tersebar” seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2002.

2.3 Gambaran Umum Saluran Tegangan Menengah STM

Berdasarkan UU ketenagalistrikan No 30 tahun 2009 dikatakan bahwa Saluran Tegangan Menengah STM merupakan jaringan utama sebagai upaya untuk menghindarkan rugi-rugi penyaluran losses dimana persyaratan tegangan sesuai dengan UU harus dipenuhi oleh PT PLN Persero selaku pemegang Kuasa Usaha Utama tersebut. Dalam pembangunan dari Saluran Tegangan Menengah, terdapat beberapa hal yang wajib dipenuhi untuk keamanan ketenagalistrikan, termasuk di dalamnya adalah jarak aman minimal antara fasa dengan lingkungan, dan antara fasa dengan tanah. Jaringan tegangan menengah biasanya menggunakan penghantar saluran udara tanpa isolasi, kabel udara pilin twisted tegangan menengah, atau kabel bawah tanah tegangan menengah Sulasno, 1993.

2.3.1 Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM

Saluran Udara Tegangan Menengah SUTM merupakan salah satu konstruksi saluran udara yang memiliki fungsi untuk penyaluran energi listrik. Konstruksi ini merupakan yang paling banyak digunakan dimana memiliki ciri- ciri penggunaan kawat penghantar telanjang yang ditopang dengan isolator pada tiang besi atau beton. Penggunaan penghantar telanjang, dengan sendirinya harus memperhatikan faktor yang terkait dengan keselamatan ketenagalistrikan, seperti jarak aman minimum yang harus dipenuhi penghantar bertegangan 20 KV tersebut antar fasa, dengan bangunan, dengan tanaman, dengan jangkauan manusia Bawan, 2012 . Pada umumnya kawat penghantar yang digunakan adalah penghantar berisolasi setengah AAAC-S half insulated single core. Penggunaan penghantar ini tidak menjamin keamanan terhadap tegangan sentuh yang dipersyaratkan akan tetapi untuk mengurangi resiko gangguan sementara khususnya akibat sentuhan tanaman Sulasno, 1993 .

2.4 Gangguan Pada Jaringan Distribusi

Gangguan adalah suatu ketidaknormalan interferes dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan mengalirnya arus yang tidak seimbang dalam sistem tiga fasa. Gangguan dapat juga didefinisikan sebagai semua kecacatan yang mengganggu aliran normal arus ke beban Mardensyah, 2008 . Berikut merupakan definisi gangguan hubung singkat dan gangguan hubung singkat 3 fasa.

2.4.1 Gangguan Hubung Singkat

Dalam proteksi sistem tenaga listrik, sangat penting untuk mengetahui distribusi arus dan tegangan di berbagai tempat sebagai akibat timbulnya gangguan. Karakteristik kerja rele proteksi dipengaruhi oleh besaran energi yang dimonitor oleh rele sewperti arus dan tegangan. Dengan mengetahui distribusi arus dan tegangan di berbagai tempat maka seseorang insinyur proteksi dapat menentukan setelan setting untuk rele proteksi dan rating dari pemutus tenaga circuit breaker CB yang akan digunakan Mardensyah, 2008. Secara umum gangguan hubung singkat dapat dikatakan suatu gangguan yang terjadi akibat adanya kesalahan antara bagian-bagian yang bertegangan. Gangguan hubung singkat dapat terjadi akibat adanya isolasi yang tembus atau rusak karena tidak tahan terhadap tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar akibat sambaran petir. Berdasarkan pemaparan tersebut gangguan hubung singkat dapat diartikan sebagai suatu keadaan pada sistem dimana penghantar yang berarus terhubung dengan penghantar lain atau dengan tanah sehingga menimbulkan arus hubung singkat Zamzami, 2010 . Gangguan yang mengakibatkan hubung singkat dapat menimbulkan arus yang jauh lebih besar dari pada arus normal. Bila gangguan hubung singkat dibiarkan berlangsung dalam kurun waktu panjang maka banyak pengaruh- pengaruh yang tidak diinginkan yang dapat terjadi misalnya Stevenson, 1982 : a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya. b. Rusaknya perlengkapan yang berada dekat dengan gangguan yang disebabkan oleh arus tak seimbang, atau tegangan rendah yang ditimbulkan oleh hubung singkat. c. Ledakan-ledakan yang mungkin terjadi pada peralatan yang mengandung minyak isolasi sewaktu terjadinya suatu hubung singkat d. Timbulnya kebakaran membahayakan orang yang menanganinya dan merusak peralatan –peralatan yang lain. e. Terpecah-pecahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem daya itu oleh suatu rentetan tindakan pengamanan yang diambil oleh sitem –sistem pengamanan yang berbeda –beda, kejadian ini di kenal sebagai “cascading”. Perhitungan hubung singkat adalah suatu analisa kelakuan suatu sistem tenaga listrik pada keadaan gangguan hubung singkat, dimana dengan cara ini diperoleh nilai besaran-besaran listrik yang dihasilkan sebagai akibat gangguan hubung singkat tersebut. Analisa gangguan hubung singkat diperlukan untuk mempelajari sistem tenaga listrik baik waktu perencanaan maupun setelah beroperasi kelak. Analisa hubung singkat digunakan untuk menentukan pengaturan rele proteksi yang digunakan untuk melindungi sistem tersebut dari kemungkinan adanya gangguan tersebut. Tujuan dari perhitungan gangguan hubung singkat adalah untuk menghitung arus maksimum dan minimum gangguan, dan tegangan pada lokasi yang berbeda dari sistem tenaga untuk jenis gangguan yang berbeda sehingga