Menghitung Impedansi Penyulang Impedansi Z

2.6 Sistem Proteksi

Sistem proteksi merupakan suatu komponen yang dipasang pada suatu sistem tenaga listrik untuk kondisi abnormal. Kondisi abnormal dapat berupa tegangan lebih, hubung singkat, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain. Pada sistem proteksi terdapat peralatan yang disebut rele yang berguna sebagai pendeteksi serta pemberi perintah kepada circuit breaker untuk memutuskan rangkaian jika sistem mengalami suatu gangguan Putra, 2012 . Sistem proteksi pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang dirancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem dan bekerja berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem yaitu arus, tegangan, atau sudut fasa antara keduanya. Informasi diperoleh untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang batas pada peralatan proteksi. Jika besaran melebihi pengaturan ambang batas peralatan proteksi maka sistem proteksi akan bekerja dan mengamankan kondisi tersebut Nugroho,2008. Waktu pemutusan gangguan merupakan waktu total yang dibutuhkan peralatan proteksi sampai terbukanya pemutus tenaga atau disebut fault clearing time Mardensyah, 2008 . T c = T p + T d + T a -------------------------------------------------------------------------------2.20 Keterangan: T c = clearing time T p = comparison time T d = decision time T a = action time, including circuit breaker operating time Waktu pemutus gangguan merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena peralatan proteksi harus dikoordinasikan waktunya dengan peralatan proteksi lain agar hanya peralatan proteksi yang paling dekat dengan gangguan saja yang bekerja.

2.6.1 Rele Arus Lebih Over Current Relay

Rele arus lebih merupakan salah satu sistem proteksi yang berfungsi melindungi sistem jika terjadi gangguan. Rele beroperasi berdasarkan adanya perubahan kenaikan arus pada sistem yang melebihi nilai pengaman pada jangka waktu tertentu. Fungsi utama dari rele arus lebih yaitu untuk mendeteksi adanya arus lebih pada suatu sistem kemudian dari rele akan memberikan perintah kepada pemutus beban PMT untuk membuka sistem tersebut. Jenis rele dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1 Rele Primer: besaran yang dideteksi misalnya arus, dideteksi secara langsung. 2 Rele Sekunder: besaran yang dideteksi, melalui alat-alat bantu misalnya trafo arustrafo tegangan. Rele Arus Lebih merupakan salah satu rele proteksi yang digunakan untuk mengamankan trafo daya, Neutral Grounding Resistor NGR, dan Penyulang 20 KV. Rele ini akan bekerja bila besaran penggerak atau arus yang mengalir dalam belitannya Ir melebihi arus yang telah ditentukan Ip atau dapat dinyatakan dengan: Ir Ip .......................................................................................................... 2.21 Keterangan: Ir : arus rele Ip: arus pick-up Pada jaringan 20 KV rele ini berfungsi untuk memproteksi SUTM terhadap gangguan antar fasa atau tiga fasa, dan pada trafo tenaga rele ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar fasa di dalam maupun di luar daerah pengaman transformator. Berikut adalah diagram blok dari rele proteksi : Gambar 2.3 Diagram blok rele proteksi Sumber : Purba,2012 PMT input Elemen Pembanding Elemen Pengindra Elemen Pengukur