Teori Keunggulan Absolut Absolute Advantage Adam Smith Teori Keunggulan Relatif Comparative Adventage David Ricardo

16 ditekan bahkan dikurangi, dengan melakukan proteksi yang ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen dalam negeri. 2 Teori Klasik

a. Teori Keunggulan Absolut Absolute Advantage Adam Smith

Setiap negara akan memperoleh manfaat dari dilakukannya perdagangan internasional gains from trade karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan absolut serta mengimpor barang jika negara tersebut tidak memiliki keunggulan absolut. Teori keunggulan absolut absolute adventage ini dikembangkan oleh Adam Smith. Lebih lanjut Smith menganjurkan perdagangan bebas sebagai kebijakan yang paling efektif untuk negara- negara didunia karena dapat melakukan spesialisasi dalam produksi komoditi yang mempunyai keunggulan absolut dan mengimpor komoditi yang mengalami kerugian absolut Hady, 2004:29. Dengan adanya spesialisasi dari faktor-faktor produksi akan memberikan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan secara bersama- sama melalui perdagangan internasional sehingga keuntungan suatu negara tidak diperoleh dengan pengorbanan dari negara lain tetapi semua negara secara serempak dapat memperolehnya. Suatu negara akan mengekspor atau mengimpor suatu jenis barang, apabila negara tersebut dapat atau tidak dapat memproduksinya lebih efisien atau lebih murah dibandingkan negara lain. Jadi, teori ini lebih menekankan bahwa efisiensi dalam penggunaan input, misalnya tenaga kerja, didalam proses produksi sangat menentukan 17 keunggulan atau tingkat daya saing. Tingkat keunggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang sifatnya homogeny Tambunan, 2000:21. Adam Smith berpendapat bahwa nilai ekonomis ditetapkan dan diukur berdasarkan jam kerja dari tenaga kerja. Biaya tenaga kerja untuk menghasilkan satu unit barang adalah nilai atau harga unit barang itu Lindert, 1994:19.

b. Teori Keunggulan Relatif Comparative Adventage David Ricardo

Teori David Ricardo didasarkan pada nilai tenaga kerja atau Theory of Labour Value yang menyatakan bahwa nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya Hady, 2001:32. Suatu negara mendapatkan manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang-barang dimana negara tersebut dapat berproduksi lebih efisien dan mengimpor barang yang produksinya kurang efisien. Artinya, suatu negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komperatif tinggi, dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komperatif rendah Boediono, 2012:21. Berdasarkan contoh hipotesis pada Tabel 2.1. Dapat dikatakan bahwa teori comperative adventage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage. Tabel 2.1. Teori Keunggulan Komperatif Persia Indonesia Permadani 2 4 Rempah-rempah 3 4 Sumber : Boediono, 2012 18 Persia mempunyai keunggulan mutlak dalam kedua barang tersebut, karena keduanya bisa diproduksikan lebih murah di Persia. Ricardo mengatakan bahwa hal ini tidak berarti bahwa Persia akan mengekspor baik permadani maupun rempah-rempah ke Indonesia. Dalam hal ini Indonesia masih akan mengekspor rempah-rempah ke Persia dan Persia mengekspor permadani ke Indonesia. Sebelum ada perdagangan, di Persia 3 helai permadani mempunyai nilai yang sama dengan 2 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia sehelai permadani sama dengan 1 kg rempah-rempah. Dinyatakan dalam rempah-rempah, permadani di Persia relatif lebih murah dibandingkan permadani di Indonesia. Sebanyak 1 kg rempah-rempah Indonesia di Persia bisa ditukarkan dengan 1,5 helai permadani. Persia disini dikatakan memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi permadani dan Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dalam memproduksi rempah-rempah. Perdagangan yang dilakukan oleh kedua negara tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak. Keunggulan komparatif ini dapat memberikan manfaat perdagangan gains from trade , yaitu mendorong Persia untuk mengekspor permadaninya ke Indonesia dan mengimpor rempah-rempah dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia akan terdorong untuk mengekspor rempah-rempahnya ke Persia dan mengimpor permadani dari Persia. 19 3 Teori Modern

a. Teori Heckscher-Ohlin H-O