Analisis Perlakuan Akuntansi Koperasi Dan Akuntansi Pajak Penghasilan Dalam Laporan Keuangan Koperasi : Studi kasus koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
\..NALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KOPERASI DAN AKUNTANSI
>AJAK PENGHASILAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus Koperasi UIN SyarifHidayatullallI Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dll!n limn Sosial
Untuk Memennhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh :
Septia Handayani
(104082002630)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN lLMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLA"H
JAKARTA
1429/2008
\
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KOPERASI DAN AKUNTANSI
PAJAK PENGHASILAN P ADA LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus Pada Kopearasi UIN SyarifHidayaitullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Saijana Ekonomi
Oleh
Septia Handayani
NIM : 104082002630
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid MS
Rrnh awati SE. MM
NIP. 131.474.891
NIP.150.377.441
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Hari ini Selasa Tanggal 16 Bulan September Tabun Dua Ribu Delapan telah'
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Septia Handayani, NIM: 104082002630 dengan
judul Skripsi "ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KOPERASI DAN
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PADA LAPORAN KEUANGAN
KOPERASI (Studi Kasus Pada Kopearasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)".
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, malca
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullab Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
セュ「ゥョァ@
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Pernbirnbing I
Amilin SE, AK, M.Si
Penguji Ahli
1,w,o, re,
'
MM
II
Hari ini Jum'at Tanggal 11 Bulan April Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Septia Handayani, NIM : I 04082002630 dengan judul
Skripsi
"ANALISIS
PERLAKUAN
AKUNTANSI
KOPERASI
DAN
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PADA LAPORAN KEUANGAN
KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)".
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 September 2008
Iiru Pengu ii Uiian Komprehensif
M.Si
fr!,!{,
I!!:. d,bdyl Hamid, MS
Penguji Ahli
DAFTARRIWAYAT HIDUP
.
- _·-. -,
Data Pribadi
-- - " <
Septia Handayani
Jakarta, 03 September 1984
Perempuan
Indonesia
Olahraga (Vally, renang), Travelling,_l?_erorganisasi
Islam
085694834274
Jl.Swadaya V Rt.002/05 No.41
Cilangkap Jakarta Timur 13870
tya imoto [email protected]
'"
Nama
Tempat & tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Kewarganegaraan
Hobbi
Agama
No. Tip
Alamat
E-mail
__
-,
Pendidikan Formal
Jenjang
Sekolah
SDN 02 Pagi Jakarta
SD
SLTP Negeri 103 Jakm1a
SLTP
SMU
SMU Negeri 39 Jakarta
UJN Syarif Hidayatullah Jakarta
SI
Tahun
1991 -1997
1997 - 2000
2000-2003
2004-2008
.
Pendidikan NonFo.rmal
Bulan, Tahun
Februari, 1999
.
September,2004
Januari,2005
Mei,2005
.
•
•
•
•
.
.
Kursus
Bahasa lnggris di Sarana Mandiri Informatika
tingkat Elementary
Bahasa lnggris di LPPK Easy Course tingkat
Beginer 2
Bahasa lnggris di LPPK Easy Course tingkat
Beginer 3
Bahasa lnggris di LPPK Easy Course tingkat
Intermediet 1
Kemampuan ...
Dapat mengoperasikan komputer Ms.Office( Word, Power point. Exel)
Mampu Bekerja dibawah tekanan
Dapat bekerja dengan tim
Dapat menyelenggarakan suatu kegiatan atau acara (Event)
..
..
.
.
.
.
1997-2000
2000-2003
2003-2006
2004-2006
2006 -2007
2007-Sekarang
•
•
•
•
•
•
•
·.·•.
...
..
.·
.........
··
>·
·
.
......
·.
.
..
Koperasi Mahasiswa (KOPMA), pada tahun 2005 menjabat sebagai pengurus
Div. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), dan pada tahun 2006 menjabat
sebagai pengurus Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota
(PSDA)
Koperasi Mahasiswa (KOPMA), menjabat sebagai ketua pengawas
Koperasi Mahasiswa (KOPMA), mer\jabat sebagai ketua pengawas
Pengalaman Bekeria dan Magang
.·.
.
Tahun 2003, bekerja di PT. Multi Media Metropolitan sebagai Marketing Eksekutif
selama 3 bin
Tahun 2005, menjadi tenaga pengajar privat bidang matematika selama 6 bulan
Tahun 2006, magang di PT. Raja Grafindo sebagai StafKeuangan selama
Tahun 2006, magan 15 di Departemen Luar Negeri bagian Pembagunan Ekonomi dan
Lingkungan Hidup sub bidang Keuangan lnternasional
Talmo 2006,bulan September - 2007 bulan mei, mengajar di LPPK EASY COURSE
sebagai tenaga pengajar bidang studi Matematika, IPA, dan !PS
Tahun 2007 bulan Agustus - 2008 bulan Januari, mengajar sebagai guru privat bidang
studi matematika.
Tahun 2008, mengajar di LBB Alumni Jogja sebagai tenaga pengajar bidang Studi
matematika dan Ekonomi serta Akuntansi.
Tahun 2008 bulan Agustus- saat ini, beke1ja sebagai staff keuangan di PT.Gencar Moga
Sahaja.
.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
.
.. ,.
····•
Palang Merah Remaja dan pada tahun 1998-1999 menjabat sebagai ketua
um um
Pasukan Pengibar Bendera dan pada tahun 2001-2002 menjabat sebagai
DEPATRI (Dewan Perwakilan Putri)
Karang Taruna wilayah Kelurahan dan menjabat sebagai Bendahara Umum
.
•
···
•• PengalamanQrganisasi
Seminar .dan Pelatihan yang Pernah diikuti
Tahun 2004 mengikuti Pendidikan Dasar Perkoperasian di jakaita
Tahun 2004 mengikuti Pelatihan Event Organizer di Jakarta
Talmo 2005 mengikuti Pendidikan Manajemen Koperasi di Bogor
Tahun 2005 Mengikuti Jambore Nasional Koperasi dan Outbond di Bandung
Tahun 2005 mengikuti Training Lifeskill di Jakatta
Talmo 2005 mengikuti Seminar Perbankan Syariah di Jakarta
Tahun 2005 mengikuti Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan di Jakarta
Tahun 2005 mengikuti Pelatihan Perpajakan di Jakarta
Talmo 2007 mengikuti Pelatihan untuk Pelatih GRAMEEN BASIC di Bogor
Tahun 2007 mengikuti Pelatihan jurnalistik di Cisarua, Bogor.
.
.....
··... ·
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the application of cooperation
accounting according to the PSAK 27 and income taxaccounting according to the
PSAK 46 and also the presentation impacts of the financial statement after
applying PSAK 46 at UIN Jakarta Cooperation. According to PSAK 46, it is an
obligation for all companies to acknowledge the llL'< consequences in the future as
a result of temporary differences and also the loss that compensable.
This research is a comparative descriptive research with a case study
research design. In this research, writer ·will analyse the accounting treatment for
taxation in the financial statement of UIN Jakarta Cooperation according to the
general accepted standard in Indonesia (PSAK 27 dan PSAK 46).
According to the research which have been done, the writer concludes that
the financial statement at UIN Jakarta Cooperation has not applied cooperation
accounting as according to PSAK 27 and PSAK 46. After applying PSAK 46 the
financial statement of UIN Jakarta cooperation shmved the appearance of
deferred tax asset on balance sheet 17.320.232 in 2006 and 37.932.059 in 2007.
While in the Income Statement, showed the decrease of the net income after tax
from 364.173.220 to 275.654.254 in 2006 and 411.040.703 to 309.761.592 in
2007.
Keyword: Cooperation, Temporary Differences, and Deferred Tax.
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untulc mengetahui penerapan akuntansi koperasi
sesuai dengan PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46
serta dampak penyajian laporan keuangan setelah penerapan PSAK 46 pada
Koperasi UIN Jakarta. Berlakunya PSAK 46 ini mewajibkan perusahaan untuk
mengakui konsekuensi pajak dimasa mendatang akibat perbedaan temporer yang
terjadi serta kerugian yang dapat dikompensasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif dengan
rancangan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini, penlllis akan menganalisis
mengenai perlakuan akuntansi mengenai perpajakan pada laporan keuangan
Koperasi UIN Jakarta sesuai dengan standar akuntansi yang berlak:u di Indonesia
(PSAK 27 dan 46).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan
bahwa laporan keuangan Koperasi UIN Jakarta belum menerapkan akuntansi
koperasi sesuai dengan PSAK 27 dan PSAK 46. Dan setelah menerapkan PSAK
46 menunjulckan timbulnya aktiva pajak tangguhan sebesar 17.320.232 untuk
tahun 2006 dan 37.932.059 untuk tahun 2007 di neraca. Sedangkan dalam laporan
perhitungan hasil usaha, terjadi penurunan SHU setelah pajak dari 364.173.220
menjadi 275.654.254 untuk tahun 2006 dan te1jadi penurwian SHU setelah pajak
dari 411.040.703 meniadi 309.761.592 untuk tahw1 2007.
Kata kunci : Koperasi, Beda Temporer, dan Pajak tangguhan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirralzim.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, atas pe1juangan-Nya dalam menyebarkan syariat islam.
Skripsi dengan judul "Analisis Perlakuan Almntansi Koperasi dan
Akuntansi Pajak Penghasilan pada Laporan
k・オ。ョゥセ@
Koperasi (Studi
Kasus Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)" disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mengingat keterbatasan dan kemampuan ym1g penulis miliki, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dai·i sempurna. Oleh kareno
itu, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk melengkapi dan
menyempumak;.;.-;. skripsi ini. Penulis berharap rnudah-muclahan skripsi ini clapat
memberikan
manfaat
bagi
penulis
maupun
bagi
semua
pihak
yang
rnemerlukmmya.
Atas segala bimbingan, saran dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis baik langsung maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih
kepacla:
1. Allah SWT, atas rahmat dm1 karunim1ya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
2. Bapak dan Marnaku tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan
dan do' a yang tiada hentinya kepadaku dalam segala ha!. Dan kini
kupersembahkan sedikit kenm1gan indah ini kepada bapak dan mama semoga
ini bisa menjadi salah satu kebanggaan untuk kalian.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan m·ahan bagi penulis.
4. !bu Rahmawati, SE., MM selaku Dosen Pembimbing II ym1g tidak bosan
5. Seluruh Dasen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial ; Pa Hepi, Pa
Amilin, Pa Slamet Riyadi, Bu Cut Erika, I3u Lili, Bu Dewi, Pa Rahmat, Pa
Bambang. Yang telah memberikan pengetahuan dan pelayanan akademik
kepada penulis selama kuliah.
6. Kedua kakakku tersayang (Ratna, Rohidin, Sari, dan Herry) dan keponakankeponakanku tercinta (Dzakwan dan Youri). Terima kasih kalian mcnjadi
inspirasi dan penyemangat buat penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Ketua Koperasi UIN Jakarta beserta stafnya, yang telah mengijinkan penulis
meneliti koperasi yang mereka kelola.
8. Aa, trima kasih atas semangatnya supaya penulis ga pernah berhenti dan putus
asa dalan1 menyelesaikan shipsi ini. Ayo Aa cepat menyusul ! ! !
9. Untuk Sahabat-sahabatku tercinta (Windy, Dwi, Aas, K' Iin, Sarah, K' Sari,
dan K' Dp). You'r the best friend that I ever have. I love u all.
I 0. Kelurga besarku tersayang (Bang Dik-dik, Eka, Te' Ema, Te' Ida, Bang Eris,
Ira, Fahrni, Fajar, Ika, Ethe Eka, Om Saf, Bunda Lili, Bunda Lina, Adik
rindu), terima kasih atas doanya.
11. Wahid yang telah memberikan bantuan, dan arahan yang sangat berharga
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman karang taruna RW.05 (Bang Lukman, Bang Udin, Bang Rifar
"makasih udah mau jadi tukang ojek yang setia" ,Bang Arief, ivan, Devi, K'
Ita, Lasmi, Dini.). Dan karang taruna Rt.002/05, terima kasih atas do'anya.
13. Keluarga besar KOPMA (apri, lia, titi, bunda riza, ayah fandi, bang rey, amar,
emak inay, agus, sauqi, sulis, hami, biah, yayat, gudeng, k hendra, eva, panji,
rifa'l,mas bani, mas rudi, emak ketoprak, abang siomay). Terima kasih telah
menjadi keluarga keduaku yang sangat menyenangkan. Alrn bahagia bisa
mengenal keluarga ini.
14. Keluarga Besar Bengkel Seni dan Budaya Bina Budaya cilangkap.
15. Keuarga Besar Paskibra Ahmad Yani SMU N 39, terima kasih semangat dan
do'anya.
16. Nocommyt (K' Sari, K' Dp, Ade, Vina, Sesep, Odan, Bintang, Dita, Andi,
Tika). Terima Kasih Do'a dan dukmrn:annva. I Love lJ all.
17. Teman-teman akuntansi kelas C (Roni, Ega, Sunda boy, Nina, Ina, Yasin, adi)
dan kelas D (Nadiroh, Ilrn, Uwi, Nova, Sofi, Izzi, Rizkah, Harum, Qodir, dan
semuanya) angkatan 2003. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
18. Teman-teman pengajar di LPPK Easy Course (Mba desi dan Mba Kiki),
makasih udah mau jadi sahabatku.
19. Teman-teman pengajar dan staff di LBB Alumni Jogja (Mba Tyas, Mba Ani,
mba nur, Mas lfan, mas Irham, Mas Fauzi, Mas Toni, Mas Hartom, Mba ana).
Dan murid-muridku tersayang, terima kasih atas doanya.
20. Ababg Bakpaw, Mas Ari, Mas Didi, Edo, Aby, Akom, Bang Ibnu, Kang
Dadan, Ila, K' indi. Terima kasih masih setia menyemangati dan mendoakan
penulis dalam menyelesaiakan skripsi.
21. Keluarga besar FJPK (Forum Jurnalistik Pemuda Koperasi) yang telah
memberikan do'a dan semangatnya.
22. Teman-Teman yang lain dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terima kasih atas segala bantuannya.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Ciputat, 3 September 2008
Penulis
DAFTARISI
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... i
DAFTARRIWAYATHIDUP ........................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................. vi
ABSTRAKSI.. .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................. viii
DAFT AR ISL. ........................................................................... xi
DAFTAR TABEL. ...................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xviii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ....................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................ 6
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................. 7
BAB II.
LANDASAN TEORI
A. Penge1iian dan Karakteristik Koperasi ......................... 9
1. Pengertian Koperasi .......................................... 9
2. Karakteristik Koperasi ....................................... 10
3. Fungsi dan Peran Koperasi ................................. .10
4. Prinsip Koperasi .............................................. 11
5. Jenis-jenis Koperasi Menurut UU No.25 tentang
Perkoperasian ................................................. 11
6. Sumber Modal Koperasi. ..................................... 11
10
8. Sejarah Berdirinya Koperasi ................................. 14
9. Perangkat Organisasi Koperasi .............................. 14
B. Penge1iian dan Karakteristik Laporan Keuangan ............. 15
1. Pengertian laporan Keuangan ............................... 15
2. Tujuan Laporan Keuangan .................................. 16
3. Karakteristik Kualitatif Lapo ran Keuangan ............... 16
4. Pengakuan Pendapatan dan Beban ......................... 18
5. J enis-jenis Laporan Keuangan Kopernsi .................. 18
C. Pengertian dan Dasar-dasar Perpajakan ........................ 21
1. Definisi dan Unsur Pajak ..................................... 21
2. Fungsi Pajak ................................................... 22
3. Asas Pemungutan Pajak...................................... 23
4. Sistem Pemungutan Pajak .................................... 23
D. Pajak penghasilan .................................................. 24
1. Pengertian Penghasilan ....................................... 24
2. Subjek Pajak Penghasilan .................................... 25
3. Objek Pajak Penghasilan ..................................... 25
4. Tarif Pajak Penghasilan ....................................... 27
E. Rekonsiliasi Fiskal ................................................ 28
1. Perbedaan Prinsip Akuntansi.. .............................. 28
2. Perbedaan Metode dan Prosedur Akuntansi ............... 29
3. Perbedaan dan Pengakuan terhadap Penghasilan dan
Beban ........................................................... 30
F. Metode Penangguhan Pajak Penghasilan ...................... 35
G. Pengakuan Pajak Kini dan Pajak tangguhan ................... 37
H. Pengukuran Aktiva dan Kewajiban Pajak ...................... 38
I.
BAB III.
Penyajian Aktiva dan Kewajiban Pajak ........................ 39
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................ 41
B. Metode Penentuan Sampel.. ..................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ....................................... 42
D. Metode Analisis Data ............................................. 43
E. Definisi Operasional Variabel.. .................................. 49
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Koperasi ....................................... 52
1. Sejarah Koperasi UIN Jakarta ................................ 52
2. Visi dan Misi Koperasi.. ...................................... 53
3. Struktur Organisasi dan Manajemen Koperasi ............ 54
4. Jenis Bidang Usaha Koperasi UIN Jakarta .................. 55
B. Kebijakan Akuntansi .............................................. 58
C. Hasil dan Pembahasan .............................................. 59
1. Identifikasi Laporan Keuangan Koperasi .................. 60
2. Penerapan PSAK 27 .......................................... 65
3. Rekonsiliasi Fiskal Laporan Keuangan ..................... 69
a. Perbedaan Tetap .......................................... 70
b. Perbedaan Temporer. .................................... 72
4. Perhitungan Pajak Kini dan Pajak Tangguhan ............ 84
a. Pajak Kini ..................................................
セT@
b. Pajak Tangguhan .......................................... 84
5. .Turnal Penyesuaian untuk Penerapan PSAK 46 ........... 85
6. Dampak Penerapan PSAK 27 dan PSAK 46 .............. 86
BABY.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ......................................................... 92
B. lmplikasi ............................................................ 93
DAFTARPUSTAKA .................................................................... 95
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
2.1
Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Orang
Hal
Prihadi
2.2
Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan
Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
3.1
27
28
Pengukuran dan Pengakuan Pajak Tangguhan-Penyusutan
Aktiva tetap
45
3.2
Rekapitulasi Pajak tangguhan
46
3.3
Rekonsiliasi Fiskal
48
4.1
Jenis Usaha di Lingkungan Perdagangan fJmum
56
4.2
Neraca Koperasi UJN Jakarta sehelum penerapan PSAK 46
61
4.3
Laporan Perhitungan Basil Usaha Koperasi UJN Jakarta sehelum
Penerapan PSAK 46
63
4.4
Perhitungan Barga Pokok Penjualan Koperasi UIN Jakarta
63
4.5
Rincian Behan Usaha Koperasi UlN Jakarta
64
4.6
Rincian Pendapatan dan Behan diLuar Usaha Koperasi Jakarta
65
4.7
Perhitungan Hasil Usaha Koperasi UJN Jakarta menurut PSAK 27
68
4.8
Laporan Promosi Ekonomi Anggota Koperasi UIN Jakarta menurut
4.9
PSAK27
69
Rincian Biaya Promosi
71
4.10 Rincian Beban Pajak Penghasilan 21
71
4.11 Rincian Pendapatan Bunga Deposito/Jasa Giro
72
Pada Koperasi UIN Jakarta tahun 2006
72
4.13 Rekap Daftar Aktiva Tetap dan Penyusutannya Menurut fiskal pada
Koperasi UIN Jakmia tahun 2006
73
4.14 Rekap Daftm· Aktiva Tetap dan Penyusutannya Menurut Akuntansi
UIN Jakarta tahun 2007
73
4.15 Rekap Daftar Aktiva Tetap dan Penyusutannya Menurut Fiskal pada
Koperasi UIN Jakarta tahun 2007
73
4.16 Pengukuran dan Pengakuan Pajak Tangguhan-Penyusutan Aktiva
Tetap
74
4.17 Pengukuran dan Pengakuan Pajak Tangguhan-Cadangan Piutang
Tak Te1iagih
78
4.18 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi UIN
Jakarta Tahun 2006
81
4.19 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi UIN
Jakarta Tahun 2007
4.20 Neraca Koperasi UIN Jakmia setelah Penerapan PSAK 46
83
87
4.21 Laporan Perhitungan Basil Usaha Koperasi setelah Penerapan
PSAK46
88
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan
Nomor
1
Penamhahan dan Penurunan Aktiva Tetap tahun 2006 dan 2007
Menurut akuntansi
2
8
102
Rincian Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain Koperasi UIN
Jakarta tahun 2006
7
100
Rincian Behan Usaha Koperasi UIN Jakmia tahun 2007 Menurut
Akuntm1si dan Fiskal
6
99
Rincian Behan Usaha Koperasi UrN Jakarta tahun 2006 Menurut
Akuntansi dan Fiskal
5
98
Rekapitulasi Pajak Tangguhan Koperasi UrN Jakmia tahun 2006 dan
2007
4
97
Penamhahan dan Penurunan Aktiva Tetap tahun 2006 dan 2007
Menurut Fiskal
3
Hal
104
Rincian Pendapatan Lain-lain dm1 Behan lain-lain Koperasi UIN
Jakarta tahun 2007
106
Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentm1g Perkoperasian
108
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1
Keterangan
Struktur Organisasi Koperasi UIN Jakarta
Hal
54
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Secara umum tujuan dibentuknya suatu koperasi adalah untuk
memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai maka setiap koperasi harus menj alankan suatu usaha
yang kemudian akan menghasilkan keuntungan dari usahanya tersebut. Untuk
menghasilkan keuntungan, suatu koperasi harus memiliki produk yang dapat
dijual kepada masyarakat. Produk-prodnk tersebut dapat berupa produk nonfisik,
bahan
mentah,
ataupun
barang
jadi
yang
siap
dikonsumsi
(Rudianto,2::06: 11 ).
Koperasi merupakan badan huknm usaha yang unik, di mana modal
koperasi diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Modal
tersebut memiliki kemiripan dengan perseroan dalam ha! memperoleh sumber
pendanaan. Akan tetapi, di dalam koperasi ada pembagian (SHU) terhadap
setiap anggotanya yang ticlak hanya didasarkan kepada besarnya simpanan
modal yang mereka tanamkan, namun memperhitungkan kontribusi anggota
dalam menyumbang pendapatan terhadap koperasi. Hal inilah yang membuat
koperasi berbeda dengan perusahaan pada umumnya (Hidayat, 2005: 1).
Untuk memiliki sun1ber dana yang dibutuhkan, koperasi juga dapat
memperolehnya dari pinjaman !creditor, dana cadangan, hibah, ataupun
sumber lain yang sah. Untuk memperoleh bahan balm yang diperoleh dalam
proses produksinya, koperasi dapat memperoleh dari produsen ataupun
pelanggannya maka koperasi akan dapat memperoleh laba usaha. Laba usaha
tersebut harus dilaporkan kepada pemerintah un1uk dikenakan pajak
penghasilan, kepada anggota koperasi untuk mengetahui bagian SHU yang
menjadi hak anggota.
Koperasi selalu berhubungan dengan pihak-pihak eksternal maupun
internal dalam kelancaran usahanya. Oleh karena itu, hubungan tersebut harus
dilanjutkan dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai de11gan kebutuhan setiap
pihak tersebut. Untuk berkomunikasi dengan semua p1hak itulah dibutuhkan
suatu bahasa bisnis yang dapat dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang
terkait. Bahasa bisni.s tersebut biasa disebut akuntansi.
Proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses. Pada
tahapan proses tersebut akuntan koperasi harus membuat laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di lndonesia
mulai tahun 2004 (PSAK 27 tahun 2004), laporan keuangan koperasi terdiri
dari perhitungan hasil usaha, neraca, laporan arus kas dan laporan promosi
ekonomi anggota.
Laporan keuangan dibuat secara berkala, dengan tujuan memudahkan
dalam penilaian kinerja dan prediksi usaha dimasa datang. Laporan keuangan
merupakan suatu media informasi yang dimanfaatkan sebagai indikator atas
kinerja perusahaan. Laporan ini diperlukan untuk menilai pembahasan
potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan pada masa depan.
Dengan menganalisis laporan keuangan, para pemakai laporan keuangan dapat
daya yang ada. Disamping itu, laporan keuangan juga berguna dalam
perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimilikinya.
Kita mengenal adanya istilah laporan keuangan fiskal dan laporan
keuangan komersial. Laporan keuangan fiskal disusun berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, dan bertujuan untuk menghitung
besarnya pajak terhutang. Laporan keuangan komersil disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Secara lebih spesifik perbedaan antara
laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan kornersial pada umumnya
terdapat pada pengakuan penghasilan dan biaya antara Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Undang-undang Perpajakan. Dalam menentukan
penghasilan atau pendapatan dan biaya antara Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dan Undang-undang perpajakan terdapat persarnaan dan perbedaan.
Perbedaan ada 2 macam, yaitu perbedaan tetap clan perbeclaan waktu.
Perbeclaan waktu ini mengakibatkan konsekuensi pajak di masa yang akan
datang
yang
dapat
berupa
aktiva
(kewajiban)
pajak
tangguhan
(Riyanto, 2008:2).
Laporan keuangan harus clisajikan sesuai dengan PSAK, termasuk
PSAK 27 dan PSAK 46. Akan tetapi, clalam kenyataan yang dihadapi selanm
ini, koperasi selama rnasa orde baru dipolitisasi oleh pemerintah. Koperasi
disanjung-sanjtmg sebagai soko guru perekonomian Indonesia. N amun, ha! itu
tidak bisa dipertahankan pada masa sekarang ini, karena ternyata banyak
koperasi yang tidak dapat mempertahankan eksistensinya. Dan banyak
koperasi, sehingga banyak memberikan kemudahan-kemudahan, mulai dari
pengurusan legalisasi lembaga koperasi sampai pada kewajiban-kewajiban
lainnya.
Akibat dari semua itu, banyak koperasi yang menjadi anak manja dan
lalai akan kewajiban-kewajibannya, termasuk kewajiban dalam bidang
perpajakan. Selain itu, banyak ditemukan pengurus koperasi yang kurang
memahan1i tentang kewajiban perpajakan terhadap koperasi atau bahkan tidak
sedikit dari mereka tidak mengerti bahwa koperasi ternyata memiliki
kewajiban dalam bidang perpajakan sama halnya seperti badan-badan hukum
lainnya.
Namun, kelalaian-kelalaian yang te1jadi dalam pemenuhan kewajiban
koperasi tidak lepas dari peran se1ia pemerintah khususnya Direktorat Jendral
Pajak yang kurang maksimal berperan aktif dalam menyampaikan informasi
yang tepat kepada koperasi-koperasi di Indonesia. Menurut Abdullah dalam
Djarot (2006:6), anggota forum Komunikasi perpajakan bagi koperasi
menyatakan bahwa ha! ini terjadi disebabkan pemahaman wajib pajak
koperasi terhadap Undang-undang Pajak belum maksimal. Selain itu,
kurangnya sosialisasi dari KPP ataupun Dinas Koperasi daerah setempat
mengenai Undang-undang Pajak menjadi salah satu penyebab utan1a. Sering
te1jadinya perubahan terhadap ketentuan perpajakan berakibat wajib pajak
koperasi tidak dapat mengikuti perkembangan kebijakan secara berkelanjutan.
Terlepas dari pennasalahan tersebut, faktanya koperasi mempunyai
kewajiban untuk memenuhi kewajiban perpajakaimya. Dengan melaporkan
kemudian dilaporkan kepada pemerintah untuk dikenakan pajak penghasilan
dari sebagian sisa hasil usahanya tersebut salah satu bentuk kepedulian
koperasi dalam mematuhi kebijakan yang ada. Namun dalam kenyataannya,
belum banyak koperasi yang melakukan kewajibannya tersebut atau bahkan
tidak mengerti prosedur penyusunan laporan keuangan yang benar sesuai
aturan yang berlaku ataupun ketentuan-ketentuan paj ak yang berlaku seperti
pernyataan tersebut di atas.
Koperasi UIN Jakm1a belum menerapkan PSAK 46 sehingga belum
mengakui adanya konsekuensi pajak di masa yang akan datang yang timbul
dari perbedaan temporer dan pajak kini yang seharusnya diakui. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai perlakuan akuntansi
untuk pajak tangguhan. Dan Koperasi UIN Jakarta juga belum menerapkan
akuntansi koperasi sesuai dengm1 PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan
sesuai PSAK 46 secara menyelurnh.Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk
menganalisis penerapan akuntansi koperasi dan akuntansi pajak penghasilan
pada Laporan Keuangan Koperasi.
Penelitian ini mengarah pada replikasi dari penelitian yang dilakukan
oleh Riyanto (2008), yang dalam penelitiannya ingim mengetahui praktik
akuntansi Pajak Penghasilan yang berdasarkan PSAK 46 dalam laporan
keuangan suatu pernsahaan. Hal yang membedakan dengan penelitian
sebelumnya adalah pada objek dan waktu penelitiannya.
Atas dasar alasan-alasan di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini
penulis tertm·ik untuk mencoba membahas mengenai penerapan akuntansi
adalah:PSAK 27 dan Undang-Undang Pajak Penghasilan Tahun 2000 yang
berkenaan dengan masalah tersebut, dengan mengambil judul "Analisis
Perlakuan Akuntansi Koperasi dan Akuntansi Pajak Penghasilan pada
Laporan Keuangan Koperasi Studi Kasus Koperasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta."
B. Rumusan Masalah
Sebelum mencapai perumusan masalah, peneliti membatasi masalah
mengenai kepatuhan perpajakan yang berhubungan dengan aktiva (kewajiban)
pajak tangguhan pada Koperasi UIN Jakarta. Sehingga batasan dalam
penelitian ini adalah berfokus pada akun-akun yang dapat menimbulkan aktiva
(kewajiban) pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer kena
pajak, beda temporer yang dapat dikurangkan, dan cadangan piutang tak
tertagih. Penelitian ini membahas laporan keuangan koperasi talmn 2006 dan
2007.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Akuntansi Koperasi (PSAK 27) di Koperasi UIN
Jalcarta?
2. Bagaimana penerapan Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46) di
Koperasi UIN Jakarta?
3. Bagaimanalcah dampak penerapan PSAK 46 pada laporan keuangan
Koperasi UIN Jalcarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirwnuskan, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui sejauh mana penerapan akuntansi koperasi pada koperasi
UIN Jakarta.
b. Mengetahui sejauh mana penerapan akuntansi pajak penghasilan pada
koperasi UIN Jakarta.
c. Mengetahui dampak penerapan PSAK 46
pada laporan keuanga
koperasi UIN Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain adalah:
a. Bagi Koperasi
Basil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
terhadap koperasi mengenai metode pengakuan akuntansi sesuai
dengan PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan dengan dasar PSAK
46.
b. Bagi Anggota Koperasi
Basil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang
lebih
mendalan1 tentang akuntansi
koperasi
dan
aspek-aspek
perpajakan yang terkait didalamnya terhadap pengurns, pengawas dan
anggota koperasi.
c. Bagi UIN Syarif Hidayatullah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
terhadap UIN Syarif Hidayatullah mengenai metode pengakuan
akuntansi sesuai dengan PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan
dengan dasar PSAK 46.
d. Bagi dunia ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infonnasi bagi
peneliti lain sehingga dapat melakukan perbaikan pada penulisan yang
telah ada
e. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat merupakan suatu pengalarnan dan perbandingan
antara teori yang didapat dari perkuliahan maupun literaturnya dengan
praktek yang telah ada.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengcrtian dan Karaktcristik Koperasi
1. Pcngcrtian Kopcrasi
PSAK 27 mengartikan koperasi sebagai berikut:
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsipprinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf
hidup anggota pada khususnya dan ekonomi rakyat pada umumnya serta
soko guru perekonomian nasional.
Sedangkan berdasarkan Pasal I UU No.25 tahun 1992 adalah:
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Definisi tersebut memberikan kesimpulan bahwa koperasi memiliki unsur:
a. Badan usaha yang terdiri dari orang perorang atau badan hukum koperasi.
b. Badan yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
ekonomi para anggotanya.
c. Berdasarkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi.
d. Bertujuan meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan ekonomi
rakyat pada umurnnya, sekaligns sebagai gerakan ekonomi rakyat.
e. Berdasarkan asas kekeluargaan.
f.
Sebagai soko guru perekonomian nasional.
2. Karaktcristik Kopcrasi
Pada Pernyataan Standard Aknntansi Keuangan (PSAK) 27 Revisi tahun
membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki
identitas :];anda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Oleh karena itu:
a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada
satu kepentingan ekonomi yang sama.
b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk
menolong
dan
bertanggung
jawab
kepada
diri
sendiri,
kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu, anggotaanggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan,
tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang lain.
3. Fungsi dim Peran Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada ummnnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
d. Berusaha untuk
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip Koperasi
Menurut lTU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi,
yaitu:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota
tersebut dalam koperasi).
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f.
Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antar koperasi.
5. .!'cnis-jenis Koperasi menurut UU No. 25 Peirkoperasian
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,
koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula
dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
a. Koperasi Simpan Pi1tjan1.
b. Koperasi Konsumen.
c. Koperasi Produsen.
d. Koperasi Pemasaran.
e. Koperasi Jasa.
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman. Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan
nara konsumen denrran menialankan kerriatannva iual beli meniual baranrr
kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan
penolong untuk ang:sotanya.
Koperasi Pemasaran Koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya. Koperasi Jasa Koperasi yang
bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
6. Sumber Modal Koperasi
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan
usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas
modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal
sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlal1 uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap
anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalal1 jumlah simpanan te1ientu yang hams dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu,
misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap
bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
c. Dana Cadangan
pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
d. Hibah
Hibah adalah sejmnlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan
tidak mengikat.
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak··pihak sebagai berikut:
1) Anggota dan calon anggota.
2) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan
perjanjian kerjasama antar koperasi.
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku.
4) Penerbitan oblig:osi dan surat utang laiunya yang dilakukan
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
5) Sumber lain yang sah.
7. Mekanisme Pendirian Koperasi
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama
adalah
pengmnpulan
anggota,
karena
untuk
menjalankan
koperasi
membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, para anggota tersebut akan
mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi
(ketua, sekertaris dan bendahara). Setelah itu, koperasi tersebut harus
merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta
perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan
8. Sejarah Berdirinya Koperasi
Gerakan koperasi digaga9 oleh Robert Owen, yang menerapkannya
pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (17861865) - dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei
1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator,
yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko
dengan menggunakan prinsip koperasi. Koperasi akhirnya berkembang di
negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan
prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi
di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen dan Schulze Delitch. Di
Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan
kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi
pertanian (Kopkari, 2007:4).
9. Perangkat Organisasi Koperasi
a. Rapa! Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka
segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan
rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan
pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.
b. Pengnrus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan
diserahi mandat untuk melaksanakan kepemirnpinan koperasi, baik
anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya,
pengurus bertanggnng jawab
エ・セᄋィ。、ー@
rapat anggota. Atas persetujuan
rapat anggota pengurus dapat mengangkat manaJer untuk mengelola
koperasi. Namun, pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
c. Pengawas
Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota
koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak
mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada
pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota
(Kopkari, 2007:5).
B. Pengertian Laporan Keuangan dan Karakteristik Laporan Keuangan
Koperasi
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah proses setelah transaksi dicatat dan ikhtisarkan,
malca disiapkan laporan laba rugi bagi pemakai dan laporan akuntansi
yang menghasilkan informasi (Niswonger, 1999: 18).
Menurut Kieso (2001:3) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah:
Financial statement are the principal means through which financial
informations communicated to those outside an enter prise. These
statements provide the firm's histmy quantified in money terms.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) paragraf 7 bagian
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan
bahwa:
Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
T -::annr-::an lrP1Hn'\a-::an lP.nak-::an hi::it:-::an·v;:i mP:1in11i"i nP.r:l{'.::l
l:-1.nor::in ャ[ZゥィセOョQ。@
dan laporan lain se1ia materi penjelasan yang merupakan integral dari
laporan keuangan.
Dengan demikian penge1iian laporan keuangan secara umum adalah
laporan yang disusun terutama bagi para pengembil keputusan, yang memuat
informasi tentang kondisi keuangan dan hasil akhir dari proses akuntansi.
2. Tujuan Laporan Keuaugau
Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2004:4) adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kine1ja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
セB「。ァゥョ@
besar pemakai. Namun demildan,
laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan, karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non-keuangan. Jadi, tujuan utama dari penyusunan laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi
yang berguna untnk
pengambilan keputusan ekonomi.
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat infonnasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik
kualitatif pokok menurut PSAK 27 dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (2004:7-11), yaitu:
a. Dapat dipahami
kemudaha1111ya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Pemakai
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Laporan keuangan memiliki kualitas relevan,
apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa
depan, menegaskan, atau mengoreksi basil evaluasi mereka dimasa lalu.
Relevansi
informasi
dipengaruhi
oleh
materialitasnya.
Informasi
dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
· ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas
tergantung pada besamya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan
situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement).
c. Keandalan
lnfonnasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaianya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Informasi mungkin relevan tetapi jika halcikat atau penyajiannya tidak
d. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja keuangan. Pemakai juga hams dapat memperbandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan kinerja
serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Sehingga pengnkuran dan
penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
dapat dilakukan secara konsisten untuk perubahan yang sama untuk
perusahaan yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif
dapat diperbandingkan adalah pemakai harus mendapat informasi tentang
kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan
keuangan dan perubahan kebijakan, serta pengaruh perubahan tersebut.
Ketaatan pada SAK, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang
digunakan perusahaan dapat membantu pencapaian daya banding.
4. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Berdasarkan PSAK 27 (2004:11-12), pendapatan koperasi yang timbul
dari transaksi dengan anggota diakui sebesar partisipasi bruto. Partisipasi
bruto pada dasarnya adalah penjualan barang/jasa ke:pada anggota. Dalam
kegiatan pengadaan barang dan jasa untnk anggota, partisipasi bruto dihitung
dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang mencakup
beban pokok dan partisipasi neto.
5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Koperasi
Jenis-jenis laporan keuangan koperasi berdasarkan PSAK 27 tahun 2004
"rl•l•h:
a. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan eknitas
koperasi pada waktu tertentu.
b. Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan
beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu.
Perhitungan hasil usaha menyajikan basil akhir yang disebut Sisa Hasil
Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha
dengan anggota dan laba kotor atau rugi dengan non-anggota. Istilah
perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi
tidak semata-mata diukur dari sisa basil usaha tetapi lebih ditentukan pada
manfaat bagi anggota.
c. Laporan Ams Kas
Laporan ams kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang
meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan
saldo akhir kas pada periode tertentu.
d. Laporan Promosi Ekonomi Anggola
Dalan1 SHU lahun betjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang
diperoleh anggota dari pembagian SHU pada akhir lahun buku dapal
dicalal sebesar taksiran jumlah Sisa Hasil Usaha yang akan dibagikan
unluk anggota.
e. Catatan alas Laporan Keuangan
Catalan alas laporan kenangan menyajikan pengungkapan (disclosure)
vang memuat:
1) Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:
a) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan denga•1 transaksi
koperasi dengan anggota dan 11011-anggota.
b) Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan
piutang, dsb.
c) Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan nonanggota.
2) Pengungkapan informasi lain, yaitu:
a) Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang
tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
maupun dalam praktek atau yang telah dicapai oleh ォッーセイ。ウゥN@
b) Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan
perkoperasian, usahakan manajemen yang diselenggarakan untuk
anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota.
c) Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi koperasi
dengan anggota dan non-anggota.
d) Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi
koperasi dengan anggota dan non-anggota.
e) Pembatasan penggunaan dan risiko atas aktiva tetap yang diperoleh
atas dasar hibah atau sumbangan.
f) Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tapi bukan milik koperasi.
g) Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan
セZエィュ@
clari nA111sahaan swasta.
i) Hak dan tanggungan pemodal penyertaan.
j) Penyelenggaraan rapat anggota dan keputusan-keputusan penting
yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan.
C. Pengertian dan Dasar-dasar Perpajakan
1. Definisi dan Unsur Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang
dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung yang hasilnya
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Negara (Nuno, 2004: I).
Definisi menurut DR. Rochmat Soemitro, SH dalam Nuno (2004: !):
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut dapat memberikan kesimpulan bahwa pajak memiliki
unsur-unsur:
a. Iuran dari rakyat kepada negara; yang berhak mernungut pajak hanyalah
negara melalui perantara yang telah ditentukan oleh undang-undang.
Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
b. Berdasarkan Undang-undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan
kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung
dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjuldcan
adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaranpengeluaran yang bennanfaat bagi masyarakat luas.
2. Fuugsi Pajak
Fungsi pajak menurut Mardiasmo (2001: 2) terbagi atas 2 (dua), yaitu:
a. Fungsi Budgeter
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk rnernbiayai pengeluaran
rumah tangga Negara.
b. Fungsi Regulated
Pajak sebagai
alat untuk rnengatur atau rnelaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, misalnya pengenaan pajak
yang tinggi untuk barang mewah untuk 1mmgurangi biaya hidup
konsumtif.
3. Asas Pemungutan Pajak
Asas pemungutan pajak rnenurut Smith dalam Priantara (2000: 3 dan 4)
adalah:
a. Ability to pay (equity ofsacrifice)
Asas ini bermaksud bahwa pemungutan pajak harus memenuhi asas
keadilan, artinya wajib pajak yang lebih mampu akan membayar pajak
lebih besar dari pada wajib pajak yang mempunyai kemampuan lebih
kecil.
b. Certainty
Asas ini bermakna bahwa pemungutan pajak hams berdasarkan aturan
hukum yang pasti, di Indonesia pemungutan pajak berdasarkan UUD 1945
pas al 23 ayat ( 1).
c. Convenience
dilakukan dengan cara angsuran (PPh Pasa
>AJAK PENGHASILAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus Koperasi UIN SyarifHidayatullallI Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dll!n limn Sosial
Untuk Memennhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh :
Septia Handayani
(104082002630)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN lLMU SOSIAL
UIN SYARIF HIDAYATULLA"H
JAKARTA
1429/2008
\
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KOPERASI DAN AKUNTANSI
PAJAK PENGHASILAN P ADA LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus Pada Kopearasi UIN SyarifHidayaitullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Saijana Ekonomi
Oleh
Septia Handayani
NIM : 104082002630
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Hamid MS
Rrnh awati SE. MM
NIP. 131.474.891
NIP.150.377.441
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Hari ini Selasa Tanggal 16 Bulan September Tabun Dua Ribu Delapan telah'
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Septia Handayani, NIM: 104082002630 dengan
judul Skripsi "ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KOPERASI DAN
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PADA LAPORAN KEUANGAN
KOPERASI (Studi Kasus Pada Kopearasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)".
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, malca
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullab Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
セュ「ゥョァ@
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Pernbirnbing I
Amilin SE, AK, M.Si
Penguji Ahli
1,w,o, re,
'
MM
II
Hari ini Jum'at Tanggal 11 Bulan April Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Septia Handayani, NIM : I 04082002630 dengan judul
Skripsi
"ANALISIS
PERLAKUAN
AKUNTANSI
KOPERASI
DAN
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN PADA LAPORAN KEUANGAN
KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)".
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 September 2008
Iiru Pengu ii Uiian Komprehensif
M.Si
fr!,!{,
I!!:. d,bdyl Hamid, MS
Penguji Ahli
DAFTARRIWAYAT HIDUP
.
- _·-. -,
Data Pribadi
-- - " <
Septia Handayani
Jakarta, 03 September 1984
Perempuan
Indonesia
Olahraga (Vally, renang), Travelling,_l?_erorganisasi
Islam
085694834274
Jl.Swadaya V Rt.002/05 No.41
Cilangkap Jakarta Timur 13870
tya imoto [email protected]
'"
Nama
Tempat & tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Kewarganegaraan
Hobbi
Agama
No. Tip
Alamat
__
-,
Pendidikan Formal
Jenjang
Sekolah
SDN 02 Pagi Jakarta
SD
SLTP Negeri 103 Jakm1a
SLTP
SMU
SMU Negeri 39 Jakarta
UJN Syarif Hidayatullah Jakarta
SI
Tahun
1991 -1997
1997 - 2000
2000-2003
2004-2008
.
Pendidikan NonFo.rmal
Bulan, Tahun
Februari, 1999
.
September,2004
Januari,2005
Mei,2005
.
•
•
•
•
.
.
Kursus
Bahasa lnggris di Sarana Mandiri Informatika
tingkat Elementary
Bahasa lnggris di LPPK Easy Course tingkat
Beginer 2
Bahasa lnggris di LPPK Easy Course tingkat
Beginer 3
Bahasa lnggris di LPPK Easy Course tingkat
Intermediet 1
Kemampuan ...
Dapat mengoperasikan komputer Ms.Office( Word, Power point. Exel)
Mampu Bekerja dibawah tekanan
Dapat bekerja dengan tim
Dapat menyelenggarakan suatu kegiatan atau acara (Event)
..
..
.
.
.
.
1997-2000
2000-2003
2003-2006
2004-2006
2006 -2007
2007-Sekarang
•
•
•
•
•
•
•
·.·•.
...
..
.·
.........
··
>·
·
.
......
·.
.
..
Koperasi Mahasiswa (KOPMA), pada tahun 2005 menjabat sebagai pengurus
Div. Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), dan pada tahun 2006 menjabat
sebagai pengurus Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota
(PSDA)
Koperasi Mahasiswa (KOPMA), menjabat sebagai ketua pengawas
Koperasi Mahasiswa (KOPMA), mer\jabat sebagai ketua pengawas
Pengalaman Bekeria dan Magang
.·.
.
Tahun 2003, bekerja di PT. Multi Media Metropolitan sebagai Marketing Eksekutif
selama 3 bin
Tahun 2005, menjadi tenaga pengajar privat bidang matematika selama 6 bulan
Tahun 2006, magang di PT. Raja Grafindo sebagai StafKeuangan selama
Tahun 2006, magan 15 di Departemen Luar Negeri bagian Pembagunan Ekonomi dan
Lingkungan Hidup sub bidang Keuangan lnternasional
Talmo 2006,bulan September - 2007 bulan mei, mengajar di LPPK EASY COURSE
sebagai tenaga pengajar bidang studi Matematika, IPA, dan !PS
Tahun 2007 bulan Agustus - 2008 bulan Januari, mengajar sebagai guru privat bidang
studi matematika.
Tahun 2008, mengajar di LBB Alumni Jogja sebagai tenaga pengajar bidang Studi
matematika dan Ekonomi serta Akuntansi.
Tahun 2008 bulan Agustus- saat ini, beke1ja sebagai staff keuangan di PT.Gencar Moga
Sahaja.
.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
.
.. ,.
····•
Palang Merah Remaja dan pada tahun 1998-1999 menjabat sebagai ketua
um um
Pasukan Pengibar Bendera dan pada tahun 2001-2002 menjabat sebagai
DEPATRI (Dewan Perwakilan Putri)
Karang Taruna wilayah Kelurahan dan menjabat sebagai Bendahara Umum
.
•
···
•• PengalamanQrganisasi
Seminar .dan Pelatihan yang Pernah diikuti
Tahun 2004 mengikuti Pendidikan Dasar Perkoperasian di jakaita
Tahun 2004 mengikuti Pelatihan Event Organizer di Jakarta
Talmo 2005 mengikuti Pendidikan Manajemen Koperasi di Bogor
Tahun 2005 Mengikuti Jambore Nasional Koperasi dan Outbond di Bandung
Tahun 2005 mengikuti Training Lifeskill di Jakatta
Talmo 2005 mengikuti Seminar Perbankan Syariah di Jakarta
Tahun 2005 mengikuti Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan di Jakarta
Tahun 2005 mengikuti Pelatihan Perpajakan di Jakarta
Talmo 2007 mengikuti Pelatihan untuk Pelatih GRAMEEN BASIC di Bogor
Tahun 2007 mengikuti Pelatihan jurnalistik di Cisarua, Bogor.
.
.....
··... ·
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the application of cooperation
accounting according to the PSAK 27 and income taxaccounting according to the
PSAK 46 and also the presentation impacts of the financial statement after
applying PSAK 46 at UIN Jakarta Cooperation. According to PSAK 46, it is an
obligation for all companies to acknowledge the llL'< consequences in the future as
a result of temporary differences and also the loss that compensable.
This research is a comparative descriptive research with a case study
research design. In this research, writer ·will analyse the accounting treatment for
taxation in the financial statement of UIN Jakarta Cooperation according to the
general accepted standard in Indonesia (PSAK 27 dan PSAK 46).
According to the research which have been done, the writer concludes that
the financial statement at UIN Jakarta Cooperation has not applied cooperation
accounting as according to PSAK 27 and PSAK 46. After applying PSAK 46 the
financial statement of UIN Jakarta cooperation shmved the appearance of
deferred tax asset on balance sheet 17.320.232 in 2006 and 37.932.059 in 2007.
While in the Income Statement, showed the decrease of the net income after tax
from 364.173.220 to 275.654.254 in 2006 and 411.040.703 to 309.761.592 in
2007.
Keyword: Cooperation, Temporary Differences, and Deferred Tax.
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untulc mengetahui penerapan akuntansi koperasi
sesuai dengan PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46
serta dampak penyajian laporan keuangan setelah penerapan PSAK 46 pada
Koperasi UIN Jakarta. Berlakunya PSAK 46 ini mewajibkan perusahaan untuk
mengakui konsekuensi pajak dimasa mendatang akibat perbedaan temporer yang
terjadi serta kerugian yang dapat dikompensasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif dengan
rancangan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini, penlllis akan menganalisis
mengenai perlakuan akuntansi mengenai perpajakan pada laporan keuangan
Koperasi UIN Jakarta sesuai dengan standar akuntansi yang berlak:u di Indonesia
(PSAK 27 dan 46).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan
bahwa laporan keuangan Koperasi UIN Jakarta belum menerapkan akuntansi
koperasi sesuai dengan PSAK 27 dan PSAK 46. Dan setelah menerapkan PSAK
46 menunjulckan timbulnya aktiva pajak tangguhan sebesar 17.320.232 untuk
tahun 2006 dan 37.932.059 untuk tahun 2007 di neraca. Sedangkan dalam laporan
perhitungan hasil usaha, terjadi penurunan SHU setelah pajak dari 364.173.220
menjadi 275.654.254 untuk tahun 2006 dan te1jadi penurwian SHU setelah pajak
dari 411.040.703 meniadi 309.761.592 untuk tahw1 2007.
Kata kunci : Koperasi, Beda Temporer, dan Pajak tangguhan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirralzim.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, atas pe1juangan-Nya dalam menyebarkan syariat islam.
Skripsi dengan judul "Analisis Perlakuan Almntansi Koperasi dan
Akuntansi Pajak Penghasilan pada Laporan
k・オ。ョゥセ@
Koperasi (Studi
Kasus Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)" disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mengingat keterbatasan dan kemampuan ym1g penulis miliki, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dai·i sempurna. Oleh kareno
itu, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk melengkapi dan
menyempumak;.;.-;. skripsi ini. Penulis berharap rnudah-muclahan skripsi ini clapat
memberikan
manfaat
bagi
penulis
maupun
bagi
semua
pihak
yang
rnemerlukmmya.
Atas segala bimbingan, saran dan bantuan yang telah diberikan kepada
penulis baik langsung maupun tidak langsung, penulis mengucapkan terima kasih
kepacla:
1. Allah SWT, atas rahmat dm1 karunim1ya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
2. Bapak dan Marnaku tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan
dan do' a yang tiada hentinya kepadaku dalam segala ha!. Dan kini
kupersembahkan sedikit kenm1gan indah ini kepada bapak dan mama semoga
ini bisa menjadi salah satu kebanggaan untuk kalian.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan m·ahan bagi penulis.
4. !bu Rahmawati, SE., MM selaku Dosen Pembimbing II ym1g tidak bosan
5. Seluruh Dasen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial ; Pa Hepi, Pa
Amilin, Pa Slamet Riyadi, Bu Cut Erika, I3u Lili, Bu Dewi, Pa Rahmat, Pa
Bambang. Yang telah memberikan pengetahuan dan pelayanan akademik
kepada penulis selama kuliah.
6. Kedua kakakku tersayang (Ratna, Rohidin, Sari, dan Herry) dan keponakankeponakanku tercinta (Dzakwan dan Youri). Terima kasih kalian mcnjadi
inspirasi dan penyemangat buat penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Ketua Koperasi UIN Jakarta beserta stafnya, yang telah mengijinkan penulis
meneliti koperasi yang mereka kelola.
8. Aa, trima kasih atas semangatnya supaya penulis ga pernah berhenti dan putus
asa dalan1 menyelesaikan shipsi ini. Ayo Aa cepat menyusul ! ! !
9. Untuk Sahabat-sahabatku tercinta (Windy, Dwi, Aas, K' Iin, Sarah, K' Sari,
dan K' Dp). You'r the best friend that I ever have. I love u all.
I 0. Kelurga besarku tersayang (Bang Dik-dik, Eka, Te' Ema, Te' Ida, Bang Eris,
Ira, Fahrni, Fajar, Ika, Ethe Eka, Om Saf, Bunda Lili, Bunda Lina, Adik
rindu), terima kasih atas doanya.
11. Wahid yang telah memberikan bantuan, dan arahan yang sangat berharga
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman karang taruna RW.05 (Bang Lukman, Bang Udin, Bang Rifar
"makasih udah mau jadi tukang ojek yang setia" ,Bang Arief, ivan, Devi, K'
Ita, Lasmi, Dini.). Dan karang taruna Rt.002/05, terima kasih atas do'anya.
13. Keluarga besar KOPMA (apri, lia, titi, bunda riza, ayah fandi, bang rey, amar,
emak inay, agus, sauqi, sulis, hami, biah, yayat, gudeng, k hendra, eva, panji,
rifa'l,mas bani, mas rudi, emak ketoprak, abang siomay). Terima kasih telah
menjadi keluarga keduaku yang sangat menyenangkan. Alrn bahagia bisa
mengenal keluarga ini.
14. Keluarga Besar Bengkel Seni dan Budaya Bina Budaya cilangkap.
15. Keuarga Besar Paskibra Ahmad Yani SMU N 39, terima kasih semangat dan
do'anya.
16. Nocommyt (K' Sari, K' Dp, Ade, Vina, Sesep, Odan, Bintang, Dita, Andi,
Tika). Terima Kasih Do'a dan dukmrn:annva. I Love lJ all.
17. Teman-teman akuntansi kelas C (Roni, Ega, Sunda boy, Nina, Ina, Yasin, adi)
dan kelas D (Nadiroh, Ilrn, Uwi, Nova, Sofi, Izzi, Rizkah, Harum, Qodir, dan
semuanya) angkatan 2003. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
18. Teman-teman pengajar di LPPK Easy Course (Mba desi dan Mba Kiki),
makasih udah mau jadi sahabatku.
19. Teman-teman pengajar dan staff di LBB Alumni Jogja (Mba Tyas, Mba Ani,
mba nur, Mas lfan, mas Irham, Mas Fauzi, Mas Toni, Mas Hartom, Mba ana).
Dan murid-muridku tersayang, terima kasih atas doanya.
20. Ababg Bakpaw, Mas Ari, Mas Didi, Edo, Aby, Akom, Bang Ibnu, Kang
Dadan, Ila, K' indi. Terima kasih masih setia menyemangati dan mendoakan
penulis dalam menyelesaiakan skripsi.
21. Keluarga besar FJPK (Forum Jurnalistik Pemuda Koperasi) yang telah
memberikan do'a dan semangatnya.
22. Teman-Teman yang lain dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terima kasih atas segala bantuannya.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Ciputat, 3 September 2008
Penulis
DAFTARISI
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... i
DAFTARRIWAYATHIDUP ........................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................. vi
ABSTRAKSI.. .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................. viii
DAFT AR ISL. ........................................................................... xi
DAFTAR TABEL. ...................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xviii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ....................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................ 6
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................. 7
BAB II.
LANDASAN TEORI
A. Penge1iian dan Karakteristik Koperasi ......................... 9
1. Pengertian Koperasi .......................................... 9
2. Karakteristik Koperasi ....................................... 10
3. Fungsi dan Peran Koperasi ................................. .10
4. Prinsip Koperasi .............................................. 11
5. Jenis-jenis Koperasi Menurut UU No.25 tentang
Perkoperasian ................................................. 11
6. Sumber Modal Koperasi. ..................................... 11
10
8. Sejarah Berdirinya Koperasi ................................. 14
9. Perangkat Organisasi Koperasi .............................. 14
B. Penge1iian dan Karakteristik Laporan Keuangan ............. 15
1. Pengertian laporan Keuangan ............................... 15
2. Tujuan Laporan Keuangan .................................. 16
3. Karakteristik Kualitatif Lapo ran Keuangan ............... 16
4. Pengakuan Pendapatan dan Beban ......................... 18
5. J enis-jenis Laporan Keuangan Kopernsi .................. 18
C. Pengertian dan Dasar-dasar Perpajakan ........................ 21
1. Definisi dan Unsur Pajak ..................................... 21
2. Fungsi Pajak ................................................... 22
3. Asas Pemungutan Pajak...................................... 23
4. Sistem Pemungutan Pajak .................................... 23
D. Pajak penghasilan .................................................. 24
1. Pengertian Penghasilan ....................................... 24
2. Subjek Pajak Penghasilan .................................... 25
3. Objek Pajak Penghasilan ..................................... 25
4. Tarif Pajak Penghasilan ....................................... 27
E. Rekonsiliasi Fiskal ................................................ 28
1. Perbedaan Prinsip Akuntansi.. .............................. 28
2. Perbedaan Metode dan Prosedur Akuntansi ............... 29
3. Perbedaan dan Pengakuan terhadap Penghasilan dan
Beban ........................................................... 30
F. Metode Penangguhan Pajak Penghasilan ...................... 35
G. Pengakuan Pajak Kini dan Pajak tangguhan ................... 37
H. Pengukuran Aktiva dan Kewajiban Pajak ...................... 38
I.
BAB III.
Penyajian Aktiva dan Kewajiban Pajak ........................ 39
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................ 41
B. Metode Penentuan Sampel.. ..................................... 41
C. Metode Pengumpulan Data ....................................... 42
D. Metode Analisis Data ............................................. 43
E. Definisi Operasional Variabel.. .................................. 49
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Koperasi ....................................... 52
1. Sejarah Koperasi UIN Jakarta ................................ 52
2. Visi dan Misi Koperasi.. ...................................... 53
3. Struktur Organisasi dan Manajemen Koperasi ............ 54
4. Jenis Bidang Usaha Koperasi UIN Jakarta .................. 55
B. Kebijakan Akuntansi .............................................. 58
C. Hasil dan Pembahasan .............................................. 59
1. Identifikasi Laporan Keuangan Koperasi .................. 60
2. Penerapan PSAK 27 .......................................... 65
3. Rekonsiliasi Fiskal Laporan Keuangan ..................... 69
a. Perbedaan Tetap .......................................... 70
b. Perbedaan Temporer. .................................... 72
4. Perhitungan Pajak Kini dan Pajak Tangguhan ............ 84
a. Pajak Kini ..................................................
セT@
b. Pajak Tangguhan .......................................... 84
5. .Turnal Penyesuaian untuk Penerapan PSAK 46 ........... 85
6. Dampak Penerapan PSAK 27 dan PSAK 46 .............. 86
BABY.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan ......................................................... 92
B. lmplikasi ............................................................ 93
DAFTARPUSTAKA .................................................................... 95
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
2.1
Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Orang
Hal
Prihadi
2.2
Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Badan
Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
3.1
27
28
Pengukuran dan Pengakuan Pajak Tangguhan-Penyusutan
Aktiva tetap
45
3.2
Rekapitulasi Pajak tangguhan
46
3.3
Rekonsiliasi Fiskal
48
4.1
Jenis Usaha di Lingkungan Perdagangan fJmum
56
4.2
Neraca Koperasi UJN Jakarta sehelum penerapan PSAK 46
61
4.3
Laporan Perhitungan Basil Usaha Koperasi UJN Jakarta sehelum
Penerapan PSAK 46
63
4.4
Perhitungan Barga Pokok Penjualan Koperasi UIN Jakarta
63
4.5
Rincian Behan Usaha Koperasi UlN Jakarta
64
4.6
Rincian Pendapatan dan Behan diLuar Usaha Koperasi Jakarta
65
4.7
Perhitungan Hasil Usaha Koperasi UJN Jakarta menurut PSAK 27
68
4.8
Laporan Promosi Ekonomi Anggota Koperasi UIN Jakarta menurut
4.9
PSAK27
69
Rincian Biaya Promosi
71
4.10 Rincian Beban Pajak Penghasilan 21
71
4.11 Rincian Pendapatan Bunga Deposito/Jasa Giro
72
Pada Koperasi UIN Jakarta tahun 2006
72
4.13 Rekap Daftar Aktiva Tetap dan Penyusutannya Menurut fiskal pada
Koperasi UIN Jakmia tahun 2006
73
4.14 Rekap Daftm· Aktiva Tetap dan Penyusutannya Menurut Akuntansi
UIN Jakarta tahun 2007
73
4.15 Rekap Daftar Aktiva Tetap dan Penyusutannya Menurut Fiskal pada
Koperasi UIN Jakarta tahun 2007
73
4.16 Pengukuran dan Pengakuan Pajak Tangguhan-Penyusutan Aktiva
Tetap
74
4.17 Pengukuran dan Pengakuan Pajak Tangguhan-Cadangan Piutang
Tak Te1iagih
78
4.18 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi UIN
Jakarta Tahun 2006
81
4.19 Rekonsiliasi Fiskal Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi UIN
Jakarta Tahun 2007
4.20 Neraca Koperasi UIN Jakmia setelah Penerapan PSAK 46
83
87
4.21 Laporan Perhitungan Basil Usaha Koperasi setelah Penerapan
PSAK46
88
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan
Nomor
1
Penamhahan dan Penurunan Aktiva Tetap tahun 2006 dan 2007
Menurut akuntansi
2
8
102
Rincian Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain Koperasi UIN
Jakarta tahun 2006
7
100
Rincian Behan Usaha Koperasi UIN Jakmia tahun 2007 Menurut
Akuntm1si dan Fiskal
6
99
Rincian Behan Usaha Koperasi UrN Jakarta tahun 2006 Menurut
Akuntansi dan Fiskal
5
98
Rekapitulasi Pajak Tangguhan Koperasi UrN Jakmia tahun 2006 dan
2007
4
97
Penamhahan dan Penurunan Aktiva Tetap tahun 2006 dan 2007
Menurut Fiskal
3
Hal
104
Rincian Pendapatan Lain-lain dm1 Behan lain-lain Koperasi UIN
Jakarta tahun 2007
106
Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentm1g Perkoperasian
108
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1
Keterangan
Struktur Organisasi Koperasi UIN Jakarta
Hal
54
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Secara umum tujuan dibentuknya suatu koperasi adalah untuk
memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai maka setiap koperasi harus menj alankan suatu usaha
yang kemudian akan menghasilkan keuntungan dari usahanya tersebut. Untuk
menghasilkan keuntungan, suatu koperasi harus memiliki produk yang dapat
dijual kepada masyarakat. Produk-prodnk tersebut dapat berupa produk nonfisik,
bahan
mentah,
ataupun
barang
jadi
yang
siap
dikonsumsi
(Rudianto,2::06: 11 ).
Koperasi merupakan badan huknm usaha yang unik, di mana modal
koperasi diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Modal
tersebut memiliki kemiripan dengan perseroan dalam ha! memperoleh sumber
pendanaan. Akan tetapi, di dalam koperasi ada pembagian (SHU) terhadap
setiap anggotanya yang ticlak hanya didasarkan kepada besarnya simpanan
modal yang mereka tanamkan, namun memperhitungkan kontribusi anggota
dalam menyumbang pendapatan terhadap koperasi. Hal inilah yang membuat
koperasi berbeda dengan perusahaan pada umumnya (Hidayat, 2005: 1).
Untuk memiliki sun1ber dana yang dibutuhkan, koperasi juga dapat
memperolehnya dari pinjaman !creditor, dana cadangan, hibah, ataupun
sumber lain yang sah. Untuk memperoleh bahan balm yang diperoleh dalam
proses produksinya, koperasi dapat memperoleh dari produsen ataupun
pelanggannya maka koperasi akan dapat memperoleh laba usaha. Laba usaha
tersebut harus dilaporkan kepada pemerintah un1uk dikenakan pajak
penghasilan, kepada anggota koperasi untuk mengetahui bagian SHU yang
menjadi hak anggota.
Koperasi selalu berhubungan dengan pihak-pihak eksternal maupun
internal dalam kelancaran usahanya. Oleh karena itu, hubungan tersebut harus
dilanjutkan dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai de11gan kebutuhan setiap
pihak tersebut. Untuk berkomunikasi dengan semua p1hak itulah dibutuhkan
suatu bahasa bisnis yang dapat dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang
terkait. Bahasa bisni.s tersebut biasa disebut akuntansi.
Proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses. Pada
tahapan proses tersebut akuntan koperasi harus membuat laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di lndonesia
mulai tahun 2004 (PSAK 27 tahun 2004), laporan keuangan koperasi terdiri
dari perhitungan hasil usaha, neraca, laporan arus kas dan laporan promosi
ekonomi anggota.
Laporan keuangan dibuat secara berkala, dengan tujuan memudahkan
dalam penilaian kinerja dan prediksi usaha dimasa datang. Laporan keuangan
merupakan suatu media informasi yang dimanfaatkan sebagai indikator atas
kinerja perusahaan. Laporan ini diperlukan untuk menilai pembahasan
potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan pada masa depan.
Dengan menganalisis laporan keuangan, para pemakai laporan keuangan dapat
daya yang ada. Disamping itu, laporan keuangan juga berguna dalam
perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimilikinya.
Kita mengenal adanya istilah laporan keuangan fiskal dan laporan
keuangan komersial. Laporan keuangan fiskal disusun berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, dan bertujuan untuk menghitung
besarnya pajak terhutang. Laporan keuangan komersil disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Secara lebih spesifik perbedaan antara
laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan kornersial pada umumnya
terdapat pada pengakuan penghasilan dan biaya antara Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Undang-undang Perpajakan. Dalam menentukan
penghasilan atau pendapatan dan biaya antara Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dan Undang-undang perpajakan terdapat persarnaan dan perbedaan.
Perbedaan ada 2 macam, yaitu perbedaan tetap clan perbeclaan waktu.
Perbeclaan waktu ini mengakibatkan konsekuensi pajak di masa yang akan
datang
yang
dapat
berupa
aktiva
(kewajiban)
pajak
tangguhan
(Riyanto, 2008:2).
Laporan keuangan harus clisajikan sesuai dengan PSAK, termasuk
PSAK 27 dan PSAK 46. Akan tetapi, clalam kenyataan yang dihadapi selanm
ini, koperasi selama rnasa orde baru dipolitisasi oleh pemerintah. Koperasi
disanjung-sanjtmg sebagai soko guru perekonomian Indonesia. N amun, ha! itu
tidak bisa dipertahankan pada masa sekarang ini, karena ternyata banyak
koperasi yang tidak dapat mempertahankan eksistensinya. Dan banyak
koperasi, sehingga banyak memberikan kemudahan-kemudahan, mulai dari
pengurusan legalisasi lembaga koperasi sampai pada kewajiban-kewajiban
lainnya.
Akibat dari semua itu, banyak koperasi yang menjadi anak manja dan
lalai akan kewajiban-kewajibannya, termasuk kewajiban dalam bidang
perpajakan. Selain itu, banyak ditemukan pengurus koperasi yang kurang
memahan1i tentang kewajiban perpajakan terhadap koperasi atau bahkan tidak
sedikit dari mereka tidak mengerti bahwa koperasi ternyata memiliki
kewajiban dalam bidang perpajakan sama halnya seperti badan-badan hukum
lainnya.
Namun, kelalaian-kelalaian yang te1jadi dalam pemenuhan kewajiban
koperasi tidak lepas dari peran se1ia pemerintah khususnya Direktorat Jendral
Pajak yang kurang maksimal berperan aktif dalam menyampaikan informasi
yang tepat kepada koperasi-koperasi di Indonesia. Menurut Abdullah dalam
Djarot (2006:6), anggota forum Komunikasi perpajakan bagi koperasi
menyatakan bahwa ha! ini terjadi disebabkan pemahaman wajib pajak
koperasi terhadap Undang-undang Pajak belum maksimal. Selain itu,
kurangnya sosialisasi dari KPP ataupun Dinas Koperasi daerah setempat
mengenai Undang-undang Pajak menjadi salah satu penyebab utan1a. Sering
te1jadinya perubahan terhadap ketentuan perpajakan berakibat wajib pajak
koperasi tidak dapat mengikuti perkembangan kebijakan secara berkelanjutan.
Terlepas dari pennasalahan tersebut, faktanya koperasi mempunyai
kewajiban untuk memenuhi kewajiban perpajakaimya. Dengan melaporkan
kemudian dilaporkan kepada pemerintah untuk dikenakan pajak penghasilan
dari sebagian sisa hasil usahanya tersebut salah satu bentuk kepedulian
koperasi dalam mematuhi kebijakan yang ada. Namun dalam kenyataannya,
belum banyak koperasi yang melakukan kewajibannya tersebut atau bahkan
tidak mengerti prosedur penyusunan laporan keuangan yang benar sesuai
aturan yang berlaku ataupun ketentuan-ketentuan paj ak yang berlaku seperti
pernyataan tersebut di atas.
Koperasi UIN Jakm1a belum menerapkan PSAK 46 sehingga belum
mengakui adanya konsekuensi pajak di masa yang akan datang yang timbul
dari perbedaan temporer dan pajak kini yang seharusnya diakui. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai perlakuan akuntansi
untuk pajak tangguhan. Dan Koperasi UIN Jakarta juga belum menerapkan
akuntansi koperasi sesuai dengm1 PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan
sesuai PSAK 46 secara menyelurnh.Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk
menganalisis penerapan akuntansi koperasi dan akuntansi pajak penghasilan
pada Laporan Keuangan Koperasi.
Penelitian ini mengarah pada replikasi dari penelitian yang dilakukan
oleh Riyanto (2008), yang dalam penelitiannya ingim mengetahui praktik
akuntansi Pajak Penghasilan yang berdasarkan PSAK 46 dalam laporan
keuangan suatu pernsahaan. Hal yang membedakan dengan penelitian
sebelumnya adalah pada objek dan waktu penelitiannya.
Atas dasar alasan-alasan di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini
penulis tertm·ik untuk mencoba membahas mengenai penerapan akuntansi
adalah:PSAK 27 dan Undang-Undang Pajak Penghasilan Tahun 2000 yang
berkenaan dengan masalah tersebut, dengan mengambil judul "Analisis
Perlakuan Akuntansi Koperasi dan Akuntansi Pajak Penghasilan pada
Laporan Keuangan Koperasi Studi Kasus Koperasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta."
B. Rumusan Masalah
Sebelum mencapai perumusan masalah, peneliti membatasi masalah
mengenai kepatuhan perpajakan yang berhubungan dengan aktiva (kewajiban)
pajak tangguhan pada Koperasi UIN Jakarta. Sehingga batasan dalam
penelitian ini adalah berfokus pada akun-akun yang dapat menimbulkan aktiva
(kewajiban) pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer kena
pajak, beda temporer yang dapat dikurangkan, dan cadangan piutang tak
tertagih. Penelitian ini membahas laporan keuangan koperasi talmn 2006 dan
2007.
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Akuntansi Koperasi (PSAK 27) di Koperasi UIN
Jalcarta?
2. Bagaimana penerapan Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46) di
Koperasi UIN Jakarta?
3. Bagaimanalcah dampak penerapan PSAK 46 pada laporan keuangan
Koperasi UIN Jalcarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirwnuskan, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui sejauh mana penerapan akuntansi koperasi pada koperasi
UIN Jakarta.
b. Mengetahui sejauh mana penerapan akuntansi pajak penghasilan pada
koperasi UIN Jakarta.
c. Mengetahui dampak penerapan PSAK 46
pada laporan keuanga
koperasi UIN Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain adalah:
a. Bagi Koperasi
Basil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
terhadap koperasi mengenai metode pengakuan akuntansi sesuai
dengan PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan dengan dasar PSAK
46.
b. Bagi Anggota Koperasi
Basil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang
lebih
mendalan1 tentang akuntansi
koperasi
dan
aspek-aspek
perpajakan yang terkait didalamnya terhadap pengurns, pengawas dan
anggota koperasi.
c. Bagi UIN Syarif Hidayatullah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
terhadap UIN Syarif Hidayatullah mengenai metode pengakuan
akuntansi sesuai dengan PSAK 27 dan akuntansi pajak penghasilan
dengan dasar PSAK 46.
d. Bagi dunia ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infonnasi bagi
peneliti lain sehingga dapat melakukan perbaikan pada penulisan yang
telah ada
e. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat merupakan suatu pengalarnan dan perbandingan
antara teori yang didapat dari perkuliahan maupun literaturnya dengan
praktek yang telah ada.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengcrtian dan Karaktcristik Koperasi
1. Pcngcrtian Kopcrasi
PSAK 27 mengartikan koperasi sebagai berikut:
Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsipprinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf
hidup anggota pada khususnya dan ekonomi rakyat pada umumnya serta
soko guru perekonomian nasional.
Sedangkan berdasarkan Pasal I UU No.25 tahun 1992 adalah:
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Definisi tersebut memberikan kesimpulan bahwa koperasi memiliki unsur:
a. Badan usaha yang terdiri dari orang perorang atau badan hukum koperasi.
b. Badan yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
ekonomi para anggotanya.
c. Berdasarkan prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi.
d. Bertujuan meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan ekonomi
rakyat pada umurnnya, sekaligns sebagai gerakan ekonomi rakyat.
e. Berdasarkan asas kekeluargaan.
f.
Sebagai soko guru perekonomian nasional.
2. Karaktcristik Kopcrasi
Pada Pernyataan Standard Aknntansi Keuangan (PSAK) 27 Revisi tahun
membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki
identitas :];anda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan
pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Oleh karena itu:
a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada
satu kepentingan ekonomi yang sama.
b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri
untuk
menolong
dan
bertanggung
jawab
kepada
diri
sendiri,
kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu, anggotaanggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan,
tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang lain.
3. Fungsi dim Peran Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada ummnnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
d. Berusaha untuk
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip Koperasi
Menurut lTU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi,
yaitu:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota
tersebut dalam koperasi).
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f.
Pendidikan perkoperasian.
g. Kerjasama antar koperasi.
5. .!'cnis-jenis Koperasi menurut UU No. 25 Peirkoperasian
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,
koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula
dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.
a. Koperasi Simpan Pi1tjan1.
b. Koperasi Konsumen.
c. Koperasi Produsen.
d. Koperasi Pemasaran.
e. Koperasi Jasa.
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman. Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan
nara konsumen denrran menialankan kerriatannva iual beli meniual baranrr
kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan
penolong untuk ang:sotanya.
Koperasi Pemasaran Koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan
produk/jasa koperasinya atau anggotanya. Koperasi Jasa Koperasi yang
bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
6. Sumber Modal Koperasi
Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan
usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas
modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri meliputi sumber modal
sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlal1 uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap
anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalal1 jumlah simpanan te1ientu yang hams dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu,
misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama untuk setiap
bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
c. Dana Cadangan
pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
d. Hibah
Hibah adalah sejmnlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan
tidak mengikat.
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak··pihak sebagai berikut:
1) Anggota dan calon anggota.
2) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan
perjanjian kerjasama antar koperasi.
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku.
4) Penerbitan oblig:osi dan surat utang laiunya yang dilakukan
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
5) Sumber lain yang sah.
7. Mekanisme Pendirian Koperasi
Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama
adalah
pengmnpulan
anggota,
karena
untuk
menjalankan
koperasi
membutuhkan minimal 20 anggota. Kedua, para anggota tersebut akan
mengadakan rapat anggota, untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi
(ketua, sekertaris dan bendahara). Setelah itu, koperasi tersebut harus
merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta
perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan
8. Sejarah Berdirinya Koperasi
Gerakan koperasi digaga9 oleh Robert Owen, yang menerapkannya
pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (17861865) - dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei
1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator,
yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko
dengan menggunakan prinsip koperasi. Koperasi akhirnya berkembang di
negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan
prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi
di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen dan Schulze Delitch. Di
Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan
kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi
pertanian (Kopkari, 2007:4).
9. Perangkat Organisasi Koperasi
a. Rapa! Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka
segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan
rapat anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan
pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.
b. Pengnrus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan
diserahi mandat untuk melaksanakan kepemirnpinan koperasi, baik
anggota koperasi dalam rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya,
pengurus bertanggnng jawab
エ・セᄋィ。、ー@
rapat anggota. Atas persetujuan
rapat anggota pengurus dapat mengangkat manaJer untuk mengelola
koperasi. Namun, pengurus tetap bertanggung jawab pada rapat anggota.
c. Pengawas
Pengawas adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota
koperasi di rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak
mendapatkan setiap laporan pengurus, tetapi merahasiakannya kepada
pihak ketiga. Pengawas bertanggung jawab kepada rapat anggota
(Kopkari, 2007:5).
B. Pengertian Laporan Keuangan dan Karakteristik Laporan Keuangan
Koperasi
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah proses setelah transaksi dicatat dan ikhtisarkan,
malca disiapkan laporan laba rugi bagi pemakai dan laporan akuntansi
yang menghasilkan informasi (Niswonger, 1999: 18).
Menurut Kieso (2001:3) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah:
Financial statement are the principal means through which financial
informations communicated to those outside an enter prise. These
statements provide the firm's histmy quantified in money terms.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) paragraf 7 bagian
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyebutkan
bahwa:
Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
T -::annr-::an lrP1Hn'\a-::an lP.nak-::an hi::it:-::an·v;:i mP:1in11i"i nP.r:l{'.::l
l:-1.nor::in ャ[ZゥィセOョQ。@
dan laporan lain se1ia materi penjelasan yang merupakan integral dari
laporan keuangan.
Dengan demikian penge1iian laporan keuangan secara umum adalah
laporan yang disusun terutama bagi para pengembil keputusan, yang memuat
informasi tentang kondisi keuangan dan hasil akhir dari proses akuntansi.
2. Tujuan Laporan Keuaugau
Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2004:4) adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kine1ja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
セB「。ァゥョ@
besar pemakai. Namun demildan,
laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan, karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non-keuangan. Jadi, tujuan utama dari penyusunan laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi
yang berguna untnk
pengambilan keputusan ekonomi.
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat infonnasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik
kualitatif pokok menurut PSAK 27 dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (2004:7-11), yaitu:
a. Dapat dipahami
kemudaha1111ya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Pemakai
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Laporan keuangan memiliki kualitas relevan,
apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa
depan, menegaskan, atau mengoreksi basil evaluasi mereka dimasa lalu.
Relevansi
informasi
dipengaruhi
oleh
materialitasnya.
Informasi
dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
· ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas
tergantung pada besamya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan
situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement).
c. Keandalan
lnfonnasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaianya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Informasi mungkin relevan tetapi jika halcikat atau penyajiannya tidak
d. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja keuangan. Pemakai juga hams dapat memperbandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan kinerja
serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Sehingga pengnkuran dan
penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa
dapat dilakukan secara konsisten untuk perubahan yang sama untuk
perusahaan yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatif
dapat diperbandingkan adalah pemakai harus mendapat informasi tentang
kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan
keuangan dan perubahan kebijakan, serta pengaruh perubahan tersebut.
Ketaatan pada SAK, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang
digunakan perusahaan dapat membantu pencapaian daya banding.
4. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Berdasarkan PSAK 27 (2004:11-12), pendapatan koperasi yang timbul
dari transaksi dengan anggota diakui sebesar partisipasi bruto. Partisipasi
bruto pada dasarnya adalah penjualan barang/jasa ke:pada anggota. Dalam
kegiatan pengadaan barang dan jasa untnk anggota, partisipasi bruto dihitung
dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang mencakup
beban pokok dan partisipasi neto.
5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Koperasi
Jenis-jenis laporan keuangan koperasi berdasarkan PSAK 27 tahun 2004
"rl•l•h:
a. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan eknitas
koperasi pada waktu tertentu.
b. Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan
beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu.
Perhitungan hasil usaha menyajikan basil akhir yang disebut Sisa Hasil
Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha
dengan anggota dan laba kotor atau rugi dengan non-anggota. Istilah
perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi
tidak semata-mata diukur dari sisa basil usaha tetapi lebih ditentukan pada
manfaat bagi anggota.
c. Laporan Ams Kas
Laporan ams kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang
meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan
saldo akhir kas pada periode tertentu.
d. Laporan Promosi Ekonomi Anggola
Dalan1 SHU lahun betjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang
diperoleh anggota dari pembagian SHU pada akhir lahun buku dapal
dicalal sebesar taksiran jumlah Sisa Hasil Usaha yang akan dibagikan
unluk anggota.
e. Catatan alas Laporan Keuangan
Catalan alas laporan kenangan menyajikan pengungkapan (disclosure)
vang memuat:
1) Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:
a) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan denga•1 transaksi
koperasi dengan anggota dan 11011-anggota.
b) Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaan
piutang, dsb.
c) Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan nonanggota.
2) Pengungkapan informasi lain, yaitu:
a) Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang
tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
maupun dalam praktek atau yang telah dicapai oleh ォッーセイ。ウゥN@
b) Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan
mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan
perkoperasian, usahakan manajemen yang diselenggarakan untuk
anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota.
c) Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi koperasi
dengan anggota dan non-anggota.
d) Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi
koperasi dengan anggota dan non-anggota.
e) Pembatasan penggunaan dan risiko atas aktiva tetap yang diperoleh
atas dasar hibah atau sumbangan.
f) Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tapi bukan milik koperasi.
g) Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan
セZエィュ@
clari nA111sahaan swasta.
i) Hak dan tanggungan pemodal penyertaan.
j) Penyelenggaraan rapat anggota dan keputusan-keputusan penting
yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan.
C. Pengertian dan Dasar-dasar Perpajakan
1. Definisi dan Unsur Pajak
Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang
dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung yang hasilnya
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Negara (Nuno, 2004: I).
Definisi menurut DR. Rochmat Soemitro, SH dalam Nuno (2004: !):
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut dapat memberikan kesimpulan bahwa pajak memiliki
unsur-unsur:
a. Iuran dari rakyat kepada negara; yang berhak mernungut pajak hanyalah
negara melalui perantara yang telah ditentukan oleh undang-undang.
Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
b. Berdasarkan Undang-undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan
kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung
dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjuldcan
adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaranpengeluaran yang bennanfaat bagi masyarakat luas.
2. Fuugsi Pajak
Fungsi pajak menurut Mardiasmo (2001: 2) terbagi atas 2 (dua), yaitu:
a. Fungsi Budgeter
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk rnernbiayai pengeluaran
rumah tangga Negara.
b. Fungsi Regulated
Pajak sebagai
alat untuk rnengatur atau rnelaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, misalnya pengenaan pajak
yang tinggi untuk barang mewah untuk 1mmgurangi biaya hidup
konsumtif.
3. Asas Pemungutan Pajak
Asas pemungutan pajak rnenurut Smith dalam Priantara (2000: 3 dan 4)
adalah:
a. Ability to pay (equity ofsacrifice)
Asas ini bermaksud bahwa pemungutan pajak harus memenuhi asas
keadilan, artinya wajib pajak yang lebih mampu akan membayar pajak
lebih besar dari pada wajib pajak yang mempunyai kemampuan lebih
kecil.
b. Certainty
Asas ini bermakna bahwa pemungutan pajak hams berdasarkan aturan
hukum yang pasti, di Indonesia pemungutan pajak berdasarkan UUD 1945
pas al 23 ayat ( 1).
c. Convenience
dilakukan dengan cara angsuran (PPh Pasa