Abrams dalam Nurgiyantoro, 2007:9 bahwa novel merupakan cerita pendek yang berbentuk prosa. Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes
Davonar merupakan sebuah novel spiritual pembangun iman. “Keke adalah sosok gadis remaja yang luar biasa dalam menghadapi cobaan,
kisah hidupnya adalah inspirasi bagi siapapun” Andi F Noya, Host Kick Andy Surat Kecil untuk Tuhan
, 2011. “ Pribadi Keke yang kuat dan niat belajar dia yang tinggi adalah panutan dan tauladan yang harus dicontoh”
Harris Nizam, Sutradara Film Surat Kecil untuk Tuhan Surat Kecil untuk Tuhan, 2011.
Berdasarkan isi cerita novel Surat Kecil untuk Tuhan, penelitian ini dilakukan dengan judul “Aspek Religius dalam Novel Surat Kecil untuk
Tuhan karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA”.
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar,
bagaimanakah aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dengan tinjauan sosiologi sastra, dan implikasinya sebagai bahan
ajar sastra di SMA.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur novel Surat Kecil untuk Tuhan, aspek religius novel Surat Kecil untuk Tuhan
dengan tinjauan sosiologi sastra dan implikasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA.
4. Landasan Teori
a. Novel dan Unsur-unsurnya
Nurgiyantoro 2010:4 menjelaskan bahwa novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia berisi model kehidupan
yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti tema, plot, tokoh penokohan, latar, sudut
pandang, dan lain-lain yang semuanya tentu saja bersifat imajinatif.
b. Pendekatan Strukturalisme
Secara etimologis struktur berasal dari kata structural bahasa latin, yang berarti bentuk atau bangunan. Strukturalisme adalah
paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri dengan mekanisme antarhubungannya, hubungan unsur yang satu dengan yang
lainnya dan hubungan antara unsur dengan totalitasnya. Strukturalisme sering digunakan oleh peneliti untuk menganalisis seluruh karya sastra
yang menuntut agar kita harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Struktur yang membangun
sebuah karya sastra sebagai unsur estetika dalam dunia karya sastra antara lain alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema, dan
amanat Ratna, 2009:19-24.
c. Pendekatan Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Menurut Ratna 2003:1 bahwa sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan
pertumbuhan evolusi
masyarakat, ilmu
pengetahuan yang
mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris. Kedua ilmu itu
memiliki objek yang sama, yaitu masyarakat.
d. Pengertian Religius
Pada awal mula, segala sastra adalah religius. Agama lebih menunjuk kepada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan atau kepada
“Dunia Atas” dalam aspeknya yang resmi, yuridis, peraturan-peraturan dan hukum-hukumnya, serta keseluruhan organisasi tafsir Alkitab dan
sebagainya yang melingkupi segi-segi kemasyarakatan. Religiusitas lebih melihat aspek yang “di dalam lubuk hati”, riak getaran hati
nurani pribadi; sikap personal yang sedikit banyak misteri bagi orang lain, karena menepaskan
intimitas jiwa, “du coeur” dalam arti Pascal,