32
fisik sekolah, sarana prasarana, tata tertib, manajemen sekolah tempat
penelitian. c.
Dokumentasi Dokumentasi
adalah metode pengumpulan data dengan melihat, mencari,
mencatat dokumen‐dokumen atau hal‐hal yang berupa cacatan, film,
buku, dan lainnya Ahmad Tanzeh 2011: 92. Metode ini digunakan untuk
mengetahui data‐data dokumentasi tentang visi misi Sekolah Dasar Islam
Al‐azhar 28 Solo Baru Sukoharjo, daftar guru dan karyawan, jumlah siswa,
struktur organisasi sekolah dan lainnya. Pertama,
setelah data terkumpul melalui wawancara, observasi dan dokumentasi,
maka peneliti melakukan reduksi data, yaitu menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data
terpilah‐pilah, dan menyusunnya secara narasi. Kedua, menyusun kategori
data yang terpilah‐pilah sesuai dengan satuan yang memiliki kesamaan.
Ketiga, mensintesiskan berarti mencari kaitan data antara satu kategori
dengan kategori. Keempat, merumuskan pernyataan, atau menarik kesimpulan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penanaman Nilai‐nilai Agama Islam Melalui Budaya Sekolah di Sekolah
Dasar Islam Al‐Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo.
a. Penanaman nilai‐nilai agama Islam di Sekolah Dasar Islam Al‐Azhar
28 sudah diterapkan sejak tahun 2002.
b. Konsep dasar yang menjadi pokok dalam Penanaman nilai‐nilai
agama Islam di Sekolah Dasar Islam Al‐Azhar 28, yaitu: 1 Sesuai
dengan ajaran Islam yaitu bersumber dari Al‐Qur’an dan Hadits, 2
Misi: menjadikan pribadi anak yang berakhlak mulia.
33
c. Pendekatan untuk menanamkan nilai‐nilai Islam kepada murid
dilakukan melalui proses pendekatan secara bertahap berdasarkan
perkembangan psikologis anak. Tahapan penanaman nilai‐nilai Islam
tersebut, 1 Dengan ajakan dan pembiasaan; 2 Proses penyadaran
emosi; 3 Proses pendisiplinan dan penegakan aturan bagi siswa
yang melanggar.
d. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penanaman nilai‐nilai
agama Islam melalui budaya sekolah adalah metode: keteladanan,
ibrah dengan cerita, ceramah dan mau’izah nasehat, tanya jawab,
perumpamaan dan sindiran, demonstrasi, pembiasaan, pengalaman
langsung, penugasan, out bond, dan bernyanyi.
e. Langkah dalam penyusunan Penanaman nilai‐nilai agama Islam di
Sekolah Dasar Islam Al‐Azhar 28 adalah: 1 Rapat kerja guru dan
karyawan 2 Menghasilkan rumusan budaya dan parent’s handbook,
3 Mensosialisasikan kepada guru, murid, dan wali murid.
f. Penanaman nilai‐nilai agama Islam telah dirumuskan dalam sebuah
perangkat karakter yang tertuang di dalam bentuk buku budaya
sekolah yang meliputi: 1 Adab kedatangan siswa dan sapa pagi, 2
Adab wudhu dan shalat, 3 Adab di masjid, 4 Adab shalat
Dhuha,5 Adab berpakaian, 6 Adab berpenampilan, 7 Adab
kebersihan, 8 Adab berperilaku sosial, 9 Adab makan dan minum,
10 Kedisiplinan.
2. Penanaman Nilai‐nilai Agama Islam Melalui Kegiatan Belajar Mengajar
di Sekolah Dasar Islam Al‐Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo.
a. Pelaksanaan penanaman nilai‐nilai Islam secara normatif sudah
dilaksanakan dalam mata pelajaran agama Islam.
b. Guru dalam melakukan proses pengajaran selalu mengaitkan materi
pelajaran dengan nilai‐nilai Islam. Dengan demikian penanaman
34
nilai ‐nilai agama Islam tidak hanya terdapat pada tataran kognitif
saja. c.
Penanaman nilai‐nilai agama Islam di Sekolah Dasar Islam Al‐Azhar 28
Solo Baru Sukoharjo melalui kegiatan belajar mengajar tidak menggunakan
kurikulum baru atau kurikulum pendidikan karakter. Strategi
penyampaian penanaman nilai islam yang digunakan dengan cara
memasukkannya ke dalam pokok bahasan dan terintegrasi antara
iptek dan imtaq. Guru wajib memasukkan keduanya dalam RPP,
sehingga keduanya
bisa berjalan
saling berkesinambunganberkaitan.
d. Pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dapat
dipengaruhi tata ruang terutama pengaturan tempat duduk dan
kondisi ruang yang bersih, rapi, dan dilengkapi dengan AC.
e. Media pembelajaran yang dimiliki cukup lengkap sehingga
memudahkan bagi guru dalam proses pembelajaran.
3. Penanaman Nilai‐nilai Agama Islam Melalui Pelibatan Orang Tua Murid