Rumusan Masalah Penelitian Definisi Operasional Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Dwie Saptarani, 2015 PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu beredar di masyarakat menjadi lebih kompleks. Jika dari jenjang anak-anak hingga dewasa, penalaran informal seorang individu tidak berkembang, maka seorang individu akan sulit menjawab dan mengambil keputusan mengenai berbagai macam permasalahan sosio-saintifik, karena isu sosio-saintifik dapat dijawab menggunakan penalaran informal. Oleh karena itu untuk dapat lebih mengeksplorasi hal tersebut dibutuhkan studi awal mengenai karakter siswa dengan melihat pola penalaran informal, sehingga dalam mengimplementasikan sistem pembelajaran berbasis Isu Sosio-saintifik akan lebih mudah, selain itu dengan mengetahui penalaran informal akan memudahkan untuk membenahi penalaran informal seseorang sehingga bisa menjadi lebih baik. Dengan demikian, penting untuk mengetahui secara mendasar penalaran informal yang terjadi pada seorang individu. Bertolak atas dasar-dasar demikian maka peneliti mengambil judul tentang “Penalaran Informal mengenai Isu Sosio-Saintifik pada Jenjang SD, SMP, Dan SMA.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Bagaimana penalaran informal mengenai isu sosio-saintifik pada jenjang SD, SMP, dan SMA? Untuk lebih memerinci permasalahan di atas, secara lebih terperinci dinyatakan ke dalam pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimana pola penalaran informal mengenai isu sosio-saintifik yang muncul pada jenjang SD, SMP, dan SMA? 2. Bagaimana pola penalaran informal mengenai isu sosio-saintifik yang muncul berdasarkan perbedaan gender?

C. Definisi Operasional

Agar diperoleh kesamaan persepsi antara penulis dan pembaca terhadap variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut uraian definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini. Dwie Saptarani, 2015 PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Penalaran Informal Penalaran informal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penalaran bersifat individual yang digunakan untuk menjawab isu sosio-saintifik terkait kesehatan yang didapat melalui kuesioner terbuka dan dikategorikan menjadi rasional, emotif, dan intuitif yang muncul pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA. 2. Isu sosio-saintifik Isu sosio-saintifik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah isu terkait kesehatan yang melibatkan produk dan proses sains dan menimbulkan suatu kontroversi dan dianggap bermasalah di masyarakat.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan melihat dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah ditentukan antara lain: 1. Mengidentifikasi penalaran informal yang terjadi pada jenjang SD, SMP, dan SMA 2. Mendeskripsikan pola penalaran informal berdasarkan perbedaan gender.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Diperoleh informasi mengenai gambaran umum penalaran informal pada jenjang SD hingga SMA untuk dapat membenahi penalaran yang ada pada siswa menjadi lebih baik, sehingga diharapkan pembelajaran berbasis isu sosio-saintifik diterapkan di sekolah agar dapat melatih siswa bernalar sehingga dapat meningkatkan kualitas penalaran siswa. 2. Dengan belajar bernalar dalam menghadapi persoalan isu sosio-saintifik diharapkan siswa dapat menjadi seorang yang siap untuk hidup bermasyarakat dengan berbagai macam permasalahannya dan dapat memecahkan berbagai macam permasalahan tersebut menggunakan penalaran yang baik. Dwie Saptarani, 2015 PENALARAN INFORMAL MENGENAI ISU SOSIO-SAINTIFIK PADA JENJANG PENDIDIKAN SD, SMP, DAN SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menjadi bahan penelitian lanjutan bagi pengembangan keilmuan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan Isu Sosio-saintifik dan penalaran informal.

F. Struktur Organisasi Skripsi