6. Banyak siswa menjadi penggemar pasif karena guru kurang menarik
dalam menyampaikan pelajaran. 7.
Suasana proses pembelajaran kurang kondusif 8.
Guru kurang menguasai materi pelajaran 9.
Siswa Kurang antusias saat kegiatan belajar di kelas berlangsung. 10.
Hasil belajar IPS semester I rendah Tahun Pelajaran 20122013. Pendekatan Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam
interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar Interaksi –interaksi
ini mencakup unsur – unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi
kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan
bagi orang lain Bobby DePorter, 2010 : 34. Quantum Teaching bersandar pada konsep ini : Bawalah Dunia Mereka
ke Dunia Kita, Dan antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Inilah asas utama alasan dasar dibalik segala strategi, model dan keyakinan Quantum Teaching
Bobby DePorter, 2010 : 34. Apabila siswa belum pernah mempunyai pengalaman belajar dengan penggunaan pendekatan Quantum Teaching , maka
diperlukan pendekatan tersebut sehingga siswa akan merasa senang, tertarik, sehingga termotivasi dan materi pelajaran bisa di terima serta di pahami
dengan mudah , sehingga hasil belajar siswa bisa meningkat prestasi dapat teraih.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas V SDN 02 Kaling
Kecamatan Tasikmadu Karanganyar Tahun Pelajaran 20122013 melalui pendekatan Quantum Teaching.
B. Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan pada Tahun Pelajaran 2012 2013. Tepatnya pada bulan Januari 2013 sampai Maret 2013. peneliti memilih
waktu tersebut karena pada bulan – bulan itu, kegiatan pembelajaran berjalan
secara efektif ada Ulangan Umum Semester Satu dan mulai Semester Dua. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN 02 Kaling Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada siswa kelas V lima Tahun Pelajaran 2012 2013.
Subyek penelitian tindakan ini adalah Guru sebagai peneliti dan siswa kelas V SDN 02 Kaling Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar yang
berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 13 siswa laki –
laki. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam Arikunto, 2002: 83, yaitu berbentuk spiral dari siklus
yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning rencana, action tindakan, observation pengamatan, dan reflection
refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direfisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1
dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Data dalam penelitian ini di peroleh dari :
1. Hasil belajar siswa setiap akhir bulan dalam bentuk tes tertulis yang
merupakan data primer yaitu berupa nilai ulangan. a.
Sumber Data hasil pengamatan di peroleh dari :nformasi teman sejawat dan siswa SD N 02 Kaling Kecamatan Tasikmadu
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012 2013. b.
Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan Quantum Teaching.
c. Dokumen atau arsip lain yang mendukung penelitian seperti RPP, dan
Daftar nilai.
Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan sumber data yang di manfaatkan maka Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1. Teknik test
Pada teknik ini peneliti menggunakan test untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dengan
cara mengerjakan ulangan dan lembar kerja soal Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Teknik non test
Pada teknik ini peneliti menggunakan Teknik non test yang digunakan yaitu:
a. Teknik observasi dengan melakukan pengamatan secara langsung.
b. Teknik Dokumen dari pengambilan nilai dari arsip daftar nilai Tes
Akhir Bulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan
jenis data dan metode yang digunakan. 1.
Data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif kooperatif yaitu dengan membandingkan nilai test kondisi awal, setelah siklus satu dan
setelah siklus dua kemudian direfleksi. 2.
Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi
tiap – tiap siklus.