Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Penelitian terdahulu

5 organisasilembagainstansi pemerintahperusahaan untuk memperoleh citra yang baik , berawal dari pengertian yang tepat mengenai citra itu sendiri. Ketepatan pengertian citra, sehingga organisasi dapat menetapkan upaya dalam mewujudkan pada objek dan mendorong prioritas pelaksanaan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Media Relations Pemerintah Kabupaten Sragen dalam Mendapatkan Citra Positif “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana strategi Humas Pemerintah Kabupaten Sragen bekerjasama dengan Media dalam mendapatkan citra p ositif ?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah “Memahami strategi Humas Pemerintah Kabupaten Sragen bekerjasama dengan Media dalam mendapatkan citra positif”.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat yang bersifat praktis maupun manfaat yang bersifat teoritis. 1. Manfaat praktis 6 Bagi pemerintah Kabupaten Sragen diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi saran guna menyusun upaya-upaya perbaikan, sehingga dapat meningkatkan citra Pemerintah Kabupaten Sragen. 2. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi empiris yang mungkin dapat digunakan atau membantu peneliti-peneliti lain di waktu yang akan datang, khususnya dalam kaitannya dengan kinerja Humas pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan citra.

E. Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Komunikasi sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, manusia merupakan makhluk sosial dan dibutuhkan komunikasi untuk berinteraksi dengan orang lain. Istilah Komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication yang berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama , sama disini dalam artian “sama makna.” Komunikasi berkaitan erat dengan unsur-unsur pengiriman pesan, media saluran, pesan-pesan, penerimaan dan terjadi hubungan antara pengirim dan penerimaan yang menimbulkan efek tertentu, atau kaitannya dengan kegiatan komunikasi dan suatu hal dalam rangkaian penyampaian pesan- pesan. Kadang-kadang, komunikasi dapat terjadi pada seseorang atau semuanya, mulai dari yang melakukan aksi kepada lainnya, atau terjadi 7 interaksi dan reaksi dari suatu pihak kepihak lainnya. Dalam pemahaman ini komunikasi merupakan interaksi antara seseorang dengan orang lain yang menyampaikan suatu pesan melalui sebuah media yang akan menghasilkan suatu efek tertentu. McQuil Windahl dalam Ruslan,2003 : 90 Menurut Lasswell dalam Effendy 2000 : 10 komunikasi ialah Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Laswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai berikut: Komunikator communicator, source, sender, Pesan message, Media channel, media, Komunikan communicant, communicate, receiver, recipient dan Efek effect, impact, influence. Dengan artian bahwa komunikasi merupakan proses dari penyampaian suatu pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang akan menimbulkan suatu efek tertentu. Berdasarkan dari definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan melalui media. Selain itu, dalam unsur-unsur proses komunikasi melibatkan beberapa bagian, yaitu: Unsur-unsur dalam proses komunikasi Message Receiver Decoding Encoding g Media Sender Noise Response Feedback 8 Penegasan unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut: - Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. - Encoding: Penyandian, yakni pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. - Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. - Media: Saluran komunikasi yang merupakan berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. - Decoding: Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. - Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. - Response: Tanggapan, suatu reaksi pada komunikan setelah ia mendapat pesan. Feedback: Umpan Balik, yakni suatu tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau .disampaikan kepada komunikator. - Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam komunikasi yang efektif Effendy, 2000 : 18-19. Menurut Onong Uchjana Effendy 2000:53 ditinjau dari sifatnya, komunikasi diklasifikasikan menjadi komunikasi verbal mencangkup 9 komunikasi lisan dan tulisan, komunikasi nirverbal mencangkup komunikasi kial dan gambar, komunikasi tatap mukan dan komunikasi bermedia. Komunikasi memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk mengubah sikap to change the attitude, mengubah pendapat to change the opinion, mengubah perilaku to change the behavior, dan mengubah masyarakat to change the society. Dan diantara banyak kegiatan komunikasi, komunikasi sendiri berfungsi untuk menginformasikan, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi Effendy, 2000 : 55.

2. Humas

Humas Menurut Frank Jefkins adalah semua bentuk komunikasi yang terencana baik bersifat internal ke dalam maupun eksternal ke luar, antara organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian Jefkins,1992:9. Menurut Anggoro 2005:15, bahwa humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisa berbagai kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencanakan untuk melayani dari kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. Adapun ruang lingkup tugas Public Relations Soemirat dan Ardianto, 2003: 89 adalah sebagai berikut: 1 Ke dalam 10 a Membina sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh ketaatan, kepatuhan, dan dedikasi terhadap lembagaperusahaan dimana mereka bekerja; b Menumbuhkan semangat korp atau kelompok yang sehat dan dinamis; c Mendorong tumbuhnya kesadaran lembagaperusahaan. 2 Ke luar Mengusahakan tumbuhnya sikap dan citra image publik yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah tindakan organisasiperusahaan. Menurut Emery 2002:29, fungsi humas adalah upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah organisasi atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang bermanfaat dengan berbagai publiknya. Terdapat empat fungsi Public Relations menurut Cutlip dan Center dalam Kriyantono 2006:22 mengemukakan bahwa fungsi Public Relations meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi 2 Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan. 3 Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum 11 4 Membina hubungan secara harmonis antar organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal. Dapat dikatakan bahwa fungsi Public Relations adalah memelihara, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul atau meminimalkan munculnya masalah. Public Relations bersama-sama mencari dan menemukan kepentingan organisasi yang mendasar dan menyampaikan kebijakan manajemen pada public dan juga meynampaikan opini public pada manajemen juga kepada semua pihak yang terkait dalam menciptakan adanya saling pengertian yang didasarkan pada kenyataan, kebenaran dan pengetahuan yang jelas, dan lengkap dan perlu diinformasikan secara jujur,jelas,dan objektif. Pearce dan Robinson dalam Rhenald Kasali 2000:43, mengembangkan langkah-langkah strategi Public Relations, sebagai berikut : a. Menentukan misi perusahaan. Termasuk pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi dan sasaran Perusahaan b. Mengembangkan profile Perusahaan Company Profile yang mencerminkan kondisi internal Perusahaan dan kemampuan Perusahaan yang dimilikinya c. Penilaian terhadap lingkungan eksternal Perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum d. Analisa terhadap peluang yang tersedia pada lingkungan 12 e. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat dilengkapi untuk memenuhi tuntutan misi Perusahaan f. Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tertentu g. Objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan objektif jangka panjang dan garis besar objektif h. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan i. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap jangka pendek sebagai masukan begi pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Kasali, 2000:43 Menciptakan hubungan baik dengan pers adalah esensi dasar kegiatan media relations. Karena dengan terciptanya hubungan baik tersebut, diharapkan akan mempermudah pekerjaan PR untuk “membimbing” dalam pembuatan berita-berita positif. Berikut akan dijelaskan pandangan dari wartawan dan hubungan yang terjalin. a Embedded Media Strategy Mengikutsertakan media dalam forum informal diskusi, coffee morning, forum hobby, mengirimkan emailcontact person secara rutin, mengenal wartawan secara personal, dsb. b Media Gathering Strategy 13 Merancang acara khusus cenderung informal, sebagai saranan pertemuan atau silaturahmi untuk mempererat hubungan dengan mediawartawan. Contoh: kunjungan ke redaksi media c Embargo Media Strategy Membantu kerja mediawartawan dalam proses produksi berita dengan memberikan informasidata seawal mungkin dengan limit waktu penyajian berita yang sudah disepakati. Contoh: pengiriman press releasekit undangan peliputan d Media Briefing Strategy Melakukan briefingpengarahan kepada pihak mediawartawan untuk memberikan latar belakang informasi serta aturan dalam peliputan. Tujuannya, meminimalisir perbedaan persepsiinterpretasi. Contoh: press conferencetour dilengkapi press releasekit Public relations pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayakpublik mengenai kebijakan langkah-langkah atau tindakan yang diambil pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembagainstansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik masyarakat tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah di manaPublic relations itu berada dan berfungsi. Tugas seorang praktisi public relations dalam pemerintahan adalah menegakkan citra organisasi yang diwakilinya agar tidak menimbulkan 14 kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan. Untuk membentuk citra organisasi yang positif, praktisi public relations membutuhkan strategi.

3. Media Relations

Yasol Iriantara 2005:28, mengartikan media relations merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi dari media relations adalah simpul atau ruang dimana perusahaan atau organisasi membina sekaligus menjalin hubungan dengan publik. Dalam kegiatan media relations,public relations dituntut untuk melakukan kerja sama dengan media, baik secara fungsional maupun individual dalam berbagai cara. Media relation dalam upaya membina hubungan media, public relations melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media, seperti pengiriman siaran pers, menyelenggarakan konferensi pers, menyelenggarakan media gathering, menyelenggarakan perjalanan pers, menyelenggarakan special events, menyelenggarakan wawancara khusus dan menjadi narasumber media. Upaya membina hubungan dengan media melalui perantara wartawan yang bertugas , seorang PR harus mengenali karakter para wartawan agar tidak terjadi kesalahan dalam persepsi. Karena terkadang para PR pemula menganggap wartawan bisa diundang kapan saja ,selalu memberitakan hal negatif ,komersil, membutuhkan berita , kebal hukum dan menakutkan karena bisa menulis apa saja . 15 Mitos-mitos seperti ini tidaklah benar karena seorang wartwan yang profesional harus memiliki sifat atau profesi wartawan, antara lain: 1. Memiliki idealisme dan integrasi yang tinggi terhadap kepentingan bangsa, kebenaran, dan keadilan.Memiliki tanggungjawab kepada Tuhan , kepentingan rakyat, moral, dan tata susila, serta kepribadian bangsa . 2. Mengabdi kepada kepentingan publik 3. Memiliki kebebasan dan memperoleh fakta-fakta dari sumber berita asalkan tidak melanggar norma-norma yang ada. 4. Memiliki hak ingkar dan melindungi sumber berita asalkan asalkan tidak melanggar norma-norma yang ada. 5. Memiliki hak ingkar dalam melindungi sumber berita yang diminta dirahasiakan namanya demi keselamatan sumber berita tersebut. Hal tersebut diatas dapat dijadikan patokan oleh pekerja media seperti wartawan, untuk menjalankan tugasnya sebagai pemburu berita dan jurnalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas yang seharusnya. Seorang Public Relations akan dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik kalau di dukung oleh strategi komunikasi yang tepat dan efektif. Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto 2003: 23 memberikan rincian yang sangat jelas tentang strategi komunikasi Public Relations dengan Media tersebut adalah: 1. By Serving the media, adalah strategi dengan memberikan pelayanan kepada media. 16 2. By establishing a reputations for reliability, adalah strategi yang dilakukan oleh PR sebagai upaya untuk menegakkan reputasi perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat dipercaya. 3. By suuplying good copy,adalah Strategi dengan memasok naskah informasi yang baik. 4. By cooperations in providing material, adalah strategi yang dilakukan dengan kerja sama yang baik dalam menyediakan bahan informasi. 5. By providing verification facilities, seorang Public Relations juga harus memikirkan tentang fasilitas yang harus disediakan bagi pekerja-pekerja media. Tujuannya adalah pekerja media merasa nyaman dalam bekerja, yaitu ketika mereka melakukan peliputan terhadap perusahaan tempat Public Relations itu berada. Strategi untuk menyediakan fasilitas yang memadai ini sering disebut dengan by providing verifications facilities. Cara yang dilakukan untuk menerapkan starategi ini adalah dengan memberikan fasilitas kepada pekerja media dan wartawan apabila mereka membutuhkan ruangan untuk melakukan liputan di organisasi atau perusahaan tersebut. Fasilitas itu termasuk fasilitas internet yang dibutuhkan wartawan pada saat mereka meliput berita di perusahaan tersebut. 6. By building personal relationship with the media, merupakan strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara Public Relations dengan media massa. 17 a. Jenis-jenis Media Massa Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh massyarakat secara massal pula Burhan Bungin, 2006: 72. Seperti yang dikatakan oleh Laswell, media digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada khalayak , terlebih apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator itu akan disampaikan kepada khalayak yang berjauhan atau dalam jumlah yang banyak. Media merupakan saluran penyampaian pesan kepada khalayak sasaran. Memilih media yang tepat dalam pencitraan membuat khalayak menjadi tahu, dan paham. Diharapkan media massa dapat merubah sikap dan perilaku khalayak. Pilihan media harus memperhatikan harga, jenis pesan, pasar sasaran, keunggulan dan kekurangan media tersebut. Setiap media sebagai sebuah perpanjangan pikiran manusia: “ Roda ... adalah perpanjangan dari kaki, Buku adalah perpanjangan mata...Pakaian, sebuah perpanjangan kulit... Sirkuit sebuah perpanjangan sistem syaraf sentral. Menurut McLuhan dalam Stephen W.littlejohn 2009:17. Dimana media memeilik peran yang sangat signifikan dalam mempengaruhi opini public , dan sekaligus memiliki tempat yang dekat dengan masyarakat. Hal inilah yang menjadikan media sebagai perantara antara pemeilik kepentingan yang dapat menjadikan media sebagai alat bantu dalam penyampaian informasi dan penyebaran informasi . 18 Tabel I.1 Karakteristik Media Media Alasan positif penggunaan Alasan negatif penggunaan Surat kabar Murah , jangka waktu pendek Pasif, produksi foto kurang bagus, tidak dinamis, kurang menarik perhatian, aktivitas membaca menurun sesuai dengan hambatan waktu Majalah Kualitas produksi menimbulkan pengaruh yang besar, pembaca menghendaki adanya iklan, dapat digunakan dalam waktu yang lama, dapat mengasosiasikan brand dengan ikon-ikon budaya dalam khalayak massa Hanya dapat dikonsumsi secara visual, waktu yang lama, tidak menumbuhkan hubungan Tv Penglihatan, suara dan pergerakan terlihat nyata, pengulangan, mencakup daerah tertentu, menghibur memberi kredibilitas tertentu atas peroduk Selektivitas kurang, hal-hal detail sering terabaikan, mahal, waktu yang, ketatnya pengaturan isi pesan,khalayak terfragmentasi, tidak fleksibel Radio Digunakan secara luas , aktif, target lokal, target berdasar pembagian waktu tertentu, murah, adanya intimacy, menimbulkan kedekatan dan terjadi segera, berdasarkan topik tertentu Tidak ada isi visual, sementara, tidak lama, sering digunakan sebagai latar belakang, perhatiannya rendah, khalayak sedikit, kurang istimewa Banner website di internet Murah, aktif, pesan dapat berupa animasi, suara dan warna untuk menarik perhatian , penyediaan informasi yang serba cepat , dapat digunakan sebagai fasilitas sebagai penjualan Bukan ruang lingkup nasioanl, akses terbatas, tidak relevan untuk barang yang merusak dan yang membutuhkan sensasi tertentu seperti parfum dan makanan Billboard Murah, local, mudah diubah, praktis Kurang kapasitas untuk menaruh perhatian, segmentasi, terbatas, gampang dirusak, menimbulkan kebingungan, gambar relative sedikitr Sumber: Venus,2004 19 Hubungan baik yang terbangun antara Public Relations dengan Media massa Institusi Media dan Wartawan bukanlah tujuan utama dari kegiatan Media Relations yang dilakukan oleh Public Relations. Tujuan utama dari media relations adalah terciptanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder-nya sehingga tercipta kepercayaan dalam diri \masyarakat stakeholder termasuk perusahaan atau organisasi tersebut. Untuk mencapai tujuan utama ini, seorang praktisi Public Relations membutuhkan media massa untuk menjangkau stakeholder-nya yang bersifat masif dan berada di tempat yang terpisah-pisah. Berdasar alur berfikir ini maka hubungan yang baik antara Public Relations dengan wartwan supaya pesan yang di buat oleh praktisi Public Relations dipublikasikan oleh media massa dan sampai kepada masyarakat. Frank Jefkins menyebutkan ada tiga jenis acara-acara pers . Ketiga jenis acara pers tersebut adalah konferensi pers press conference, resepsi pers pers reception, kunjungan pers facility pers Jefkins,1992:120. Konferensi Pers Press conferences. Untuk menunjang keberhasilan strategi media relation, ada beberapa kegiatan media relations yang dilakukan oleh seorang praktisi Public Relations. Secara garis besar , kegiatan media relations itu dibagi menjadi dua , yaitu acara-acara media relations event dan tulisan media relations . Sarah Silver dalam bukunya A Media Relations Handbook For Non Govermen Organizations menyebutkan ada beberapa kegiatan media 20 relations dalam bentuk acara-acara media relations [event] dan tulisan media relations kegiatan tersebut adalah: 1. Konferensi pers Merupakan sebuah pertemuan para jurnalistik yang sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan topik-topik yang sedang hangat dibicarakan Jefkins, 1992:119. Perusahaan biasanya mengadakan konferensi pers ketika perusahaan sedang mengalami permasalahan atau sedang berkonflik dengan pihak lain. Konferensi pers diadakan dengan tujuan untuk melakukan klarifikasi atau untuk memperbaiki citra perusahaan yang sempat rusak. Tidak jarang konferensi pers diadakan secara mendadak ,dengan tempat seadanya. 2. Resepsi Pers Press reception Resepsi pers adalah merupakan acara kumpul-kumpul para jurnalis dalam kondisi santai dan menyenangkan. Acara ini biasanya dilakukan secara santai disertai dengan jamuan makan malam , makan siang.Tujuannya agar tercipta hubungan kedekatan antara pemburu berita dengan pihak organisasi atau perusahaan. 3. Kunjungan pers Facility Pers Untuk memperjelas berita yang dibuat, sering kali perusahaan mengundang wartawan atau pekerja media untuk mengunjungi persusahaan atau organisasi mereka. Acara ini biasanya juga disertai 21 dengan fasilitas transportasi, jamuan, dan terkadang akomodasi menginap. 4. Press Calls Press Call adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang praktisi Public Relations dari suatu perusahaan atau organisasi untuk menyampaikan suatu informasi atau berita kepada pekerja media dengan menggunakan telepon. 5. Media Briefing Media briefing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relatioans untuk memberikan penjelasan singkat kepada para jurnalis sebelum suatu kegiatan dilakukan. 6. Media Event Kegiatan yang dilakukan dengan mengundang media massa ketika perusahaan itu menjadi sponsor dalam launching suatu produk. 7. Radio Talk Show and Televisions Talk Show Merupakan diskusi interaktif yang dilakukan oleh pihak radio atau televisi dengan narasumber dari perusahaan atau organisasi tertentu. Selain kegiatan-kegiatan media relations , berikut ini ada beberapa kegiatan media relations dalam bentuk tulisan : 1. Press Releases Press release adalah bentuk informasi yang diterima antara institusi dan reporter. Release ini menjadi salah satu kesempatan untuk 22 menyalurkan fakta dan pandangan dari sebuah organisasi terhadap suatu permasalahan. 2. Banners Banner merupakan media komunikasi tertulis yang dapat dilakukan oleh Public Relations untuk mempublikasikan perusahaan atau organisasi tempat Public Relations itu berada. 3. Websites Salah satu media komunikasi tulis yang paling efektif yang dapat digunakan oleh praktisi Public Relations dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan tempat PR itu berada adalah Websites. Websites yang menarik akan membuat pengunjung Web menyukai Web tersebut dan semakin dalam mengakses informasi yang disajikan oleh perusahaan tersebut. 4. Public Service Announcemen Bentuk tulisan lain dalam kegiatan media relations adalah pemberitahuan- pemberitahuan layanan public. Pemberitahuan layanan public ini merupakan bentuk tanggung jawab social suatu perusahaan kepada khalayak. 5. Placing Opening Pieces in the Local Newspaper Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menempatkan opini- opini yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi yang menjadi bagian dari kegiatan media relations pada surat kabar local yang ada di daerah tersebut. 23 6. Electrik Communications Kegiatan dilakukan dengan menggunakan e-mail maupun melakukan publisitas dengan menggunakan internet. Dengan cara seperti ini , khalayak yang dijangkau oleh public relations akan semakin banyak dan semakin luas .

4. Citra

Keinginan sebuah organisasi untuk mempunyai citra yang baik pada publik sasaran berawal dari pengertian yang tepat mengenai citra stimulus adanya pengelolaan upaya yang perlu dilaksanakan. Ketepatan pengertian citra agar organisasi dapat menetapkan upaya dalam mewujudkannya pada obyek dan mendorong prioritas pelaksanaan. Menurut John. S Nimpoeno citra digambarkan dalam empat komponen yaitu persepsi-kognisi-motivasi-sikap. Proses pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut: Pengalaman kognisi Stimulus Persepsi Sikap Respon Perilaku Motivasi Gambar 1.1 Model Pembetukan Citra menurut John.S Nimpoeno 1 Stimulus: Rangsangan 24 2 Persepsi: Hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan proses pemaknaan. 3 Kognisi: Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus 4 Motivasi: keadaan dimana didalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu demi tercapainya tujuan. 5 Sikap: Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai Soemirat dan Ardianto, 2003: 115-116. a. Citra sebagai Sasaran Humas Ada beberapa jenis citra yang dikemukakan oleh Frank Jefkin, berikut 5 jenis citra tersebut: 1 Citra bayangan mirror image. Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi -- biasanya adalah pemimpinnya -- mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. 2 Citra yang berlaku current image. Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. 3 Citra yang diharapkan wish image. Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. 4 Citra perusahaan corporate image. Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. 25 5 Citra majemuk multiple image. Banyaknya jumlah pegawai individu, cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan 2003 : 20. b. Citra Positif dan Negatif Citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti citra tidak seyogi anya “ dipoles agar lebih indah dari warna aslinya”, karena hal itu justru dapat mengacaukannya. Suatu citra yang sebenarnya bisa dimunculkan kapan saja, termasuk di tengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk. Caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik informasi yang salah atau suatu yang keliru.. Pemolesan citra pada dasarnya tidak sesuai dengan hakikat humas itu sendiri. Kalangan manajemen dan pemasaran, yakni mereka yang sering membeli dan menyalahgunakan humas sehingga merusak nama baik dunia kehumasan. Seringkali memiliki suatu pemikiran yang keliru bahwasanya pemolesan citra itu merupakan suatu usaha yang sah-sah saja. Dengan adanya pandangan tentang dunia humas dalam keterkaitan dengan citra, yang sering kali mereka dengar dan yakini bahwa humas adalah pekerjaan membentuk citra dan menghilangkan berita bruk dengan berbagai upaya yang tidak semestinya. Padalah dalam kenyataannya pendapat masyarakat tersebut belum 26 tentu benar adanya dan hanya merupakan pemikiran yang belum memahami akan apa arti humas sebagai pelurus citra.

F. Tinjauan Penelitian terdahulu

Rico, Idham F 2012 dengan judul penelitian ”Strategi Humas Setda Kabupaten Kendal dalam Menjalin Hubungan Baik dengan Pers”. Kerjasama yang terjalin antara bagian humas Kabupaten Kendal dengan berbagai media terbukti mampu mendukung fungsi pelayanan penerangan umum bidang humas Kabupaten Kendal kepada masyarakat luas, dalam rangka penyebaran informasi,berita,kebijakan,dan aturan-aturan baru. Dimana penelitian ini lebih menekankan pada pelayanan informasi kepada publik dan tidak bertujuan untuk pembentukan citra Lowina 2013 , dalam penelitiaannya ”Strategi Public Relations Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dalam Membentuk Citra Positif”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Public Relationas yang digunakan humas Pemkab Karo dalam membentuk citra positif adalah media relations. Humas meyadari pentingnya peran media massa dalam membentuk citra Pemkab Karo. Media Massa sangat diperlukan dalam mengubah pandangan dan prilakau publik terhadapa suatu instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Karo. Media massa dapat meredam isu-isu yang hangat diberitakan ditengah- tengah masyarakat,sehingga adanya isu tersebut dapat menjadi netral dan tidak simpang siur. Media massa berperan aktif dalam pembentukan citra positif, sehingga media massa menjadi sangat segnifikan. 27

G. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMERINTAHDAERAH KABUPATEN KARO DALAM STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF.

0 3 12

PENDAHULUAN STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF.

0 2 52

PENUTUP STRATEGI PUBLIC RELATIONS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO DALAM MEMBENTUK CITRA POSITIF.

1 5 25

STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN Strategi Media Relations Pemerintah Kabupaten Sragen Dalam Mendapatkan Citra Positif.

0 2 16

STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN DALAM MENDAPATKAN CITRA POSITIF Strategi Media Relations Pemerintah Kabupaten Sragen Dalam Mendapatkan Citra Positif.

0 2 11

MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF PEMERINTAH (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif Pemerintah (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Me

0 3 13

PENDAHULUAN Public Relations Dan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Hotel Ibis Solo).

0 2 44

FUNGSI PSRAGEN Fungsi Public Relations (Humas)Pemerintah Kabupaten Sragen Dalam Pembentukan Citra Positif Kabupaten Sragen.

1 1 13

PENDAHULUAN Fungsi Public Relations (Humas)Pemerintah Kabupaten Sragen Dalam Pembentukan Citra Positif Kabupaten Sragen.

0 2 8

STRATEGI KOMUNIKASI MEDIA RELATIONS QUEST HOTEL SURABAYA by ASTON DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF (Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Media Relations Quest Hotel Surabaya by Aston dalam meningkatkan Citra Positif)

0 1 8