HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 KESIMPULAN DAN SARAN 62

viii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1. Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah 3 Tabel 2.1. Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah 14 Tabel 3.1. Teknik Penskoran 27 Tabel 3.2. Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah 29 Tabel 4.1. Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah 32 Tabel 4.2. Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian 33 Tabel 4.3. Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Perencanaan Penyelesaian 33 Tabel 4.4. Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali Penyelesaian 34 Tabel 4.5. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Awal 34 Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 38 Tabel 4.7. Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah 40 Tabel 4.8. Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian 40 Tabel 4.9. Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Perencanaan Penyelesaian 41 Tabel 4.10. Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali Hasil Penyelesaian 41 Tabel 4.11. Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Siklus I 42 Tabel 4.12. Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 48 Tabel 4.13. Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah 49 Tabel 4.14. Tingkat Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian 50 Tabel 4.15. Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Penyelesaian 50 Tabel 4.16. Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali Penyelesaian 51 Tabel 4.17. Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Siklus II 51 Tabel 4.18. Deskripsi Ketuntasan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 55 Tabel 4.20. Tindakan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran 57 ix DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas 27 Gambar 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Awal 35 Gambar 4.2. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I 42 Gambar 4.3. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah 43 Gambar 4.4. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II 52 Gambar 4.5. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah 53 Gambar 4.6. Peningkatan Nilai Rata-Rata Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 56 x DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 64 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 71 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 78 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus II 84 Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa I 90 Lampiran 6 Lembar Kegiatan Siswa II 93 Lampiran 7 Lembar Kegiatan Siswa III 97 Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siswa IV 100 Lampiran 9 Kisi-Kisi Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah 104 Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Pemecahan Masalah I 105 Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Pemecahan Masalah II 106 Lampiran 12 Lembar Validasi Tes Awal 107 Lampiran 13 Lembar Validasi Tes Awal 108 Lampiran 14 Lembar Validasi Tes Awal 109 Lampiran 15 Lembar Validasi Tes Pemecahan Masalah 110 Lampiran 16 Lembar Validasi Tes Pemecahan Masalah 111 Lampiran 17 Lembar Validasi Tes Pemecahan Masalah 112 Lampiran 18 Lembar Validasi Tes Pemecahan Masalah II 113 Lampiran 19 Lembar Validasi Tes Pemecahan Masalah II 114 Lampiran 20 Lembar Validasi Tes Pemecahan Masalah II 115 Lampiran 21 Tes Awal 116 Lampiran 22 Alternatif Penyelesaian Tes Awal 118 Lampiran 23 Tes Pemecahan Masalah I 121 Lampiran 24 Alternatif Penyelesaian Tes Pemecahan Masalah I 123 Lampiran 25 Tes Pemecahan Masalah II 126 Lampiran 26 Alternatif Penyelesaian Tes Pemecahan Masalah II 127 Lampiran 27 Hasil Tes Kemampuan Awal Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 130 Lampiran 28 Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 131 xi Lampiran 29 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 132 Lampiran 30 Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I 133 Lampiran 31 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 134 Lampiran 32 Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II 135 Lampiran 33 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I 136 Lampiran 34 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I 138 Lampiran 35 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 140 Lampiran 36 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 142 Lampiran 37 Dokumentasi Penelitian 144

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika, seperti yang dinyatakan Cornelius dalam Abdurrahman, 2009: 253 yaitu: lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Selain itu Cockroft dalam Abdurrahman, 2009: 253 mengemukakan alasan perlunya belajar matematika, yaitu: matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Salah satu alasan penting perlunya siswa belajar matematika adalah sebagai sarana untuk memecahkan masalah.Suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya Suherman, 2003: 92. Suatu soal dapat dipandang sebagai masalah merupakan hal yang relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. 2 Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan suatu strategi berpikir yang disebut pemecahan masalah. Menurut Krilik dan Rudnik dalam Al-Badri, 2012 mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan proses dimana individu menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah diperoleh untuk menyelesaikan masalah pada situasi yang tidak dikenalnya. Polya dalam Firdaus, 2009 mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Oleh karena itu pemecahan masalah adalah usaha individu untuk menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya dalam menemukan penyelesaian dari suatu masalah. Dengan demikian kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu untuk menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya dalam menemukan penyelesaian dari suatu masalah. Kemampuan pemecahan masalah sangat penting dalam pembelajaran matematika, seperti yang dinyatakan Suherman 2003 : 89 yaitu: pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Selain itu dalam dokumen National Research Council dalam Suryadi, 2010 dinyatakan bahwa: pengalaman-pengalaman yang diperoleh melalui proses pemecahan masalah matematis memungkinkan berkembangnya kekuatan matematis yang antara lain meliputi kemampuan membaca dan menganalisis situasi secara kritis, mengidentifikasi kekurangan yang ada, mendeteksi kemungkinan terjadinya bias, menguji dampak dari langkah yang akan dipilih, serta mengajukan alternatif solusi kreatif atas permasalahan yang dihadapi. Peneliti mengadakan tes pendahuluan kepada siswa kelas X SMK Swasta Immanuel 1 Kabanjahe. Tes yang diberikan berupa tes berbentuk uraian untuk melihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam matematika. Tes yang diberikan adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

1 9 231

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MEDIA POWER POINT KELAS VII SMP.

0 3 16

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASITERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Se

0 2 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK FARMASI PHARMACA MEDAN.

6 61 29

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK.

2 31 239

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Upaya Pelestar

0 2 17

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIF,

0 3 16

Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Matematis Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Instruction.

0 0 39

Penelitian Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Pelajaran Matematika

0 0 19

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK MUHAMMADIYAH I PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

0 0 12