87
7. Proses Pembuatan Karya
1 Karya ke-1
Dalam membuat karya pertama ada beberapa tahapan yang perlu dikerjakan. Tahapan awal adalah dengan membuat lukisan di atas kanvas dengan membuat
sketsa terlebih dahulu.
Gambar 3.40 Sketsa Karya ke-1
Dokumentasi Penulis
88
Gambar 3.41 Membuat Pola Lingkaran di atas Kanvas dengan Menggunakan Jangka
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.42 Proses Melukis di Atas Kanvas
Dokumentasi Penulis
Tahapan berikutnya adalah menempel kanvas pada multiplek. Multiplek sebagai pengganti span ram karena dibutuhkan bidang yang keras di balik kanvas
untuk menempelkan dinamo. Multiplek yang telah dipotong sebelumnya berbentuk lingkaran. Penempelan kanvas menggunakan lem kayu. Meskipun
sudah menggunakan lem kayu, pada bagian belakang kanvas perlu direkatkan dengan menggunakan stapler besar supaya benar-benar memastikan kanvas
tersebut menempel pada mutiplek dengan sempurna.
89
Gambar 3.43 Proses Merekatkan Kanvas ke Kayu dengan Lem Kiri dan Stapler Besar Kanan
Dokumentasi Penulis
Setelah kanvas tertempel, tahapan berikutnya adalah memodifikasi dinamo berdasarkan bentuk yang diinginkan. Jika disalurkan listrik, dinamo ini akan
bekerja bergerak berputar ke kiri dengan cepat. Putaran tersebut yang dibutuhkan oleh penulis. Tidak semua bahan dalam dinamo tersebut digunakan, melainkan
hanya mesinnya saja yang diperluksan lalu ditambahkan dengan media lain.
Gambar 3.44 Proses Memodifikasi Dinamo
Dokumentasi Penulis
90
Gambar 3.45 Proses Membuat Tuas Bagian dari Rangkaian Dinamo
Dokumentasi Penulis
Setelah tahap perakitan dinamo tersebut selesai, tahap berikutnya adalah pemasangan dinamo tersebut pada bagian tengah kanvas yang sudah dilubangi
sebelumnya serta menghubungkannya dengan adaptor untuk menyalurkan listrik. Lalu menyempurnakan beberapa imej dalam kanvas hingga karya tersebut
terpasang pada pigura yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Gambar 3.46 Proses Pemasangan Dinamo ke Kanvas
Dokumentasi Penulis
91
Setelah selesai memasang dinamo tahapan terakhir adalah menyempurnakan imej-imej dalam lukisan. Pada tahap ini yang dikerjakan adalah membuat detail-
detail dalam karya.
Gambar 3.47 Finishing Touch
Dokumentasi Penulis
7 Karya ke-2 Karya ke dua ini memerlukan penggabungan berbagai teknik, yaitu antara
melukis dan mematung. Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab II tentang metode penciptaan karya yaitu mixed media, constructed sculpture dan kinetic sculpture,
bagi penulis merupakan metode yang sangat membukakan eksplorasi seluas- luasnya. Untuk tahap awal adalah membuat sketsa dan melukis pada kaca yang
nantinya akan menjadi latar belakang dalam akuarium. Lukisan di kaca tersebut dilapisi dengan resin supaya tidak mudah mengelupas ketika diisi air.
92
Gambar 3.48 Sketsa Karya ke-2 1
Dokumentasi Penulis
93
Gambar 3.49 Sketsa Karya ke-2 2
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.50 Proses Melukis Latar Belakang Karya ke-2
Dokumentasi Penulis
94
Gambar 3.51 Proses Melapisi Permukaan dengan Resin
Dokumentasi Penulis
Tahap berikutnya adalah membuat konstruksi untuk atap akuarium menggunakan kayu pinus yang telah dipotong berukuran kecil. Karya ke-2 ini
akan tampak seperti rumah dengan gentengnya. Genteng yang dibuat menggunakan resin yang telah diwarnai.
Gambar 3.52 Proses Membuat Konstruksi Atap
Dokumentasi Penulis
95
Gambar 3.53 Proses Membuat Model Atap dengan Malam
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.54 Proses Mencetak Model dengan Gipsum
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.55 Proses Pengecoran dengan Resin
Dokumentasi Penulis
96
Gambar 3.56 Atap yang Sudah Jadi
Dokumentasi Penulis
Jumlah atap yang dibuat tidak sedikit. Setelah kering atap diwarnai dengan cat aklirik hitam untuk memberikan kesan atap yang sudah berusia lama, juga
menjadi ciri khas atap di perumahan orang-orang Indonesia. Untuk penempelannya terhadap rangka yang sudah jadi menggunakan super glue dan
bagian atasnya menggunakan resin.
Gambar 3.57 Proses Pewarnaan Atap Menggunakan Cat Aklirik
Dokumentasi Penulis
97
Gambar 3.58 Proses Pemasangan Atap Menggunakan Super Glue
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.59 Proses Penerapan Bagian Atas Atap Menggunakan Resin
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.60 Atap yang Sudah Terpasang
Dokumentasi Penulis
98
Tahap berikutnya adalah membuat patung-patung kecil. Dalam membuat model patung-patung ini menggunakan tanah liat. Membuat cetakannya dengan
menggunakan gipsum dan pengecoran dilakukan dengan bahan resin.
Gambar 3.61 Membuat Model Menggunakan Tanah Liat
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.62 Membuat Cetakan Menggunakan Gipsum
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.63 Cetakan yang Sudah Kering
Dokumentasi Penulis
99
Gambar 3.64 Model yang Sudah Dicor dengan Resin
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.65 Proses Menghaluskan Permukaan Patung
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.66 Proses Menerapkan Cermin ke Salah Satu Bagian Patung
Dokumentasi Penulis
100
Selanjutnya adalah pengecatan menggunakan cat duco dan memakai alat spray gun melalui kompresor. Penggunaan alat ini dikarenakan hasil yang
diinginkan adalah cat halus dan merata. Oleh karena itu pewarnaan harus dengan teknik cat semprot. Berbeda jika pewarnaan melalui pengolesan cat ke permukaan
dengan menggunakan kuas akan meninggalkan tapak-tapak sapuan kuas tersebut.
Gambar 3.67 Proses Pewarnaan Patung
Dokumentasi Penulis
Ada bentuk-bentuk tertentu yang sulit dibuat jika menggunakan clay. Penulis menginginkan bentuk otak yang detail. Cara yang paling praktis adalah
dengan membuat resin yang kental serta sudah diwarnai lalu memasukannya ke dalam plastik dan membuat lubang kecil pada ujungnya hingga tinggal menekan
plastik tersebut sampai resin keluar. Cara ini biasa digunakan untuk menghias kue.
Gambar 3.68 Proses Membuat Detail Patung
Dokumentasi Penulis
101
Tahap selanjutnya yaitu membuat pakaian dari kain-kain bekas. Cara yang sangat sederhana hanya dengan memotong kain-kain dan menjaitnya dengan
jarum dan benang. Lalu menempelkan rambut di kepalanya dengan menggunakan super glue. Upaya-upaya ini dilakukan supaya patung tampak nyata.
Gambar 3.69 Proses Pemasangan Pakaian
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.70 Proses Pemasangan Rambut
Dokumentasi Penulis
Berikutnya adalah membuat listrik paralel untuk dinamo. Jalur lisrik paralel diperlukan karena ada penambahan tombol untuk membuka arus listrik. Dinamo
dipasang dibalik meja yang telah disediakan.
102
Gambar 3.71 Proses Perakitan Dinamo
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.72 Proses Pemasangan Tombol
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.73 Proses Pemasangan Dinamo
Dokumentasi Penulis
103
Setelah semua media sudah selesai dibuat, tinggal merangkai semua media tersebut hingga menjadi kesatuan karya.
Gambar 3.74 Karya ke-2 yang Sudah Dirangkai
Dokumentasi Penulis
8 Karya ke-3 Pada karya ke-3 ini banyak mengolah berbagai media. Media utamanya
adalah kayu, namun secara keseluruhan didominasi oleh teknik melukis dengan menggunakan cat aklirik. Kayu dipilih karena bahan tersebut keras dan sangat
memungkinkan untuk menempel bahan-bahan lain di kayu tersebut. Untuk unsur gerak dalam karya adalah dengan merangkai roda gigi sepeda dan rantainya.
Tahap awal membuat karya adalah membuat sketsa dan memotong kayu sesuai pola.
104
Gambar 3.75 Sketsa Karya ke-3 1
Dokumentasi Penulis
105
Gambar 3.76 Sketsa Karya ke-3 2
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.77 Proses Pemotongan Kayu
Dokumentasi Penulis
106
Gambar 3.78 Kayu yang Sudah Dipotong Sesuai Pola
Dokumentasi Penulis
Tahap selanjutnya adalah merekatkan tiap-tiap kayunya dengan menggunakan lem kayu lalu perlu ditekan dengan menggunakan alat-alat berat
supaya kayu-kayu tersebut rekat maksimal.
Gambar 3.79 Proses Merekatkan Kayu dengan Lem Kayu
Dokumentasi Penulis
107
Gambar 3.80 Proses Pressing dengan Menggunakan Benda-benda Berat
Dokumentasi Penulis
Setelah kayu merekat maksimal tahap selanjutnya adalah membuat imej- imej di atas kayu dengan menggunakan cat aklirik.
Gambar 3.81 Proses Melukis dengan Menggunakan Cat Aklirik
Dokumentasi Penulis
Berikutnya adalah membuat lukisan-lukisan kecil dari kanvas. Lukisan- lukisan tersebut berbentuk lingkaran diperlukan untuk kebutuhan karya yang
bergerak di dalam karya
108
.
Gambar 3.82 Proses Pembuatan Pola Lingkaran di Kanvas
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.83 Proses Melukis dengan Menggunakan Cat Aklirik
Dokumentasi Penulis
Tahapan selanjutnya adalah menempelkan lukisan-lukisan tersebut ke kayu yang sudah berbentuk lingkaran dengan ukuran yang telah disesuaikan.
Gambar 3.84 Proses Penerapan Kanvas pada Kayu
Dokumentasi Penulis
109
Setelah selesai ditempel ke kayu tahap selanjutnya adalah melubangi bagian tengahnya dan merangkai roda gerigi, sekrup, ring dan mur. Rangkaian tersebut
dipasang dua sisi supaya bisa menghubungkan tiap-tiap roda giginya dengan menggunakan rantai.
Gambar 3.85 Proses Melubangi Kayu
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.86 Proses Pemasangan As untuk Roda Gigi
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.87 Roda Gigi yang Sudah Terpasang
Dokumentasi Penulis
110
Gambar 3.88 Proses Membuat Dudukan Roda Gigi 1
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.89 Proses Membuat Dudukan Roda Gigi 2
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.90 Proses Membuat Dudukan Roda Gigi 3
Dokumentasi Penulis
111
Gambar 3.91 Proses Melubangi Kayu untuk Memasang Dudukan Roda Gigi
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.92 Memasang Dudukan Roda Gigi
Dokumentasi Penulis
Gambar di atas adalah proses membuat dudukan roda gigi yang akan dipasang di bagian belakang karya. Setelah terpasang tahap selanjutnya adalah
merangkai tuas penarik rantai dengan limbah besi.
112
Gambar 3.93 Bahan-bahan untuk Membuat Tuas
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.94 Merangkai Tuas Kiri dan Tuas yang Sudah Terangkai Kanan
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.95 Merangkai Penarik Tuas
Dokumentasi Penulis
113
Gambar 3.96 Tuas yang Sudah Terpasang Tampak Samping
Dokumentasi Penulis
Tahap terakhir adalah memasang rantai di antara roda gigi. Ketika tuas diputarkan rantai yang dipasang terhubung ke semua roda gigi akan
menggerakkan seluruhnya. Tuas tersebut harus digerakkan oleh apresiator sebagai unsur pembuat gerak di dalam karya.
Gambar 3.97 Proses Memasang Rantai
Dokumentasi Penulis
114
Gambar 3.98 Rantai yang Sudah Terpasang
Dokumentasi Penulis
Gambar 3.99 Karya ke-3 Tampak Depan
Dokumentasi Penulis
Muchamad Rizky Zakaria, 2014 Membaca Kembali Seni Lukis Pemandangan Indonesia sebagai Gagasan Berkarya Seni Kinetik
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN