TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME.

(1)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh ADI KHADAFI

0707989

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE

GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME

Oleh Adi Khadafi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Adi Khadafi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME

Disusun oleh Adi Khadafi

0707989

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Dosen Penguji I

Drs. Maman Tocharman, M.Pd. NIP. 194812251974121001

Dosen Penguji II

Drs. Untung Supriyanto, M.Pd. NIP. 195210161986011001

Dosen Penguji III

Drs. Moch. Oscar Sastra, M.Pd. NIP. 195810131987031001


(4)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME

Disusun oleh Adi Khadafi

0707989

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Dosen Pembimbing I

Dr. Tri Karyono, M. Sn NIP. 196611071994021001

Dosen Pembimbing II

Yulia Puspita, M.Pd NIP. 198107012005012004

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS Universitas Pendidikan Indonesia

Bandi Sobandi, M.Pd.


(5)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

ADI KHADAFI, 2013. TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME.

Seorang pahlawan berani berkorban demi apa yang dia yakini, seperti seorang ibu yang berani berkorban apa saja untuk kesejahteraan anak-anaknya, begitu pula seorang pahlawan revolusi suatu negara berani berkorban apa saja untuk kesejahteraan rakyatnya. Bukan hanya sebagai poros perubahan, seorang pahlawan merupakan icon pengobar semangat orang-orang yang berjuang bersamanya. kesejahteraan, sikap dermawan, perjuangan melawan penggolongan ras merupakan segelintir masalah yang diperjuangkan oleh seorang tokoh yang tidak jarang membuat tokoh tersebut terbujur kaku di liang lahat. Fokus pembahasan karya, yaitu mengembangkan gagasan dan visualisasi dari 5 tokoh pahlawan dunia ke dalam bentuk karya seni fauvisme. Format karya ini berukuran 120cm X 140cm sebanyak 5 karya dengan dua format, yaitu format vertical

(portrait) dan format horizontal (landscape). Metode penciptaan karya lukis ini

berawal dari ide berkarya, kemudian melakukan stimulasi, kontemplasi, berkarya. Pada proses eksplorasi visual (sketsa) sebagai awal dari visualisasi proses Berkarya yang meliputi persiapan alat dan bahan, tahap pembuatan karya (melukis). Setiap visualisasi karya baik itu pemilihan penampilan tokoh, warna dan latar belakang gambar disesuaikan dengan kehidupan, karakter setiap tokohnya. Hasil karya penciptaan ini diharapkan selanjutnya dapat dijadikan semangat setiap orang yang melihat dan membaca biografi setiap tokohnya yang sarat makna dan dapat dijadikan teladan.


(6)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAC

ADI KHADAFI, 2013. TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME.

A brave hero to sacrifice for what he believed, as a mother who dared to sacrifice anything for the welfare of her children, as well as a hero of the revolution of a country willing to sacrifice anything for the welfare of its people. Not only as a shaft change, a hero is an icon pengobar spirit of those who fought with him. welfare, generous attitude, the struggle against racial classifications are a handful of issues championed by a leader who is not uncommon to make the character lying dead in the grave. Focus of the work, which is developing the idea and visualization of 5 heroes in the form of artwork Fauvism. This format works measuring 120cm X 140cm by 5 works with two formats, namely vertical format (portrait) and horizontal format (landscape). This method of painting begins with the creation of the idea of work, then do the stimulation, contemplation, work. In the visual exploration process (sketch) as the beginning of the visualization process that includes the preparation Work tools and materials, the manufacturing phase of the work (painting). Every good work of the election visualization character appearance, color and background image adapted to the life, the character of each character. The work of this creation can be expected to further the spirit of everyone who saw and read biographies of each character and meaning and can be used as an example.


(7)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………... i

Lembar Pernyataan………. ii

Ucapan Terimakasih……….. iii

ABSTRAK………...……... v

KATA PENGANTAR………. vi

DAFTAR ISI……….... vii

DAFTAR BAGAN……….. x

DAFTAR GAMBAR………. xi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang………..….. 1

B. Rumusan Masalah...……..……….. 2

C. Tujuan Penciptaan…….……….. 2

D. Manfaat Penciptaan..………... 3

E. Definisi Operasional………... 3

F. Metode Penciptaan……….. 5

G. Sistematika Penulisan……….. 6

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN………. 7

A. Seni Lukis…………..……….. 7

1. Pengertian….……….……. 7

2. Sejarah Seni Lukis ….……….. .. 7

3. Unsur –unsur Rupa ………...10

4. Aliran-aliran Seni Lukis……… 14

5. Objek Melukis...………... 19

6. Teknik Melukis……….….23

7. Alat dan Bahan……….…. 24

B. Tokoh Pahlawan Dunia………...25

1. Bang Fang Li……….……… 26


(8)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Aung San Suu Kyi………..28

4. Munir…………..………....29

5. Malcolm X……...……….….30

BAB III METODE PENCIPTAAN……….. 32

A. Gagasan Berkarya ..………... 32

1. Ide Berkarya……….. 33

2. Kontemplasi………... 34

3. Stimulus………... 34

B. Visualisasi Karya………... 35

1. Eksplorasi Visual………... 35

2. Persiapan Alat dan Bahan………. 35

3. Bagan Proses Berkarya………. 41

4. Proses Pembuatan Karya………... 43

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA ……… 51

A. Karya 1………... 52

B. Karya 2………... 56

C. Karya 3………... 59

D. Karya 4………... 63

E. Karya 5………... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 70

A. Kesimpulan………. 70

B. Saran………... 72

DAFTAR PUSTAKA………...… 73 DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT PENULIS


(9)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(10)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penciptaan

Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak terpikirkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan manusia akan media dan teknik baru dalam berkarya.

Salah satu dari sekian banyak cabang seni rupa adalah seni lukis, sejak pertama kali ditemukan di gua-gua yang dibuat oleh masyarakat purba hingga kini seni lukis tetap berada di sekitar manusia dengan berbagai kepentingan, sosial, kebudayaan, isu politik, dan tokoh terkenal menjadi kecenderungan tema yang banyak diambil oleh para seniman.

Modernisasi seni, khususnya seni lukis sudah masuk ke dalam ruang lingkup kehidupan masyarakat Indonesia sejak masuknya penjajahan Belanda, dengan kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Fauvisme merupakan salah satu aliran seni lukis yang dibawa dari dataran Eropa ke Indonesia, dewasa ini banyak orang mengenal aliran ini dari beberapa karya seniman ternama.

Aliran fauvisme berangkat dari usaha untuk menyempurnakan aliran Impresionisme dan gaya ekspresionisme, namun fenomena seni lukis fauvisme di Indonesia tidak terlalu semarak, terlebih dengan waktu yang relatif singkat dan lebih memilih aliran-aliran seni lukis yang dibawa oleh pihak kolonial Belanda pada waktu itu, seperti Romantisme.

Fauvisme dengan memiliki ciri-ciri warna yang begitu liar, serba tidak teratur dan kuat, namun tetap nikmat untuk diapresiasi dengan salah satu ciri khas


(11)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

seorang pahlawan yang berjiwa menggebu-gebu menjadi pondasi dalam karya penulis.


(12)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengaplikasikan ide berkaryanya melalui karya seni lukis, dengan mengangkat tema dan judul:

TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME

B. Rumusan masalah penciptaan

Dari ketertarikan penulis pada seni lukis dan para tokoh–tokoh yang berjasa dalam hal perdamaian dan kesejahteraan menjadi sebuah ide bagi penulis untuk membuat karya, maka dari itu penulis bermaksud untuk membuat karya menggunakan media lukis, dengan mengaplikasikan gaya lukis fauvisme dengan cat akrilik pada media kanvas.

Maka fokus masalah yang diangkat adalah :

1. Bagaimana mengembangkan sumber gagasan 5 tokoh pahlawan dunia menjadi sebuah ide berkarya seni lukis fauvisme ?

2. Bagaimana memvisualisasikan 5 tokoh pahlawan dunia ke dalam bentuk karya seni lukis fauvisme ?

C. Tujuan Penciptaan

Tujuan dari pembuatan karya tugas akhir menggunakan media lukis ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengasah kemampuan serta pengalaman yang didapatkan selama mengikuti kuliah seni lukis dan sebagai bentuk pengembangan dari teknik dan media yang dipergunakan.

Adapun tujuan dari penciptaan karya tugas akhir ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Mengembangkan sumber gagasan 5 tokoh pahlawan dunia menjadi ide berkarya seni lukis fauvisme.

2. Memvisualisasikan 5 tokoh pahlawan dunia ke dalam bentuk karya seni lukis fauvisme.


(13)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Manfaat Penciptaan

Bagi penulis, proses pembuatan karya menggunakan media lukis ini merupakan pengembangan dari kuliah lukis yang penulis jalani, penulis mencoba salah satu jenis aliran lukis fauvisme, dimana dalam aliran seni lukis ini penulis dibebaskan untuk membubuhkan warna. Membuat karya tugas akhir lukisan ini akan menjadi kepuasan tersendiri bagi penulis. Selain itu, berikut penulis paparkan beberapa manfaat yang dapat digali dari pembuatan karya seni lukis ini, diantaranya :

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan berpikir dan pengetahuan serta menggali kembali ide dan gagasan dengan membuat karya seni lukis dengan media kanvas.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Seni Rupa, dengan penciptaan karya ini diharapkan dapat melestarikan aliran lukis fauvisme yang sulit ditemui hari ini.

3. Bagi masyarakat umum, diharapkan hasil penciptaan karya tugas akhir ini dapat dijadikan sarana edukasi tentang siapa saja yang berjasa dalam bidang perdamaian dan kesejahteraan selain yang pernah dibaca di buku ilmu sosial saat duduk dibangku sekolah, dan terbuka kan matanya bahwasanya para tokoh tersebut dalam usahanya memperjuangkan perdamaian itu patut kita lanjutkan dan jangan takut terhadap segala sesuatu yang menghadang, terlebih kebanyakan tokoh-tokoh yang dalam perjuangannya itu tidak mati sia-sia.

E. Definisi Operasional 1. Tokoh Pahlawan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia tokoh adalah :, 1. rupa (wujud dan keadaan), macam atau jenis, 2. bentuk badan; perawakan, 3. ki orang yang


(14)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

terkemuka dan kenamaan (dalam bidang politik, kebudayaan), 4. Sas pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama. Sedangkan pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tokoh pahlawan adalah seorang yang muncul diantara kebanyakan dan memiliki status atau kedudukan yang lebih tinggi, dalam usahanya untuk menegakan keadilan dan perdamaian tidak jarang menempuh cobaan dari lawannya, seperti contohnya dibungkam dengan dipenjarakan bertahun – tahun tanpa vonis yang jelas, dibunuh dengan cara ditembak, diracun ataupun diasingkan agar usahanya untuk menarik perhatian orang dan dunia menjadi terhambat.

2. Seni Lukis Fauvisme

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tergantung setiap seniman fauvisme untuk menginterpretasikan pewarnaan objek dalam lukisannya


(15)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Metode Penciptaan

Adapun prosedur penciptaan karya seni lukis fauvisme tokoh pahlawan dunia ini penulis bagi menjadi beberapa tahapan.

Bagan 1. 1

Diagram tahapan penciptaan (Sumber: dokumentasi pribadi)

Pra ide Ide gagasan Kontemplasi (Perenungan) Stimulasi (Perangsang) Berkarya seni lukis kontemporer Karya seni Penyajian karya Studi awal: Sketsa objek Penelitian media: Teknik, eksplorasi Pencatatan peristiwa, telaah fakta

Teori seni, filsafat seni dan sejarah. Eksternal: melihat, mengamati Internal: memori, kenangan, pengalaman Observasi Studi pustaka Ujian sidang


(16)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan serta pembacaan laporan penciptaan karya seni lukis yang berjudul TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME ini, maka karya tulis ini disusun dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang Penciptaan, Rumusan Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan, Kajian Sumber Penciptaan, Metode Penciptaan, serta Sistematika Penulisan. 2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, berisi tentang: Kajian pustaka, yang

menjelaskan tentang seni lukis, tokoh–tokoh pahlawan dunia, Kajian Empiris, menjelaskan tentang tokoh pahlawan dan konsep penciptaan, menjelaskan bagaimana tokoh pahlawan dunia dalam lukisan.

3. BAB III METODE PENCIPTAAN, menjelaskan tentang metode dan langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya ini seperti. Ide berkarya, kontemplasi, stimulasi berkarya, pengolahan ide dan proses berkarya dari tahap proses sketsa, persiapan alat dan bahan, tahap pembuatan karya

4. BAB IV ANALISIS VISUALISASI KARYA, berisi analisis konsep dan visual dari karya seni lukis yang diciptakan.


(17)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. BAB V PENUTUP, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil penciptaan karya dan saran atau rekomendasi berkenaan dengan karya seni yang diciptakan.


(18)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENCIPTAAN

Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud atau tujuan yang berbeda-beda, perkembangan karya seni dan daya guna nya sendiri tidak lepas dari perkembangan kebutuhan manusia. Karya seni ditempatkan sebagai wujud media rekam suatu peristiwa, sebagai pemanis ruangan ataupun sebagai wujud ekspresi dari perasaan sang pelukis.

Karya seni mempunyai suatu nilai estetis yang berbeda-beda, masyarakat awam melihat nilai estetis sebuah karya dari teknik pembuatan dan hasil akhir yang memukau. Keberhasilan seseorang untuk memperlihatkan nilai estetis dan makna sebuah karya kepada orang awam merupakan suatu pekerjaan yang cukup sulit, seniman dituntut membuat suatu karya seni yang mudah dicerna dan tidak meninggalkan unsur estetis dari karya tersebut.

Selain dengan tuntutan mudah dicerna, nilai sebuah karya dilihat dari penyampaian kosep dan pesan yang terekam baik dalam suatu karya seni. Bukan merupakan hal mudah mengeksekusi dua unsur tersebut, terkadang seniman terlalu larut dalam penyampaian pesan tapi lupa dengan keindahan karya seni tersebut atau sebaliknya. Hal ini menjadi sebuah batu sandungan ketika karya tersebut disajikan kepada para apresiator baik masyarakat awam ataupun kritikus seni, karya yang disajikan menjadi terasa hambar karena tidak memuat nilai estetis atau pesan dan konsep yang tidak terbaca.

A. Gagasan Berkarya

Dalam karya seni lukis dengan ukuran 120x140 dan berjumlah 5 buah ini, penulis mencoba menghadirkan lukis gaya fauvisme dengan menggunakan teknik sapuan basah. Beberapa perbedaan dalam teknik melukis dan point of view, diantaranya:


(19)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Mencoba menghadirkan kembali gaya melukis fauvisme yang merupakan gaya lukisan dengan ciri khas kekuatan warna - warnanya.

2. Memberikan pengetahuan tambahan tentang sosok pahlawanan sebagai objek pada konsep karya lukis .

Timeline dari visualisasi karya lukis ini yang telah melewati beberapa proses

sebagai berikut:

1.Ide Berkarya

Sosok pahlawan sudah tidak asing lagi didengar dan dilihat oleh kita, baik itu dalam media elektronik, cetak maupun internet. Dalam pemikiran masyarakat, pahlawan di indentikan sebagai orang yang rela berkorban demi negara, memberantas penjahat ataupun seorang superhero. Penulis sadar bahwa definisi pahlawan itu bukan seperti yang kita tonton dalam film hollywood yang terasa memukau tetapi dibuat-buat, tetapi lebih kepada seseorang yang mempunyai jiwa yang besar untuk memberi dan berbagi dalam banyak hal.

Full many a wonder is told us in stories old, of heroes worthy of praise, of hardships dire, of joy and feasting, of weeping and of wailing,

of the fighting of bold warriors, now you may hear wonders told

Banyak keajaiban yang memberitahu kami dalam cerita lama, tentang pahlawan terpuji, dari kesulitan yang mengerikan, sukacita dan pesta, dari tangisan dan ratapan,

tentang pertempuran prajurit yang berani, sekarang kamu mungkin hanya bisa mendengarnya keajaiban

Beberapa kalimat diatas merupakan bait pembuka sebuah manuskrip kuno bangsa Jerman pada masa medieval yang berjudul “song of the nibelungs”, puisi ini tercipta oleh beberapa orang yang terpelajar di zaman-nya. Manuskrip ini berisi cerita dan kumpulan puisi tentang kepahlawanan generasi sebelum mereka,


(20)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebuah aksi kepahlawanan yang membuat hal yang dahulu tidak mungkin mereka lakukan menjadi mungkin yang menyelamatkan mereka dari ketakutan, tangisan dan kelaparan. Bisa dikatakan manuskrip ini merupakan sebuah ungkapan syukur kepada orang-orang sebelum mereka yang melakukan perlawanan untuk kehidupan yang lebih baik bagi generasi setelahnya.

Ide berkarya seni lukis ini hadir dalam diri penulis sebagai pengalaman mempelajari ilmu pengetahuan sosial dan sejarah yang penulis dapat sejak kecil serta lingkungan yang mengajarkan tentang nilai moral serta keteladanan.

Oleh karena itu penulis mencoba menvisualisasikan ketertarikan tersebut kedalam karya seni lukis, yang pada tahap akhirnya dapat diapresiasi oleh masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia dan masyarakat luar lainnya.

2.Kontemplasi

Kontemplasi merupakan proses perenungan tentang pemaknaan, maksud dan manfaat. Dalam tahap ini penulis berusaha menuangkan gagasan kedalam media dan mengimajinasikan semua hal dengan melakukan pembatasan tertentu sehingga pada tahap ini hasil dari representasi pikiran ke pada media karya masih tetap memiliki jalur.

Proses mengimajinasikan bentuk khayalan kedalam media tetap berorientasi kepada ide berkarya yang penulis angkat, yaitu pahlawan. Yang mana kemudian penulis dalam proses berkontemplasi ini memberi emosi kedalam bentuk nyata yang penulis buat dalam media karya.

Beberapa tahap dalam proses kontemplasi ini pada akhirnya memunculkan suatu hasrat dan bentukan pasti yang kemudian menjadi sumber inspirasi penulis dalam proses eksekusi dengan media cat akrilik diatas kanvas.


(21)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Stimulus adalah rangsangan yang diterima dari dalam maupun luar diri, dalam tahap ini penulis mencoba menggali kembali memori-memori tentang kepahlawanan dan lima tokoh yang penulis angkat.

Dari dalam diri penulis mencoba merepresentasikan pengertian pahlawan yang penulis dapat dan dibantu dengan lingkungan atau pihak luar, dengan cara seperti menonton video sosok pahlawan yang akan penulis angkat dan membaca biografi.

B. Visualisasi Karya 1. Eksplorasi Karya (sketsa)

Sketsa merupakan cetak biru dari sebuah karya, penulis dalam tahapan ini melihat beberapa hal yang indentik dengan tokoh yang penulis visualisasikan seperti, foto-foto, film dokumenter, film saduran dan mengumpulkan materi-materi yang penulis rasa cocok untuk menjadi bahan pendukung dalam visualisasi karya nantinya.

Dalam prosesnya, penulis banyak mempadu-padankan gambar-gambar serta warna-warna sebagai ciri khas dalam gaya lukis fauvisme. Eksplorasi visual disini lebih condong ke area pewarnaan dengan menggunakan warna-warna yang jauh berbeda satu dengan yang lainnya dan masih terdapat ciri khas dari setiap tokoh yang divisualisasikan.

Beberapa objek yang penulis masukan didalam lukisan ini merupakan barang atau objek yang sangat erat hubungannya dengan tokoh yang penulis visualisasikan. Seperti contohnya becak, sel-sel neutron otak sebagai simbol kepintaran dan warna-warna air sebagai ide gagasan dalam hal teknisnya.

2. Persiapan Alat Dan Bahan

Selain konsep, ide dan sumber tulisan, penulis mempersiapkan beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam proses berkarya diantaranya:


(22)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Alat. 1). Kuas


(23)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 1 Kuas Lukis Kasar dan Halus


(24)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber: Dokumentasi Pribadi) 2). Busa spon

Busa spon penulis gunakan untuk menghapus cat pada kanvas

Gambar. 3. 2 Spon cuci

(Sumber:Dokumentasi Pribadi) 3). Lap

Fungsi lap disini mirip dengan busa spon untuk menghilangkan jejak air berlebih pada kanvas dan menghapusnya ketika penulis membuat kesalahan dalam proses berkarya penulis


(25)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 3 Lap

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

b. Bahan: 1). Kanvas

Gambar. 3. 4 Kanvas

(Sumber: Dokumentasi Pribadi) 2). Cat Akrilik dan Cat Bibit

Penulis menggunakan cat akrilik merk “winsor n newton” dengan seri


(26)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

hasilnya lebih tipis dan tidak terlalu opaque. Hal ini sangat penting dirasakan karena teknik sapuan basah yang penulis pakai dapat dipraktekkan dengan mudah menggunakan cat akrilik merk tersebut.

Gambar. 3. 5 Cat akrilik

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain menggunakan cat akrilik siap pakai diatas, penulis menambahkan cat bibit “Warna Aseli” untuk membuat warna-warna terang yang sulit didapat apabila mengandalkan cat akrilik siap pakai biasa.


(27)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a). Siapkan bahan, yaitu cat akrilik warna putih (penulis memakai cat merk Basic

dengan kode “titanium white”) dan cat bibit ( penulis disini memakai cat bibit

merk “Warna Aseli” dengan kode “lemmon yellow”)

b). Campurkan cat putih dan cat bibit dalam suatu wadah, dengan rasio 2:1. c). Aduk campuran cat tersebut hingga keluar warna yang diinginkan.

d). Apabila warna yang di inginkan belum tercapai, maka kita bisa menambahkan kembali cat bibit ke dalam campuran cat tadi. Perlu diingat kualitas warna yang dihasilkan tergantung dari cat putih dan cat bibit yang kita pakai, jadi kita harus mampu memilih merk cat yang bagus untuk membuat cat campuran.


(28)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 6 Cat Bibit

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

3. Bagan Proses Berkarya

Bagan. 3. 1 Bagan Proses Berkarya

Proses berkarya dimulai dari Pra ide. Pra ide merupakan langkah paling awal dalam menentukan karya apa yang penulis buat, kemudian penulis mencoba

Pra ide Ide gagasan Kontemplasi (Perenungan) Stimulasi (Perangsang) Berkarya seni lukis fauvisme Karya seni Penyajian karya Studi awal: Sketsa objek Penelitian media: Teknik, eksplorasi Pencatatan peristiwa, telaah fakta

Teori seni, filsafat seni dan sejarah. Eksternal: melihat, mengamati Internal: memori, kenangan, pengalaman Observasi Studi pustaka Ujian sidang


(29)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengumpulkan semua ide dan gagasan dengan cara mengamati, melihat serta kembali mengingat memori dan kenangan yang pernah penulis lalui.

Kontemplasi merupakan tahap selanjutnya dari pengumpulan ide dan gagasan, pada tahap ini penulis melakukan perenungan semua ide-ide dan dengan didukung observasi dan melakukan studi pustaka pada suatu hal yang mendukung ide penulis, tahap selanjutnya merupakan tahap dimana semua memori dan pengalaman penulis dicatat dan dijadikan rangsangan dalam berkarya yang kemudian menjadi gambar rancangan awal karya atau sketsa.

Tahap selanjutnya adalah tahap paling penting dalam bagan di atas, yaitu eksekusi karya yang berasal dari kontemplasi, studi dan observasi penulis kemudian di kristalisasikan menjadi sebuah karya seni lukis fauvisme dengan didukung teknik, media, teori-teori yang menurut penulis cocok dengan karya yang akan dibuat. Karya seni yang dibuat kemudian penulis sajikan kepada penguji di sidang dan mungkin akan di perlihatkan kepada khalayak ramai kemudian.


(30)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Proses Pembuatan Karya

a. Mengumpulkan referensi potret figur pahlawan:

Penulis memilih lima tokoh yaitu: (dari kiri ke kanan) Malcolm x, Mahatma Gandhi, Munir, Aung Sang Suu Kyi dan Bang fang li.


(31)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 7 Figur Pahlawan Dunia (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


(32)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 8 Sketsa di atas Media Kertas


(33)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

c. Memasang kanvas dan membingkainya dengan ukuran yang ditentukan

Gambar. 3. 9

Pemasangan Bingkai dan Kanvas (Sumber: Dokumentasi Pribadi) d. Memindahkan objek dari sketsa ke media kanvas

Penulis menggunakan pensil warna dengan warna terang, seperti warna kuning dan orange dalam memindahkan objek kasar dalam sketsa ke dalam media kanvas dengan bertujuan ketika tahap pewarnaan, sketsa awal yang penulis buat tidak muncul menjadi garis yang mengganggu.


(34)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 10

Sketsa dengan Media Pensil Warna (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


(35)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Pemberian warna dasar

Pewarnaan dasar dilakukan dengan posisi kanvas horizontal atau dilantai bertujuan agar cipratan cat dan bentuk aliran airnya terkesan alami, walaupun nantinya akan tertutup oleh warna cat selanjutnya. Tetapi pewarnaan ini akan menimbulkan tekstur dan kedalaman tersendiri dalam lukisan.

Gambar. 3. 11 Pemberian Warna Dasar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


(36)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(37)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 12 Penguatan Warna Objek 1


(38)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar. 3. 13 Penguatan Warna Objek 2 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


(39)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(40)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 14

Finishing Karya.


(41)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Tokoh pahlawan merupakan akan terus menjadi panutan di setiap generasi, dalam karya seni tokoh pahlawan merupakan sosok objek yang tidak akan termakan zaman, sama seperti gaya lukisan dari awal sampai masa kontemporer tetap hidup dan mempunyai semangat.

Tidak semua tokoh pahlawan setiap orang tahu, terkadang hanya tokoh tertentu saja yang diketahui, karena faktor menjadi objek pembelajaran dari masa sekolah dasar ataupun mungkin tokoh yang memang laris terjual dalam bentuk poster-poster yang ikonik.

Dalam tugas akhir yang berjudul “TOKOH PAHLAWAN DUNIA

SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME” ini,

menggambarkan beberapa tokoh yang mungkin belum dikenal ataupun yang memang sudah terlupakan oleh waktu, pengambilan tokoh-tokoh tersebut tanpa maksud lain yaitu sebagai upaya untuk melestarikan dan memvisualisasikannya menjadi sesuatu yang lain dalam media kanvas dua dimensi dengan memakai gaya aliran seni lukis fauvisme. Teknik dan gaya lukis ini merupakan hasil dari pembelajaran ilmu kesenirupaan yang di dalami oleh penulis, dan bentuk penggambaran memori penulis tentang rasa sosial sebagai manusia seutuhnya.

Peran setiap tokoh yang penulis pilih berbeda-beda dan patut kita teladani. Seorang penarik becak bernama Bang Fang Li dari Cina yang memiliki nilai sosial yang luhur tanpa memikirkan kondisinya sendiri, semangat “man jadda wa jada” sangat tergambar jelas dalam kehidupannya, sehingga dia dicintai dan


(42)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sangat disayangi oleh setiap anak yatim di panti asuhan yang iya sumbang setiap hari nya.

Sosok Munir yang memiliki penggambaran seorang prajurit garda depan dalam salah satu perang melawan kejahatan HAM, sampai dimana beliau meninggal karena di racun oleh orang jahat yang sampai sekarang belum diketahui tidak memadamkan api kebenaran yang ia bawa, yang kemudian api tersebut muncul di setiap orang yang simpati terhadap perjuangannya dan orang-orang yang diperjuangkan hidupnya oleh beliau.

Sosok Suu kyi, seorang wanita paruh baya yang sebagian hidupnya terpenjara, memiliki citra kaum wanita yang terbuat dari baja, tahan banting, yang terbebas dari belenggu yang mengekang dirinya sekian lama. Menginspirasi orang-orang untuk hidup demokratis bebas tanpa tekanan dari pihak manapun.

Sosok seorang Gandhi yang memiliki pencitraan orang yang mulia dan berpemikiran luas dan tidak terkotakan akan zaman. Setiap perbuatan dan tutur katanya menjadi inspirasi setiap orang dan menjadi tempat yang menampung kegelisahan orang banyak serta menjadikan dirinya contoh perbuatan baik manusia.

Sosok terakhir adalah Malcolm X, seorang muslim kulit hitam di Amerika Serikat, seorang orator handal yang menginspirasi setiap orang dengan retorikanya, yang hingga akhir hidupnya ia gunakan untuk dakwah / pidato dari sebuah mesjid kecil, gereja hingga parlemen dan mengenalkan pada dunia akan kejamnya politik apartheid.

Dengan pemaparan tulisan diatas, penulis memiliki harapan untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang sebuah arti sosial yang pada masa kini sudah sedikit memudar dari kehidupan. Selayaknya manusia adalah makhluk sosial dan memiliki cita-cita yang tinggi harus tetap rendah diri, terbuka dan memiliki akhlak mulia.


(43)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.Saran

Sebuah karya seni lukis tidak terlepas dari ide. Ide atau gagasan bisa ditemukan di setiap aspek kehidupan manusia, dan tentunya berasal dari memori yang telah dilalui oleh setiap si pembuat karya nya. Penulis seperti belajar kembali dari nol, mencari pemahaman sebagai makhluk sosial, pemahaman akan hal estetis seperti penggunaan kanvas, cat dan berbaur serta mempelajari air sebagai penengah antara media cat dan kanvas.

Proses tersebut menuntut penulis untuk menggali kembali memori penulis dan kreatifitas untuk menjadi sebuah nilai akhir yaitu ekspresi dari setiap warna dan garis yang terekam dalam kanvas dan harus dapat dinikmati oleh khalayak.

Penulis memiliki harapan yang besar setelah melakukan proses ini agar bidang seni, khususnya seni rupa dapat memberikan kontribusi besar bagi kehidupan sosial penulis sendiri dan umumnya untuk Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia dimana tempat penulis merasakan tempaan yang sangat penulis syukuri.


(44)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Budiyono, et al. (2008) Kriya Tekstil: Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Bujono, Bambang. (1984). S. Sujojono 1984 : Tempo Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna. Bandung: ITB. Dharsono.(2007). Estetika. Bandung: Rekayasa Sains bandung

Dermawan, Agus. (1984). Lukisan zaman Kebebasan Yang Kurang Bebas”. Jakarta : Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta

Ganda Prawira, Nanang. (2009). Benang Merah Seni Rupa Modern. Bandung: CV. Bintang Warli Artikaz

Haley, Alex. (1965). The Autobiography of Malcolm X. United State: Grove Press Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Jakarta: Balai Pustaka.

Leonardo Collection, Characteristic Faces 29. Milan : Vinciana Editrice Newmeyer, Sarah. (1959). Enjoying Modern Art. New York: A Mentor Book Sahman, Humar. (1993). “Mengenali Dunia Seni Rupa”. IKIP Semarang Press. Soedarso, Sp., (1990). Sejerah Perkambangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta:

STSRI.

Sudarmaji, Drs., (1985). Apresiasi seni. Jakarta: Pasar seni Sudarmadji. (1974). Seni lukis Indonesia masa kini. Yogyakarta

Supangkat, Jim. (1979). Gerakan Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Taryadi, Alfons. (1974). Seni dan “Kehidupan yang Maju dan Berbudaya”. Jakarta: Kompas

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(45)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ismaya, R, P. (2012). Citra Pandawa Dalam Lukisan Gaya Surealis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurjanah, Euis. (2011). Proses Rintisan Batik Karya Rumah Batik Arves Di

Subang, Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

C. Sumber Internet

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis [ 2 Agustus 2013] http://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Abdullah, [ 7 Mei 2012]. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis [ 8 Juni 2012]

http://eyesuckink.blogspot.com/ [7 November 2012]

http://www.loustal.nl/art_loustal_fauvisme_2.htm [2 November 2012] http://repository.upi.edu/operator/upload/t_seni_0808924_bibliography.pdf

[ 8 Juli 2013]

http://desxripsi.blogspot.com/2012/07/aliran-aliran-seni-rupa-tokoh-dan. html#ixzz2BT2uZQ3i [2 November 2012]


(1)

54

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar. 3. 14

Finishing Karya.


(2)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Tokoh pahlawan merupakan akan terus menjadi panutan di setiap generasi, dalam karya seni tokoh pahlawan merupakan sosok objek yang tidak akan termakan zaman, sama seperti gaya lukisan dari awal sampai masa kontemporer tetap hidup dan mempunyai semangat.

Tidak semua tokoh pahlawan setiap orang tahu, terkadang hanya tokoh tertentu saja yang diketahui, karena faktor menjadi objek pembelajaran dari masa sekolah dasar ataupun mungkin tokoh yang memang laris terjual dalam bentuk poster-poster yang ikonik.

Dalam tugas akhir yang berjudul “TOKOH PAHLAWAN DUNIA SEBAGAI IDE GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS FAUVISME” ini, menggambarkan beberapa tokoh yang mungkin belum dikenal ataupun yang memang sudah terlupakan oleh waktu, pengambilan tokoh-tokoh tersebut tanpa maksud lain yaitu sebagai upaya untuk melestarikan dan memvisualisasikannya menjadi sesuatu yang lain dalam media kanvas dua dimensi dengan memakai gaya aliran seni lukis fauvisme. Teknik dan gaya lukis ini merupakan hasil dari pembelajaran ilmu kesenirupaan yang di dalami oleh penulis, dan bentuk penggambaran memori penulis tentang rasa sosial sebagai manusia seutuhnya.

Peran setiap tokoh yang penulis pilih berbeda-beda dan patut kita teladani. Seorang penarik becak bernama Bang Fang Li dari Cina yang memiliki nilai

sosial yang luhur tanpa memikirkan kondisinya sendiri, semangat “man jadda wa jada” sangat tergambar jelas dalam kehidupannya, sehingga dia dicintai dan


(3)

71

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sangat disayangi oleh setiap anak yatim di panti asuhan yang iya sumbang setiap hari nya.

Sosok Munir yang memiliki penggambaran seorang prajurit garda depan dalam salah satu perang melawan kejahatan HAM, sampai dimana beliau meninggal karena di racun oleh orang jahat yang sampai sekarang belum diketahui tidak memadamkan api kebenaran yang ia bawa, yang kemudian api tersebut muncul di setiap orang yang simpati terhadap perjuangannya dan orang-orang yang diperjuangkan hidupnya oleh beliau.

Sosok Suu kyi, seorang wanita paruh baya yang sebagian hidupnya terpenjara, memiliki citra kaum wanita yang terbuat dari baja, tahan banting, yang terbebas dari belenggu yang mengekang dirinya sekian lama. Menginspirasi orang-orang untuk hidup demokratis bebas tanpa tekanan dari pihak manapun.

Sosok seorang Gandhi yang memiliki pencitraan orang yang mulia dan berpemikiran luas dan tidak terkotakan akan zaman. Setiap perbuatan dan tutur katanya menjadi inspirasi setiap orang dan menjadi tempat yang menampung kegelisahan orang banyak serta menjadikan dirinya contoh perbuatan baik manusia.

Sosok terakhir adalah Malcolm X, seorang muslim kulit hitam di Amerika Serikat, seorang orator handal yang menginspirasi setiap orang dengan retorikanya, yang hingga akhir hidupnya ia gunakan untuk dakwah / pidato dari sebuah mesjid kecil, gereja hingga parlemen dan mengenalkan pada dunia akan kejamnya politik apartheid.

Dengan pemaparan tulisan diatas, penulis memiliki harapan untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang sebuah arti sosial yang pada masa kini sudah sedikit memudar dari kehidupan. Selayaknya manusia adalah makhluk sosial dan memiliki cita-cita yang tinggi harus tetap rendah diri, terbuka dan memiliki akhlak mulia.


(4)

72

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.Saran

Sebuah karya seni lukis tidak terlepas dari ide. Ide atau gagasan bisa ditemukan di setiap aspek kehidupan manusia, dan tentunya berasal dari memori yang telah dilalui oleh setiap si pembuat karya nya. Penulis seperti belajar kembali dari nol, mencari pemahaman sebagai makhluk sosial, pemahaman akan hal estetis seperti penggunaan kanvas, cat dan berbaur serta mempelajari air sebagai penengah antara media cat dan kanvas.

Proses tersebut menuntut penulis untuk menggali kembali memori penulis dan kreatifitas untuk menjadi sebuah nilai akhir yaitu ekspresi dari setiap warna dan garis yang terekam dalam kanvas dan harus dapat dinikmati oleh khalayak.

Penulis memiliki harapan yang besar setelah melakukan proses ini agar bidang seni, khususnya seni rupa dapat memberikan kontribusi besar bagi kehidupan sosial penulis sendiri dan umumnya untuk Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia dimana tempat penulis merasakan tempaan yang sangat penulis syukuri.


(5)

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Budiyono, et al. (2008) Kriya Tekstil: Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Bujono, Bambang. (1984). S. Sujojono 1984 : Tempo Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna. Bandung: ITB. Dharsono.(2007). Estetika. Bandung: Rekayasa Sains bandung

Dermawan, Agus. (1984). Lukisan zaman Kebebasan Yang Kurang Bebas”. Jakarta : Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta

Ganda Prawira, Nanang. (2009). Benang Merah Seni Rupa Modern. Bandung: CV. Bintang Warli Artikaz

Haley, Alex. (1965). The Autobiography of Malcolm X. United State: Grove Press Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Jakarta: Balai Pustaka.

Leonardo Collection, Characteristic Faces 29. Milan : Vinciana Editrice Newmeyer, Sarah. (1959). Enjoying Modern Art. New York: A Mentor Book Sahman, Humar. (1993). “Mengenali Dunia Seni Rupa”. IKIP Semarang Press. Soedarso, Sp., (1990). Sejerah Perkambangan Seni Rupa Modern. Yogyakarta:

STSRI.

Sudarmaji, Drs., (1985). Apresiasi seni. Jakarta: Pasar seni Sudarmadji. (1974). Seni lukis Indonesia masa kini. Yogyakarta

Supangkat, Jim. (1979). Gerakan Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Taryadi, Alfons. (1974). Seni dan “Kehidupan yang Maju dan Berbudaya”. Jakarta: Kompas

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(6)

74

Adi Khadafi, 2013

Tokoh Pahlawan Dunia Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Lukis Fauvisme Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ismaya, R, P. (2012). Citra Pandawa Dalam Lukisan Gaya Surealis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurjanah, Euis. (2011). Proses Rintisan Batik Karya Rumah Batik Arves Di Subang, Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

C. Sumber Internet

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis [ 2 Agustus 2013] http://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Abdullah, [ 7 Mei 2012]. http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis [ 8 Juni 2012]

http://eyesuckink.blogspot.com/ [7 November 2012]

http://www.loustal.nl/art_loustal_fauvisme_2.htm [2 November 2012] http://repository.upi.edu/operator/upload/t_seni_0808924_bibliography.pdf

[ 8 Juli 2013]

http://desxripsi.blogspot.com/2012/07/aliran-aliran-seni-rupa-tokoh-dan. html#ixzz2BT2uZQ3i [2 November 2012]