PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS.

(1)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

oleh: Komalasari NIM. 0805676

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN


(2)

ii

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 0 1 5

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

oleh Komalasari

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Komalasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

iii

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(4)

iv

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS


(5)

v

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS


(6)

vi

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas kuasaNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir berjudul "Padi Sebagai Ide Berkarya Seni Lukis", pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat. untuk kelulusan di tingkat strata I, Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis menyadari, tentu masih banyak kekurangan-kekurangan pada berbagai segi. Seperti pepatah "Tak ada gading yang tak retak". Demikian pula halnya pada Laporan Pengantar dan karya Tugas Akhir yang penulis buat. Menyadari hal ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak, untuk kebaikan penulis sendiri.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, para peneliti, serta kemajuan ilmu Pendidikan Seni Rupa secara luas.


(7)

vii

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penulis

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi penciptaan yang berjudul “

Padi Sebagai Ide Berkarya Seni Lukis” ini sepenuhnya merupakan karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2015 Yang membuat pernyataan


(8)

viii

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari 0805576

ABSTRAK

Komalasari. NIM. 0805576. Judul : Padi Sebagai Ide Berkarya Seni Lukis. Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia.

Latar belakang skripsi ini adalah penciptaan motif batik di Indonesia sangat terbuka luas. Motif batik Indonesia telah dikenal dunia karena memiliki aneka corak dan tata warna yang indah Salah satu sumber ide penciptaan motif batik adalah padi (Oryza Sativa. L). Rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana mengembangkan padi sebagai ide utama penciptaan batik lukis? Bagaimana proses penciptaan padi sebagai batik lukis? Bagaimana visualisasi motif batik dengan sumber ide padi dengan pendekatan teknik batik lukis? Metode penciptaan yang dipakai adalah deskriptif-eksperimentatif dengan

subject matter Padi sebagai gagasan berkarya seni lukis. Teknik berkarya yang

digunakan adalah batik tulis. Simpulan penciptaan karya seni lukis dengan teknik ini adalah: (1) Pengembangan padi sebagai ide utama dalam penciptaan batik lukis dengan teknik batik tulis yang dilakukan melalui proses stilasi, refleksi dan kontemplasi, (2) Proses penciptaan karya lukis dengan teknik batik tulis bersumber ide dari Padi, (3) Visualisasi dan proses penciptaan karya lukis dengan teknik batik, menghasilkan ragam karya seni lukis dengan warna dan variasi obyek yang berbeda. Temuan berdasarkan skripsi penciptaan ini adalah kemungkinan pengembangan lebih lanjut terhadap sumber ide-sumber ide lainnya yang dapat mengangkat ciri khas dan potensi daerah di Indonesia.


(9)

ix

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: padi, motif, eksperimentatif, lukis, batik

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses pembuatan skripsi penciptaan ini hambatan dan kesulitan seringkali hadir dalam setiap kegiatan penulis hingga pelaksanaan ujian sidang. Alhamdulillah penulis memperoleh doa restu, bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak sehingga permasalahan tersebut dapat teratasi. Untuk itu penulisan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah mengizinkan penulis menyelesaikan skripsi penciptaan ini. Terima kasih tak lupa penulis ucapan kepada Keluarga Bapa Bosari Setia Permana, Ibu Nunung Usmawati, atas doa dan dukungan yang telah diberikan sampai saat ini. Teman-teman Karawang, Anisa Ulbarkah, Ida dan saudara, Armiyanti, Syahbani Febriana, Ahmad Rizwanda. yang lain yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu namun penulis sangat berterima kasih atas bantuannya dan dorongan semangat


(10)

x

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah sangat berterima kasih atas bantuannya dan dorongan semangat yang telah diberikan selama proses pembuatan karya ini. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Bandi Sobandi, M.Pd. selaku Ketua Departemen Pendidikan dan Desain, sekaligus sebagai Dosen Penguji III.

2. Bapak Dr. Farid Abdullah, M.Sn. selaku Dosen Pembimbing I yang sangat sabar dan selalu memotivasi penulis.

3. Bapak Drs. Untung Supriyanto, M.Pd. selaku Dosen pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang sangat disiplin selama proses bimbingan.

4. Bapak Drs. Yaya Sukaya, M.Pd., selaku Dosen penguji I sidang tugas akhir, Departemen Pendidikan Seni Rupa.

5. Bapak Drs. Oscar Sastra, M.Pd., selaku Dosen penguji II sidang tugas akhir, Departemen Pendidikan Seni Rupa.

6. Seluruh dosen, staf pegawai di Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia.

7. Dedi Sutendi, terima kasih atas doa, semangat, dan bantuan yang selalu kau berikan.

8. Rumah Batik Komar. Terima kasih telah merelakan tempat membuat batik tulis terbaik untuk karya penciptaan ini.

9. Resti, Wenti, terima kasih telah meluangkan waktu dan tenaganya 10. Kawan-Kawan Departemen Pendidikan Seni Rupa, terima kasih atas

dukungan dan hiburan yang telah diberikan. Eko, Mayang, Yosi, Karolina, Risa, Riki, dan Yogi.

11.Semua pihak yang telah berjasa yang tidak dapat disebutkan namanya satu .


(11)

xi

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terima kasih semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih. Amin

Bandung, Agustus 2015 Penulis


(12)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Komalasari. NIM. 0805576. Judul : Padi Sebagai Ide Berkarya Seni Lukis. Departemen Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia.

Latar belakang skripsi ini adalah penciptaan motif batik di Indonesia sangat terbuka luas. Motif batik Indonesia telah dikenal dunia karena memiliki aneka corak dan tata warna yang indah Salah satu sumber ide penciptaan motif batik adalah padi (Oryza Sativa. L). Rumusan masalah pada skripsi ini adalah bagaimana mengembangkan padi sebagai ide utama penciptaan batik lukis? Bagaimana proses penciptaan padi sebagai batik lukis? Bagaimana visualisasi motif batik dengan sumber ide padi dengan pendekatan teknik batik lukis? Metode penciptaan yang dipakai adalah deskriptif-eksperimentatif dengan subject matter Padi sebagai gagasan berkarya seni lukis. Teknik berkarya yang digunakan adalah batik tulis. Simpulan penciptaan karya seni lukis dengan teknik ini adalah: (1) Pengembangan padi sebagai ide utama dalam penciptaan batik lukis dengan teknik batik tulis yang dilakukan melalui proses stilasi, refleksi dan kontemplasi, (2) Proses penciptaan karya lukis dengan teknik batik tulis bersumber ide dari Padi, (3) Visualisasi dan proses penciptaan karya lukis dengan teknik batik, menghasilkan ragam karya seni lukis dengan warna dan variasi obyek yang berbeda. Temuan berdasarkan skripsi penciptaan ini adalah kemungkinan pengembangan lebih lanjut terhadap sumber ide-sumber ide lainnya yang dapat mengangkat ciri khas dan potensi daerah di Indonesia.


(13)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ………. ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ..……… iii

KATA PENGANTAR ……… v

LEMBAR PERNYATAAN ……… vi

ABSTRAK ……… vii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. viii

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

DAFTAR TABEL ………. xv

BAB I. PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Penciptaan ………... 1

B. Rumusan Masalah Penciptaan ……….. 5

C. Tujuan Penciptaan ……… 5

D. Manfaat Penciptaan ………. 5

E. Metode Penciptaan ……… 6

F. Sistematika Penulisan ……… . 6

BAB II. LANDASAN PENCIPTAAN ……… 8

A. Unsur Dasar Seni Rupa ……… 8

a. Titik ……… 8

b. Garis ……… 9

c. Unsur Dwimatra ………..…… 11

d. Unsur Ruang Trimatra ……….. 12


(14)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Unsur Warna ……… 14

B. Seni Lukis ……… 16

a. Pengertian Ekspresi ……… 16

b. Pengertian Seni Lukis ………... 16

C. Proses Kreatifitas ………. .. 17

D. Padi ………. .. 18

a. Akar ……… .. 21

b. Batang ……….... 22

c. Daun ……….. .. 22

d. Bunga ………... 24

E. Pengertian Batik ……….. .. 25

a. Sejarah Batik ……… 27

b. Alat dan Bahan Batik ………. .. 30

c. Pewarna Batik ……….. .. 31

d. Jenis Batik ……… .. 35

BAB III. METODE PENCIPTAAN ……….. 38

A. Konsep Berkarya ………. 38

B. Kontemplasi ………. ... 39

C. Stimulus ……….. ... 39

D. Proses Berkarya ………. . 40

E. Proses Penyajian Karya ………. 42

F. Persiapan Alat dan Bahan ………. 43

G. Proses Penciptaan ………... 49

BAB IV. KONSEP DAN ANALISIS KARYA ……….... 61


(15)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Analisis Karya ……… ... 62

C. Analisis Visual Karya Pertama ……… 65

1. Analisis Konseptual Karya Pertama ……… 66

2. Analisis Konseptual Karya Kedua ……….…... 68

3. Analisis Konseptual Karya Keempat ……….. 70

4. Analisis Konseptual Karya Kelima ………... 72

5. Analisis Konseptual Karya ………... 74

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……….. 91

B. Saran ……….. 92

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH RIWAYAT HIDUP


(16)

1

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Penciptaan motif batik di Indonesia sangat terbuka luas. Penciptaan motif batik dapat dilakukan oleh berbagai kalangan, baik seniman batik profesional, perajin batik, pelajar pemula, ibu rumah tangga, hingga mahasiswa. Siapapun dari berbagai kalangan dapat terlibat dalam penciptaan motif batik. Berbagai latar belakang pencipta batik inilah yang diharapkan dapat memperkaya khasanah dunia batik di Tanah Air. Melalui banyaknya kalangan yang terlibat dalam penciptaan motif batik, dapat memperkokoh Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (intagible heritage).

Motif batik Indonesia telah dikenal dunia karena memiliki aneka corak dan tata warna yang indah. Dalam sebuah buku yang berjudul “Batik Tatar Sunda” diuraikan bahwa, untuk melindungi kekayaan seni batik Indonesia, dibuatlah batikmark yaitu suatu tanda yang menunjukkan identitas dan ciri batik buatan Indonesia yang terdiri dari tiga jenis yaitu: batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi tulis dan cap, dengan Hak Cipta Nomor 034100 tanggal 5 Juni 2007. Batik dalam batikmark adalah bahan tekstil hasil pewarnaan secara perintangan dengan menggunakan lilin batik sebagai zat perintang dalam proses


(17)

2

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

batik tulis, batik cap dan batik kombinasi tulis dan cap (Saftiyaningsih, 2008 : 11).

Sebagai negeri dengan penghasil batik yang luas, batik ditemukan di daerah Jawa Tengah yaitu Pekalongan, Vorstenlanden (Solo dan Yogya), Bali, Lampung, Abepura (Irian Jaya), Besurek (Jambi), Maa/Sarita (Toraja). Sementara di daerah Jawa Barat pun terdapat batik yang menjadi ciri khas Tatar Sunda dengan motif seperti Merak Ngibing, Sawat, Penganten, Drintin (kebun binatang yang ada di Bandung), Bulu Hayam, Patah Tebu, Rereng Adu Manis,

Rereng Calung, Sikibonteng, Cupat Manggu, Keris Malati, Carmat Anyam, Rereng Kujang, Sidomukti, Papatong, Anggur Ngarambat, Merak Berunding, Keris Ape. Batik yang terdapat di Jawa Barat ini berasal dari daerah-daerah

Cirebon, Indramayu, Kuningan, Banten, Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis. Memang tidak semua daerah Jawa Barat memiliki motif batik. Melalui penelitian penciptaan ini, penulis memiliki keinginan untuk mengembangkan motif batik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.


(18)

3

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1. Tanaman Padi (Oryza Sativa. L)

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Oryza_sativa_-_K%C3%B6hler%E2%80%93s_ Medizinal-Pflanzen-232.jpg)

Salah satu sumber ide penciptaan motif batik adalah padi. Menurut Arintadisastra (2013) tanaman padi (Oryza Sativa. L) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam kehidupan manusia. Tanaman padi banyak ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Bali dan berbagai daerah lainnya di Indonesia, dengan warna hijau ketika sedang tumbuh dan menguning ketika telah siap panen. Tanaman padi sangat indah ketika tersusun berjenjang di


(19)

4

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pematang sawah. Keindahan inilah yang mendorong penulis untuk menciptakan motif batik berawal dari padi sebagai sumber ide penciptaan.

Foto 1. Penulis dan tanaman Padi (sumber: Dokumentasi penulis, 2015)

Lingkungan penulis dibesarkan adalah lingkungan yang dikelilingi tanaman padi di desa Rengasdengklok, kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sejak penulis kecil, tanaman padi sudah subur dibudidayakan di daerah Karawang. Hingga saat ini, daerah Karawang adalah salah satu lumbung penghasil beras di Jawa Barat. Tanaman padi yang hijau ke kuning-kuningan, sangat berbekas dalam pengalaman hidup penulis. Latar belakang inilah yang menjadi dasar penciptaan karya batik lukis.


(20)

5

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arintadisastra (2013: 10), produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Hasil dari pengolahan padi dinamakan beras. Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Berakar serabut,batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang, bagian bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang,satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, tipe buah bulir atau

kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir

bulat hingga lonjong, ukuran 3mm hingga 15mm, tertutup oleh palea dan

lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominan padi

yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.

Tanaman padi juga erat dengan cerita rakyat di Indonesia. Padi seringkali dikaitkan dengan Dewi Sri. Menurut cerita rakyat di Jawa Tengah, Dewi Sri adalah putri dari seorang raja negeri Purwacarita bernama Prabu Sri Mahapunggung. Kerajaan Medang Kamulan, Sebagai seorang raja, Prabu Sri Mahapunggung memiliki dua putra, yaitu Raden Sadana. Keduanya, Dewi Sri dan sangat rukun dan saling sayang menyayangi. Dewi Sri adalah lambang


(21)

6

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesuburan dan kemakmuran (Dewi Sri, Cerita Rakyat dari Daerah Surakarta,

Jawa Tengah, Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Departemen P & K

RI, Jakarta).

Berdasarkan urain tersebut penulis tertarik untuk mengaplikasikan ide berkaryanya seni lukis dengan tekhnik batik tulis, dengan mengangkat judul:

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS. Hasil dari penciptaan ini

diharapkan dapat makin memperkaya motif-motif batik di Indonesia.

B.Rumusan Masalah Penciptaan

Dari berbagai latar yang telah diuraikan di atas, maka penulis bermaksud membatasi permasalahan dalam penciptaan ini sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan padi (Oriza Sativa. L.) sebagai ide utama penciptaan batik lukis?

2. Bagaimana proses penciptaan motif batik dengan sumber ide padi (Oriza

Sativa. L.) dengan pendekatan teknik batik lukis?

3. Bagaimana visualisasi motif batik bersumber ide Padi dengan teknik batik lukis?


(22)

7

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan penciptaan desain motif ini adalah untuk mengetahui persoalan persoalan pokok mengenai wawasan konsepsional pengembangan motif sebagai inovasi baru diantaranya :

1. Mampu menjelaskan tentang ide gagasan penciptaan karya lukis padi dengan teknik batik tulis

2. Dapat menjelaskan proses visualisasi karya dan menganalisis kajian karya lukis

3. Dapat menciptakan visualisasi motif batik bersumber ide Padi dengan teknik batik lukis?

D. Manfaat Penciptaan

Manfaat penciptaan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis, memperoleh pengalaman berkarya, informasi dan pengetahuan tentang gambaran sebuah karya seni Batik, budaya rupa dan kebudayaan di desa Rengasdengklok, kabupaten Karawang, propinsi Jawa Barat.

2. Bagi masyarakat, memberi informasi serta pengetahuan tentang gambaran budaya yang di tampilkan dalam karya seni lukis pada batik tulis, sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat.

3. Bagi dunia seni, dapat memperkaya khazanah kepustakaan dan kekaryaan motif batik di Indonesia.


(23)

8

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Metode Penciptaan

Dalam tugas akhir ini memakai langkah penciptaan sebagai berikut: 1. Melakukan observasi terhadap potensi tanaman padi, dengan melakukan

pengamatan, melihat secara teliti, sebagai bahan inspirasi dalam proses penciptaan.

2. Melakukan klasifikasi, pengelompokkan terhadap tanaman padi, mulai dari akar padi, batang padi, daun padi, bulir padi, bunga padi sebagai bagian dari proses penciptaan.

3. Melakukan penggambaran (merengga) berangkat dari klasifikasi fisik tanaman padi, mengolahnya menjadi bentuk rupa, berupa motif utama, motif latar, dan motif isian (isen-isen).

4. Melakukan pembatikan, mulai dari persiapan kain, pemensilan, pencantingan, pewarnaan, pencoletan, hingga pemasangan karya. Pada tahap ini, dibuat sejumlah 6 (enam) karya batik tulis.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir penciptaan ini adalah sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, meliputi: latar belakang penciptaan, rumusan masalah, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, metode penciptaan, dan sistematika penulisan.


(24)

9

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab II. Berupa landasan penciptaan, yang meliputi: kajian pustaka, unsur dasar seni rupa (garis, bidang, warna, titik, dan kaidah dasar seni rupa). Pengertian padi, konsep seni lukis, pengertian batik, dan zat warna batik.

Bab III. Berupa metode penciptaan, yang meliputi: ide berkarya, pengumpulan data, alat dan bahan, proses berkarya, dan proses penyajian karya.

Bab IV, berupa konsep dan analisis karya, meliputi karya pertama, karya kedua, karya ketiga, karya keempat, karya kelima, karya keenam. Pada bab ini juga dilakukan analisis seluruh karya yang sudah dihasilkan.

Bab V. berupa penutup simpulan dan saran, yaitu uraian jawaban dan masukan-masukan yang dapat diberikan dari seluruh hasil penelitian.


(25)

43

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENCIPTAAN

A. Konsep Berkarya

Pada tugas akhir penciptaan berjudul “Padi sebagai Sumber Ide Penciptaan

Batik Lukis (Batik Tulis)” diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik secara langsung ataupun tidak langsung tidak terlepas dari seni. Seni hasil karya karsa manusia yang menghasilkan keindahan dan dimiliki oleh setiap manusia. Dua kekayaan manusia yang paling utama adalah akal dan budi pekerti yang lazim disebut juga pikiran dan perasaan. Pada satu pikiran dan perasaan tersebut menemukan dan menyadarkan berbagai tuntunan hidup.Dan kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya yaitu akal dan budi pekertinya.

Dari akal dan budinya manusia mampu mengembangkan apa yang ada dalam dirinya (memvisualisasikan) menjadi suatu bentuk yang dapat dinikmati. Titik tolak berkesenian adalah salah satu ekspresi proses kebudayaan manusia. Berkarya seni rupa adalah salah satu wujud kegiatan mencipta yang menghasilkan karya yang memiliki keindahan, karena itu dalam kaitan pencipta keindahan seni rupa sangat relative, rasa indah tidak dapat dipisahkan dari individu yang bersangkutan berikut latar belakang kehidupan yang dialaminya.


(26)

44

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya mencipta seni ternyata berkaitan dengan dengan ekspresi. Bentuk pengekspresian obyek padi adalah merupakan manifestasi kreativitas penulis dalam memperhatikan padi di daerah Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat sebagai tempat kelahiran penulis, tetapi disini penulis lebih menitikberatkan pada padi dari segi keindahan dan keunikannya dari bentuk dan warnanya. Hal hal seperti inilah yang mendorong penulis untuk memvisualisasikan perasaan penulis dengan dijadikannya padi pada seni lukis dengan teknik batik lukis.

B. Kontemplasi

Tahap selanjutnya pada proses penciptaan adalah kontemplasi. Kontemplasi merupakan tahap perenungan, dimana penulis memusatkan pikiran dan hatinya untuk mengembangkan gagasan. Gagasan pada penciptaan ini berangkat dari tanaman Padi (Oriza Sativa. L.) yang akan dibuat melalui teknik batik tulis. Pada tahap kontemplasi ini dilakukan perenungan secara terus menerus, berulang-ulang terhadap obyek padi, hingga mencapai hasil karya yang diinginkan. Hasil karya yang diinginkan, baik dalam aspek proporsi, bentuk, visual, susunan komposisi, warna, garis, titik. Kesemuanya itu diharapkan sesuai dengan konsep karya yang telah diuraikan di atas.


(27)

45

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Stimulus

Pengertian stimulus terkait dengan dorongan atau rangsangan yang timbul lewat perasaan dan kesenangan dalam berkarya. Dorongan atau rangsangan yang bersifat internal maupun eksternal. Stimulus bertujuan juga membantu terwujudnya gagasan penulis menjadi sebuah karya seni. Dari dorongan inilah, diharapkan timbul rasa semangat dalam menciptakan karya seni batik, inovasi berangkat dari gagasan penulis dalam menciptakan suatu karya seni, melalui pengetahuan dan pengalaman pribadi penulis. Melalui stimulus diharapkan dapat tercipta karya yang ekspresif, imajinatif, dan kreatif. Visualisasi dari tanaman Padi yang dituangkan pada sehelai kain batik, menjadi batik lukis, diharapkan hasil stimulus yang penulis kerjakan. Karya yang estetis, berdasarkan konsep dan tema penciptaan.

D. Proses Berkarya

Berkarya seni merupakan suatu bentuk ekspresi diri melalui suatu ide. Berangkat dari ide awal, kemudian diolah, serta menuangkan konsep berkarya ke dalam suatu medium, alat, bahan, dan teknik yang sudah direncanakan sebelumnya. Pada proses berkarya, berkaitan dengan kajian pustaka dan pengalaman penulis dalam berkarya. Pengalaman ini menjadi sangat penting dalam proses berkarya, terutama untuk menempatkan unsur-unsur seni rupa didalamnya. Termasuk unsur seni rupa adalah tahap persiapan sebelum memulai proses berkarya, seperti tahap


(28)

46

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengumpulkan alat dan bahan, membuat jadual kerja untuk menyelesaikan karya, hingga tahapan proses berkarya selanjutnya.

Pada tahap proses berkarya juga terdapat eksplorasi. Pengertian eksplorasi adalah pendalaman terhadap obyek yang dipilih yaitu padi (Oriza Sativa. L). Pendalaman yang dilakukan adalah secara visual, yaitu melakukan penciptaan lebih detail, seksama, terhadap obyek penciptaan. Termasuk pada tahap ini adalah

merengga, melakukan stilasi dari sketsa-sketsa yang sudah dibuat. Setelah tahap

merengga, kemudian dilakukan penyusunan menjadi komposisi hitam dan putih. Proses berkarya selanjutnya adalah memindahkan komposisi gambar ke kain. Tahap berikut setelah kain dipensil, adalah mencanting dan mencolet. Pada tahap ini dilakukan pewarnaan terhadap kain. Setelah tahap ini dilakukan adalah penutupan (nemboki. J.) bidang-bidang tertentu dengan lilin malam. Proses berikutnya adalah mencelup (melorod. J.) dengan air panas untuk meluruhkan lilin. Selanjutnya adalah proses penjemuran. Tahap terakhir adalah penyelesaian akhir (finishing) berupa penyajian hasil karya.


(29)

47

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Bagan Proses Berkarya

Bagan 3.1 Proses Berkarya (sumber: dokumentasi penulis, 2015)

Pra-ide

Ide / Gagasan:

Padi (Oriza Sativa. L) simbol dari kesuburan dan

kemakmuran. Padi merupakan tanaman yang

tumbuh, hidup dan menghidupi banyak orang. Eksternal:

Mengamati, mencermati, meneliti, aspek rupa tanaman Padi, mulai dari akar, batang, daun, bunga,

bulir.

Internal: Kenangan, pengalaman masa kecil, cerita orang tua

tentang tanaman Padi, sawah, proses bertani,

panen padi.

Kontemplasi (perenungan)

Observasi Penggagasan obyek Padi,

teknik, medium, alat dan bahan.

Kajian Pustaka Literatur tertulis dan

internet Stimulasi (dorongan) Berkarya Hasil Karya Penyajian Karya Studi Awal

Sketsa karya tentang Padi


(30)

48

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bagan 3.1 Proses Berkarya di atas, adalah penggambaran secara sistematis dan terinci. Melalui bagan tersebut, diharapkan dapat diperoleh hasil penciptaan karya batik tulis yang lebih terencana dan baik.

Pada tahap awal, penulis menentukan pra-ide, sebagai awal konsep pembuatan karya. Setelah mendapatkan pra-ide, dilakukan proses pengembangan ide gagasan dengan cara membangkitkan memori, kenangan, hal-hal yang terkait dengan pengalaman pribadi penulis. Gagasan yang diterapkan melalui karya seni batik tulis ini merupakan suatu karya yang memiliki tujuan, untuk kepentingan atau kepuasan berkarya penulis maupun sebagai suatu pesan untuk disampaikan kepada khalayak pemerhati karya seni batik penulis.

Pada tahap ide, penulis mengangkat obyek Padi sebagai sumber kreasi. Pada tahap ini terdapat proses eksternal dan internal, yang memunculkan gagasan-gagasan berkarya. Proses eksternal muncul ketika penulis menemukan hal-hal yang baru atau suatu bentuk penemuan ide yang berawal dari melihat, mengamati, mencermati, dari alam sekitar khususnya lingkungan penulis dibesarkan yaitu desa Rengasdengklok, Karawang. Sedangkan proses internal tumbuh dari dalam diri, merupakan suatu bentuk perasaan, intuisi, kenangan, memori, sehingga penulis mampu untuk menemukan gagasan dalam berkarya penciptaan ini.

Gagasan yang muncul kemudian memasuki tahap kontemplasi atau perenungan. Tahap ini penulis memikirkan langkah-langkah berikutnya dalam


(31)

49

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memasuki tahapan stimulasi atau rangsangan. Pada tahap kontemplasi ini sangat dipengaruhi oleh faktor dari sumber pustaka, landasan teori, pengetahuan penulis, sumber internet, juga faktor yang berkaitan dari hasil observasi dan pengalaman pribadi penulis. Ketika penulis menelusuri pematang sawah di desa sekitar desa Rengasdengklok, Karawang, yang dipenuhi hamparan luas tanaman padi. Tanaman padi yang kuning menghijau, bergerak-gerak seirama terkena tiupan angin, gemerisik bulir padi yang saling bersentuhan, merupakan sumber stimulasi atau pendorong penulis dalam berkarya.

Pada tahap stimulasi ini, penulis kemudian melakukan kreasi berupa penciptaan sketsa-sketsa dari tanaman padi. Tanaman padi mulai dari bulir padi, daun padi, bunga padi, batang padi, daun padi, hingga akar padi. Pada tahap kreasi ini, sangat banyak penulis membuat sketsa dari tanaman padi sebagai obyek penelitian. Sketsa-sketsa tersebut kemudian diolah kembali menjadi kreasi motif padi. Pada tahap ini dilakukan stilasi atau penggayaan berangkat dari obyek padi.

F. Persiapan Alat dan Bahan

Pada proses penciptaan ini, diperlukan persiapan alat dan bahan yang mendukung berkarya seni. Adapun alat dan bahan yang dipergunakan adalah sebagai berikut:


(32)

50

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Wadah dan Lilin Batik

Foto 3. 1. Wajan dan lilin batik (sumber: dokumentasi pribadi: 2015)

2. Canting

Gambar 3. 2. Canting Batik (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Gambar 3. 1. Wajan dan lilin batik (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(33)

51

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Canting yang dipergunakan dalam proses berkarya ini memakai berbagai ukuran. Ukuran canting terkecil, yaitu ukuran 0.5 mm untuk titik, dan canting garis ukuran 2 mm. Ukuran canting terbesar yaitu 5 mm dipergunakan untuk menutup (nemboki. J).

3. Kompor

Kompor yang dipergunakan adalah kompor gas portabel, karena kompor gas minyak tanah relatif sulit diperoleh pada saat ini.

4. Wadah Alumunium

Gambar 3. 3. Kompor


(34)

52

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4. Wadah Alumunium (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Pada proses berkarya ini diperlukan alat bantu berupa wadah alumunium untuk merebus air panas. Wadah berbagai ukuran, diameter 30 cm untuk pencelupan awal. Wadah alumunium lebih besar berukuran 60 cm dipergunakan untuk meluruhkan (melorod. J) lilin batik.

5. Penjepit

Gambar 3.5. Pencapit untuk kain (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(35)

53

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.6. Wadah untuk Pencelupan Zat Warna (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Wadah plastik tersusun berpasangan, karena pada proses membatik memakai zat warna Indigosol dan garam TRO (Turkish Red Oil). Untuk setiap zat warna, memakai 2 wadah.

7. Ember Plastik

Gambar 3.7. Ember untuk mencuci kain (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(36)

54

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ember plastik dalam proses berkarya batik memakai ukuran diameter 22 cm. Fungsi ember plastik adalah untuk membersihkan kain dari hasil pelorodan.

8. Plastik

9. Kuas

Gambar 3.8. Plastik untuk mencelup (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(37)

55

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemakaian kuas pada alat dan bahan, ditujukan untuk pencoletan zat warna Indigosol. Teknik pencoletan memakai kuas memudahkan nuansa warna. Pemakaian kuas terdapat berbagai ukuran ketebalan kuas.

10.Zat Warna

Gambar 3.10. Zat warna untuk Batik (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Gambar 3.9. Kuas untuk mencolet zat warna (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(38)

56

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemakaian zat warna pada penciptaan batik tulis ini adalah Indigosol. Zat warna indigosol relatif mudah digunakan, memiliki ketahanan warna yang baik, rentang warna yang luas dan mendukung untuk kreasi batik lukis.

11.Kain Batik

Gambar 3.11. Kain Mori Batik

(sumber:http://batikbesurek.com/wp-content/uploads/2012/06/kain-putih.jpeg)

Kain yang dipergunakan pada proses pembatikan pada dasarnya berbahan katun, dengan merk seperti Primissima atau dalam bahasa awam disebut kain mori. Kain jenis Primissima termasuk bahan kain batik tulis terbaik selain sutera. Pertimbangan lain dalam pemilihan kain Primissima adalah faktor ketersediaan dan ekonomis dalam penciptaan.


(39)

57

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap awal pada penciptaan tugas akhir ini adalah membuat sketsa awal. Memakai pensil HB, sketsa dibuat di atas kertas ukuran A2. Pembuatan sketsa berangkat dari tanaman padi yang penulis peroleh.

Gambar 3.12. Tahap menggambar sketsa di kertas (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Pada tahap awal ini, proses dapat dilakukan di rumah penulis tanpa memerlukan peralatan khusus. Peralatan pendukung dalam proses ini adalah meja, pensil aneka ukuran, dan kursi. Tahap ini, tanaman padi direngga ulang menjadi gambar hitam putih.


(40)

58

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.13. Tahap merengga bulir padi ke kertas (sumber: dokumentasi pribadi: 2015)

2. Membuat isian (isen-isen) dilakukan setelah pembuatan motif utama. Pada tahap ini, isian digambar berdasarkan unsur dari tanaman padi seperti bunga dan bulir padi.

Gambar 3.15. Tahap merengga motif batik (sumber: dokumentasi pribadi: 2015)


(41)

59

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.16. Tahap merengga bulir padi ke kertas (sumber: dokumentasi pribadi: 2015)

Pada tahap ini, melalui pengamatan penulis, kemudian dilakukan penggambaran terhadap tanaman Padi sebagai obyek penciptaan. Kreasi berdasarkan pengamatan terhadap setiap bagian dari tanaman padi.


(42)

60

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Gambar 3.18. Tahap merengga bunga padi ke kertas (sumber: dokumentasi pribadi: 2015 dan

http://2.bp.blogspot.com/-Il22xYyOZow/UZcqpEbEHCI/AAAAAAAAAEo/zFuog_CG2xM/s1600/bunga_padi3.jpg)

Gambar 3.19. Tahap menggambar di kertas (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Pengamatan secara seksama dilakukan terhadap bunga padi. Memakai lensa Makro, dapat diperoleh visual dari bunga padi secara detail dan berukuran besar.


(43)

61

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.20. Tahap merengga padi siap panen ke kertas (sumber: dokumentasi pribadi: 2015 dan

http://rumametmet.com/wp-content/uploads/2008/08/padi-3.jpg

) Gambar 3.21. Tahap menggambar di kertas


(44)

62

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.22. Tahap merengga bulir padi ke kertas (sumber: dokumentasi pribadi: 2015 dan

https://bahtiardwisusanto.files.wordpress.com/2012/07/17.jpg)

Gambar 3.23. Tahap menggambar di kertas (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(45)

63

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 24. Karya desain di atas kertas (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Pada tahap selanjutnya, setelah proses membuat kreasi di atas kertas, adalah merengga. Tahap merengga ini, penulis memindahkan rancangan dari kertas ke atas kain Primissima. Cara memindahkan dari kertas ke atas permukaan kain, dapat memakai lampu kaca. Lampu kaca ini memudahkan kerja untuk dapat ditiru ke atas kain.

Ketika merengga dari kertas ke atas kain, dilakukan pula proses komposisi. Tujuan dari komposisi adalah memperoleh susunan terbaik dari suatu rancanga, yaitu menentukan motif utama, motif pendukung dan motif


(46)

64

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

isian (isen-isen) pengisi bidang kosong di atas kain. Proses pengisian ini relatif tidak terlalu sulit dilakukan karena sudah ditentukan terlebih dahulu, bagian-bagian mana yang utama dan bagian pendukung dari suatu komposisi.

Foto 18. Proses mencanting di atas kain (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(47)

65

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 19. Proses mencolet di atas kain (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Foto 20. Proses menutup (nemboki) dengan lilin (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(48)

66

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 21. Proses mencolet dengan zat warna Naphtol (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)

Foto 22. Proses mencolet dengan zat warna (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(49)

67

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 23. Proses mencolet dengan zat warna Naphtol (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(50)

68

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 24. Proses penjemuran kain (sumber: Dokumentasi pribadi: 2015)


(51)

91

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada Tugas Akhir penciptaan ini, maka diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut :

A. Simpulan

Sesuai rumusan masalah pertama, bagaimanakah proses penciptaan padi (Oriza Sativa. L.) sebagai ide utama penciptaan batik lukis? Diperoleh simpulan bahwa proses penciptaan diawali dari pra-ide, ide, kontemplasi atau perenungan, stimulasi atau dorongan, berkarya, dan penyajian karya. Seluruh tahap tersebut sangat penting dan merupakan kesatuan dalam penciptaan. Termasuk pra-ide adalah pengalaman masa kecil penulis di lingkungan penuh Padi di Karawang, Jawa Barat. Ide tercetus setelah mengamati secara mendalam terhadap tanaman Padi. Kontemplasi berangkat dari perenungan penulis, apa yang bisa Penulis sumbangsih berangkat dari sumber ide Padi. Stimulasi atau dorongan berkarya berupa persiapan penciptaan. Tahap berkarya adalah dengan membuat sketsa-sketsa dari tanaman Padi, kemudian melakukan komposisi di atas kertas, memindahkan ke atas kain, pencantingan, pencelupan, pelorodan, hingga penjahitan. Tahap terakhir adalah penyajian karya dengan memakai bingkai.

Rumusan masalah kedua, bagaimana proses penciptaan motif batik dengan sumber ide padi (Oriza Sativa. L.) dengan pendekatan teknik batik lukis? Proses penciptaan pada karya ini memakai teknik batik tulis. Prinsip dasar dari batik tulis adalah rintang warna (resist dyes) yaitu merintangi warna memakai lilin batik. Subject matter Padi adalah obyek utama dalam proses penciptaan ini.


(52)

92

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis melakukan sejumlah stilasi berangkat dari ide dasar tanaman Padi. Pengamatan secara teliti dan detil terhadap tanaman Padi sangat diperlukan dalam proses penciptaan ini.

Rumusan masalah ketiga, bagaimanakah visualisasi motif batik bersumber ide Padi dengan teknik batik lukis? Tahapan visualisasi diperoleh melalui kontemplasi atau perenungan terhadap tanaman Padi. Pada tahap ini Penulis berusaha menangkap gerak, gemulai, tumbuh berjajar dan hidupnya tanaman Padi. Perenungan ini sangat penting untuk memperoleh jiwa dari subject matter tanaman Padi. Visualisasi diperoleh setelah Penulis berhasil menangkap jiwa dari tanaman Padi dan menuangkannya pada sehelai kertas memakai alat bantu pensil. Visualisasi tanaman Padi terbagi atas bulir, bunga, batang, daun, hingga akar Padi. Setelah dilakukan klasifikasi, Penulis berusaha membuat visualisasi secara gradual. Visualisasi berupa sketsa awal, hingga stilasi tahap I, II, dan II. Melalui stilasi tanaman Padi, diperoleh berbagai visualisasi tanaman Padi yang memperlihatkan gemulai, kehidupan, dinamikan tanaman Padi.

Saran

Berdasarkan hasil proses penciptaan dan pengetahuan penulis selama Tugas Akhir ini, diperoleh sejumlah saran yang bisa disumbangkan sebagai berikut: 1. Bagi Departemen Pendidikan Seni Rupa. Penelitian penciptaan batik tulis ini

masih sangat terbuka luas. Padi sebagai sumber ide penciptaan karya seni, sangat memadai terhadap penciptaan-penciptaan baru yang inovatif, kreatif. Tanaman padi merupakan tanaman yang berhubungan dengan makanan pokok masyarakat Indonesia. Padi juga memberi inspirasi dalam berkesenian. Padi


(53)

93

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran, maka sebagai suatu simbol, Padi dapat terus digali sebagai sumber ide penciptaan.

Karya hasil Tugas Akhir ini juga dapat terus dikembangkan, bekerja sama dengan tenaga pendidik atau rekan mahasiswa, untuk kemudian dilakukan pameran bersama. Karya batik lukis yang sudah dihasilkan, dapat dipamerkan pada galeri atau museum Universitas Pendidikan Indonesia sebagai koleksi akademik. Melalui pameran ini, dapat diperlihatkan kepada khalayak luas, penciptaan-penciptaan karya seni rupa dari Departemen Seni Rupa.

2. Kegiatan keilmuan di luar Universitas Pendidikan Indonesia. Pada mata pelajaran Seni Budaya, khususnya bidang seni rupa, hasil penciptaan batik lukis ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada seluruh peserta didik. Kurikulum 2013 sudah terbuka dan memberi kesempatan seluruh peserta didik untuk mengembangkan kegiatan berkesenian berdasarkan potensi setempat. Maka Padi sebagai sumber ide, dapat menjadi peluang untuk menciptakan motif-motif baru yang lebih kreatif dan inovatif.

Selain penciptaan motif-motif baru, diharapkan juga dilakukan eksplorasi media, berupa alat-alat, dan teknik penciptaan yang kreatif. Dalam Tugas Akhir ini, masih terbatas pada batik lukis (batik tulis), maka melalui eksplorasi media, dapat dilakukan ujicoba-ujicoba baru terhadap media lainnya. Peluang terhadap eksplorasi media, baik memakai alat bahan lain, sangat memungkinkan dilakukan oleh peserta didik. Contoh eksplorasi media antara lain memakai spons, air brush, atau alat lainnya.


(54)

94

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS


(55)

95

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arintadisastra, Soemitro, (2013), Inovasi Teknologi: Kearifan Lokal Bagi Pertanian

Berkelanjutan Merupakan Peluang dan Tantangan Masa Kini dan Masa Depan,

Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementrian Pertanian, Jakarta.

Budiyono, dkk (2008), Kriya Tekstil jilid 1, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Dharsono, Prawira Nanang, (2004), Pengantar Estetika, Rekayasa Sains, Bandung

Poerwadarminta, W.J.S, (1987), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, Balai Pustaka : Jakarta.

Susanto, Mikke, (2001), Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta, ISIS, Yogyakarta.

Susanto, Sewan S.K. (1980), Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian R.I., Jakarta.

Wong, Wucius, (1986), Beberapa Azas Merancang Dwimatra, terjemahan Ajat Sakri, Penerbit ITB, Bandung. Sumber Internet: http://1.bp.blogspot.com/-qtJy1OL-Uxo/T6cxGeZN-_I/AAAAAAAAAII/O8-xQ0LH9-s/s1600/batik+lukis+4.JPG https://rncraft.files.wordpress.com/2010/03/pa0602781.jpg http://2.bp.blogspot.com/-Xe06L3w-Lms/TcCPVOumvKI/AAAAAAAAAAQ/GWJnHczJoP0/s1600/batik+lukis+flora+1.jpg http://austindo-partnership37a.bridge.wikispaces.net/file/view/sb60013.jpg/ 220160120/sb60013.jpg


(56)

96

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://desabatik.com/Photo/item/151_1_4-Photo.jpg

https://batikfashionindonesia.files.wordpress.com/2011/10/batik-lukis.jpg http://www.suryanews911.com/wp-content/uploads/2015/06/Ilustrasi-Padi.jpg http://2.bp.blogspot.com/-Il22xYyOZow/UZcqpEbEHCI/ AAAAAAAAAEo/ zFuog_CG2xM/s1600/bunga_padi3.jpg

http://rumametmet.com/wp-content/uploads/2008/08/padi-3.jpg https://bahtiardwisusanto.files.wordpress.com/2012/07/17.jpg


(1)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada Tugas Akhir penciptaan ini, maka diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut :

A. Simpulan

Sesuai rumusan masalah pertama, bagaimanakah proses penciptaan padi (Oriza Sativa. L.) sebagai ide utama penciptaan batik lukis? Diperoleh simpulan bahwa proses penciptaan diawali dari pra-ide, ide, kontemplasi atau perenungan, stimulasi atau dorongan, berkarya, dan penyajian karya. Seluruh tahap tersebut sangat penting dan merupakan kesatuan dalam penciptaan. Termasuk pra-ide adalah pengalaman masa kecil penulis di lingkungan penuh Padi di Karawang, Jawa Barat. Ide tercetus setelah mengamati secara mendalam terhadap tanaman Padi. Kontemplasi berangkat dari perenungan penulis, apa yang bisa Penulis sumbangsih berangkat dari sumber ide Padi. Stimulasi atau dorongan berkarya berupa persiapan penciptaan. Tahap berkarya adalah dengan membuat sketsa-sketsa dari tanaman Padi, kemudian melakukan komposisi di atas kertas, memindahkan ke atas kain, pencantingan, pencelupan, pelorodan, hingga penjahitan. Tahap terakhir adalah penyajian karya dengan memakai bingkai.

Rumusan masalah kedua, bagaimana proses penciptaan motif batik dengan sumber ide padi (Oriza Sativa. L.) dengan pendekatan teknik batik lukis? Proses penciptaan pada karya ini memakai teknik batik tulis. Prinsip dasar dari batik tulis adalah rintang warna (resist dyes) yaitu merintangi warna memakai lilin batik. Subject matter Padi adalah obyek utama dalam proses penciptaan ini.


(2)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis melakukan sejumlah stilasi berangkat dari ide dasar tanaman Padi. Pengamatan secara teliti dan detil terhadap tanaman Padi sangat diperlukan dalam proses penciptaan ini.

Rumusan masalah ketiga, bagaimanakah visualisasi motif batik bersumber ide Padi dengan teknik batik lukis? Tahapan visualisasi diperoleh melalui kontemplasi atau perenungan terhadap tanaman Padi. Pada tahap ini Penulis berusaha menangkap gerak, gemulai, tumbuh berjajar dan hidupnya tanaman Padi. Perenungan ini sangat penting untuk memperoleh jiwa dari subject matter tanaman Padi. Visualisasi diperoleh setelah Penulis berhasil menangkap jiwa dari tanaman Padi dan menuangkannya pada sehelai kertas memakai alat bantu pensil. Visualisasi tanaman Padi terbagi atas bulir, bunga, batang, daun, hingga akar Padi. Setelah dilakukan klasifikasi, Penulis berusaha membuat visualisasi secara gradual. Visualisasi berupa sketsa awal, hingga stilasi tahap I, II, dan II. Melalui stilasi tanaman Padi, diperoleh berbagai visualisasi tanaman Padi yang memperlihatkan gemulai, kehidupan, dinamikan tanaman Padi.

Saran

Berdasarkan hasil proses penciptaan dan pengetahuan penulis selama Tugas Akhir ini, diperoleh sejumlah saran yang bisa disumbangkan sebagai berikut: 1. Bagi Departemen Pendidikan Seni Rupa. Penelitian penciptaan batik tulis ini

masih sangat terbuka luas. Padi sebagai sumber ide penciptaan karya seni, sangat memadai terhadap penciptaan-penciptaan baru yang inovatif, kreatif. Tanaman padi merupakan tanaman yang berhubungan dengan makanan pokok masyarakat Indonesia. Padi juga memberi inspirasi dalam berkesenian. Padi


(3)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran, maka sebagai suatu simbol, Padi dapat terus digali sebagai sumber ide penciptaan.

Karya hasil Tugas Akhir ini juga dapat terus dikembangkan, bekerja sama dengan tenaga pendidik atau rekan mahasiswa, untuk kemudian dilakukan pameran bersama. Karya batik lukis yang sudah dihasilkan, dapat dipamerkan pada galeri atau museum Universitas Pendidikan Indonesia sebagai koleksi akademik. Melalui pameran ini, dapat diperlihatkan kepada khalayak luas, penciptaan-penciptaan karya seni rupa dari Departemen Seni Rupa.

2. Kegiatan keilmuan di luar Universitas Pendidikan Indonesia. Pada mata pelajaran Seni Budaya, khususnya bidang seni rupa, hasil penciptaan batik lukis ini diharapkan dapat memberi inspirasi kepada seluruh peserta didik. Kurikulum 2013 sudah terbuka dan memberi kesempatan seluruh peserta didik untuk mengembangkan kegiatan berkesenian berdasarkan potensi setempat. Maka Padi sebagai sumber ide, dapat menjadi peluang untuk menciptakan motif-motif baru yang lebih kreatif dan inovatif.

Selain penciptaan motif-motif baru, diharapkan juga dilakukan eksplorasi media, berupa alat-alat, dan teknik penciptaan yang kreatif. Dalam Tugas Akhir ini, masih terbatas pada batik lukis (batik tulis), maka melalui eksplorasi media, dapat dilakukan ujicoba-ujicoba baru terhadap media lainnya. Peluang terhadap eksplorasi media, baik memakai alat bahan lain, sangat memungkinkan dilakukan oleh peserta didik. Contoh eksplorasi media antara lain memakai spons, air brush, atau alat lainnya.


(4)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS


(5)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arintadisastra, Soemitro, (2013), Inovasi Teknologi: Kearifan Lokal Bagi Pertanian

Berkelanjutan Merupakan Peluang dan Tantangan Masa Kini dan Masa Depan,

Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementrian Pertanian, Jakarta.

Budiyono, dkk (2008), Kriya Tekstil jilid 1, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Dharsono, Prawira Nanang, (2004), Pengantar Estetika, Rekayasa Sains, Bandung

Poerwadarminta, W.J.S, (1987), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, Balai Pustaka : Jakarta.

Susanto, Mikke, (2001), Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta, ISIS, Yogyakarta.

Susanto, Sewan S.K. (1980), Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian R.I., Jakarta.

Wong, Wucius, (1986), Beberapa Azas Merancang Dwimatra, terjemahan Ajat Sakri, Penerbit ITB, Bandung.

Sumber Internet:

http://1.bp.blogspot.com/-qtJy1OL-Uxo/T6cxGeZN-_I/AAAAAAAAAII/O8-xQ0LH9-s/s1600/batik+lukis+4.JPG

https://rncraft.files.wordpress.com/2010/03/pa0602781.jpg

http://2.bp.blogspot.com/-Xe06L3w-Lms/TcCPVOumvKI/AAAAAAAAAAQ/GWJnHczJoP0/s1600/batik+lukis+flora+1.jpg http://austindo-partnership37a.bridge.wikispaces.net/file/view/sb60013.jpg/ 220160120/sb60013.jpg


(6)

Komalasari, 2015

PADI SEBAGAI IDE BERKARYA SENI LUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://desabatik.com/Photo/item/151_1_4-Photo.jpg

https://batikfashionindonesia.files.wordpress.com/2011/10/batik-lukis.jpg http://www.suryanews911.com/wp-content/uploads/2015/06/Ilustrasi-Padi.jpg http://2.bp.blogspot.com/-Il22xYyOZow/UZcqpEbEHCI/ AAAAAAAAAEo/ zFuog_CG2xM/s1600/bunga_padi3.jpg

http://rumametmet.com/wp-content/uploads/2008/08/padi-3.jpg https://bahtiardwisusanto.files.wordpress.com/2012/07/17.jpg