Kemudian pada tahun 2011 laju pertumbuhan penerimaan PBB meningkat sebesar 6,19 karena penetapan besarnya target pada tahun ini diturunkan
dari besarnya target tahun sebelumnya.
d. Menganalisis Kontribusi Penerimaan PBB Terhadap Pendapatan
Daerah
Untuk menghitung kontribusi pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan daerah adalah dengan cara membandingkan realisasi pajak bumi
dan bangunan dengan realisasi pendapatan daerah. Tingkat kontribusi PBB pada tahun 2007 sampai 2011 dengan nilai rata-rata sebesar 1,15 dengan
kriteria sangat kurang. Sementara itu untuk tingkat kontribusi PBB terhadap pendapatan daerah Kabupaten Klaten dari tahun 2007 sampai dengan 2011
selalu berada pada kriteria sangat kurang. Hal ini dikarenakan pajak bumi dan bangunan termasuk dalam dana perimbangan yang merupakan pajak
pusat, sehingga pemerintah daerah mendapatkan timbal balik berupa dana bagi hasil atas pemungutan pajak bumi dan bangunan tersebut.
e. Coverage ratio PBB
Coverage ratio pada tahun 2007 sampai 2011 selalu mengalami peningkatan dengan rata-rata coverage ratio sebesar 83,22 karena luas
bumi yang dikenakan pajak di Kabupaten Klaten bertambah setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena adanya alih fungsi objek pajak PBB,
sebelumnya bukan merupakan objek pajak PBB menjadi objek pajak PBB di Kabupaten Klaten.
E. PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai evaluasi realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di
Kabupaten Klaten tahun 2007 sampai 2011, maka dapat disimpulkan bahwa realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kabupaten Klaten tahun
2007-2011 telah sesuai dengan target yang ditetapkan dengan segala dinamikanya. Hal ini dapat disimpulkan dengan tinjauan :
1.
Berdasarkan jumlah objek pajak yang berada di wilayah Kabupaten Klaten pada tahun 2007 sampai 2011 adalah 546.320 objek pajak. Nilai NJOP
Bumi dan Bangunan juga mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebesar Rp 13.116.267.277 menjadi Rp 18.820.005.865 di tahun 2011.
2. Realisasi pada tahun 2007 sampai 2011 belum mampu mencapai target yang
telah ditetapkan. Sementara itu realisasi pada tahun 2007 telah sesuai target yang ditetapkan dan pada tahun 2008 sampai 2010 realisasinya belum
mencapai target yang ditetapkan. Untuk target pada tahun 2011 diturunkan dari besarnya target pada tahun sebelumnya, sehingga realisasi pada tahun
2011 sesuai dengan target yang ditetapkan.
3. Tingkat efektivitas pajak bumi dan bangunan pada tahun 2007 sampai 2011
dengan rata-rata mencapai 94,99 dengan kriteria efektif. Sementara itu tingkat efektivitas penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2007
sampai dengan 2011 berdasarkan target, didapatkan nilai efektivitas tertinggi pada tahun 2011 dengan kriteria sangat efektif. Dan nilai
efektivitas terendah pada tahun 2010 dengan kriteria kurang efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan PBB di Kabupaten Klaten telah
dilaksanakan secara memadai, agar target yang ditetapkan mampu dicapai
4. Laju pertumbuhan penerimaan PBB Kabupaten Klaten tertinggi terjadi pada
tahun 2008 dan laju pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011 laju pertumbuhan penerimaan PBB meningkat
kembali karena penetapan besarnya target pada tahun ini diturunkan dari besarnya target tahun sebelumnya.
5. Tingkat kontribusi PBB terhadap pendapatan daerah Kabupaten Klaten dari
tahun 2007 sampai dengan 2011 selalu berada pada kriteria sangat kurang. Dengan kata lain sumbangan yang diberikan oleh pajak bumi dan bangunan
terhadap pendapatan daerah Kabupaten Klaten dari tahun 2007 sampai dengan 2011 sangat kurang atau rendah. Hal ini disebabkan karena Pajak
bumi dan bangunan hanya merupakan bagian kecil saja dari beberapa sumber pendapatan daerah.
6. Coverage ratio untuk tahun 2007 sampai 2011 selalu meningkat, karena
luas bumi yang dikenakan pajak di Kabupaten Klaten bertambah setiap tahunnya. Bertambahnya luas bumi yang dikenakan pajak di Kabupaten
Klaten disebabkan karena adanya lahan yang semula bukan merupakan objek PBB kemudian dialih fungsikan menjadi lahan yang menjadi objek
PBB di Kabupaten Klaten.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka sebagai bahan pertimbangan agar realisasi penerimaan pajak bumi dan
bangunan dapat lebih optimal diperlukan lagi beberapa penyempurnaan atas kekurangan yang ada sebelumnya. Untuk itu penulis mengemukakan saran
sebagai berikut : 1.
Pemerintah Kabupaten Klaten harus terus meningkatkan kinerja dalam pemungutan PBB dengan cara :
a. Mendata dengan lebih tepat seluruh wajib pajak bumi dan bangunan.
b. Memberi penyuluhan kepada wajib pajak secara kontinyu tentang pajak
bumi dan bangunan. c.
Melakukan analisis potensi secara terinci untuk pajak bumi dan bangunan yang dapat memberikan gambaran untuk penentuan target tahun
selanjutnya. d.
Meningkatkan kinerja pelayanan petugas pada saat pemungutan PBB. Hal ini untuk menghindarkan wajib pajak mempunyai sikap enggan
untuk membayar pajak karena pelayanan yang kurang baik dari petugas pajak yang dapat berdampak pada penerimaan pajak bumi dan bangunan.
2. Meningkatkan kesadaran wajib pajak dengan didukung program sosialisasi
penerimaan pajak bumi dan bangunan, sehingga penerimaan PBB dapat dioptimalkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada sektor
pajak bumi dan bangunan yang lebih luas dengan periode yang lebih lama serta pada beberapa KabupatenKota agar dapat diperbandingkan.