121
Rita Patriasih, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS SELF CONTROLPADA MATA
PELAJARAN SANITASI HYGIENE UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SISWA DALAM HIDUP SEHAT Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pedoman wawancara terbuka dipersiapkan untuk alternative jawaban yang lebih luar dari responden.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk memperoleh data
yang berkualitas sangat didukung oleh instrument yang baik. Dalam upaya mencapai hal tersebut, peneliti melakukan pengembangan instrumen melalui
langkah sebagai berikut.
a. Pengembangan kisi-kisi
Pengembangan kisi-kisi dilakukan mengacu pada tujuan penelitian dengan berisi aspek komponen variabel yang diamati serta penentuan
indikator dari setiap variable dan teknik pengambilan data. Berdasarkan kisi- kisi yang telah dirumuskan, selanjutnya dikembangkan menjadi draft
instrumen.
b. Pengembangan draft instrument
Draft instrument dikembangkan dengan mempertimbangkan sumber data agar dapat dipahami dan diperoleh data yang baik. Pengembangan draft
instrumen difokuskan pada variabel dan indikator sesuai dengan tujuan penelitian dengan memperhatikan sisi konstruk, isi maupun redaksional
instrument tersebut untuk selanjutnya siap diujicobakan
c. Uji Coba instrumen
Draft instrument yang telah dikembangkan selanjutnya diujicoba untuk divalidasi baik teoritik maupun empirik. Validasi teoritik dilakukan
dengan melakukan pengujian validasi konstruk yaitu mengkonsultasikan pada ahli expert yang memahami tentang variable yang diamati, dalam hal ini
adalah yang memahami tentang perilaku hygiene food handler. Proses
122
Rita Patriasih, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS SELF CONTROLPADA MATA
PELAJARAN SANITASI HYGIENE UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SISWA DALAM HIDUP SEHAT Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
validasi konstruk ini telah dilakukan kepada dua orang ahli dengan kualifikasi doktor. Setelah melewati tahap konsultasi dengan para expert dihasilkan
instrument yang dinyatakan telah memadai dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Selanjutnya instrument diujicobakan kepada siswa SMK yang setaraf dengan subjek penelitian tetapi tidak dijadikan sampel penelitian yaitu pada
kelas X-JB1. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran validasi
yang dilakukan menggunakan pengukuran validasi item atau validasi konstruk yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor
total item. Teknik pengujian validitas instrument yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson sebagai berikut
:
Keterangan : r
ix
= koefisien korelasi item-total bivariate pearson
i =
skor item x
= skor total
n =
banyaknya subjek Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05. Kriteria
pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut : Jika r hitung
ш r tabel uji 2 sisi dengan sig 0.05 maka instrumen atau item- item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan instrument
dinyatakan valid.
123
Rita Patriasih, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS SELF CONTROLPADA MATA
PELAJARAN SANITASI HYGIENE UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SISWA DALAM HIDUP SEHAT Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Jika r hitung ч r tabel uji 2 sisi dengan sig 0.05 maka instrumen atau item-
item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dan instrumen dinyatakan tidak valid
Selanjutnya uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha sebagai berikut:
Keterangan : r11
= reliabilitas instrument
K =
banyaknya butir pertanyaan σ
b 2
= jumlah varian butir
σ
1
= varian total
Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0.05, yang berarti bahwa instrument dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha besar dan r kritis product
moment. Batasan yang digunakan mengacu kepada pendapat Priyatno 2008, hlm. 26 yaitu:
“bila nilai reliabilitas 0.6 maka dinyatakan kurang baik, bila nilai reliabilitas 0.6-0.8 maka dinyatakan dapat diterima dan bila nilai
reliabilitas 0,8 dinyatakan baik ”.
Pencatatan data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Office Excel dan analisis data dilakkan dengan enggunakan program Statistical
Product and Service Solution SPSS versi 16.
F. Prosedur Penelitian