Analisis Data Kesimpulan ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA.

Sefti Muliawati, 2015 ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.6 Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2010:172 yang dimaksud sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh berdasarkan jenisnya. Jenis data ada dua yaitu ada data primer dan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat- surat pribadi, notula, rapat perkumpulan sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan resmi seperti kementrian- kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, dan studi historis.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2008: 401, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah a. Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh hal-hal yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Analisis Data

Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi data yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup Indonesia Sefti Muliawati, 2015 ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara teoristis, dalam analisis time series yang paling menentukan adalah kualitas atau keakuratan dari informasi atau data-data yang diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek. Secara umum persamaan garis linier dari analisis time series adalah: Y = a + b X Y = variabel yang dicari trendnya X = variabel waktu tahun. a = nilai konstanta b = parameter Dimana a didapat dari: a = ΣY N dan b =ΣXY ΣX² Sefti Muliawati, 2015 ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik mengenai Penetapan Harga Pada Komoditas Beras di Indonesia. 1. Penetapan harga beras di Indonesia saat ini di atur dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam Instruksi Presiden Inpres. Dari tahun 2004 – 2014 tercatat telah terjadi pergantian Inpres sebanyak 7 kali. Penetapan harga yang diatur oleh pemerintah atauHPP selalu mengalami peningkatan atau perubahan. Bila harga yang terbentuk di pasar sudah melampaui batas, maka Bulog harus melakukan operasi pasar. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan meningkatkan usaha tani. 2. Kebijakan pemerintah dalam penetapan harga beras bisa dilakukan dengan adanya stabilitas harga dan subsidi. Untuk kebijakan stabilitas harga, dilakukan melalui pembelian dan penjualan produk pertanian. Disaat musim panen raya, ketika harganya merosot maka pemerintah akan membeli produk pertanian tersebut. Dan saat paceklik, ketika harganya naik maka pemerintah akan menjualnya kembali. Di Indonesia tugas ini ditangani oleh Bulog untuk menstabilkan harga beras. Sedangkan dalam kebijakan subsidi pemerintah memberikan subsidi pupuk dan program raskin. Tujuan dari subsidi pupuk adalah pemerintah berharap untuk meningkatkan kemampuan petani untuk membeli pupuk dalam jumlah yang sesuai dengan dosis anjuran pemupukan berimbang spesifik lokasi sehingga produksi pangan beras dan laba usahatani meningkat. Sedangkan untuk programraskin pemerintah memberikan subsidi pangan sebagai bentuk upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan Sefti Muliawati, 2015 ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu pangan dan memberikan perlindungan keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin. 3. Permintaan beras Indonesia akan semakin meningkat dikarenakan jumlah penduduk Indonesia semakin lama semakin bertambah. Sehingga di tahun 2014 Indonesia memasuki posisi ke 4 dengan penduduk terbanyak di dunia yaitu sebanyak 253.6 juta jiwa. Sedangkan penawaran akan meningkat apabila terjadi kenaikan harga pada beras.Penawaran terhadap komoditas berasbisa berubah karena terjadi pengurangan luas lahan dari komoditas yang akan diproduksi seperti lahan sawah, musim yang berlangsung, baik buruknya cuaca, larangan dari pemerintah, atau bencana alam.

5.2 Saran Saran yang dapat direkomenasikan penulis adalah: