assisting. Kegiatan skills dilakukan supervisor untuk meningkatkan ketrampilan interpretasi EKG, pasang CAPD dsb. Kegiatan support
dilakukan dengan tujuan untuk secara aktif mengajar, melatih, mengembangkan untuk meningkatkan kemampuan perawat pelaksana,
serta sebagai inovasi atau pembaharuanebutuhan-kebutuhan pelatihan tertentu yang bernilai kebaruan contoh: pelatihan emergency pada
keadaan bencana. Kegiatan sustainability atau kegiatan supervisor untuk pemenambah
ilmu yang sudah di miliki perawat pelaksana, bertujuan untuk tetap mempertahankan pengalaman, ketrampilan, nilai-nilai yang telah dianut
perawat. Kegiatan ini dilakukan secara kontinyu dengan cara mentransfer pengalaman supervisor kepada perawat pelaksana contoh: supervisor
membuat modul tentang berbagai ketrampilan teknik yang dibagikan kepada semua perawat pelaksana.
Model Supervisi keperawat yang lain menurut Suyanto, 2008 yang dikenal dengan Model Ilmiah yaitu , Supervisi di lakukan dengan
pendekatan yang sudah di rencanakan sehingga tidak hanya mencari kesalahan atau masalah saja. Oleh karena itu supervisi yang dilakukan
dengan model ini memeliki karakteristik sebagai berikut yaitu : dilakukan secara berkesinambungan, dilakukan dengan prosedur, instrument dan
standart supervisi yang baku, menggunakan data yang objektif sehingga dapat diberikan umpan balik dan bimbingan.
4. Prinsip – Prinsip Supervisi
Supervisi yang baik dapat di jalankan oleh seorang supervisor kepala ruang yang memahami prinsip
– prinsip supervisi dalam keperawatan Arwani, 2006 meliputi:
a. Bekerja berdasarkan hubungan professional dan bukan pribadi. Hubungan professional merupakan hubungan terkait dengan pekerjaan
dan bukan secara pribadi. Supervisi memberikan pengarahan dalam konteks pekerjaan yang di lakukan oleh perawat pelaksana. Fungsi
atasan untuk pekerjaan professional bukan pada persoalan administrative tetapi pada pemberian arahan, pengawasan hasil kerja
perawat, memberikan pendapat dan pertimbangan tentang masalah maupun memberikan kepercayaan untuk lancarnya delegasi
wewenang yang di berikan kepada perawat Aprizal, kontjoro, Probandari, 2008.
b. Kegiatan di rencanakan secara matang. Kegiatan supervisi yang direncanakan dengan matang akan memandu
supervisor dalam melakukan pekerjaan sesuai standart. Kegiatan di agendakan secara bersama
– sama dengan menjangkau aspek personal dan professional dari pengalaman pegawai Marquis dan Houston,
2010 c. Bersifat edukatif, supportif dan informal
Supervisi harus dapat memberikan pembelajaran, dukungan dan bersifat memberikan informasi yang jelas. Supervisi yang baik bersifat
fasilitatif, karena memberikan pengetahuan terhadap pekerjaan yang diawasi, memperbaiki kekurangan sebelum terjadi yang diawasi,
memperbaiki kekurangan sebelum terjadi yang lebih serius Gillies, 1994. Menurut Sigit 2009 kualitas yang baik dalam memberikan
supervisi akan memberikan dukungan support , memotivasi, meningkatkan kemampuan dan pengendalian emosional perawat dan
tidak membuat perawat pelaksana merasa di nilai dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar.
d. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan. Perasaan aman penting bagi perawat pelaksana dalam melaksanakan
tugasnya dan keselamatan bagi pasien sebagai penerima pelayanan. Marquis dan Houston 2010 menjelaskan bahwa kegiatan supervisi
dapat memastikan bahwa kebutuhan klien terpenuhi dan keselamatan klien tidak terancam.
e. Membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf.
Hubungan kerjasama yang demokratis di jalin dengan baik dalam menentukan upaya yang akan di lakukan oleh staf dalam menjalankan
tugasnya. Menurut Marquis dan Houston 2010 manajer sebagai supervisor mengkomunikasikan dengan jelas apa yang dilakukan oleh
pegawai, termasuk tujuan dan hasil akhir, namum staf perlu memiliki otonomi yang tepat dalam memutuskan cara penyelesaian tugas.
f. Harus progresif, inovatif,fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing
– masing perawat yang di supervisi. Intensitas supervisi, seperti kekuatan mengarahkan, harus dapat
menyesuaikan kondisi situasional, staf, kebutuhan, keterampilan kepemimpinan dari seorang manajer. Supervisi harus dapat
menyesuaikan tipe dan intensitas pekerjaan dari kelompok terkait kenyamannya dalam melaksanakan tugas Gilles, 1994
g. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan.
Kegiatan supervisi harus mampu menumbuhkan keratiftas dan membangun. Kron dan Gray 1987 dalam Lusianah, 2008 melalui
kegiatan supervisi diharapkan dapat memperbaiki dan memberikan masukan atas kekurangan yang dilakukan perawat ketika sedang
menjalankan tugas. h. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan. Kegiatan supervisi yang bersifat bimbingan yang dilakukan oleh
supervisor dapat memperbaiki dan member masukan atas kekurangan yang dilakukan perawat ketika sedang menjalankan tugasnya Kron
dan Gray, 1987 dalam Lusianah, 2008 .
5. Kompetensi Supervisor Keperawatan