ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN

MENGGUNAKAN PETA KONSEP DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN T.P. 2014/2015

Oleh : Ririn Dwi Astuti NIM 4113141069

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Ririn Dwi Astuti dilahirkan di Medan pada tanggal 02 Januari 1993. Ibu bernama Tumini dan Ayah bernama Eddy Susila, SH, dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 106163 Bandar Klippa Kabupaten Deli Serdang, pada tahun 2000 pindah ke SD 3 YKPP Dumai, dan pada tahun 2002 pindah ke SD Swasta Pahlawan Nasional Medan dan lulus pada tahun 2005. Setelah itu penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 27 Medan dan lulus pada tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan sekolah di SMAN 11 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015”, disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini berkat bantuan dari pihak-pihak yang mendukung. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, motivasi dan bantuan moril maupun materil. Penulis mengucapkan terimakasih kepada, yang tercinta dan tersayang di hati penulis, skripsi ini penulis persembahkan secara istimewa kepada orang tua penulis, Ayahanda tercinta Eddy Susila, SH dan Ibunda tercinta Tumini. Terimakasih atas semua kasih sayang, doa, dukungan, motivasi, pelajaran, nasehat dan bimbingan yang kalian berikan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan motivasi yang sangat besar, serta saran – saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Martina Restuati, M.Si, Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, dan Bapak Hendro Pranoto, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, MS selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Terimakasih kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, beserta seluruh jajarannya, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta jajarannya, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang,


(5)

M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ridwan Ginting selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pegajahan, Ibu Indah Maisyarah, S.Pd dan Ibu Agnes Marpaung, S.Pd selaku guru Biologi serta siswa/i kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan yang telah membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada saudara penulis sayangi Abang Yusminaldi, SE yang selalu memberikan semangat dan nasehat kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada abang Rizky Andana Pohan, S.Sos.I yang telah banyak membantu penulis dan selalu memberikan perhatian dan motivasi selama perkuliahan sampai akhir skripsi ini.

Terimakasih kepada sahabat terbaik penulis Geulis Endah Melinda dan Dewi Mustika Putri yang selalu memberikan semangat dan kecerian kepada penulis serta sahabat seperjuangan penulis Atul, Nurul, Dwi, Adel, Debby serta keluarga besar Bio Dik A 2011 yang telah berbagi cerita, motivasi, dukungan selama proses studi. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan dan keluarga besar Biologi Pecinta Alam (BIOTA), yang begitu banyak membantu dan memberikan pengalaman serta bimbingannya kepada penulis. Terimakasih juga untuk teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun 2014. Dengan segala kerendahan hati, sekali lagi terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2015 Penulis,


(6)

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DENGAN

MENGGUNAKAN PETA KONSEP DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN TAHUN

PEMBELAJARAN 20014/2015 Ririn Dwi Astuti (NIM 4113141069)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran besarnya persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan yang berjumlah 78 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling sebanyak 50% dari jumlah populasi. Jumlah sampel adalah 39 orang. Materi yang digunakan untuk menganalisis miskonsepsi merupakan konsep yang telah dipelajari, yaitu konsep sistem pencernaan makanan pada manusia. Instrumen yang digunakan adalah peta konsep acuan. Data hasil penelitian dianalisis dengan statistik deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan telah terjadi miskonsepsi pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia sebesar 16,7% dan tidak tahu konsep sebesar 43,3%, sehingga siswa yang tahu konsep hanya sebesar 40%. Kondisi yang dialami siswa tersebut menuntut adanya upaya untuk menanggulangi miskonsepsi yang terjadi pada siswa karena jika terus dibiarkan akan terus terjadi dan dapat mengganggu pemahaman konsep siswa selanjutnya yang terkadang masih berkaitan antar konsep tersebut.

Kata Kunci: Miskonsepsi, Peta Konsep, Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia


(7)

ANALYSIS OF STUDENT’S MISCONCEPTION IN DIGESTIVE SYSTEM FOOD IN HUMANS CONCEPT USING CONCEPT MAP

IN CLASS XI IPA SMA NEGERI 1 PEGAJAHAN ACADEMIC YEAR 2014/2015

Ririn Dwi Astuti (NIM 4113141069) ABSTRACT

The research aim to obtain the description of is level of student percentage experiencing of misconception in digestive system food in humans concept in class XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan Academic Year 2014/2015. The population in this study were all students of class XI IPA in SMA Negeri 1 Pegajahan total 78 students. Sampling was done using random sampling techniques as much as 50% of the total population. The total number of samples is 39 students. The material used to analyze misconceptions is a concept that has been studied, namely digestive system food in humans concept. The instrument used was a concept map reference. The data were analyzed with quantitative and qualitative descriptive statistics. Results of research indicate that student of class XI IPA in SMA Negeri 1 Pegajahan have been misconception in digestive system food in humans concept by 16,7% and did not know the concept by 43,3%, so that students know the concept only by 40%. The condition experienced by the students demanded efforts to tackle misconception that occur in students because if left unchecked will continue to occur and can interfere the next students’ understanding of concept sometimes still inter-related concepts.

Keywords: Misconception, Concept Map, The Concept of The Human Digestive System


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Konsep, Konsepsi, dan Prakonsepsi 7

2.1.2. Miskonsepsi 9

2.1.2.1. Sifat-Sifat Miskonsepsi 9

2.1.2.2. Sumber Miskonsepsi 11

2.1.2.3. Penyebab Terjadinya Miskonsepsi 11 2.1.2.4. Cara Menggali Miskonsepsi 12

2.1.3. Peta Konsep 13

2.1.3.1. Pengertian Peta Konsep 13

2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Peta Konsep 14

2.1.3.3. Macam-Macam Peta Konsep 16

2.1.3.4. Langkah-Langkah Membuat Peta Konsep 17 2.1.3.5. Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep 17 2.1.3.6. Rubrik Penilaian Peta Konsep Novak 18

2.2. Kerangka Berfikir 21

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 22

3.1.1. Lokasi Penelitian 22

3.1.2. Waktu Penelitian 22

3.2. Populasi dan Sampel 22


(9)

3.2.2. Sampel 22

3.3. Instrumen Penelitian 23

3.4. Teknik Pengumpulan Data 25

3.5. Teknik Analisis Data 25

3.6. Prosedur Penelitian 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1. Hasil Penelitian 30

4.1.1. Hasil Penilaian Peta Konsep Siswa 30 4.1.2. Hasil Pengolahan Sebaran Pernyataan Peta Konsep Siswa 32

4.2. Pembahasan 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 37

5.1. Kesimpulan 37

5.2. Saran 37

DAFTAR PUSTAKA 39


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tabel Penyebab Miskonsepsi 12

Tabel 3.1. Penjabaran Populasi Kelas XI IPA di SMA Negeri 1

Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015 22 Tabel 4.1. Jumlah Siswa Berdasarkan Kriteria Tinggi, Sedang,

dan Rendah 30

Tabel 4.2. Rata-rata Proposisi, Hierarki, dan Kaitan Silang 31 Tabel 4.3. Persentase Jumlah Siswa yang Tahu Konsep (TK),


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Contoh Penilaian Peta Konsep 20


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Peta Konsep Acuan 41

Lampiran 2. Panduan Pembuatan dan Penyusunan Peta Konsep 42

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 47

Lampiran 4. Skor Penilaian Peta Konsep Siswa 52 Lampiran 5. Menghitung Rata-Rata Penggunaan Proposisi,

Hierarki, dan Kaitan Silang Sahih Yang Digunakan

Oleh Siswa 56

Lampiran 6. Perhitungan Peta Konsep Berdasarkan Kriteria Penilaian 58 Lampiran 7. Hasil Temuan Sebaran Pernyataan Pengetahuan Siswa 60


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Biologi bertujuan membuat siswa mampu memahami konsep-konsep Biologi, mampu mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari, mampu mengkaitkan satu konsep dengan konsep lain, dan mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Rahmawati dkk, 2013)

Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah penting, karena dapat berpengaruh langsung terhadap pemahaman peserta didik terhadap suatu materi pelajaran. Konsep merupakan dasar berpikir untuk memecahkan masalah dalam proses belajar. Apabila konsep yang dimiliki oleh peserta didik menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal ini menyebabkan terjadinya hambatan terhadap penerimaan konsep baru yang akan dipelajari. Konsep awal yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah inilah yang biasanya disebut dengan miskonsepsi (Suparno, 2013).

Miskonsepsi dalam sains telah menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan. Miskonsepsi tidak dapat dihilangkan dengan metode mengajar yang klasik yaitu metode ceramah, karena sifat miskonsepsi sangat tahan akan perubahan dan sulit sekali diubah. Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai, yaitu pada konsep awal yang telah dibawa siswa sebelum ia memasuki proses tersebut atau yang disebut sebagai prakonsepsi. (Celement dalam Purba, 2011). Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber-sumber lain yang dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Miskonsepsi dapat menjadi penghalang dalam memahami materi-materi biologi. Banyak konsep-konsep dalam biologi saling berhubungan dan merupakan kunci untuk memahami konsep lain. Namun kebanyakan guru mengajarkan konsep-konsep biologi tersebut dengan metode ceramah dan


(14)

hapalan, dan proses pembelajaran yang terjadi pun bersifat pasif sehingga banyak siswa yang belum memahami konsep-konsep tersebut secara mendalam, selain itu juga guru tidak memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum menerima konsep yang baru, akibatnya terjadi miskonsepsi pada siswa. Dalam kehidupan sehari-hari siswa juga memiliki konsepsi-konsepsi yang berbeda-beda mengenai fenomena alam yang terjadi disekitarnya dan tidak jarang konsepsi yang terbentuk siswa ternyata berbeda dengan konsepsi-konsepsi para ilmuwan. Peristiwa ini juga mengakibatkan miskonsepsi pada siswa.

Proses pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan belajar hanya menghapal konsep-konsep semata dalam prosesnya tanpa menemukan sendiri konsep-konsepnya dianggap kurang bermakna. Ausubel dalam Dahar (2012), menyatakan pembelajaran bermakna merupakan suatu proses yang mengaitkan antar informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif seorang siswa, sehingga dengan proses pembelajaran bermakna ini dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman konsep.

Siswa yang mengalami miskonsepsi akan memegang konsep yang dianggapnya benar dan ini akan menyebabkan miskonsepsi bersifat stabil dan tahan akan perubahan . Miskonsepsi dapat menjadi bahaya laten karena dapat mengganggu proses belajar akibat adanya logika yang salah saat mempelajari konsep baru yang benar. Jika miskonsepsi tidak dihilangkan, miskonsepsi akan berdampak negatif pada pembelajaran selanjutnya (Pabucu dan Geban dalam Purba, 2011).

Beberapa topik penelitian miskonsepsi biologi yang telah dilakukan contohnya yang diungkapkan oleh Stavy dan Wax dalam Suparno (2013) terhadap siswa umur 11-12 tahun mengenai konsep tanaman, menemukan sekitar 57% siswa mempunyai anggapan bahwa tanaman itu hidup, 66% siswa berpikir bahwa tanaman bereproduksi, dan 88% berpikir tanaman itu membutuhkan makanan. Amir dan Tamir dalam Suparno (2013) menyatakan temuannya, mengenai ada miskonsepsi siswa pada konsep fotosintesis adalah suatu proses pernapasan pada tanaman. Hal itu jelas pada pernyataan kedua pakar ahli tersebut, bahwa siswa salah memahami mengenai konsep tanaman dan hal ini


(15)

menunjukkan bahwa masih ditemukan miskonsepsi siswa meskipun telah dipelajari konsepnya oleh siswa.

Menurut penelitian Odom dalam Adisendjaja (2007), miskonsepsi bisa terdapat pada semua konsep biologi. Salah satu konsep yang terdapat miskonsepsi pada siswa adalah tentang fisiologi tubuh manusia. Sistem pencernaan merupakan salah satu konsep tentang fisiologi tubuh manusia. Pada konsep sistem pencernaan ini sering terjadi miskonsepsi, misalnya pada konsep mekanisme pencernaan. Banyak siswa beranggapan bahwa mekanisme pencernaan secara mekanik hanya terjadi di mulut dengan bantuan gigi. Padahal, pencernaan mekanik tidak hanya terjadi di mulut dengan bantuan gigi saja, tetapi penghancuran makanan di lambung dengan bantuan otot lambung juga merupakan mekanisme pencernaan makanan secara mekanik. Selain itu siswa juga harus memahami proses pencernaan yang terdapat didalam tubuh. Konsep ini memang masih terlihat abstrak karena siswa masih sulit membayangkan proses dari sistem di dalam tubuh. Sulitnya siswa dalam memahami konsep serta prakonsepsi salah yang tidak diperhatikan inilah yang bisa menimbulkan miskonsepsi.

Masalah ini juga ditemukan di SMA Negeri 1 Pegajahan mengenai pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran biologi. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pegajahan, pemahaman siswa mengenai konsep-konsep biologi dan hubungan saling keterkaitan antar konsep merupakan masalah yang cukup memperihatinkan dalam pemikiran struktur kognitif siswa. Guru biologi dan siswa mengatakan bahwa materi sistem pencernaan makanan pada manusia merupakan salah satu materi yang abstrak dan sulit dipahami sehingga memberikan peluang terjadinya miskonsepsi. Di lihat dari hasil belajar biologi siswa di sekolah ini pada materi sistem pencernaan masih tergolong rendah. Hasil belajar yang rendah merupakan ciri atau dampak adanya miskonsepsi (Kusumawati dkk, 2014) . Selain itu, permasalahan yang terjadi disekolah ini yaitu, dalam kegiatan mengajar guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional dan menerapkan siswa untuk menghapal konsep-konsep semata, tanpa menemukan sendiri konsep-konsep-konsep-konsepnya. Materi yang terlalu banyak dan bersifat abstrak pun membuat siswa malas membaca dan tidak


(16)

memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan di kelas, sehingga pemahaman siswa terhadap konsep biologi semakin rendah dan lemah.

Miskonsepsi pada siswa yang terjadi secara terus menerus dikhawatirkan dapat mengganggu dan menghambat pembentukan konsep ilmiah pada struktur kognitif siswa. Salah satu upaya mengatasi kesulitan siswa dalam pemahaman konsep yang menyebabkan miskonsepsi, yaitu dengan metode pembelajaran peta konsep yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan konsep. Selain itu, peta konsep dapat digunakan untuk menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, mempelajari cara belajar, mengungkap konsepsi salah (miskonsepsi), dan sebagai alat evaluasi.

Berdasarkan yang telah diuraikan di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana miskonsepsi yang dialami siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pegajahan, yaitu dengan melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia.

2. Guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional dalam kegiatan mengajar.

3. Siswa dituntut untuk menghapal konsep-konsep semata, tanpa menemukan sendiri konsep-konsepnya.

4. Siswa malas membaca karena materi yang terlalu banyak dan bersifat abstrak.

1.3 Pembatasan Masalah:

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka hanya dibatasi pada:


(17)

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

2. Penelitian berfokus pada terjadinya miskonsepsi pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia yang telah diajarkan kepada siswa. 3. Analisis miskonsepsi yang terjadi menggunakan peta konsep acuan

berdasarkan Novak dan Gowin, 1985.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Seberapa besar persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari beberapa rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

2 Mengetahui persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait antara lain:

1. Sebagai perolehan pengalaman langsung bagi peneliti dalam mengetahui miskonsepsi siswa SMA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia.


(18)

2. Informasi bagi guru, untuk menemukan strategi mengajar yang dapat menghindari terjadinya miskonsepsi.

3. Bagi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Pegajahan sendiri kesempatan agar lebih memahami konsep sistem pencernaan makanan pada manusia. 4. Untuk pihak penyusun kurikulum, sebagai masukan dalam menyusun

kurikulum agar lebih memperhatikan pola pikir anak didiknya. 5. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

1.7 Definisi Operasional

 Konsep adalah pemikiran seseorang yang diperolehnya dari fakta, peristiwa/kejadian, fenomena alam, pengalaman, generalisasi, ataupun hasil berpikir abstrak yang menggambarkan ciri-ciri atau karakter baik yang sama dalam suatu kelompok tertentu maupun yang membedakannya dengan kelompok lainnya, sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada

 Konsepsi adalah pendapat seseorang atau pemahan seseorang tentang konsep.

 Miskonsepsi adalah kekeliruan atau kesalahan terhadap suatu konsep dalam menginterprestasikan hubungan antar konsep yang berbeda yang saling mempengaruhi satu sama lain.

 Peta Konsep adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi pelajaran dan pengaturan konsep-konsep-konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki, mulai dari yang paling umum, kurang umum dan konsep-konsep yang lebih spesifik


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian ini adalah :

1. Terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia.

2. Tingkat miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia adalah sebesar 16,7%, yang tahu konsep sebesar 40%, dan yang tidak tahu konsep sebesar 43,3%.

1.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis simpulkan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan lebih giat dalam belajar dan menyelesaikan soal-soal agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami konsep, serta tidak hanya menghafal suatu konsep tetapi harus mengerti dan memahami maksud dari konsep tersebut.

2. Bagi guru, diharapkan lebih memperhatikan dalam menyampaikan konsep yang diajarkannya agar siswa tidak mengembangkan konsepsi yang salah. Kemudian memilih dan merancang strategi pembelajaran yang tepat agar kesalahan dalam memahami konsep tidak terjadi pada siswa. Di harapkan juga guru dapat memberikan remediasi secepat mungkin ketika ditemukan miskonsepsi pada siswa tersebut, karena jika terus dibiarkan akan terus terjadi dan dapat mengganggu pemahaman konsep siswa selanjutnya yang terkadang masih berkaitan antar konsep tersebut.

3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai miskonsepsi pada konsep-konsep biologi dengan melakukan teknik analisis lainnya, seperti CRI, pilihan ganda beralasan, tes esai


(20)

tertulis, wawancara diagnosis, atau gabungan dari beberapa teknik tersebut.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y.H., (2007), Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMA, Jurnal Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia.

Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Dahar, R.W., (2012), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta. Depari, G., (2008), Penelusuran Miskonsepsi Mahasiswa Tentang Konsep Dalam

Rangkaian Listrik Menggunakan Certainty Of Response Index dan Intervie, Laporan Hasil Penelitian FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

Kusumawati,I., Enawaty,E., dan Lestari,I., (2014), Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sambas Pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 3, Nomor 6.

Lidyawati, (2014), Penggunaan Peta Konsep Untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Liliawaty, W., dan Ramalis T.R., (2008), Profil Miskonsepsi Materi IPBA di SMA Dengan Menggunakan CRI (Certainly Of Respons Index), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Novak, J. D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/

196409281989012-SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP .pdf, (Diakses tanggal 6 Januari 2015)

Panggabean, H.N.S., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Klasifikasi Dunia Hewan Pada SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

Purba, T.S., (2012), Analisis Miskonsepsi Biologi Sel Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Simalungun Pematangsiantar, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.


(22)

Rahayu, A.A., (2011), Penggunaan Peta Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Jaringan Tumbuhan, Skripsi, UIN- Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Rahmawati, Y., Prayitno, B.A. & Indrowati,M., (2013), Studi Komparasi Tingkat Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model Pembelajaran Konstruktivis-Kolaboratif, Seminar X Pendidikan Biologi FKIP UNS, 7-072.

Sagala, S., (2013), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta. Shadily, H., (1996), An English-Indonesia Dictionary, Gramedia, Jakarta.

Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa kelas VIII Pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN- Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sofnidar dan Rohati, (2009), Penerapan Metode Resitasi dengan Model Peta

Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Analisis Kompleks, Jurnal Penelitian Universitas Jambi.Vol 11, Nomor 1.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Grasindo, Jakarta.

Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Understanding Biology, Hacettepe Universites Egitium Fakultesi Dergizi. 15: 84-93

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandarai, S., Asiah, N., dan Sari, K., (2006), Upaya Peningkatan Aktifitas Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 Smp Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (Universitas Riau Pekanbaru: Jurnal Biogenesis Vol 2 (2):59-63)


(1)

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

2. Penelitian berfokus pada terjadinya miskonsepsi pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia yang telah diajarkan kepada siswa. 3. Analisis miskonsepsi yang terjadi menggunakan peta konsep acuan

berdasarkan Novak dan Gowin, 1985. 1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Seberapa besar persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Dari beberapa rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui ada tidaknya miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

2 Mengetahui persentase miskonsepsi siswa kelas XI IPA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia di SMA Negeri 1 Pegajahan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait antara lain:

1. Sebagai perolehan pengalaman langsung bagi peneliti dalam mengetahui miskonsepsi siswa SMA pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia.


(2)

2. Informasi bagi guru, untuk menemukan strategi mengajar yang dapat menghindari terjadinya miskonsepsi.

3. Bagi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Pegajahan sendiri kesempatan agar lebih memahami konsep sistem pencernaan makanan pada manusia. 4. Untuk pihak penyusun kurikulum, sebagai masukan dalam menyusun

kurikulum agar lebih memperhatikan pola pikir anak didiknya. 5. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

1.7 Definisi Operasional

 Konsep adalah pemikiran seseorang yang diperolehnya dari fakta, peristiwa/kejadian, fenomena alam, pengalaman, generalisasi, ataupun hasil berpikir abstrak yang menggambarkan ciri-ciri atau karakter baik yang sama dalam suatu kelompok tertentu maupun yang membedakannya dengan kelompok lainnya, sehingga dapat menjawab permasalahan yang ada

 Konsepsi adalah pendapat seseorang atau pemahan seseorang tentang konsep.

 Miskonsepsi adalah kekeliruan atau kesalahan terhadap suatu konsep dalam menginterprestasikan hubungan antar konsep yang berbeda yang saling mempengaruhi satu sama lain.

 Peta Konsep adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi pelajaran dan pengaturan konsep-konsep-konsep-konsep tersebut dalam suatu hirarki, mulai dari yang paling umum, kurang umum dan konsep-konsep yang lebih spesifik


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian ini adalah :

1. Terdapat miskonsepsi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia.

2. Tingkat miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pegajahan pada konsep sistem pencernaan makanan pada manusia adalah sebesar 16,7%, yang tahu konsep sebesar 40%, dan yang tidak tahu konsep sebesar 43,3%.

1.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis simpulkan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan lebih giat dalam belajar dan menyelesaikan soal-soal agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami konsep, serta tidak hanya menghafal suatu konsep tetapi harus mengerti dan memahami maksud dari konsep tersebut.

2. Bagi guru, diharapkan lebih memperhatikan dalam menyampaikan konsep yang diajarkannya agar siswa tidak mengembangkan konsepsi yang salah. Kemudian memilih dan merancang strategi pembelajaran yang tepat agar kesalahan dalam memahami konsep tidak terjadi pada siswa. Di harapkan juga guru dapat memberikan remediasi secepat mungkin ketika ditemukan miskonsepsi pada siswa tersebut, karena jika terus dibiarkan akan terus terjadi dan dapat mengganggu pemahaman konsep siswa selanjutnya yang terkadang masih berkaitan antar konsep tersebut.

3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai miskonsepsi pada konsep-konsep biologi dengan melakukan teknik analisis lainnya, seperti CRI, pilihan ganda beralasan, tes esai


(4)

tertulis, wawancara diagnosis, atau gabungan dari beberapa teknik tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y.H., (2007), Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMA, Jurnal Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia.

Alwi, H., (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Arikunto, S., (2000), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Dahar, R.W., (2012), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta. Depari, G., (2008), Penelusuran Miskonsepsi Mahasiswa Tentang Konsep Dalam

Rangkaian Listrik Menggunakan Certainty Of Response Index dan Intervie, Laporan Hasil Penelitian FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

Kusumawati,I., Enawaty,E., dan Lestari,I., (2014), Miskonsepsi Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sambas Pada Materi Reaksi Reduksi Oksidasi, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 3, Nomor 6.

Lidyawati, (2014), Penggunaan Peta Konsep Untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Liliawaty, W., dan Ramalis T.R., (2008), Profil Miskonsepsi Materi IPBA di SMA Dengan Menggunakan CRI (Certainly Of Respons Index), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Novak, J. D & Gowin, B., (1985), Peta Konsep: Pengungkap Penguasaan Konsep http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/

196409281989012-SITI_SRIYATI/Kumpulan_artikel_5/PETA_KONSEP .pdf, (Diakses tanggal 6 Januari 2015)

Panggabean, H.N.S., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Klasifikasi Dunia Hewan Pada SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

Purba, D.Y., (2011), Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada SMA Negeri Se-Kabupaten Labuhan Batu, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.

Purba, T.S., (2012), Analisis Miskonsepsi Biologi Sel Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Simalungun Pematangsiantar, Tesis, Pasca Sarjana Unimed, Medan.


(6)

Rahayu, A.A., (2011), Penggunaan Peta Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Jaringan Tumbuhan, Skripsi, UIN- Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Rahmawati, Y., Prayitno, B.A. & Indrowati,M., (2013), Studi Komparasi Tingkat Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui Model Pembelajaran Konstruktivis-Kolaboratif, Seminar X Pendidikan Biologi FKIP UNS, 7-072.

Sagala, S., (2013), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta. Shadily, H., (1996), An English-Indonesia Dictionary, Gramedia, Jakarta.

Siwi, D.A., (2013), Identifikasi Miskonsepsi Siswa kelas VIII Pada Konsep Sistem Pencernaan dan Pernapasan, Skripsi, UIN- Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sofnidar dan Rohati, (2009), Penerapan Metode Resitasi dengan Model Peta

Konsep Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Analisis Kompleks, Jurnal Penelitian Universitas Jambi.Vol 11, Nomor 1.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Suparno, P., (2013), Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Grasindo, Jakarta.

Tekkaya, C., (2002), Misconceptions as Barrier to Understanding Biology, Hacettepe Universites Egitium Fakultesi Dergizi. 15: 84-93

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Yusuf, Y., Natalina, M., Suryawati, E., Wulandarai, S., Asiah, N., dan Sari, K., (2006), Upaya Peningkatan Aktifitas Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 Smp Negeri 2 Pekanbaru Tahun Ajaran 2004/2005, (Universitas Riau Pekanbaru: Jurnal Biogenesis Vol 2 (2):59-63)