sangat keras bila kering. Tanah ini mempunyai kandungan bahan organik yang menurun bertahap dengan bertambahnya kedalaman tanah Foth, 1991.
Vertisol adalah tanah yang memiliki kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa yang tinggi. Reaksi tanah bervariasi dari asam lemah hingga
alkalin lemah; nilai pH antara 6,0 sampai 8,0. Tanah ini mempunyai permeabilitas yang relatif sangat lambat sehingga sesuai untuk areal
persawahan untuk tanaman padi Munir, 1996.
C. Kadmium Cd
Kadmium Cd merupakan logam berat yang berbahaya bagi manusia. Cd adalah salah satu logam berat dengan penyebaran yang sangat luas di alam.
Di alam, Cd bersenyawa dengan belerang S sebagai
green nocckite
CdS yang ditemui bersamaan dengan senyawa spalerite ZnS. Cd merupakan
logam lunak
ductile
berwarna putih perak mudah teroksidasi oleh udara bebas dan gas amonia NH
3
. Cd juga mengalami proses bioakumulasi dalam organisme hidup tumbuhan, manusia dan hewan Saeni, 1997.
Di dalam tanah, logam berat berada dalam bentuk terlarut, dapat dipertukarkan dan dijerap. Logam berat dalam tanah atau sedimen dapat
melakukan proses pertukaran ion dan adsorpsi. Hal ini terutama terjadi pada partikel-partikel halus dengan permukaan yang luas dan gugus-gugus
bermuatan negatif seperti tanah liat kaolinit, klorit, montmorilonit, zat-zat humin asam humat, asam fulfat, humin dan oksida-oksida Fe dan Mn
Zachara
et al
., 1992. Logam Cd atau cadmium kadmium mempunyai penyebaran yang
sangat luas di alam dan hanya ada satu jenis mineral Kadmium yaitu
greennockite
CdS yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral
spalerite
ZnS. Mineral greennockite ini sangat jarang di temukan di alam, sehingga dalam eksplortasi logam Cd biasanya merupakan produksi
sampingan dari peristiwa peleburan dan refening biji-biji seng. Seng Zn merupakan sumber utama dari logam Cd, sehingga produksi dari logam
tersebut sangat dipengaruhi oleh Zn Palar, 1994.
Logam berat dalam tanah dapat barasal dari pelapukan bahan induk dan dari aktivitas manusia, sehingga menimbulkan pencemaran bagi
lingkungan, khususnya tanah. Pada umumnya kandungan logam berat banyak berasal dari aktivitas manusia dari pada berasal dari alam Singh and Steinnes,
1997. Total kandungan Kadmium pada tanah bervariasi antara 0,01 – 1,1 mg Cdkg tanah dengan nilai rata-rata sekitar 0,06 mg Cdkg tanah. Kandungan
tertinggi pada permukaan tanah sebagai akibat dari aktivitas manusia. Kandungan Kadmium akan menurun dengan semakin menurunnya kedalaman
tanah Srivastava and Gupta, 1996. Kandungan Kadmium pada tanah akan berkurang sebagai akibat dari
penguapan, pelindian, diserap oleh tanaman dan pengikatan oleh mineral lempung tanah Solera and Rovira, 1996.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan Kadmium pada tanah antara lain yaitu :
1. Bahan organik
Tanah dengan bahan organik tinggi menyebabkan konsentrasi Cd menjadi rendah di banding tanah dengan bahan organik rendah. Senyawa humat
dapat membentuk kompleks yang kuat dengan Cd sehingga pada horizon di bawah mobilitasnya berkurang. Penyematan Cd oleh bahan organik
terjadi pada kondisi masam pH tanah 4-6, sedangkan pelarutannya pada pH tanah 7-8.
2. Sesquioksida
Sesquioksida dapat
menyerap Kadmium,
sehingga mengurangi
kelarutannya. 3.
Pupuk Pupuk fosfat dan batuan fosfat mengandung Cd, maka jika diberikan pada
tanah akan meningkatkan kandungan Cd tanah Srivastava and Gupta, 1996
Adanya Kadmium di dalam tanah yang tinggi akan menyebabkan kemungkinan terserap tanaman melebihi ambang batas yang ditentukan.
Sedangkan nilai kritis tanaman terhadap logam berat Kadmium yaitu 5 – 10 mg Cdkg, pada hewan 0,5 – 1 mg Cdkg, sedang pada tanah sebesar 3
mg Cdkg sehingga apabila kandungan Kadmium baik pada tanaman, hewan, ataupun tanah melebihi nilai kritis tersebut, maka Kadmium akan terakumulasi
Mengel and Kirkby, 1987. KadmiumCd
juga mengalami
proses biotransformasi
dan bioakumulasi dalam organisme hidup tumbuhan, manusia dan hewan. Dalam
biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan
biomagnifikasi
dan dalam rantai makanan biota tertinggi akan mengalami akumulasi Cd yang lebih banyak. Keracunan Cd bisa
menimbulkan rasa sakit, panas pada bagian dada, penyakit paru akut dan menimbulkan kematian Saeni, 1997.
Kadmium terdapat dalam bahan baku pupuk P anorganik dengan kandungan sekitar 2 – 200 mg Cd per Kg menurut Vlamis
et al
., 1985 dalam Srivastava dan Gupta 1996.
Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa semakin lama pemakaian pupuk fosfat akan menaikkan konsentrasi kadmium di atas
permukaan tanah Darmono, 2001.
D. Tanaman Padi