5
2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komponen kunci dan pondasi proses keperawatan adalah pengkajian. Suatu pengkajian yang mendalam memungkinkan perawat kritikan untuk mendeteksi
perubahan cepat, melakukan intervensi dini dan melakukan asuhan Talbot, A, Laura 2007.
1.1. Pengkajian dan Pemeriksaan Penunjang.
Setelah pembedahan ortopedi, perawat tetap melanjutkan rencana perawatan preoperatif, melakukan penyesuaian terhadap status pascaoperatif terbaru.
Perawat mengkaji ulang kebutuhan pasien berkaitan dengan nyeri, perfusi jaringan, promosi kesehatan, mobilitas, dan konsep diri. Selain itu, perawat harus
memperhatikan mengenai pengkajian dan 6 pemantauan pasien mengenai potensial masalah yang berkaitan dengan pembedahan. Pengkajian tanda vital,
derajat kesadaran, cairan yang keluar dari luka, suara nafas,suara usus, keseimbangan cairan, dan yang mungkin menunjukkan akan terjadinya
kemungkinan komplikasi. Temuan abnormal harus segera dilaporkan ke dokter Smeltzer. C Suzanne 2013.
Hasil pengkajian pada asuhan keperawatan dengan pasien post operasi fraktur femur di RSOP. Dr. R. Soeharso Surakarta. Pengkajian dilakukan pada tanggal 29
Maret 2016 pukul 15.00 WIB. Keluhan Utama nyeri pada paha kanan, selanjutnya pasien menjelaskan kronologi kejadiannya. Pasien mengatakan
sedang mengepel lantai dirumah, pasien terpeleset dan jatuh dengan bagian paha kanan yang pertama menyentuh lantai.
Keluarga membawa pasien ke klinik pengobatan, mendapatkan perawatan selama satu minggu, selanjutnya pasien dibawa keluarga ke RSOP. Dr. R
Soeharso Surakarta. Pengkajian fisik dilakukan setelah operasi ORIF hari ke 2, Paha kanan dibalut
dari pangkal paha sampai lutut 25 cm, dipergelangan kaki kanan kaki yang sakiit terdapat pembengkakan. Kekuatan otot pada kaki yang satunya dengan kekuatan
otot level 3 mampu mengangkat ditekan lemah tidak jatuh tidak terjadi kekaukann otot, kaki kiri dapat digerakan.
Pengkajian fisik waktu dikaji dengan data yang diperoleh dari pemeriksaan umum dan pemeriksaan sistematis. Pemeriksaan umum terdiri dari kesadaran
pasien, tanda – tanda vital pada saat dikaji. Data yang didapat dari pengkajian
tersebut : kesadaran pasien : Composmetris E
4
M
5
V
6
. Pemeriksaan Tanda - Tanda Vital :Tekanan Darah TD : 12080mmHg, Nadi N : 88
x
menit, Suhu S : 36
o
C, Rerpiratory Rate RR : 22
x
menit. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan dari kepala sampai kaki meliputi
: Pemeriksaan kepala, mata, telinga, leher, fisik kulit, dada dan paru, abdomen, genital, dan kekuatan kelemahan otot.
Data yang didapat dari pemeriksaan sistematis dilakukan dari pemeriksaan bagian Kepala : Bentuk kepala mesocepal, kepala bersih tidak ada lesi, tidak
terdapat nyeri tekan, rambut berwarna hitam, rambut bergelombang, wajah pasien meringis karena menahan rasa nyeri. Pemeriksaan Mata : Kedua mata simetris,
pergerakan antara mata kanan dan kiri sama, tidak terdapat gangguan penglihatan, conjungtiva tidak anemis, pupil isokor. Pemeriksaan Hidung : Lubang kanan dan
kiri simetris, tidak ada pembengkakan pada tulang hidung, tidak terdapat sekret, terdapat bulu hidung, tidak terdapat daging tumbuh, tidak ada nyeri tekan.
Pemeriksaan Telinga : Simetris antara telinga kanan dan kiri, tidak terdapat
6
gangguan pendengaran, warna telinga sawo matang, tidak ada lesi tidak terjadi nyeri tekan. Pemeriksaan Leher : Simetris bentuk leher, warna leher sawo
matang, dan warna merata, tidak ada peradangan di vena jugularis, tidak terdapat jaringan parut, tidak terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan Kulit : Warna kulit sawo
matang, warna kulit sawo matang, kulit teraa hangat, tidak terdapat jaringan parut, turgor kulit baik. Pemeriksaan Dada dan Paru Inspeksi : Bentuk dada
simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, warna kulit merata. Palpasi : Ekpansi paru sama traktil femitus sama, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Resonan di semua lapang paru. Auskultasi : Vesikuler. Pemeriksaan Abdomen inspeksi : Bentuk abdomen simetris, warna kulit merata. Auskultasi
terdengar bunyi peristaltik usus 10 xmenit. Perkusi : Tympani. Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan Genital : Terpasang selang genital, bersih.
Pemeriksaan Ektermitas : Kaki kanan tidak dapat digerakan terdapat balutan dipaha 25 cm dari pangkal paha sampai atas lutut, terdapat pembengkakan di
pergelangan kaki dan untuk kaki kanan kekuatan otot level 3, mampu mengangkat ditekan lemah tidak jatuh, tidak terdapat pembengkakan.
1.2. Diagnosa Keperawatan