9
1.4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Rencana keperawatan yang
dibuat berdasarkan diagnosa yang tepat, intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan untuk mendukung dan meningkatkan status
kesehatan klien potter perry, 2009.
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk diagnosa diatas, pada tanggal 29 Maret 2016. Pukul 14.00 WIB adalah Memantau tanda
– tanda vital. Data Subyektif DS : -. Data Obyektif DO : Tekanan Darah : 12080mmHg, Nadi :
88xmenit, Suhu : 36ºC, RespiratoryRate : 22xmenit. Pukul 15.00 WIB adalah Mengkaji tanda tanda peradangan infeksi. DS : Pasien mengatakan ada
pembengkakan di daerah pergelangan kaki. DO : Terdapat pembengkakan. pukul 14.00 WIB Melakukan pendekatam pada klien dan keluarga dengan memonitor
skala nyeri. Data Subyektif DS : Pasien mengatakan nyeri dibagian paha kanan bekas operasi. Data Obyektif DO : Provoking P : Nyeri post operasi fraktur
femur post ORIF, Quality Q : Seperti tertimpa benda berat, Region R : Daerah yang nyeri di paha kanan, Seversity Scale S : 5, Time T : Hilang timbul. Pukul
14.35 WIB adalah Memberikan posisi semi fowler. DS : Pasien mengatakan mau diposisiskan semi fowler. DO : Terlihat pasien lebih nyaman. Pukul 15.30 WIB
adalah Memonitor kemampuan pasien dalam merawat dirinya. Data Subyektif DS : Pasien mengatakan perawatan diri maupun aktivitas dibantu keluarga dan
perawat. Data Obyektif DO : Perawatan diri tampak dibantu dalam hal mandi toileting dan berganti pakaian, pasien sering menunggu keluarga dalam
melakukan aktivtasnya dalam hal perawatan diri. Pukul 16.00 WIB adalah Membantu pasien memenuhi kebutuhan sehari
– hari mandi. DS : Pasien mengatakan lebih segar. Repon DO : Tampak dibantu keluarga dalam perawatan
diri rutin terutama mandi dan mengganti pakaian, perawat menyediakan peralatan mandi. Pukul 16.00 WIB. Mengkaji imobilitas klien. Data Subyektif DS : Pasien
mengatakan hanya bisa berbaring ditempat tidur dan sering merasa sakit pada saat bergerak terutama menggerakan kaki yang sakit. Data Obyektif DS : Terdapat
pembengkakan di daerah pergelangan kaki yang sakit, pembengkakan otot di daerah pergelangan kaki. Pukul 18.00 WIB adalah Mempertahankan postur tubuh
dan posisi yang nyaman. DS : Pasien mengatakan posisinya sudah nyaman. DO : Memberikan posisi pada klien dengan kedua kaki lurus kedepan dan posisi yang
tidak memberatkan kaki yang sakit.
Dalam dunia keperawatan personal hygine merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus senantiasa terpenuhi. Peran perawat dalam hal ini
sangat dibutuhkan untuk menerapkan prinsip hidup bersih dan sehat. Perawatan diri terhadap pasien bertujuan untuk memelihara kebersihan, menciptakan
keindahaan, serta meningkatkan derajat kesehatan dapat mencegah timbulnya penyakit Wartonah, 2006.
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 30 Maret 2016 pukul 08.00 WIB adalah Memonitor tingkat kemampuan pasien dalam merawat dirinya
Toileting. DS : Pasien mengatakan dibantu keluarga dalam perawatan diri, belum bisa melakukan sendiri dalam perawatan diri. DO : Pasien menggunakan
alat waktu BAB, perawat menyiapkan alat waktu pasien mau BAB. Pukul 08.10 WIB adalah Melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik. DS : Pasien
mengatakan merasa sakit pada saat luka dibersihkan. DO : Memerbersihan luka dilakukan agar terhindar dari infeksi luka. Pukul 08.30 WIB adalah Memonitor
tanda tanda infeksi. DS :-,. DO : Tidak terjadi peradangan di daerah luka dan
10
tidak terjadi infeksi. Pukul 08.25 WIB adalah Memonitor skala nyeri pasien. DS : Pasien mengatakan nyeri dipaha kanan hilang timbul. DO : Provoking P : Luka
Post operasi fraktur femur post ORIF, Quality Q : Seperti tertimpa beban berat, Region R : paha kanan, Seversity Scale S : Skala nyeri 4, Time T : Hilang
timbul, pasien tampak meringis menahan sakit. Pukul 10.00 WIB adalah Mengimmobilisasi pada bagian yang sakit mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam. DS : Pasien mau mendengarkan dan belajar. DO : pasien paham dan mau mempraktekan cara mengalihkan rasa nyeri tersebut dan menganjurkan kepada
pasien, setiap rasa nyeri itu datang lakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengalihkan rasa nyeri. Pukul 11.10 WIB adalah Menyediakan waktu agar
pasien melakukan aktifitasnya dengan kemampuan sendiri makan, berpindah posisi, latihan berjalan. DS : Pasien mengatakan makan dapat dilakukakan
dengan mandiri dan berpindah posisi dibantu keluarga, untuk latihan berjalan diawasi oleh keluarga. Pasien sudah mendapatkan terapi dari ahli medis lain
untuk latihan berjalan mengoptimalkan otot bahu, menguatkan otot di bagian kaki yang tidak sakit, agar tidak terjadi kekakuan dan sebagai tumpuan saat
beraktivitas. DO : Berpindah dibantu dan latihan berjalan dibantu timbul rasa kepercayaan diri dalam merawat dirinya. pukul 12.00 WIB adalah Melakukan
kerja sama dengan keluarga dalam perawatan klien. DS : Pasien mengatakan keluarga sangat membantu misal pasien butuh sesuatu dalam hal perawatan diri
sangat membantu. DO : Keluarga terlihat membantu apapun, kegiatan yang dilakukan pasien seperti latihan berjalan yang diperintahkan oleh ahli medis lain
agar tidak terjadi kekauan otot. Tampak pergelangan kaki pasien membengkak. Pukul 15.00 WIB adalah Memotivasi klien membatasi pergerakan yang fraktur,
membatasi pergerakan pada saat di posisi di tempat tidur, diusahakan kaki selalu lurus dan jari kaki ngehadap ke atas jangan sampai jari kaki ngehadap ke samping
akan berpengaruh pada penyembuhan nya. Berpengaruh pada bentuk kaki. DS : Pasien paham atas yang diperintah perawat. DO : Pasien terlihat memahami
dengan penjelasan perawat. pukul 17.00 WIB adalah Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam merawat dirnya mandi, berpakaian, berpindah. DS :
Pasien mengatakan tidak terganggu dalam berpakaian maupun mandi karena dibantu keluarga. DO : Tampak pada perawatan mandi dibantu keluarga, untuk
berjalan menggunakan walker atau tongkat.
ROM aktif, mobilitas dan ambulasi terutama latihan berjalan sangat mendukung dalam peningkatan status fungsional dalam meningkatkan
kemandirian karena nmemberikan stessor terhadap fase penyembuhan tulang, waktu penyembuhan tulang penting untuk melakukan banyak mobilitas dan
pengembalian kekuatan otot sangat memungkinkan, pengembalian fungsi normal untuk beraktifitas dapat berlangsung lebih capat dari pada penyembuhan tulang
Halstead, 2004.
Mandi merupakan praktik menjaga kebersihan dengan menggunakan pembersih seperti sabun dan air untuk membuang keringat kotoran dan
mikroorganisme dari kulit Timbly, 2009.aktifitas mandi dilakukan dengan memodifikasi dimana pasien mandi diatas tempat tidur atau pun di kamar mandi
dengan tugas perawat membantu dan menyediakan perawatan mandi seperti air , sabun , dan wash lap ini termasuk latihan mandiri buat pasien agar bisa mandi
dengan mandiri temasuk program latihan yang diberikan.
Pasien dapat mengganti pakaian dengan mandiri teutama pada waktu mengganti celana, perawat menyarankan pasien menggunakan celana dari
ektermitas yang sakit dahulan selanjutnya yang sehat untuk melepaskan celana
11
pasien melepaskan celana dari ekstermitas yang sehat dahulu dilanjutkan yang ekstermitas yang sakit, ini termasuk program latihan yang diberkan pada pasien
agar pasien dapat melakukan secara mandiri.
Tindakan keperawatan pada tanggal 31 Maret 2016 pukul 08.30 WIB adalah Menyediakan waktu untuk pasien dalam melakukan aktifitas dengan segenap
kemampuannya dan diberi penjelasan sebelum tindakan apapun berpindah di tempat tidur. Memberikan penjelasan tentang cara mandi menggunakan sabun
dengan mandiri dan perawat membantu menyiapkan alatnya, perawat sebagai prasarana. DS : pasien dapat melakukan yang diperintah dan mengerti. DO :
pasien mengerti dan mempraktekan. Pukul 09.00 WIB adalah Mengkaji tingkat kemampuan pasien dalam merawat diri keamanan mandi secara mandiri. DS :
Pasien mengatakan mandi sendiri kadang merasa sulit saat menggosok dibagian tertentu seperti sela
– sela, terkadang timbul rasa sakit di bagian kaki yang sakit. DO : Bantuan sebagian, menyediakan peralatan mandi, pasien dapat melakukan
mandi dengan mandiri. pukul 09.00 WIB adalah Mengkaji imobilisasi pasien. DS : Pasien mengatakan pergerakan dapat dibantu dengan alat. DO : Pembengkakan
kqki dapat diminimalkan. Pukul 10.00 WIB adalah Mempertahankan balutan atau bidai sebagai alat immobilisasi bagian yang sakit dan melakukan tindakan
keperawatan ROM sebagian. DS : Pasien mengatakan sakit pada saat melakukan tindakan tersebut. DO : Pasien terlihat kesakitan. pukul 09. 20 WIB adalah
Memonitor skala nyeri. DO : Pasien mengatakan nyeri berkurang. DO : Provoking P : Luka Post op Fraktur femur Post ORIF, Quality Q : Seperti
tertimpa benda berat, Region R : Paha kanan, SeversityScale S : Skala 2, nyeri berkurang pasien tampak tidak cemas dengan nyerinya, Pukul 15.00 WIB adalah
Memonitor tanda tanda vital DS :-. DO : Tekanan Darah : 120 80mmHg, Nadi : 80xmenit, Suhu 36 ºC, RespiratoryRate : 22 x menit. Tanda-tanda vital dalam
ambang normal.
1.5. Evaluasi Keperawatan