BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab sebelumnya yaitu bab 3 telah dirancang tiga jenis antena antena J-Pole, antena Slim Jim dan antena Super J yang memiliki frekuensi
berbeda yaitu 900 MHz dan 1800 MHz. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan setelah melakukan perancangan antena J-Pole, antena Slim Jim dan
antena Super J adalah membandingkan atau menganalisa ketiga jenis antenna tersebut.
4.2 Hasil Simulasi
Berikut ini adalah hasil-hasil simulasi antena J-Pole setelah dirancang sesuai dengan kriteria spesifikasi pada bab sebelumnya menggunakan simulator
Mmana-Gal.
4.2.1 Hasil Simulasi Antena J-Pole Frekuensi 900 MHz
Setelah dilakukan simulasi, maka gain, VSWR dan bandwidth antena J-Pole untuk frekuensi 900 MHz yang dihasilkan dari perancangan
menggunakan simulator Mmana-Gal dapat dilihat pada Gambar 4.1. Perlu diketahui pada perancangan antena menggunakan simulator Mmana-Gal ini
pada menu calculate terdapat tab ground dengan tiga pilihan yaitu free space, perfect dan real. Untuk free space, dan perfect adalah untuk perancangan
tanpa memperhitungkan kemungkinan adanya rugi-rugi, sehingga hasil dari parameter yang didapatkan setelah pabrikasi tidak sesuai dengan hasil pada
saat di simulasi. Sedangkan untuk real adalah perancangan yang sudah
Universitas Sumatera Utara
memperhitungkan adanya kemungkinan rugi-rugi, sehingga hasil dari parameter yang didapatkan setelah pabrikasi tidak akan berbeda jauh dibandingkan
dengan hasil pada saat di simulasi. Jadi untuk perancangan yang free space, dan perfect, hasil dari parameter yang didapatkan seperti gain, bandwidth dan
VSWR lebih baik diibandingkan dengan perancangan yang real karena memang belum memperhitungkan adanya rugi-rugi pada saat pabrikasi.
a Tampilan Nilai Gain dan VSWR
Universitas Sumatera Utara
b Tampilan Grafik Bandwidth
Gambar 4.1 Tampilan Nilai Gain, VSWR dan Bandwidth Antena J-Pole
Frekuensi 900 MHz
Berdasarkan hasil simulasi Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa nilai VSWR terbaik yaitu 1 terdapat pada frekuensi 900 MHz. Namun nilai VSWR pada saat
frekuensi yang lain juga cukup baik karena masih bernilai 2.
4.2.2 Hasil Simulasi Antena J-Pole Frekuensi 1800 MHz
Setelah dilakukan simulasi, maka gain, VSWR dan bandwidth antena J-Pole untuk frekuensi 1800 MHz yang dihasilkan dari perancangan
menggunakan simulator Mmana-Gal dapat dilihat pada Gambar 4.2
Universitas Sumatera Utara
a Tampilan Nilai Gain dan VSWR
a Tampilan Grafik Bandwidth
Gambar 4.2 Tampilan Nilai Gain, VSWR dan Bandwidth Antena J-
PoleFrekuensi 1800 MHz
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil simulasi Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa nilai VSWR terbaik yaitu 1 terdapat pada frekuensi 1800 MHz. Namun nilai VSWR pada saat
frekuensi yang lain juga cukup baik karena masih bernilai 2.
4.3 Analisis Hasil Capaian Antena
Pada bagian ini membahas tentang perbandingan hasil simulasi antara antena J-Pole, antena Slim Jim dan antena Super J.
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Simulasi Antena J-Pole, Antena Slim Jim dan
Antena Super J dengan masing-masing Frekuensi 900 MHz
Antena Gain
Bandwidth VSWR
Antena J-Pole 2.75 dBi
24.9 MHz 3.29
Antena Slim Jim 3.34 dBi
37.9 MHz 3.19
Antena Super J 5.01 dBi
38.7 MHz 1.61
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dianalisa bahwa: 1.
Untuk antena J-Pole dengan frekuensi 900 MHz, didapat hasil gain 2.75 dBi, bandwidth 24.9 MHz dan VSWR sebesar 3.29. Berdasarkan
hasil tersebut antena J-Pole tidak bisa digunakan sebagai penguat sinyal GSM frekuensi 900 MHz karena tidak memenuhi spesifikasi yang
diharapkan. 2.
Untuk antena Slim Jim dengan frekuensi 900 MHz, didapat hasil gain 3.34 dBi, bandwidth 37.9 MHz dan VSWR sebesar 3.19. Berdasarkan
hasil tersebut antena Slim Jim tidak bisa digunakan sebagai penguat sinyal GSM frekuensi 900 MHz karena tidak memenuhi spesifikasi yang
diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk antena Super J dengan frekuensi 900 MHz, didapat hasil gain 5.01
dBi, bandwidth 38.7 MHz dan VSWR sebesar 1.61. Berdasarkan hasil tersebut antena Super J bisa digunakan sebagai penguat sinyal GSM
frekuensi 900 MHz karena memenuhi spesifikasi yang diharapkan.
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Simulasi Antena J-Pole, Antena Slim Jim dan
Antena Super J dengan masing-masing Frekuensi 1800 MHz
Antena Gain
Bandwidth VSWR
Antena J-Pole 3.09 dBi
73.4 MHz 2.43
Antena Slim Jim 3.48 dBi
119.5 MHz 1.55
Antena Super J 5.04 dBi
120 MHz 1.8
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dianalisa bahwa: 1.
Untuk antena J-Pole dengan frekuensi 1800 MHz, didapat hasil gain 3.09 dBi, bandwidth 73.4 MHz dan VSWR sebesar 2.43. Berdasarkan
hasil tersebut antena J-Pole tidak bisa digunakan sebagai penguat sinyal GSM frekuensi 1800 MHz karena tidak memenuhi spesifikasi yang
diharapkan. 2.
Untuk antena Slim Jim dengan frekuensi 1800 MHz, didapat hasil gain 3.48 dBi, bandwidth 119.5 MHz dan VSWR sebesar 1.55. Berdasarkan
hasil tersebut antena Slim Jim tidak bisa digunakan sebagai penguat sinyal GSM frekuensi 1800 MHz karena tidak memenuhi spesifikasi yang
diharapkan. 3.
Untuk antena Super J dengan frekuensi 1800 MHz, didapat hasil gain 5.04 dBi, bandwidth 120 MHz dan VSWR sebesar 1.8. Berdasarkan hasil
Universitas Sumatera Utara
tersebut antena Super J bisa digunakan sebagai penguat sinyal GSM frekuensi 1800 MHz karena sudah memenuhi spesifikasi yang diharapkan.
Pada saat merancang antenna J-Pole menggunakan simulator MMANAGAL, terdapat parameter yang mempengaruhi besarnya nilai dari gain, VSWR dan
bandwidth. Adapun parameter yang mempengaruhi nilai dari gain, VSWR dan bandwidth saat merancang antenna menggunakan MMANA GAL adalah sebagai
berikut: a.
Parameter yang mempengaruhi gain pada perancangan menggunakan MMANA GAL adalah ketebalan kawat pipa alumunium antenna untuk
antenna J-Pole lebih baik menggunakan diameter 5 mm-6 mm dibandingkan dengan 3mm- 4 mm karena gain yang didapat lebih besar.
b. Parameter yang mempengaruhi VSWR pada perancangan menggunakan
simulator MMANAGAL adalah ketebalan kawat pipa aluminium. Pada perancangan antena tidak bisa dikatakan diameter yang lebih besar atau
yang lebih kecil mampu menghasilkan VSWR yang baik ≤ 2. Jadi
dengan mengatur diameter kawat yang tepat maka akan didapat VSWR yang baik sesuai spesifikasi yang diinginkan.
c. Untuk bandwith, parameter yang mempengaruhi proses perancangan
antenna menggunakan simulator ini adalah: 1.
Batas atas frekuensi kerja dan batas bawah frekuensi kerja dari antenna yang ditampilkan oleh simulator MMana-Gal .
2. VSWR yang ditampilkan oleh simulator MMana-Gal.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dari ketiga jenis antena J-Pole, antena yang cocok digunakan sebagai penguat sinyal GSM frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz adalah antena
Super J karena dari hasil simulasi didapatkan gain, bandwidth dan VSWR yang memenuhi spesifikasi.
2. Penambahan elemen pada perancangan antena J-Pole dapat menambah
besar gain. 3.
Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan antena J-Pole adalah ketebalan elemen.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk membandingkan kinerja dari antenna J-Pole, perancangan antena ini dapat dilakukan selain dengan menggunakan simulator
MMANA-GAL seperti CST, 4NEC2, dll. 2.
Pada perancangan antena ini dapat ditambah sebuah phasing coil di antara dua bagian radiasi setengahg gelombang untuk menaikkan gain
antena. 3.
Pada perancangan antenna J-Pole, ketebalan kawat pipa alumunium yang digunakan bervariasi, sehingga memungkinkan merancang
Universitas Sumatera Utara