3.6 Perancangan Antena Super J
Pada perancangan antena Super J hampir sama dengan perancangan antena J-Pole biasa, hanya saja menambahkan satu elemen
1 4
λ yang dibengkokkan di antara elemen
3 4
λ dan elemen
1 2
λ.
3.6.1 Perancangan Antena Super J 900 MHz
Setelah mendapatkan parameter untuk perancangan antena Super J dengan frekuensi 900 MHz, maka tahap selanjutnya adalah pemodelan pada simulator
MMANA GAL. Untuk memperjelas tampilan yang dihasilkan oleh menu geometry, dapat dilihat pada Gambar 3.13 yang menggambarkan tampilan dan
kolom apa saja yang diminta pada saat pengisian dimensi setiap elemen dan jarak
antar elemen.
Gambar 3.13 Tampilan Menu Geometry Antena Super J 900 MHz
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk melihat hasil rancangan yang dibuat dari menu geometry, dapat dilihat di menu view seperti pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Menu Tampilan View Antena Super J 900 MHz
3.6.2 Perancangan Antena Super J 1800 MHz
Pada perancangan antena Super J dengan frekuensi 1800 MHz sama dengan perancangan antena Super J frekuensi 900 MHz, hanya saja dimensi
elemen disesuaikan dengan frekuensi yang digunakan. Untuk menentukan dimensi elemen sama dengan perhitungan sebelumnya. Tahap selanjutnya adalah
pemodelan dengan menggunakan simulator MMANA GAL. Pada tahap ini menentukan dimensi setiap elemen dan jarak antar elemen di menu geometry.
Untuk memperjelas tampilan yang dihasilkan oleh menu geometry, dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara
pada Gambar 3.15 yang menggambarkan tampilan dan kolom apa saja yang
diminta pada saat pengisian dimensi setiap elemen dan jarak antar elemen.
Gambar 3.15 Tampilan Menu Geometry Antena Super J 1800 MHz
Sedangkan untuk melihat hasil rancangan yang dibuat dari menu geometry, dapat dilihat di menu view seperti pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Menu Tampilan View Antena Super J 1800
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pada bab sebelumnya yaitu bab 3 telah dirancang tiga jenis antena antena J-Pole, antena Slim Jim dan antena Super J yang memiliki frekuensi
berbeda yaitu 900 MHz dan 1800 MHz. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan setelah melakukan perancangan antena J-Pole, antena Slim Jim dan
antena Super J adalah membandingkan atau menganalisa ketiga jenis antenna tersebut.
4.2 Hasil Simulasi
Berikut ini adalah hasil-hasil simulasi antena J-Pole setelah dirancang sesuai dengan kriteria spesifikasi pada bab sebelumnya menggunakan simulator
Mmana-Gal.
4.2.1 Hasil Simulasi Antena J-Pole Frekuensi 900 MHz
Setelah dilakukan simulasi, maka gain, VSWR dan bandwidth antena J-Pole untuk frekuensi 900 MHz yang dihasilkan dari perancangan
menggunakan simulator Mmana-Gal dapat dilihat pada Gambar 4.1. Perlu diketahui pada perancangan antena menggunakan simulator Mmana-Gal ini
pada menu calculate terdapat tab ground dengan tiga pilihan yaitu free space, perfect dan real. Untuk free space, dan perfect adalah untuk perancangan
tanpa memperhitungkan kemungkinan adanya rugi-rugi, sehingga hasil dari parameter yang didapatkan setelah pabrikasi tidak sesuai dengan hasil pada
saat di simulasi. Sedangkan untuk real adalah perancangan yang sudah
Universitas Sumatera Utara