9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Akuntansi Pertanggungjawaban
2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Hansen, Mowen
2005:116 mendefinisikan
akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut “Akuntansi pertanggungjawaban adalah
sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka”. Hansen, Mowen 2012:229 dalam akuntansi pertanggungjawaban memiliki empat elemen penting yaitu
pembebanan tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja atau
benchmarking
, pengevaluasian kinerja dan pemberian penghargaan.
Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn 2001:258 adalah sebagai berikut “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan
suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen”.
Dari definisi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang membagi struktur
organisasi atas bagian-bagian atau pusat-pusat pertanggungjawaban yang memiliki otoritas dan tanggung jawab yang jelas. Dari setiap pusat
pertanggungjawaban tersebut dikumpulkan dan dilaporkan hasil-hasil dari prestasi yang telah dicapai.
2.1.2 Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban menurut Robert N. Anthony dan Roger H. Hermanson
2001:57 mempunyai tujuan yaitu “Tujuan akuntansi
pertanggungjawaban adalah membebani pusat pertanggungjawaban dengan biaya yang dikeluarkannya”. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban adalah mengadakan evaluasi hasil kerja suatu pusat pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi-operasi perusahaan
di waktu yang akan datang. Manfaat akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi 2001:174
adalah: 1.
Penyusunan anggaran jika informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut berupa informasi yang akan datang.
2. Penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban jika informasi
akuntansi pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu. 3.
Pemotivasi manajer pusat pertanggungjawaban jika informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut berupa informasi masa lalu.
Berdasarkan urian di atas, maka akuntansi pertanggungjawaban bermanfaat terhadap jalannya perusahaan, yaitu masing-masing tingkatan
manajemen diharuskan menyusun anggarannya masing-masing kemudian melaksanakan dan melaporkannya. Hal ini dilakukan agar sistem akuntansi