49 Jadi, biaya modal  Capital Cost  adalah sebagai berikut :
CC    = biayapembangunan × kapasitaspembangkit × CRF
jumlahpembangkitnettotenagalistrik CC    =
757,7    x  227 x 10
3
x  0,127 1.590.816.000
CC   = 21.843.733
1.590.816.000 = 0,014  USDkWh
Maka, Biaya modal pembangkit  pada saat suku bunga 12  adalah 0,014 USD kWhatau sama dengan Rp 185kWh, dan jika Biaya modal pembangkit yang
didapat  selama  per  tahun  adalah  Rp  185kWh  x  1.590.816.000  adalah
Rp 294.562.743.600. kwh . 4.6.2  Biaya Bahan Bakar  Fuel Cost
Untuk biaya bahan bakar  Fuel Cost  pada PLTA dianggaptidak ada atau nol, karena PLTA Pumped Storage ini membutuhkan bahan bakar air  sebagai
penggerak mulanya dan air yang digunakan sudah tersedia di danau toba dan danau sidihoni, Maka  untuk biaya bahan bakar  Fuel Cost  pada PLTA ini sudah
dimasukkan kedalam biaya operasional dan perbaikan pembangkit .
4.6.3  Biaya Operasi dan Pemeliharaan Operational and Maintenance Cost
Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun peralatan – peralatan di pusat pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya operasional dan maintenance ini
merupakan biaya untuk perawatan pusat pembangkit dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan dan merawat pusat pembangkit. Sehingga dari data
tersebut, biaya operasi dan pemeliharaan PLTA Pumped Storage 245 MW dengan
faktor kapasitas 80  adalah Rp 112.457.612.981 atau 8.339.460 USD  tahun .
50 Jadi, Untuk mencari biaya Operasi dan Pemeliharaan dapat menggunakan
persamaan di bawah ini ; O + M    =
biayaO + M jumlahpembangkitnettotenagalistrik
O + M    = 8.339.460 USD
1.590.408.000 O + M    =  0,00524 USDkWh
Maka, Biaya operasi dan pemeliharaan pembangkit yang didapat adalah sebesar
0,00524  USD  kWh  atau  sama dengan  Rp  70,6   kWh  .  Jika Rp 70,6 kWh x 1.590.816.000 kWh adalah Rp 112.409.285.700 kWh  tahun .
4.6.4  Biaya Pembangkitan Total
Berdasarkan beberapa biaya diatas,  maka persamaan biaya pembangkitan total  TC  dalam pembangkit tahunan dapat dinyatakan dalam persamaan
dibawah ini :
TC = CC + FC + OM
Biaya Modal pada saat suku bunga 9  adalah 0,00983  USD  kWh dan Pada saat suku bunga 12   adalah 0,0125  USD  kWh dan Biaya operasi dan
pemeliharaan pembangkit yang didapat adalah 0,00476 USD  kWh . •
Pada saat suku bunga 9  :
TC =  CC   +   FC    +    OM TC =0,011  USD  kWh  + 0 + 0,00524  USD
TC =   0,0162 USD  kWh •
Pada saat suku bunga 12  :
TC = CC   +   FC    +    OM
51 TC =0,014  USD  kWh + 0 + 0,00524USD  kWh
TC =0,0192 USD  kWh Maka, Biaya total pembangkitan yang didapat pada suku bunga 9  adalah
0,0162USD  kWhatau sama dengan Rp 218,457  kWh .Jika Rp 218,457  kWh x 1.590.816.000 kWh adalah Rp 347.524.890.900 kWh  tahun.
Dan pada suku bunga 12   adalah 0,0192  USD  kWhatau sama dengan Rp 258,912   kWh  . Jika Rp 258,912kWh x 1.590.816.000  kWh adalah Rp
411.881.352.200 kWh  tahun .
Tabel 4.7 Biaya Pembangkitan Energi Listrik
Perhitungan Suku Bunga
9 12
Investasi   jutaUSD 172
172 Biaya Pembangunan  USD  kW
757,7 757,7
Umur Operasi  Tahun 25
25 Kapasitas Pembangkit  MW
227 227
Biaya Bahan Bakar  USD  kWh Biaya O + M   USD  kWh
0,00524 0,00524
Biaya Modal  USD  kWh 0,011
0,014 Biaya Total Pembangkitan   USD  kWh
0,0162 0,0192
4.6.5  Harga Pokok Produksi  HPP  per kWh