iii
PENGESAHAN PENGUJI PENULISAN HUKUM SKRIPSI
TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN NEGARA DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI RUMAH
PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA RUPBASAN SURAKARTA Disusun oleh :
TRI WAHYUNI NIM : E. 0004051
Telah diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum Skripsi Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada : Hari : Selasa
Tanggal : 15 April 2008 TIM PENGUJI
1. : Bambang Santosa, S.H., M.Hum.
Ketua
2. : Kristiyadi, S.H., M.Hum.
Sekretaris
3. : Edy Herdyanto, S.H., M.H.
Anggota
Mengetahui : Dekan,
Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. NIP. 131 570 154
iv
ABSTRAK TRI WAHYUNI, E.0004051, TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN
PENGELOLAAN BENDA SITAAN NEGARA DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA
RUPBASAN SURAKARTA. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, Penulisan Hukum Skripsi. 2008.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas mengenai mekanisme pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan
negara di Rupbasan Surakarta, dan juga bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang
rampasan negara di Rupbasan Surakarta serta upaya-upaya penyelesaiannya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif dan apabila dilihat dari tujuannya termasuk penelitian hukum empiris. Lokasi penelitian di
RUPBASAN Surakarta. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari Kepala Rupbasan yang secara langsung menangani serta mengelola
Rupbasan dan data sekunder diperoleh dari bahan kepustakaan serta peraturan- peraturan yang berkaitan dengan judul skripsi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu dilakukan dengan wawancara dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif model interaktif, dimana data yang
terkumpul akan dianalisa melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa mekanisme pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan
barang rampasan negara diatur dalam Peraturan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.05.UM.01.06 Tahun 1983. Sedangkan sebagai pedoman
pelaksanaannya telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E2.UM.01.06 Tahun 1986 yang telah disempurnakan dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : E1.35.PK.03.10 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan
Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara. Mekanisme pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di
Rupbasan yaitu meliputi penerimaan, penelitian, pendaftaran, penyimpanan, pemeliharaan,
pemutasian, penyelamatan,
pengamanan, pengeluaran
dan penghapusan serta pelaporan. Dalam pelaksanaan pengelolaan benda sitaan di
Rupbasan Surakarta masih mengalami kendala-kendala yang meliputi kendala intern dan kendala ekstern. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi
kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di Rupbasan Surakarta.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN NEGARA DAN BARANG RAMPASAN
NEGARA DI
RUMAH PENYIMPANAN
BENDA SITAAN
NEGARA RUPBASAN SURAKARTA”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana dalam ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Mohammad Jamin, S.H., M. Hum. Selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Bambang Joko Sudibyo, S.H. Selaku Pembimbing Akademik yang
tidak pernah bosan memberikan nasehat serta motivasi kepada penulis selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UNS.
3. Bapak Edy Herdyanto, S.H.,M.H. Selaku Pembimbing Skripsi dan Ketua
Bagian Hukum Acara yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan bagi tersusunnya skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hendrat Puryanto, S.H., M.Si., Selaku Kepala RUPBASAN
Surakarta yang telah memberikan izin kepada penulis dalam rangka penyusunan skripsi ini, serta kepada seluruh staff yang telah banyak
membantu memperlancar penyusunan skripsi ini. 5.
Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan umumnya dan ilmu hukum khususnya
kepada penulis sehingga dapat dijadikan bekal dalam penulisan skripsi ini.
vi 6.
Ayah dan Ibuku yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik materiil maupun spiritual.
7. Kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan
skripsi ini. 8.
Seseorang yang sempat mengisi hari-hariku disaat sedih dan bahagiaku. I hope you happy with your choice.
9. Sahabatku Heni dan Yuli, terima kasih untuk kasih sayang dan perhatiannya
selama ini. 10.
Tigor, Tri, Budi, Samsul, Neny, Rika you are my best friend always and forever. Semoga kalian tetap menjadi sahabat terbaikku.
11. Sahabatku Maya yang slalu setia mendengarkan curhatku dan membuat
hidupku jadi lebih hidup. 12.
Toya tiyip dan Nourish tarwo kucing-kucingku tersayang yang telah mengisi hari-hariku penuh dengan canda tawa.
13. Teman-temanku SMA VISKA : Bulan, Andri, Nurul, Gita, Hesti, Fajar
terima kasih untuk supportnya… 14.
Teman-temanku Lia, Dastin, Heri, Agung, Grace, Mbak Shinta dan semua teman-teman angkatan 04 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
15. Teman-teman magangku Gana, Fitri, Chater, Neny, Maya, Ridwan, Jack,
Ananto, Mas Hendra yang menjadikan magang terheboh dan tak terlupakan. 16.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dengan segenap kerelaannya sehingga penulisan skripsi ini bisa
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Surakarta, April 2008
Penulis
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………..... iii
ABSTRAK …………..………………………………………………………..... iv KATA PENGANTAR .………………………………………………………… v
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… vii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
B. Latar Belakang Masalah ………………………………………………. 1
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………... 4
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………….. 5
F. Metode Penelitian ……………………………………………………… 5
G. Sistematika Penulisan Hukum ………………………………………… 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 11 B.
Kerangka Teori ………………………………………………………… 11 1.
Tinjauan Tentang Penyelidikan dan Penyidikan Perkara Pidana ……………………………………………………………... 11
a. Penyelidikan Perkara Pidana ………………………………….. 11
b. Penyidikan Perkara Pidana ……………………………………. 18
2. Tinjauan Tentang Alat Bukti dan Sistem Pembuktian …………….. 27
a. Alat Bukti ……………………………………………………… 27
b. Sistem Pembuktian …………………………………………….. 36
3. Tinjauan Tentang Barang Bukti …………………………………… 40
a. Pengertian Barang Bukti ………………………………………. 40
b. Hubungan Antara Barang Bukti dengan Alat Bukti …………… 41
4. Tinjauan Tentang Penyitaan Barang Bukti ………………………… 43
a. Pengertian Penyitaan …………………………………………... 43
viii b.
Pengertian Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara …………………………………………….... 44
c. Benda-benda Yang Dapat Disita ………………………………. 45
5. Tinjauan Tentang Rumah Penyimpanan Benda Sitaan
Negara Rupbasan ………………………………………………… 47 C.
Kerangka Pemikiran …………………………………………………… 49
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………… 51 A.
Mekanisme Pelaksanaan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara di Rupbasan Surakarta ………………….. 51
B. Kendala-Kendala Yang Timbul Dalam Pelaksanaan Pengelolaan
Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara RUPBASAN Surakarta
dan Upaya-Upaya Penyelesaiannya …………………………………….. 83 1.
Kendala-kendala Yang Timbul Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang
Rampasan Negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara RUPBASAN Surakarta ……………………………. 83
2. Upaya-Upaya Yang dilakukan Untuk Mengatasi Kendala-
Kendala Tersebut ……………………………………………………. 85
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………….. 88 A.
Simpulan ………………………………………………………………… 88 B.
Saran …………………………………………………………………….. 91
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah negara hukum. Demikian penegasan Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Sebagai negara hukum,
negara menjamin segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya. Jadi segala tingkah laku dan perbuatan masyarakat indonesia harus berdasarkan pada hukum yang berlaku, baik hukum yang tertulis
maupun hukum yang tidak tertulis. Sehingga segala permasalahan yang timbul yang berkaitan dengan pelanggaran hukum maka diselesaikan dengan hukum
yang berlaku pada saat itu. Dalam Hukum Acara Pidana, Indonesia mempunyai UU No 8 Tahun 1981
tentang KUHAP. Dengan terciptanya KUHAP maka untuk pertama kalinya di Indonesia diadakan kodifikasi dan unifikasi yang lengkap dalam arti meliputi
seluruh proses pidana dari awal penyidikan sampai pada kasasi di Mahkamah Agung, bahkan sampai meliputi Peninjauan Kembali Herziening dan
pelaksanaan putusan. Dalam melaksanakan peranannya sebagai Hukum Acara, maka KUHAP
mengatur adanya upaya-upaya paksa dalam penyidikan yaitu penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan pemeriksaan surat.
Mengenai penyitaan yang menurut Pasal 1 butir 16 dinyatakan : “Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan
atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian
dalam penyidikan, penuntutan, dan peradilan”. Berkaitan dengan penyitaan maka benda yang dapat disita antara lain :
x 1.
Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diperoleh dari tindak pidana atau sebagian hasil dari tindak pidana.
2. Benda yang telah digunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana
atau mempersiapkannya. 3.
Benda yang digunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana. 4.
Yang dibuat khusus untuk melakukan tindak pidana. 5.
Dan benda lain yang berhubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.
Kelima benda tersebut dapat digunakan dan dikategorikan sebagai alat bukti dan berfungsi dalam proses pemeriksaan suatu perkara pidana, sehingga dalam
proses mendapatkan alat bukti dan menyitanya serta menempatkan barang sitaan tersebut diperlukan suatu tempat yang merupakan pusat penyimpanan segala
macam barang sitaan. Mengenai tempat penyimpanan benda sitaan negara sebagai barang bukti di
dalam perkara pidana, di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP terdapat dalam Pasal 44 ayat 1 yang berbunyi : “Benda Sitaan Negara
disimpan dalam Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara”. Di wilayah Surakarta terdapat suatu Rumah Penyimpanan Benda Sitaan
Negara, namun fungsi dan peranannya belum dapat dikatakan maksimal, dikarenakan belum terciptanya suatu kebijakan fungsional yang menetapkan
bahwa diperlukannya Rupbasan dalam suatu proses peradilan perkara pidana menyangkut dengan penyimpanan alat-alat bukti yang selama ini dicitra
masyarakat umum Rupbasan belum berfungsi dengan baik berkaitan dengan penjagaan, penyimpanan, pengamanan, dan penyelamatan benda-benda sitaan.
Secara struktural dan fungsional, Rupbasan berada di bawah lingkungan Departemen Kehakiman yang akan menjadi pusat penyimpanan segala macam
barang sitaan dari berbagai instansi. Pendirian Rupbasan didasari oleh Pasal 44
xi ayat 1 KUHAP dan juga PP No. 27 Tahun 1983 serta Peraturan Menteri
Kehakiman No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983. Sehubungan dengan apa yang disebut RUPBASAN yang diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana, PP No.27 Tahun 1983 serta Peraturan Menteri Kehakiman No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983, pada kenyataannya belum
jelas mengenai pengaturan pelaksanaannya. Untuk memperjelas pelaksanaannya, perlu diketahui bagaimana Mekanisme Pelaksanaan Pengelolaan Benda Sitaan
Negara dan Barang Rampasan Negara di Rupbasan, sehingga kemudian hal itu diatur dalam SK Direktur Jenderal Pemasyarakatan No. E1.35.PK.03.10 Tahun
2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara di RUPBASAN, sebagai penjabaran
dari Peraturan Menteri Kehakiman No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983. Agar dalam Pelaksanaan Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan Barang
Rampasan Negara di Rupbasan dapat berjalan sesuai fungsinya, maka diperlukan suatu kerja sama yang baik dari berbagai instansi yang berkaitan seperti
Pengadilan, Kepolisian dan Kejaksaan serta instansi lainnya untuk menyerahkan benda-benda sitaan untuk disimpan di Rupbasan agar keamanannya dapat terjaga
dan terlindungi serta apabila dalam proses pengadilan putusan agar dikembalikan maka dapat dikembalikan secara utuh tanpa cacat ataupun rusak. Menurut
Anton.M.Moeliono, pengelolaan adalah proses memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan
Anton.M.Moeliono, 1998: 534. Berdasarkan Pertimbangan-pertimbangan di atas penulis ingin mengadakan
penelitian guna mengetahui secara lebih mendalam mengenai mekanisme pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di
Rupbasan serta untuk mengetahui kendala yang timbul dalam pelaksanaan dan upaya penyelesaiannya. Sehingga di dalam penulisan skripsi ini penulis
mengambil judul
: “TINJAUAN
TENTANG PELAKSANAAN
xii PENGELOLAAN BENDA SITAAN NEGARA DAN BARANG RAMPASAN
NEGARA DI RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA RUPBASAN SURAKARTA”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan
barang rampasan negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara RUPBASAN Surakarta?
2. Kendala-kendala apakah yang timbul dalam pelaksanaan pengelolaan benda
sitaan negara dan barang rampasan negara di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan
Negara RUPBASAN
Surakarta dan
bagaimanakah upaya
penyelesaiannya?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Obyektif a.
Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di RUPBASAN Surakarta.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan
pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di RUPBASAN Surakarta serta upaya penyelesaiannya.
2. Tujuan Subyektif a.
Untuk memperoleh data-data sebagai bahan penulisan hukum guna memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan wajib bagi
setiap mahasiswa dalam meraih gelar sarjana Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
xiii b.
Untuk menambah pengetahuan dalam bidang hukum dan mengembangkan daya pemikiran penulis dalam lingkungan masyarakat.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis a.
Memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan bagi pengembangan Ilmu Hukum pada umumnya dan hukum acara
pidana pada khususnya. b.
Dapat sebagai bahan acuan bagi penelitian yang akan datang sesuai dengan bidang penelitian yang penulis teliti.
2. Manfaat Praktis a.
Dapat memberikan data dan informasi tentang pelaksanaan pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara di Rumah Penyimpanan
Benda Sitaan Negara RUPBASAN Surakarta. b.
Sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.
E. METODE PENELITIAN
Dalam mencari data mengenai suatu permasalahan, diperlukan suatu metode atau cara yang bersifat ilmiah yaitu metode penelitian yang sesuai dengan
masalah yang diteliti. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian