Metode Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data dibawah ini:

26 Membayar SPM. SPM-GUP merupakan surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran dengan membebani DIPA, yang dananya nanti akan dipergunakan untuk menggantikan uang persediaan yang telah dipakai. Sedangkan Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut TUP adalah uang yang diberikan kepada satker untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan. Pada suatu instansi sering terjadi adanya pengajuan UP sebanyak dua kali dikarenakan kebutuhan perkantoran memerlukan dana yang cukup besar, sehingga adanya pengajuan uang persediaan ini mempengaruhi penggunaan anggaran. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin dengan butir pertanyaan sebanyak tiga pertanyaan dalam sebuah kuisioner. Kuisioner ini telah dikembangkan dalam penelitian Herriyanto 2012.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dalam sebuah kuisioner yang akan diisi oleh responden. Butir pertanyaan dan pilihan jawaban dalam kuisioner disesuaikan dengan variabel- variabel yang akan diukur. Kuisioner akan diantarkan langsung kepada responden, dan jika memungkinkan kuisioner akan langsung diambil kembali setelah diisi oleh responden. Namun, jika tidak memungkinkan maka kuisioner akan diambil paling lambat 1 minggu setelah penyerahan atau sesuai waktu yang telah disepakati dengan responden. Sebagai tambahan, data juga diambil dari Universitas Sumatera Utara 27 literatur, buku-buku panduan, studi pustaka serta sumber-sumber lain yang relevan dengan topik penelitian.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek. Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik sekelompok atau seseorang yang menjadi subjek penelitian responden. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Kuncoro 2003 “Jika data primer yang diinginkan, maka si peneliti dapat menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung, menggunakan informan, menggunakan kuisioner, interview guide dan sebagainya. Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara. Data primer ini nantinya akan diperoleh dari SKPD di Kota Medan.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistical Package for Social Science. Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Universitas Sumatera Utara 28 3.7.1 Uji Kualitas Data 3.7.1.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Data dikatakan valid apabila korelasi antar skor masing-masing butir pernyataan dengan total skor setiap konstruknya signifikan pada 0,05 atau 0,01 maka pernyataan tersebut dikatakan valid Ghozali2011.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar suatu pengukuran mengukur dengan stabil atau konsisten Ghozali, 2011. Instrumen dipercaya jika jawaban dari responden atas pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini dilakukan dengan menggunakan koefisien crobach alpha dengan bantuan program SPSS 20. Menurut Nunnaly 1967 dalam Ghozali 2005, Cara untuk mengukur reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha dengan kriteria lebih dari 0,7 adalah reliabel. Universitas Sumatera Utara 29 3.7.2 Uji Asumsi klasik 3.7.2.1 Uji Normalitas Ghozali 2011 menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas residual dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov test dengan taraf signifikan 5. Dasar pengambilan keputusan nilai Sig ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal. Jika nilai Sig 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau indepenen. Pengujian dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas indeks, dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF dan tolerance value Ghozali, 2011. Batas dari tolerance value adalah 0,10 atau nilai VIF 10.

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2011, uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain nilai errornya. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, penelitian Universitas Sumatera Utara 30 ini menggunakan uji Glejser. Pengujian ini membandingkan signifikansi dari uji tersebut terhadap α sebesar 5.

3.7.3 Uji Hipotesis

Data yang telah dikumpulkan dianalsis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh dokumen perencanaan X1, dokumen pengadaan X2 dan uang persediaan X3 terhadap penyerapan anggaran Y. Rumus regresi yang digunakan adalah : Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dalam hal ini adalah : b0 = Konstanta X1 = faktor perencanaan X2 = faktor pengadaan X3 = uang persediaan Y = penyerapan anggaran b1, b2, b3 = Koefisien regresi untuk X1, X2, X3 e = error term

3.7.3.1 Uji Adjusted R²

Nilai Adjusted R² ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 Adjusted R² = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila Universitas Sumatera Utara 31 Adjusted R² = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila Adjusted R² = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi.

3.7.3.2 Uji F Simultan

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpangaruh terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali 2011, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama simultan mempengaruhi variabel dependen. Namun jikan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.7.3.3 Uji t Parsial

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh atau variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujian dilakukan berdasarkan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 α, maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap terhadap variabel dependen. Namun jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 α, maka variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Didalam hasil penelitian ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, tingkat pengembalian kuesioner, gambaran umum responden, statistik deskriptif, hasil uji kualitas data, dan analisis hasil uji hipotesis.

4.1.1 Deskriptif Data

Populasi Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada responden yang terpilih dibidang yang berkaitan dengan anggaran diantaranya PPK Pejabat Pembuat Komitmen, PPTK Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, PP SPM Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar dan bendahara pengeluaran pada 9 SKPD Pemerintah Daerah Kota Medan yang terpilih menjadi sampel. Kuisioner yang disebarkan pada setiap SKPD terdiri dari 4 rangkap untuk masing-masing jabatan tersebut. Kuisioner diserahkan dibagian umum pada setiap SKPD dan dikhususkan untuk jabatan PPTK diserahkan dibagian perencanaan. Tahap pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 27 November sampai tanggal 27 Desember 2015. Pendistribusian kuisioner dilakukan dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada para responden. Peneliti menetapkan janji untuk pengambilan kuisioner selama 1 minggu terhitung sejak kuisioner diantarkan kepada responden atau sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan antara responden dan peneliti. Universitas Sumatera Utara 33 Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 responden. Dari 55 100 kusioner yang disebarkan, 50 91 kuisioner yang diterima kembali oleh peneliti, 5 9 kusioner tidak kembali. Lalu dari kuisioner yang diterima 50 100 , 47 94 kuisioner yang dapat diolah, 3 6 kuisioner tidak dapat diolah oleh peneliti dikarenakan kuisioner yang diberikan tidak diisi secara lengkap oleh responden. Rincian mengenai tingkat pengembalian kuisioner disajikan didalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Rincian Pengembalian Kuesioner NO Instansi Jumlah Kuesioner Yang Dibagikan Jumlah Kuesioner Yang Dikembalikan Jumlah Kuesioner Yang Daoat Diolah 1 Dinas Kebersihan Kota Medan 7 5 5 2 Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan 5 5 5 3 Sekretariat Daerah Kota Medan 5 5 5 4 Dinas Pertamanan Kota Medan 5 4 2 5 Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan 9 8 8 6 Dinas Bina Marga Kota Medan 6 6 5 7 Badan Lingkungan Hidup Kota Medan 5 4 4 8 Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan 5 5 5 9 Sekretariat DPRD Kota Medan 8 8 8 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Universitas Sumatera Utara 34

4.1.2 Deskriptif Responden

Dari Responden dalam penelitian ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen PPK, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan PPTK, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar PP-SPM pada 11 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Pemerintah Kota Medan sesuai dengan kriteria purposive sampling yang telah ditentukan. Dari data tersebut deskripsi responden dibagi berdasarkan pendidikan, bidang pendidikan, masa kerja dan jabatan. Adapun gambaran karakteristik yang dibagi berdasarkan responden disajikan dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Deskripsi Responden No Kriteria Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin : Pria Wanita 29 orang 18 orang 62 38 TOTAL 47 orang 100 2 Pendidikan : S2 S1 D3 SMASMK 12 orang 24 orang 9 orang 2 orang 25 52 19 4 TOTAL 47 orang 100 3 Lama Bekerja : 5 tahun 5-10 tahun 10 tahun 3 orang 10 orang 34 orang 7 21 72 TOTAL 47 orang 100 Sumber : Data Primer diolah, 2016 Dari 47 kuisioner yang dapat diolah, gambaran umum responden yang terinci pada tabel 4.2 dilihat dari jenis kelamin responden, pria 29 orang Universitas Sumatera Utara 35 62 dan wanita 18 orang 38, artinya sebagian besar responden adalah pria. Dilihat dari tingkat pendidikan responden, seluruh responden yang berjumlah 47 100 orang adalah sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia pada beberapa SKPD Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah baik mengingat pendidikan responden yang 100 sarjana. Jika dilihat dari bidang pendidikan para responden yang sebagian besar adalah sarjana ekonomi jurusan akuntansi dan manajemen serta sarjana ilmu politik jurusan ilmu administrasi negara, maka dapat dilihat bahwa responden sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan anggaran yang baik. Dilihat dari lamanya responden bekerja, kurang dari 5 tahun sebanyak 3 orang 7, 5-10 tahun 10 orang 21 dan lebih dari 10 tahun 34 orang 72. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden telah bekerja selama lebih dari 10 tahun sehingga menunjukkan bahwa responden sudah memiliki pengalaman yang cukup lama dan cukup baik dalam bidang penganggaran. 4.1.3 Uji Kualitas Data 4.1.3.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu item dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali,2011. Berdasarkan tabel 4.3 yang merupakan ringkasan dari hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara 36 valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung rtabel atau jika nilai Pearson Correlation lebih besar dari 0,3. Tabel 4.3 Uji Validitas No Variabel Butir Pertanyaan rhitung rtabel Kriteria Ket. 1 Penyerapan Anggaran Y Y.1 Y.2 Y.3 0,695 0,831 0,704 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid 2 Faktor Perencanaan X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 0,522 0,583 0,613 0,707 0,775 0,848 0,836 0,616 0,458 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Faktor Pengadaan X2 X2.1 X2.2 X2.3 0,742 0,851 0,783 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid 4 Uang Persediaan X3 X3.1 X3.2 X3.3 0,717 0,827 0,799 0,3 0,3 0,3 rhitung rtabel rhitung rtabel rhitung rtabel Valid Valid Valid Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.3.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai 0,60 maka instrumen yang digunakan reliabel Ghozali : 2011. Berdasarkan Tabel 4.4 berikut ini dapat dilihat bahwa Universitas Sumatera Utara 37 seluruh variabel dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha 0,60. Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Penyerapan Anggaran Y 0,696 Reliabel Faktor Perencanaan X1 0,834 Reliabel Faktor Pengadaan X2 0,686 Reliabel Uang Persediaan X3 0,665 Reliabel Sumber : Data Primer diolah, 2016 4.1.4 Uji Asumsi Klasik 4.1.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik. Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik. Universitas Sumatera Utara 38 Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Normal P-P Plot Universitas Sumatera Utara 39 Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik- titik yang menyebar disekitar garis diagonal. Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut: 1. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai Signifikan 0,05, maka distribusi data adalah normal Berdasarkan Tabel 4.5 berikut ini dapat dilihat bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Tabel 4.5 Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 47 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,63911660 Most Extreme Differences Absolute ,091 Positive ,091 Negative -,048 Kolmogorov-Smirnov Z ,622 Asymp. Sig. 2-tailed ,835 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer diolah, 2016 Universitas Sumatera Utara 40 Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.5 yaitu nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,622 dengan p-value 0,835. Karena p- value 0.05 berarti data berdistribusi normal.

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bermakna korelasi antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadai korelasi diantara variabel bebas. Multikoleniaritas dapat dilihat dari nilai tolerancevariance inflation factorVIF. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1VIF kurang dari 10, maka dapat dikatakan model telah bebas dari masalah multikolinieritas. Hasil dari uji multikolinearitas yang menunjukkan bahwa model uji tidak terdeteksi kasus multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Faktor Perencanaan X1 0,524 1,907 Faktor Pengadaan X2 0,542 1,846 Uang Persediaan X3 0,708 1,413 Sumber : Data Primer diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen 0.10 yaitu sebesar 0,524, 0,542 dan 0,708 dengan nilai VIF semua variabel independen kurang dari 10 yaitu sebesar 1,907, 1,846 dan 1,413 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara 41

4.1.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.

4.1.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 20. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih Universitas Sumatera Utara 42 terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel

4.7 dibawah ini:

Tabel 4.7 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3,462 ,315 10,986 ,000 Faktor Perencanaan X1 ,151 ,184 ,167 ,823 ,415 Faktor Pengadaan X2 -,301 ,168 -,359 -1,795 ,080 Uang PersediaanX3 ,059 ,123 ,084 ,482 ,632 a. Dependent Variable: Penyerapan Anggaran Y Sumber : Data Primer diolah, 2016 Hasil perhitungan pada tabel 4.7 coefficients diperoleh nilai persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

4.1.5.1 Uji Adjusted R² Koefisien determinasi R² digunakan untuk melihat seberapa besar

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Apabila angka koefisien determinasi mendekati 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat. Hal ini berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sedangkan nilai koefisien determinasi R² yang kecil variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas Ghozali,2011. Y = 3,462 + 0,151 X 1 - 0.301 X 2 + 0.059 X 3 Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.8 Uji adjusted R² Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,265 a ,770 ,706 ,66104 a. Predictors: Constant, Uang PersediaanX3, Faktor Pengadaan X2, Faktor Perencanaan X1 b. Dependent Variable: Penyerapan Anggaran Y Sumber : Data Primer diolah, 2016 Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 70,6, sedangkan sisanya yaitu sebesar 29,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.1.5.2 Uji F Simultan

Uji kelayakan model dilakukan dengan uji F F test. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan model variabel yang digunakan. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan membandingkan derajat kepercayaan dengan tingkat signifikan sebesar 5. Apabila hasil dari uji F adalah signifikan P value 0,05 maka model regresi yang digunakan dianggap layak uji. Sebaliknya jika P value 0,05 maka model regresi yang digunakan dianggap tidak layak uji. Hasil uji pada tabel 4.9 diperoleh nilai F = 1,086 dengan nilai signifikansi sebesar P value = 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan dianggap layak uji dan ketiga variabel mampu menjelaskan fenomena penyerapan anggaran pada SKPD di pemerintah Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.9 Uji F Simultan ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,423 3 ,474 1,086 ,000 b Residual 18,790 43 ,437 Total 20,213 46 a. Dependent Variable: Penyerapan Anggaran Y b. Predictors: Constant, Uang PersediaanX3, Faktor Pengadaan X2, Faktor Perencanaan X1 Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.5.3 Uji t Parsial

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan hipotesis ditolak jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Tabel 4.10 Uji t Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3,462 ,315 10,986 ,000 Faktor Perencanaan X1 ,151 ,184 ,167 ,823 ,415 Faktor Pengadaan X2 -,301 ,168 -,359 -1,795 ,008 Uang PersediaanX3 ,059 ,123 ,084 ,482 ,002 a. Dependent Variable: Penyerapan Anggaran Y Sumber : Data Primer diolah, 2016 Universitas Sumatera Utara 45 Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan: a. Tingkat signifikansi variabel dokumen perencanaan 0,415 lebih dari tingkat signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan hipotesis 1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa dokumen perencanaan tidak berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Hal ini berarti baik atau buruknya dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh SKPD di Pemerintah Kota Medan tidak mempengaruhi penyerapan anggaran, sehingga variabel dokumen perencanaan tidak menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran. b. Uji statistik menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel dokumen pengadaan 0,008 kurang dari tingkat signifikan 0,05 sehingga hipotesis 2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa dokumen pengadaan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan anggaran. Hal ini berarti semakin baiknya dokumen pengadaan yang ada pada SKPD di Pemerintah Kota Medan maka akan semakin meningkatkan penyerapan anggaran, sehingga variabel dokumen pengadaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran. c. Uji statistik menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel uang persediaan 0,002 kurang dari tingkat signifikan 0,05 sehingga hipotesis 3 diterima. Hal ini membuktikan bahwa uang persediaan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan anggaran. Hal ini berarti semakin baik mekanisme uang persediaan yang ada pada SKPD di Kota Medan maka akan semakin meningkatkan penyerapan anggaran, sehingga variabel uang Universitas Sumatera Utara 46 persediaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Dokumen Perencanaan terhadap Penyerapan Anggaran