Sampel LiFe Sampel LiFe

memiliki sudut yang sama yaitu α = β = γ =90 Dari puncak-puncak yang terdeteksi biasanya hasil XRD juga menunjukkan dua bidang dengan indeks miller yang merupakan kelipatan dari indeks miller lainnya. Namun pada sampel pertama tidak ditemukan indeks miller yang sejenis. Hal ini menunjukkan bahwa bidang kristal LiFePO o 4 yang terbentuk belum teratur sehingga mengakibatkan pergerakan ion lithium menjadi lambat.

4.1.2 Sampel LiFe

0.9 Ni 0.1 PO 4 Berdasarkan Grafik 4.2 fasa yang terbentuk pada sampel kedua adalah LiFePO C 1:5 4 juga. fasa tersebut dapat dibuktikan dengan terdeteksinya tiga nilai d obs yaitu 2,5212 Å, 3,4823 Å, dan 3,0046 Å dan sesuai dengan standard ICDD untuk LiFePO 4 dengan PDF 4 nomor 01-078-7910. Standard tersebut memiliki three strongest line dengan nilai d ref 2,518979 Å, 3,47961 Å dan 3,00239 Å. Grafik 4.2 Hasil XRD Sampel LiFe 0.9 Ni 0.1 PO 4 Sama halnya dengan sampel pertama, hasil XRD pada sampel kedua juga menunjukkan struktur kristal yang terbentuk adalah orthorombik dengan parameter kisi yaitu a = 10,32589 Å, b = 6,00478 Å, dan c = 4,68912 Å dan memiliki sudut C 1:5 Universitas Sumatera Utara yang sama yaitu α = β = γ =90 o Dari sampel yang telah diuji XRD, terdapat dua indeks miller yang satu keluarga yaitu, [111] dan [222]. Hal tersebut membuktikan bahwa bidang kristal pada sampel kedua sudah teratur sehingga pergerakan ion lithium menjadi lebih cepat. .

4.1.3 Sampel LiFe

0.9 Ni 0.1 PO 4 Untuk sampel ketiga juga terbentuk fasa tunggal LiFePO C 1:6 4 yang ditunjukkan pada Grafik 4.3 dengan terdeteksinya tiga nilai d obs yaitu 2,5199 Å, 3,4837 Å, dan 3,0046 Å yang sesuai dengan standard ICDD PDF 4 nomor 04-011-8634. Standard tersebut memiliki three strongest lines dengan nilai d ref yaitu 2,51985 Å, 3,48075 Å, dan 3,00325Å dengan parameter kisi a = 10,3290 Å, b = 6,0065 Å, dan c = 4,6908 Å dan sudut α = β = γ = 90 o Dari puncak-puncak yang terdeteksi tidak terdapat dua bidang dengan indeks miller yang satu keluarga. Dengan demikian berdasarkan kelipatan indeks miller tersebut bidang kristal dari LiFePO yang menunjukkan struktur kristal orthorombik. 4 yang terbentuk belum teratur yang mengakibatkan ion lithium juga bergerak lambat. Grafik 4.3 Hasil XRD Sampel LiFe 0.9 Ni 0.1 PO 4 C 1:6 Universitas Sumatera Utara Dari ketiga sampel diatas, ketiga-tiganya menunjukkan fasa yang sama yaitu LiFePO 4 bukan LiFe 0.9 Ni 0.1 PO 4 . Hal tersebut dapat terjadi karena pada umumnya penambahan doping tidak akan merubah fasa hanya saja akan terjadi pergeseran puncak jika dibandingkan dengan LiFePO 4 yang tidak didoping dengan Ni. Grafik 4.4 Hasil XRD a. LiFePO 4 Jika dilihat secara sekilas pada Grafik 4.4 tidak tampak dengan jelas pergeseran tiap puncak. Hanya terlihat puncak yang saling berhimpit dengan puncak yang lainnya. Tetapi pada Grafik 4.5 yang telah diplot pada puncak tertinggi tampak dengan jelas ada sedikit pergeseran dari masing-masing puncak pada sampel dengan indeks miller [311]. , b. 1:4, c. 1:5, d. 1:6 Adanya sedikit pergeseran puncak tersebut menunjukkan bahwa atom Ni benar-benar telah tersubstitusi kedalam atom Fe tanpa merubah fasa dan susunan kristal dari LiFePO 4 . Universitas Sumatera Utara Grafik 4.5 Hasil XRD yang Telah Diplot Pada Puncak Tertinggi Pada dasarnya Ni yang telah mendoping LiFePO 4 Berdasarkan hasil analisis XRD maka sampel kedua yang memiliki komposisi perbandingan 1:5 merupakan sampel yang paling optimum sebagai material aktif katoda. Karena pada sampel tersebut terdeteksi satu fasa LiFePO terletak didalam struktur fasa tersebut. Dengan basis Fe maka Ni telah tersubstitusi kedalam atom Fe. Artinya sebagian atom Fe diganti dengan atom Ni. Jadi, strukturnya sama sehingga fasanya tidak berubah. 4 dan struktur kristal yang terbentuk sudah teratur berdasarkan indeks miller yang merupakan kelipatan indeks miller lainnya. 4.2 Analisa Morfologi dengan SEM Morfologi permukaan material aktif sangat penting pada baterai ion lithium, morfologi yang baik dari material elektroda akan memberikan pengaruh permukaan yang baik pula, sehingga akan mempermudah difusi ion lithium dari katoda ke anoda atau sebaliknya. Morfologi yang diharapkan dari material aktif adalah pertumbuhan butiran pada morfologi dengan partikel yang memiliki pori-pori. Priyono, 2013 Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Sampel LiFe