Kondisi Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove 1 Kondisi Ekosistem Hutan Mangrove

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

3.1.4 Pengalihfungsian Kawasan Hutan Mangrove

1 Pengalihfungsian Kawasan Hutan Mangrove Menjadi Lahan Pertambakan Berdasarkan hasil penelitian dari 211 orang 100 menjawab ya atau telah terjadi pengalihfungsian kawasan hutan mangrove menjadi pertambakan. Ancaman langsung yang paling serius terhadap mangrove pada umumnya diakibatkan pembalakan liar mangrove untuk pembangunan tambak ikan dan udang. 2 Pengalihfungsian Kawasan Hutan Mangrove Menjadi Lahan Pembangunan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 211 orang 100 menjawab terdapat alihfungsi lahan, bahwa di Desa Dongko telah terjadi pengalihfungsian kawasan hutan mangrove menjadi kawasan pembangunanareal terbangun baik berupa pemukiman penduduk maupun sarana umum. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin meningkat, maka kebutuhan lahan semakin meningkat pula. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengalihfungsian kawasan hutan mangrove menjadi lahan pemukiman penduduk dan sarana pelayanan pendukung pemukiman.

3.1.5 Kondisi Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove 1 Kondisi Ekosistem Hutan Mangrove

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekosistem hutan mangrove di Desa Dongko dalam kondisi rusak 1000 pohonHa sebayak 138 orang 65,40, sedang ≥1000≤1500Ha sebayak 73 orang 34,60, sebagaimana yang terdapat pada gambar berikut. Gambar 2. Peta Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di Desa Dongko Tahun 2007-2012 Skala 1:45.000 Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD Ancaman yang paling serius bagi ekosistem hutan mangrove adalah persepsi di kalangan penduduk Desa Dongko dan sebagian besar pegawai pemerintah yang menganggap mangrove merupakan sumberdaya yang kurang berguna yang hanya cocok untuk pembuangan sampah atau dikonversi untuk keperluan lain. Sebagian besar pendapat untuk mengkonversi mangrove berasal dari pemikiran bahwa lahan mangrove jauh lebih berguna bagi individu dan pemerintah daripada sebagai lahan yang berfungsi secara ekologi. Kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Dongko, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli terjadi di Dusun 1 Dongko dan Dusun 3 Silumba luas kerusakan 40,21 Ha 50,36. 2 Tingkat Pengaruh Aktivitas Ekonomi Penduduk terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengaruh aktivitas ekonomi penduduk terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove berdasar wawancara dengan responden berkisar dari kecil sampai besar, kecil tidak begitu terasa sebanyak 64 orang 30,33, sedang terasa dan nyata pengaruhnya sebanyak 134 orang 63,51, dan besar sangat terasa pengaruhnya sebanyak 13 0rang 6,16. 3 Pengaruh Kerusakan Ekositem Hutan Mangrove terhadap Aktivitas Ekonomi Penduduk Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan ekosistem hutan mangrove berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi penduduk yang ditunjukkan oleh mayoritas sebanyak 172 orang 81,49 menyatakan bahwa terdapat pengaruh terhadap aktivitas ekonomi penduduk. Hal ini diperparah lagi apabila terjadi musim hujan, mengakibatkan banjir di pemukiman penduduk sehingga aktivas ekonomi penduduk terganggu karena terpaksa tidak pergi bekerja. Berdasarkan metode matriks analisis SWOT, maka dihasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang akan dihadapi dalam menanggulangi kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Dongko, yaitu: dengan memetakan komponen- komponen “Kekuatan S”, dan “Kelemahan W” kepada faktor “Peluang O”, dan “Tantangan T” sehingga hasil pemetaan tersebut adalah. a. Strategi S-O 1. Pengembangan kawasan hutan mangrove di Desa Dongko sebagai hutan lindung, yang berpedoman pada kebijakan pemerintah Kabupan Tolitoli terkait pengolahan mangrove. O 1,2 -S 1,2,3 . Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E-Journal Geo-Tadulako UNTAD 2. Meningkatkan prasarana dan sarana guna menunjang pembangunan penanggulangan kerusakan kawasan ekosistem hutan mangrove O 2 -S 1,2 . b. Sterategi O 2-W 2 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan penguasaan IPTEK masyarakat yang tinggal di kawasan hutan mangrove guna mewujudkan rencana dan strategi pembangunan daerah, khususnya Desa Dongko dengan berbagai pendidikan dan pelatihan. O 2-W 2. 2. Mencari solusi terbaik untuk memecahkan masalah kerusakan ekosistem hutan mangrove di Desa Dongko ke arah yang lebih baik lagi O 2 -W 1,3 . c. Strategi S-T 1. Merumuskan kebijakan yang mengatur pengelolaan ekosistem hutan mangrove S 1,2,3-T 1,3. 2. Merumuskan kebijakan yang mengatur pembangunan di sekitar kawasan ekosistem hutan mangrove dengan tetap menjaga kelestarian daya dukung potensi SDA dan kelestarian lingkungan hidup S 1-T 2,3 d. Strategi T-W 1. Melakukan penanaman kembali terhadap ekosistem hutan mangrove yang rusak T 1,2,3-W 1,2,3. IV PEMBAHASAN

4.1 Indikasi