Desain Penelitian Definisi Operasional Penelitian

23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk pra-eksperimen, dengan sampel tidak terpisah, karena tidak dapat mengontrol semua variabel yang mempengaruhi hasil eksperimen Suharsimi Arikunto, 2002: 398. Metode eksperimen dengan sampel tidak terpisah maksudnya peneliti hanya memiliki satu kelompok sampel saja, yang diukur dua kali, pengukuran pertama dilakukan sebelum subjek diberi perlakuan pretest , kemudian perlakuan treatment , yang akhirnya ditutup dengan pengukuran kedua posttest . Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ The One Group Pretest Posttest Design ” atau tidak adanya grup kontrol Sukardi, 2009: 18 adapun rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Y 1 X Y 2 Keterangan: Y 1 : Pengukuran Awal Pretest X : Perlakuan Treatment Y 2 : Pengukuran Akhir Posttest

B. Definisi Operasional Penelitian

Setiap penelitian mempunyai objek yang dijadikan sasaran dalam penelitian. Objek tersebut sering disebut sebagai gejala, sedangkan gejala- gejala yang menunjukkan variasi baik dari jenisnya maupun tingkatnya disebut variabel. Adapun definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Power tungkai adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan semaksimal mungkin yang dikerahkan 24 dalam waktu yang sependek-pendeknya, yang diukur menggunakan tes vertical jump dengan satuan centimeter. 2. Latihan sirkuit adalah bentuk latihan yang terdiri dari beberapa pos-pos yang pada setiap pos terdapat item latihan yang berbeda. Bentuk-bentuk latihan misalnya terdiri dari: grid pertama zig-zag, push up, poul down, squat strass, lompat cun, sit up . C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono 2007: 55 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2002: 115. Berdasarkan defisini tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu atau objek penelitian yang diduga memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler bola basket putra di SMA N 1 Pundong yang berjumlah 15 atlet putra dan SMK Ki Ageng Pemanahan yang berjumlah 17 atlet putra, sehingga jumlah keseluruhan populasi adalah 32 atlet putra.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 117 mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan random sampling . Menurut Sugiyono 2007: 25 61 taraf sampel untuk jumlah 32 yaitu 28 orang, kemudian sampel diambil secara acak sampai mendapatkan 28 orang yang berbeda.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN KESEIMBAN GAN DENGAN TRAMPOLIN TERHADAP PENINGKATKAN KESEIMBANGAN TUBUH PEMAIN Pengaruh Latihan Keseimbangan Dengan Trampolin Terhadap Peningkatan Keseimbangan Tubuh Pemain Bola Basket Unit Bola Basket Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 6 17

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Keseimbangan Dengan Trampolin Terhadap Peningkatan Keseimbangan Tubuh Pemain Bola Basket Unit Bola Basket Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 4

PENGARUH LATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BASKET Pengaruh Latihan Alternate Leg Bound Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Basket.

0 3 19

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PEMAIN BOLA BASKET Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pemain Bola Basket Unit Bola Basket Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 13

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA PEMAIN BOLA BASKET Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pemain Bola Basket Unit Bola Basket Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pemain Bola Basket Unit Bola Basket Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 4

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

1 2 21

PENGARUH LATIHAN ISOKINETIC DAN PLYOMETRIC TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA Pengaruh latihan isokinetic dan plyometric terhadap peningkatan power tungkai pada pemain futsal.

1 2 21

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh latihan isokinetic dan plyometric terhadap peningkatan power tungkai pada pemain futsal.

0 2 4

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL SHOOTING FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

0 0 9