Pengetahuan Telaah pustaka 1. Kontrasepsi IUD Intra Uterine Device

2 Nyeri abdomen, dispareunia. 3 Vaginal discharge abnormal. 4 Merasa tidak sehat, demam dan menggigil. 5 Benang ekor IUD menghilang, bertambah pendek atau bertambah panjang.

2. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga dan sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh itensitas perhatian seseorang diperoleh melalui indera pendengaran telinga dan indera penglihatan mata Notoatmodjo, 2010: 27. b. Pentingnya pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2003 dalam bukunya Ilmu Kesehatan Masyarakat, menyatakan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan Wawan, 2010: 12. Sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, didalam diri seseorang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni: 1 Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadarin dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2 Interst merasa tertarik, terhadap stimulus atau objek tersebut, disini sikap subjeksudah mulai timbul. 3 Evaluation menimbang – nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. 4 Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5 Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Apabila proses penerimaan perilaku baru atau adopsi melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku tersebut tidak didasari pengetahuan, maka tidak akan berlangsung lama Notoadmodjo, 2003: 121 – 122. c. Tingkat pengetahuan Pengetahuan seseorang terhadap objek memiliki itensitas atau tingkatan yang berbeda – beda. Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan, yaitu: 1 Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu “tahu“ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefunisikan, menyatakan dan sebagainya Wawan, 2010: 12. 2 Memahami Comprehension Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap obyek tersebut, tidak sekedar hanya dapat menyebutkan tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut Wawan, 2010: 13. Misalnya: orang- orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah bukan hanya sekedar menyebutkan 3M mengubur, menutup dan menguras. Tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus mengubur, menutup dan menguras tempat – tempat penampungan air tersebut Notoatmodjo, 2003: 27 – 28. 3 Aplikasi Aplication Aplikasi ini diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi real sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain Wawan, 2010: 13. Misalnya seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan program kesehatan ditempat ia bekerja atau dimana saja Notoatmodjo, 2003: 28. 4 Sintesis Syntesis Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada Wawan, 2010: 13, misalnya: dapat membuat atau meringkas dengan kata – kata atau di dengar dapat membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca Notoatmodjo, 2003: 28. 5 Evaluasi Evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi dan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Wawan, 2010: 14, misalnya: seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak atau seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana dan sebagainya Notoatmodjo, 2003: 29. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau menggunakan angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin kita ukur dari objek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan kita ukur dan setelah itu, dapat kita sesuaikan dengan tingkat – tingkat tersebut Notoatmodjo, 2003: 124. d. Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menayakan tentang isi materi yang ingin kita ukur dari objek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan kita ukur dan setelah itu, dapat kita sesuaikan dengan tingkat – tingkat tersebut Notoatmodjo, 2003: 124. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ada 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi pengetahuan adalah: 1 Pendidikan Pendidikan bearti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu yang memerlukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk memudahkan untuk mendapatkan informasi. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi Wawan, 2010: 17. 2 Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan Wawan, 2010: 17. 3 Umur Umur adalah waktu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Huclok 1998 berpendapat bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan berkerja Wawan, 2010: 17. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu: 1 Faktor lingkungan Faktor lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok Wawan, 2010: 18. 2 Faktor budaya Sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap yang menerima informasi Wawan, 2010: 18. Berdasarkan konsep yang telah dikemukan oleh Lawrence Green, perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu: 1 Faktor predisposisi Predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan dan nilai–nilai. 2 Faktor pemungkin Enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas – fasilitas kesehatan. 3 Faktor pendorong atau penguat Renforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat Notoatmodjo, 2003: 76. Sedangkan faktor utama yang mempengaruhi perilaku menurut Lawrence Green, yaitu: 1 Tingkat pengetahuan Pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan yang positif dapat mempermudah terwujudnya perilaku tertentu. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng bertahan lama daripada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan. 2 Tingkat ekonomi Diantaranya yang termasuk faktor predisposisi atau yang mempermudah untuk terjadinya perilaku adalah tingkat ekonomi. Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi, bagi yang berstatus ekonomi tinggi akan semakin mudah dalam memilih pelayanan kesehatan, begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat ekonominya maka akan semakin sulit untuk memilih pelayanan kesehatan bagi dirinya Notoatmodjo, 2003: 80.

3. Dukungan suami a. Pengertian dukungan suami

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pola Mikroorganisme Leukorea Pasien Akseptor Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Dengan Leukorea Bukan Akseptor Kontrasepsi Di RSUP H Adam Malik Medan

0 79 80

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Peran Suami Menurut Istri dalam Pemakaian Alat Kontrasepsi di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2010

3 57 69

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE Hubungan Antara Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device(IUD)Di Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoh

1 9 13

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE Hubungan Antara Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device(IUD)Di Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoh

0 4 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device(IUD)Di Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 10

TINJAUAN PUSTAKA Hubungan Antara Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device(IUD)Di Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

B. Pengetahuan - Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 46

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMAKAIAN IUD (INTRA UTERINE DEVICE) DI PADUKUHAN BANGUNHARJO TURI SLEMAN TAHUN 2010 KARYA TULIS ILMIAH

0 0 88

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pendidikan, Pengetahuan, Usia dan Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD di Desa Tanggan Gesi Srage

0 0 12